Disusunoleh :
Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang penting dalam kehidupan
setiap individu termasuk pada anak, karena gigi dan gusi yang rusak dan tidak
dirawat akan menyebabkan rasa sakit, gangguan pengunyahan dan dapat
mengganggu kesehatan tubuh lainnya. Anak merupakan kelompok umur yang
rentan terhadap penyakit. Anak yang memiliki masalah kesehatan gigi dan
mulutnya dapat terganggu kualitas hidupnya, padahal anak merupakan aset bangsa
untuk pembangunan dimasa yang akan datang.
Masa kanak-kanak usia 6-12 tahun merupakan masa-masa yang rentan
terhadap masalah kesehatan gigi, karena merupakan usia transisi atau pergantian
gigi decidui dengan gigi permanen (usia 6-8 tahun). Adanya variasi gigi susu dan
gigi permanen bersama-sama didalam mulut, menandai gigi campuran pada anak.
Gigi yang baru tumbuh tersebut belum sempurna sehingga rentan terhadap
kerusakan. Usia sekolah merupakan saat yang baik untuk memberikan dasar
terbentuknya manusia yang berkualitas. Kesehatan adalah salah satu unsur penting
dalam membentuk manusia yang berkualitas. Anak dengan usia sekolah
khususnya sekolah dasaradalah kelompok yang rentan terhadap penyakit gigi dan
mulut karena umumnya pada kelompok tersebut anak-anak cenderung memiliki
perilakuatau kebiasaan diri yang kurang mendukung terciptanya kesehatan gigi
danmulut yang baik
Banyak orang tua tidak menyadari bagaimana pentingnya pertumbuhan
gigi anaknya. Dalam pengertian mereka, bahwa semua gigi akan diganti dan
hanya gigi tetap sajalah yang membutuhkan perawatan. Mereka kurang paham,
bahwa bila gigi tidak dipelihara dengan baik, akan berlubang. Gigi yang
berlubang dapat mengakibatkan anak menderita sakit gigi, bahkan sampai terjadi
pembengkakan di sekitar gigi yang menyebabkan anak menjadi rewel, menangis,
tak dapat tidur dengan tenang dan tidak bernafsu untuk makan karena sakit
giginya bila digunakan untuk mengunyah makanan. Bila keadaan ini berlangsung
dalam jangka waktu yang lama serta berulang-ulang, anak akan kekurangan
nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga memengaruhi tumbuh kembang anak
baik fisik maupun kecerdasannya.
Sebagai pencegahan agar gigi anak tidak berlubang, perlu perawatan
sendiri yang dilakukan oleh orang tua dan anak di rumah (home care). Dengan
bimbingan orang tua, anak dibiasakan untuk menyikat gigi sesudah makan pagi
dan sebelum tidur. Sesudah makan siang, anak dibiasakan berkumur-kumur
dengan air. Hal ini akan sangat mengurangi terjadinya karies (lubang pada gigi)
dan menjaga agar gusi menjadi sehat. Tetapi apabila gigi sudah berlubang atau
gusi beradang, anak perlu diajak ke dokter gigi untuk dirawat giginya atau
pengobatan terhadap gusinya.
Riset Kesehatan DasarDepartemen Kesehatan tahun 2018 menyebutkan
bahwa sebanyak 45,3 persen gigi masyarakat Indonesia mengalami karies (gigi
berlubang), sebanyak Tetapi, yang memiliki motivasi untuk menambal gigi
berlubang hanya sekitar 4,1 persen. Angka ini, dengankata lain memperlihatkan
masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Oleh karena itulah perlu dilakukan pendidikan kesehatan terkait masalah
kesehatan gigi pada anak.
BAB 2
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN GIGI PADA ANAK
A. Tujuan
1. Tujuan Instruktural Umum (TIU)
Setelah dilakukan peenyuluhan tentang kesehatan gigi diharapkan
murid-murid mampu melakukan perawatan gigi dengan baik dan
benar.
