Anda di halaman 1dari 1

Pengaruh Mengonsumsi Air Sumur Berkapur Terhadap Skor Kalkulus Indeks dan

Kejadian Gingivitis di Desa Semampir, Kabupaten Blora

Kesehatan gigi dan mulut di Indonesia masih kurang mendapat perhatian dari pemerintah
dan juga masyarakat Indonesia sendiri. Menurut data Riskesdas tahun 2013 presentase
masyarakat yang memiliki masalah gigi meningkat dari tahun 2017 sebesar 23,2% menjadi
25,9%. Salah satu masalah penyakit gigi dan mulut di Indonesia adalah periodontitis.
Periodontitis merupakan keadaan terjadinya peradangan pada ligament periodontium dan
jaringan penyangga gigi sebagai penyebab kehilangan gigi dari orang dewasa, yang di awali
dengan kerusakan tulang akibat bakteri. Kebanyakan penderita periodontitis menyadari gigi
mereka telah goyang karena tulang yang seharusnya memegang gigi terlanjur rusak parah dan
sudah terlambat untuk diselamatkan (Peter, 2004). Penyakit gigi dan mulut terutama
periodontitis berawal dari penumpukan plak dan kalkulus. Kalkulus merupakan suatu faktor
iritasi terus menerus terhadap gusi sehingga dapat menyebabkan peradangan pada gusi. Bila
tidak dihilangkan atau dibersihkan maka akan berlanjut pada kerusakan jaringan penyangga gigi
dan lama-kelamaan mengakibatkan gigi menjadi goyang serta gigi tersebut lepas dengan
sendirinya (Houwink, 1994).
Air dan kesehatan merupakan dua hal yang saling berhubungan. Kualitas air yang
dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut (Chaturvedi
dan Bassin, 2011). Sarana air bersih yang banyak digunakan dalam memperoleh air bersih adalah
sumur gali. Salah satu daerah yang masih menggunakan sumur gali sebagai sumber air bersih
adalah Kabupaten Blora. Menurut Artawa dan Swastini, (2011) air minum yang baik seharusnya
memiliki standar normal kalsium sebesar 100 mg/liter. Apabila air memiliki konsentrasi kalsium
lebih besar dari standar yang ada maka dapat menyebabkan air ludah semakin pekat sehingga
dapat mempercepat proses pengapuran dalam pembentukan kalkulus. Pada beberapa penelitian
yang telah dilakukan di Desa Semampir, mayoritas masyarakat di sana masih menggunakan air
sumur dengan kadar kapur yang cukup tinggi untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari,
hal inilah yang melatarbelakangi adanya penelitian terkait pengaruh mengonsumsi air sumur
berkapur terhadap skor kalkukus indeks dan kejadian gingivitis di Desa Semampir, Kabupaten
Blora.

Anda mungkin juga menyukai