Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“Cara Mengosok Gigi Yang Baik Dan Benar”

DISUSUN OLEH :

Dian Nadiyah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2022
Satuan Acara Penyuluhan

Pokok Pembahasan : Perawatan gigi

Sub Pokok Pembahasan : Cara Menggosok gigi yang baik dan benar

Sasaran : Anak-anak SD kelas 1

Jumlah Peserta : 20 anak

Hari/Tanggal : Jumat, 11 Maret 2022

Jam/Waktu : 12.30-13.00 WIB

Tempat : SD ruangan kelas 1

Penyuluh : Dian Nadiyah (Pemateri)

Marpuah (Panitia)

Neni Melani (Panitia)

Hikmatul Khasanah (Panitia)

A. LATAR BELAKANG
Gigi merupakan bagian terpenting dalam mulut yang dapat berfungsi untuk
makan dan berbicara. Kerusakan gigi merupakan salah satu penyakit yang disebabkan
oleh kurangnya kebersihan gigi dan mulut. Anak usia sekolah merupakan usia dimana
mereka lebih cenderung untuk memilih makanan yang manis seperti cokelat dan
permen. Hal ini menjadi faktor utama meningkatnya anak usia sekolah dengan
masalah kerusakan gigi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pendidikan kesehatan
terhadap anak usia sekolah tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut (Depkes,
2008).
Usia sekolah merupakan usia penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
fisik anak. Periode ini juga disebut sebagai periode kritis karena pada masa ini anak
mulai mengembangkan kebiasaan yang biasanya cenderung menetap sampai dewasa
(Hariyanti, 2008). Salah satunya adalah kebiasaan menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Menurut Sondang (2008) perilaku anak Indonesia di dalam menjaga kesehatan rongga
mulut masih rendah. Perawatan gigi dianggap tidak terlalu penting, padahal
manfaatnya sangat vital dalam menunjang kesehatan dan penampilan (Pratiwi, 2007).
Perilaku tersebut timbul karena kurangnya pengetahuan anak mengenai pentingnya
pemeliharaan gigi dan mulut, sehingga mereka mengabaikan kebersihan gigi dan
mulut. Hal ini, menjadi penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut yang
sering terjadi pada anak usia sekolah (Fankari, 2004 dalam Sari, 2012).
Masa kanak-kanak pertengahan 6-12 tahun sering disebut sebagai masa-masa
yang rawan, karena pada masa itulah gigi susu mulai tanggal satu persatu dan gigi
permanen pertama mulai tumbuh (usia 6-8 tahun). Dengan adanya variasi gigi susu
dan gigi permanen bersama-sama di dalam mulut, menandai masa gigi campuran pada
anak.
Gigi yang baru tumbuh tersebut belum matang sehingga rentan terhadap
kerusakan (Darwita, 2011). Oleh karena itu, gigi permanen yang tumbuh hanya satu
kali dalam seumur hidup harus dijaga, dirawat dan dipelihara dengan baik supaya
terhindar dari masalah gigi. Menjaga kebersihan gigi harus dilakukan setiap hari
sehingga gigi dan mulut bersih dari sisa-sisa makanan yang bisa menyebabkan
kerusakan gigi. Kerusakan gigi pada anak bisa menyebakan gangguan masalah
pertumbuhan dan perkembangan pada anak akibat kekurangan gizi. Rasa sakit pada
gigi dan mulut akan menurunkan selera makan anak dan pemecahan makanan di
dalam mulut tidak sempurna sehingga penyerapan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh
akan terganggu (Cahyati, 2008).
Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sebaiknya dilakukan sejak usia
dini. Peran sekolah sangat diperlukan dalam proses menciptakan kebiasaan menyikat
gigi pada anak. Usia sekolah dasar merupakan saat ideal untuk melatih kemampuan
motorik seorang anak, termasuk menyikat gigi (Riyanti & Saptarini, 2012).

B. ANALISIS KESEHATAN
1. Objek : Anak-anak SD kelas 1
2. Ruang : Ruangan kelas 1
Penerangan : Terang
Kondisi : Kondusif
3. Subjek : Mahasiswa Stikes Surya Global
Pemateri : Dian Nadiyah
Panitia : -Marpuah
-Neni Melani
-Hikmatul Khasanah
C. TUJUAN
1.     Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama ± 30 menit diharapkan peserta penyuluhan
dapat memahami tentang Kesehatan Gigi dan Mulut.
2.      Tujuan Intruksional Khusus
Setelah proses penyuluhan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut, diharapkan peserta
mampu:

a.Mengetahui pengertian kesehatan gigi dan mulut secara benar


b.Mengetahui dan dapat memperagakan cara menyikat gigi yang benar
c.Mengetahui tentang penyebab gigi rusak
d.Akibat bila tidak sikat gigi
e.Mengetahui cara perawatan gigi yang benar

D. STRATEGI PELAKSANAAN
1.      Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
2.      Media : PPT, Leaflet, dan Video
3.      Alat : Sikat gigi, pasta gigi dan gelas plastik
4.      Sasaran : Anak-anak SD kelas 1
5.      Waktu dan Tempat : 12.30-13.00 WIB / Ruangan Kelas 1
6.      Materi : Terlampir