2. Tujuan Instruktural Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai kesehatan gigi, diharapkan
murid murid mampu:
a. Menjelaskan pengertian kesehatan gigi dengan baik dan benar
b. Menyebutkan manfaat gigi dengan baik dan benar
c. Menyebutkan macam-macam gigi beserta fungsinya dengan baik
dan benar
d. Menyebutkanmanfaat menjaga kesehatan gigi dengan baik dan
benar
e. Mempraktikkan cara menyikat gigi dengan baik dan benar
f. Menyebutkan akibat tidak menyikat gigi dengan baik dan benar
B. Materi (Terlampir)
1. Pengertian kesehatan gigi
2. Manfaat gigi
3. Macam-macam gigi beserta fungsinya
4. Manfaat menjaga kesehatan gigi
5. Cara menyikat gigi yang baik dan benar
6. Akibat tidak menyikat gigi
C. Kegiatan Penyuluhan
N KEGIATAN WAKT
TAHAPAN
O PENYULUH SASARAN U
1. Menjawab
1. Mengucapkan
salam
salam
2. Mendengarka
2. Memperkenalka
PENDAHULU n dan
I n diri 3 menit
AN menyimak
3. Menyampaikan
3. Mendengarka
tujuan pokok
n dan
materi
menyimak
II PENYAJIAN Penyampaian 1. Mendengarka 40 menit
materi n pemateri
1. Menjelaskan 2. Mendengarka
pengertian n pemateri
kesehatan gigi 3. Mendengarka
2. Menjelaskan n pemateri
fungsi gigi 4. Mendengarka
3. Menjelaskan n pemateri
macam macam 5. Memperhatik
macam gigi an pemateri
beserta 6. Mendengarka
fungsinya
4. Menjelaskan
manfaat
menjaga
kesehatan gigi
5. Mempraktikkan
cara menyikat
n pemateri
gigi
7. Bertanya pada
6. Menjelaskan
pemateri
akibat tidak
menyikat gigi
7. Memberi
kesempatan
kepada peserta
untuk bertanya
1. Menyimppulkan
hasil 1. Mendengarka
penyuluhan n pemateri
2. Mengucapkan 2. Mendengarka
III PENUTUP 7 menit
terimakasih atas n
perhatian yang 3. Menjawab
diberikan salam
3. Memberi salam
D. Metode
- Ceramah
- Demonstrasi
E. Media
- PPT berisi tentang materi kesehatan gigi
- Video tentang cara menyikat gigi dengan benar
- Poster tentang kesehatan gigi
- Peralatan gosok gigi : sikat gigi, pasta gigi, dan gelas berisi air
F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Pemberitahuan kepada pihak SDN Arjosari 1 bahwa akan
dilakukan penyuluhan kesehatan gigi seminggu sebelum
penyuluhan
- Materi, media penyuluhan tersedia
- Konsultasi kepada dosen pembimbing sebelum penyuluhan
- Tempat pelaksanaan yang sudah sesuai dengan SAP
2. Evaluasi Proses
- Guru dan murid kooperatif selama penyuluhan
- Penyuluhan dilakukan sesuai materi dan waktu yang telah
ditetapkan
- Mahasiswa bertugas sesuai perannya
- Para murid aktif dalam sesi Tanya jawab
3. Evaluasi Program
Murid mampu menyebutkan :
- Pengertian kesehatan gigi dengan baik dan benar
- Fungsi gigi dengan baik dan benar
- Macam macam gigi beserta fungsinya dengan baik dan benar
- Fungsi menjaga kesehatan gigi dengan baik dan benar
- Perawatan gigi dengan baik dan benar
Murid mampu mempraktikkan cara menyikat gigi dengan baik dan
benar
G. Pengorganisasian
Moderator : Triska
Pemateri : Sinta
Fasilitator : Zalfa, Olivia
Notulen : Aisyah
Peserta : Murid SD Kelas 1-6 tahun
H. Setting Tempat
DAFTAR PUSTAKA
Darwita, Risqa Rina. 2011. Efektivitas Progam Sikat Gigi Bersama Terhadap
Risiko Karies Gigi pada Murid Sekolah Dasar. J Indon Med Assoc. Vol.61,
no.5
Hidayat, Rachmat., Tandiari, Astrid. 2016. Kesehatan Gigi dan Mulut Apa yang
Sebaiknya Anda Tahu?. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET
Kantohe, ZR, dkk. 2016. Pebandingan Efekivitas Pendidikan Kesehatan Gigi
Menggunakan Media Vidio dan Flip Chart Tehadap Peningkatan
Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut. Fakultas kedokteran. Jurnal e-
GiGi (eG), vol.4, no,2, hlm. 47
Pontonuwu, J. Mariati, N. dan Wicaksono, D. 2013. Gambaran Status Karies
Anak Sekolah Dasar di Kelurahan Kinolow I Kecamatan Tomohon Utara.
Jurnal e-Gigi, 1 (2)
Sariningsih, Endah. 2012. Merawat Gigi Anak Sejak Dini. Jakarta: PT
GRAMEDIA
Lampiran1:Materi
a. Setelah selesai menyikat area gigi bagian kanan, kiri dan depan, maka
langkah selanjutnya adalah membersihkan/menyikat gigi bagian dalam
(gigi deraham). Usahakan sikat dengan pelan-pelan namun kotoran tidak
ada yang tertinggal karena biasanya plak kuning terjadi di area ini jika
sikat giginya tidak bersih. Caranya gunakan ujung bulu sikat untuk
menjangkau area gigi geraham dengan sedikit tekanan sampai ujung sikat
sedikit melungkung.
b. Langkah terakhir gosok gigi dalam (gigi tengah) dengan cara menegakan
lurus sikat gigi, lalu sikat gerakkan sikat keatas kebawah.