E. PROSES PELAKSANAAN
Waktu Tahap Kegiatan Pemateri Respon
12.30- Pembukaan a. Memberi salam Dian a. Peserta menjawab
12.35 b. Perkenalan Nadiyah salam
c. Menjelaskan b. Peserta
tujuan penyuluhan mendengarkan dan
d. Menyebutkan memperhatikan
materi / pokok materi yang
bahasan yang akan disampaikan
disampaikan
12.35- Inti atau a. Pengertian Dian Menyimak dan
12.45 penyampaian kesehatan gigi dan Nadiyah mendengarkan
materi mulut
b. Cara menyikat
gigi yang benar
c. Penyebab gigi
rusak
d. Akibat bila tidak
sikat gigi
e. Cara perawatan
gigi yang benar
12.45- Evaluasi a. Memberi Dian a. Peserta bertanya
12.55 kesempatan untuk Nadiyah mengenai masalah
bertanya yang belum
b. Melakukan Tanya dipahami
jawab untuk b. Mendengarkan
mengetahui dan
pemahaman memperhatikan
c. Membacakan
kesimpulan hasil
penyuluhan
12.55- Penutup Mengakhiri pertemuan Dian Mendengarkan dan
13.00 dengan mengucapkan Nadiyah menjawab salam
terimakasih dan salam
F. EVALUASI
1. Evaluasi Struktural
a) Persiapan alat dan media
b) Penyampaian materi dalam bentuk power point, leaflet dan video yang
bertujuan untuk mempermudah peserta.
2. Evaluasi Proses
a) Peserta yang menghadiri penyuluhan 20 orang yang terdiri dari anak-anak
Sd kelas 1
b) Penyuluhan yang akan dilaksanakan diharpakan berjalan dengan lancar
c) Peserta diharapkan memperhatiakan materi yang telah diberikan sampai
akhir atau tidak meninggalkan ruangan sampai penyuluhan selesai.
3. Evaluasi Hasil
a) Peserta penyuluhan dapat memahami apa yang telah disampaikan oleh
pemateri.
b) Peserta dapat menjawab pertanyaan penyuluh dengan baik dan benar.
Lampiran

MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian

Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu keadaan dimana gigi dan mulut berada
dalam kondisi bebas dari adanya bau mulut, kekuatan gusi dan gigi yang baik, tidak
adanya plak dan karang gigi, gigi dalam kadaan putih dan bersih serta memliki
kekuatan yang baik.

2. Menyikat gigi yang benar

a. Waktu menyikat gigi : menyikat gigi sebaiknya dilakukan pada saat setelah makan
pagi dan menjelang tidur pada malam hari.

b. Lamanya menyikat gigi dianjurkan salama 3-5 menit.

c. Menggunakan pasta gigi yang mengandung flour.

d. Cara menyikat gigi


1) Permukaan luar
Bulu sikat membentuk sudut 45 derajat, dimulai dari batas antara gusi
dengan gigi lalu lakukan gerakan memutar perlahan.
2) Permukaan dalam
Sikat gigi di arahkan ke atas dan gunakan ujung bulu sikat untuk
membersihkan bagian dalam, gigi depan bawah dan kebalikan untuk gigi
depan atas. Untuk gigi belakang permukaan dalam dibersihkan dengan cara
yang sama dengan membersihkan permukaan dalam dibersihkan dengan cara
yang sama dengan membersihkan permukaan luar.

3) Permukaan atas

Permukaan oklusal (atas gigi) dibersihkan dengan gerakan maju


mundur. Jangan lupa sikat juga permykaan lidah

3. Penyebab gigi rusak

a. Makan dan minum panas dan dingin secara bergantian dalam satu waktu,

b. Tidak membersihakan gigi setelah makan gula, coklat, cuka


4. Akibat bila tidak rajin sikat gigi

a. Bau mulut

b. Gigi berlubang

c. Sakit gigi

5. perawatan yang baik untuk gigi

a. Sikat gigi setelah makan dan sebelum tidur

b. Menghindari hal-hal yng merusak gigi

c. Periksa ke dokter gigi setiap 6 bulan


DAFTAR PUSTAKA

Depkes, RI. Riset Kesehatan Dasar, Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan:
2008.
Riyanti, E & Saptarini, R. 2012. Upaya Peningkatan Kesehatan Gigi dan Mulut melalui
Perubahan Perilaku Anak.http://pustaka.unpad.ac.id/wp
content/uploads/2011/09/pustaka_unpad_Upaya-Peningkatan-Kesehatan-Gigi-dan-
Mulut-Melalui-Perubahan.pdf, diakses 19 September 2016.
fitriyani. 2009. “Tingkat Pengetahuan Mengenai Menggosok Gigi Pada Siswa-Siswi Kelas Iv
Sd Kelurahan Cirendeu”. Skripsi. Program Studi Pendidikan DokterFakultas
Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai