PROPOSAL
Oleh :
Firman Salam
(J035201002)
Dosen Pembimbing :
Prof. DR. Drg. Harun Achmad, M. Kes, Sp.KGA (K)
1
BAB I
AWAL
yang mana tidak hanya terkait dengan persoalan estetik, tetapi juga dapat
menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Data dari The World Oral Health
Report pada tahun 2008, menyatakan penyakit yang berhubungan dengan mulut
merupakan penyakit terbanyak di dunia. Ada dua penyakit pada mulut yang
umum terjadi di dunia, yaitu karies gigi dan penyakit periodontal. Menurut Survei
gigi dan mulut kedua terbanyak setelah karies gigi yang banyak diderita
masyarakat di dunia, dan dialami pula oleh hampir 90% masyarakat di Indonesia.
Karies gigi merupakan salah satu penyakit yang paling banyak dijumpai di rongga
mulut, sehingga merupakan masalah utama kesehatan gigi dan mulut. Hal ini
dkk, 2018]
2
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa plak gigi merupakan
penyebab utama terjadinya karies gigi dan penyakit periodontal. Secara klinis
adanya penimbunan plak yang jauh lebih banyak daripada mulut yang sehat.
Pembentukan plak tidak dapat dihindari oleh karena itu dibutuhkan untuk
mengurangi akumulasi plak tidak terjadi penyakit pada gigi dan mulut. Salah satu
faktor pemicu terjadinya penyakit gigi dan mulut, terutama karies, gingivitis dan
periodontitis adalah plak. Plak merupakan lapisan tipis yang terdiri dari
sekelompok bakteri yang tertanam dalam matrik ekstra seluler mukosa dan
permukaan gigi dalam rongga mulut. Plak dapat menyebabkan penyakit gigi dan
dalam plak dan sel dari inang yang terinflamasi.[Fransiska Rosalita Kaligis dkk, 2017 ; DJ Dewangga
Yunico Prity, 2014]
bahwa terjadinya infeksi pada gigi berawal dari ketidakseimbangan bakteri dalam
pada
plak. Plak merupakan lapisan tipis permukaan gigi yang berasal dari air liur
dan tidak tampak oleh mata. Plak sudah terbentuk beberapa detik setelah menyikat
Notohartojo bahwa beberapa jam kemudian sejumlah bakteri dalam mulut akan
menempel pada plak, namun hal ini bersifat normal. Bila kebersihan mulut tidak
dijaga baik maka keseimbangan bakteri plak di daerah tersebut akan terganggu,
bakteri akan berkembang biak, dan mulai tercium bau tidak sedap (halitosis) dari
mulut yang bersumber dari toksin bakteri. Plak yang tidak dibersihkan secara rutin
3
akan menjadi karang gigi yang semakin hari akan semakin tebal. Kondisi ini akan
Lapisan plak sebagian besar terdiri dari kuman. Pada gigi lapisan plak
dapat menyebabkan gigi berlubang atau karies, sedangkan pada gusi lapisan plak
dapat menyebabkan radang gusi atau gingivitis. Berbagai macam tindakan kontrol
plak, antara lain menyikat gigi, pembersihan interdental gigi, dan obat kumur.
Obat kumur merupakan kontrol plak secara kimiawi yang dapat menghilangkan
sisa plak yang masih tertinggal setelah adanya kontrol plak secara mekanik baik
menyikat gigi maupun pembersihan interdental gigi. Obat kumur yang dipakai
untuk kontrol plak adalah obat kumur yang mengandung anti plak dan
Garam dapur (NaCl) merupakan salah satu bahan makanan yang sudah
4
makanan pada dasarnya adalah kemampuan garam dalam menghambat
denaturasi protein. Kemampuan ini dapat menjadi salah satu solusi untuk
mengurangi nyeri gigi sehingga mereka melakukan kumur air garam ketika
mengalami nyeri gigi. Hal ini disebabkan karena kepercayaan, pengalaman dan
anggapan masyarakat bahwa di dalam air garam terdapat antibakteri yang dapat
membunuh kuman penyebab nyeri sehingga nyeri dapat berkurang. Hal ini sudah
dilakukan secara turun temurun berdasarkan pengalaman dan mitos yang ada di
bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara sebelum dan sesudah berkumur
air garam hangat pada masing-masing kelompok, terhadap penurunan indeks plak.
Hal ini terlihat dari penurunan rata-rata PI (Plaque Index) pada setiap kosentrasi
larutan garam. Konsentrasi air garam hangat 0,9% yang bersifat isotonis
menyebabkan penurunan skor plak yang bermakna, hal ini karena air garam
hangat 0,9% dapat melarutkan protein dan zat organik yang ada pada matriks
5
menyebabkan terhambatnya pembentukan glikoprotein pelikel. Konsentrasi air
Kurniawati, 2011]
Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti efektivitas larutan garam dapur
dalam mengurangi akumulasi plak pada gigi sampel dengan sampel yang
1.2.1 Bagaimana akumulasi plak gigi sebelum berkumur dengan larutan garam
RSGM Kandea?
1.2.2 Bagaimana akumulasi plak gigi setelah berkumur dengan larutan garam
Kandea?
6
1.3 Tujuan Penelitian
RSGM Kandea
1.3.2.2 Mengetahui akumulasi plak gigi setelah berkumur dengan larutan garam
RSGM Kandea
1.4.1 Peneliti
peneliti dapat mengetahui efektivitas garam dapur sebagai alternatif obat kumur
7
1.4.2 Teoritis
1.4.3 Praktis
1.4.4 Instutisi
Universitas Hasanuddin dan sebagai masukan atau ide bagi peneliti selanjutnya.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lapisan plak sebagian besar terdiri dari kuman. Pada gigi lapisan plak
dapat menyebabkan gigi berlubang atau karies, sedangkan pada gusi lapisan plak
dapat menyebabkan radang gusi atau gingivitis. Menurut Carranza, 1990 dalam
Dwi Kurniawati, 2013 dikatakan bahwa pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
dapat dilakukan dengan melakukan kontrol plak secara mekanis dan kimia.
berupa penyikatan gigi yang dilakukan secara mekanis berupa penyikatan gigi
yang dilakukan setiap sehabis makan dan sebelum tidur dapat menghambat
Pengontrolan plak akan lebih efektif jika dikombinasikan dengan obat kumur
permukaan gigi sebagai suatu biofilm. Melekat pada suatu matrik polimer host
dan bakteri utama. Saieb dan Catherine menyatakan bahwa biofilm merupakan
sendirinya pada suatu permukaan dalam lingkungan yang lembab dan ditemukan
9
Plak gigi merupakan salah satu deposit lunak berwarna putih keabu-abuan
atau kuning yang melekat erat pada permukaan gigi, gingiva dan perangkat oral
serta restorasi. Plak dapat didefinisikan sebagai deposit lunak yang membentuk
keras lainnya di dalam rongga mulut termasuk restorasi lepasan maupun cekat.
Jika jumlah plak sedikit maka plak tidak dapat terlihat, kecuali dengan larutan
disclosing.[Dedi Sumantri dan Fuccy Utami Syafitri, 2013 ; Riznika dkk, 2017 ; Azizah Magfirah, 2014]
Plak terdiri dari 20% bahan organik dan anorganik dan sisanya adalah
air. Bahan organik meliputi kompleks protein polisakarida yang terdiri dari
karbohidrat dan protein kira-kira 30% dan lemak kira-kira 15%. Komponen ini
yang terbesar ditemukan pada plak supragingiva adalah dextran, levan dan
galaktose, yang diproduksi oleh bakteri polisakarida kira-kira 9,5% dari total
incisivus bawah. Ion kalsium ini ikut membantu perlekatan antara bakteri dan
10
Biofilm pada permukaan gigi sering disebut sebagai dental plak. Dental
Mekanisme pembentukan plak ini terdiri atas dua tahap. Tahap pertama
terdiri atas polisakarida ekstraseluler, yaitu levan dextra dan juga mengandung
pada 24 jam pertama terbentuklah lapisan tipis yang terdiri atas jenis kokus pada
tahap awal proliferasi bakteri. Perkembangan pada tahap awal proliferasi bakeri.
adanya hasil metabolisme dan adhesi dari bakteri-bakteri pada permukaan luar
plak, lingkungan di bagian dalam plak berubah menjadi anaerob. .[Megananda Hiranya
dkk, 2010 ; Muhajir Muin, 2011]
Pada tahap kedua, jika kebersihan mulut diabaikan, dua sampai empat
hari, kokus gram negatif dan basilus akan bertambah jumlahnya (dari 7%
11
menjadi 30%), dengan 15% di antaranya terdiri atas bacillus yang bersifat
aerob akan bertambah jumlah.[Megananda Hiranya dkk, 2010 ; Muhajir Muin, 2011]
karang gigi. Karang gigi adalah jaringan keras yang melekat erat yang terdiri
dari bahan-bahan mineral seperti ; Ca, Fe, Zn, dan Nitrat. Menurut Howink
pengendapan sisa makanan dengan air ludah dan kuman, selanjutnya akan
terjadi proses pengapuran yang lama kelamaan menjadi keras dan terbentuklah
karang gigi. Plak dan karang gigi inilah yang akan mengiritasi gusi dan
kecembungan permukaan gigi, pada gigi yang letaknya salah, pada permukaan
gigi dengan kontur tepi gusi yang buruk, pada permukaan email yang banyak
cacat, dan pada daerah pertautan sementoemail yang kasar, terlihat jumlah plak
yang terbentuk lebih banyak.[Megananda Hiranya dkk, 2010 ; Muhajir Muin, 2011]
12
Friksi atau gesekan oleh makanan yang dikunyah. Ini hanya terjadi pada
mencegah atau mengurangi penumpukan plak pada permukaan gigi.[ Megananda Hiranya
dkk, 2010 ; Muhajir Muin, 2011]
Pengaruh diet terhadap pembentukan plak telah diteliti dalam dua aspek,
yaitu pengaruhnya secara fisik dan pengaruhnya sebagai sumber makanan bagi
bakteri di dalam plak. Jenis makanan, yaitu keras dan lunak, memengaruhi
pembentukan plak pada permukaan gigi. Ternyata plak banyak terbentuk jika
karbohidrat jenis sukrosa, karena akan menghasilkan dekstran dan levan yang
memegang peranan penting dalam pembentukan matriks plak.[ Megananda Hiranya dkk,
2010 ; Muhajir Muin, 2011]
kontrol plak merupakan cara efektif untuk merawat dan mencegah gingivitis, serta
13
Usaha untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut salah satunya
menyebabkan kerusakan jaringan pada rongga mulut, baik gigi ataupun jaringan
Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Pintaulli dan Hamada (2010)
dalam Ade Indah Pratiwi (2014), bahwa tindakan mekanis seperti penyikatan
gigi dan flossing harus disertai dengan upaya tambahan seperti penggunaan obat
kumur untuk memberikan efektivitas pembersihan rongga mulut.[Ade Indah Pratiwi, 2014]
Obat kumur merupakan kontrol plak secara kimiawi. Obat kumur yang
dipakai untuk kontrol plak adalah obat kumur yang mengandung anti plak dan
biofilm/plak dan menghilangkan plak yang sudah ada. Bahan antimikroba yang
biasa ditambahkan yaitu klorhexidin, fluoride dan povidone iodine [DJ Dewangga Yunico
Prity, 2014 ; Uswatun Hasanah, 2017]
2.2.2.1 Chlorhexidine
14
memanfaatkan bahan alami untuk menghailkan obat-obatan dalam upaya
dinilai memiliki efek samping dan tingkat keamanan yang kurang, misalnya
yang lebih aman dan alami.[Ratih Dyah Purnamasari, 2016 ; Fransiska Rosalita Kaligis dkk, 2017]
(daya menghambat). Garam dapur sudah lama digunakan oleh masyarakat luas
dapur merupakan salah satu obat kumur yang mudah diperoleh, ekonomis dan
secara kimia. Larutan garam dapur tidak memiliki efek samping terhadap
gingiva sehingga aman bila digunakan dalam jangka waktu yang lama.[Amalia
dkk,2016 ; Dwi Kurniawati, 2011]
Obat kumur yang mengandung anti plak dan antimikroba salah satunya
adalah obat kumur yang dibuat dari ekstrak propolis. Propolis adalah substansi
resin yang dikumpulkan oleh lebah dari tunas daun dan kulit Dua mekanisme
15
anti plak propolis, yaitu aktifitas antimikroba melawan bakteri kariogenik dan
terdapat di dalam plak gigi akan mampu berkembang biak dan tumbuh secara
terus menerus serta melekat erat pada permukaan gigi apabila tidak dilakukan
(2014), kandungan tannin, saponin, polifenol, flavonoid dan triterpen pada sari
Penggunaan bahan alami untuk kesehatan gigi dan mulut telah banyak
16
gingivitis, halitosis dan mencegah kerusakan gigi. Buah Anggur merah (Vitis
Vinifera) merupakan bahan alami berupa buah yang kaya senyawa kimia
yakni catechin dan tannin yang memiliki sifat antibakteri yang dapat
sebagian organisme. Garam merupakan salah satu bahan pembantu yang sangat
penting bagi manusia salah satunya garam digunakan untuk proses pengawetan
ikan. Selain itu garam juga mempunyai peran dalam menghambat pertumbuhan
Bahan baku untuk pembuatan garam adalah air laut. Air laut selain
lingkungan dan kedalaman lautnya. Kadar garam tertinggi terdapat di laut mati.
yaitu garam yang digunakan sebagai bahan baku maupun bahan penolong industri
17
Menurut produsennya garam biasanya dibedakan atas garam rakyat dan
garam pemerintah. Garam rakyat adalah garam yang diproduksi oleh petani
garam. Garam rakyat biasanya diproduksi oleh penduduk tepi pantai atau
penduduk di daerah sumber air asin. Sedangkan garam pemerintah adalah garam
dibedakan atas garam yang berbentuk kristal dan garam briket yang dicetak.
[Muhammad Akhiruddin, 2011]
ditambahkan dalam garam sebagai zat aditif atau suplemen dalam bentuk kalium
digunakan di seluruh dunia dalam menanggulangi GAKI. Cara ini dinilai lebih
alami, lebih murah, lebih praktis dan diharapkan dapat lestari di kalangan
masyarakat. Berdasarkan SNI No. 01-3556 tahun 2000 dan Keputusan Menteri
Garam dapur sebagian besar berasal dari penguapan air laut dan sedikitnya
mengandung 95% natrium klorida. Garam dapur sebagai garam konsumsi harus
yang bersih, berwarna putih, tidak berbau, tingkat kelembaban rendah dan tidak
terkontaminasi oleh timbal dan bahan logam lainnya. [Muhammad Akhiruddin, 2011]
18
Menurut SNI nomor 01– 3556 – 2000 garam dapur harus memenuhi syarat
Tabel 2.1
Senyawa Kadar
Senyawa Kadar
b. Air Maksimal 7%
f. Sulfat (SO4)- -
h. Cemaran logam:
Hg Maksimal 0, 1 mg/kg
As Maksimal 0, 1 mg/kg
I. Rasa Asin
j. Warna Putih
19
Garam dapur yang dikonsumsi masyarakat Indonesia ada tiga jenis yaitu:
Garam ini diawasi dan dibina seksama oleh pemerintah sehingga yang
beredar di pasaran adalah garam yang telah memenuhi syarat dan standar
Garam yang diimpor dari luar negeri hanya dalam jumlah kecil dan
Pada umumnya garam dapur dibuat dari air laut yang diuapkan dengan
atau bahan bakar minyak seperti pembuatan garam yang terdapat di Aceh.
Dalam proses pembuatan garam dapur mempunyai tiga lokasi yang paling
menentukan yaitu:
a. Waduk
20
Air laut masuk kewaduk dalam keadaan laut pasang melalui pintu air,
setelah itu air laut tersebut dibiarkan dibawah terik matahari selama 4-5 hari
[Muhammad
sehingga sebahagian dari air laut tersebut mengalami penguapan.
Akhiruddin, 2011]
b. Ladang pemekatan
Setelah 4-5 hari di waduk, air laut tersebut dipompa ke lading pemekatan
Jumlah pemekatan tidak tertentu, akan tetapi yang biasa dipakai adalah
c. Meja kristalisasi
Air garam yang keluar dari ladang pemekatan yang terkhir disebut dengan
air tua atau brine mother liquor. Kemudian air tua ini di pompa masuk ke
daerah kristalisasi yang disebut dengan meja garam atau meja kristalisasi.
Garam dapur (NaCl) merupakan salah satu bahan makanan yang sudah
21
kemampuan garam dapur untuk mengawetkan makanan pada dasarnya adalah
Garam dapur sudah lama digunakan oleh masyarakat luas sebagai obat
salah satu obat kumur yang mudah diperoleh, ekonomis dan terbukti efektif
Larutan garam dapur tidak memiliki efek samping terhadap gingiva sehingga
aman bila digunakan dalam jangka waktu yang lama.[Dwi Kurniawati, 2011]
Garam dapur (NaCl) merupakan salah satu bahan makanan yang sudah
tersebut oleh kandungan ion khlor yang beracun terhadap mikroorganisme serta
terjadinya denaturasi protein. Kemampuan ini dapat menjadi salah satu solusi
penurunan skor plak yang bermakna, hal ini karena air garam hangat 0,9% dapat
22
melarutkan protein dan zat organik yang ada pada matriks interseluler plak
hangat dapat dipertahankan suhunya bila tiap 15 detik sekali larutan di dalam
gram garam dapur dalam 200 ml air hangat 9 (± 40º C), sedangkan untuk air
garam hangat 0,9% dengan melarutkan 1,8 gram garam dapur dalam 200 ml air
hangat (± 40º C). Air garam hangat dapat dipertahankan suhunya bila tiap 15
kuman dengan sifat hipertonik ini dapat mematikan pertumbuhan bakteri dengan
cara menarik air dari sel bakteri tersebut dan menyebabkan lisis. [Dwi Kurniawati, 2011 : Rr.
Sarah Ladytama dkk,2014]
Garam memegang peranan yang penting didalam tubuh manusia antara lain:
23
a. Pilihlah garam yang dikemas dan berlabel “garam beriodium”, mempunyai
nomor MD atau SP, isi/berat kemasan, kandungan iodium 30-80 ppm, nama
produsen.
c. Pilihlah garam yang putih dan kering, tidak lembab atau basah.
e. Hindari memilih garam bata/briket apalagi yang tidak dikemas, kecuali telah
diuji pada setiap bagian (luar dan dalam) dan hasilnya cukup. [Muhammad Akhiruddin,
2011]
BAB III
KERANGKA PENELITIAN
Penyakit pada
Rongga Mulut
yang Umum
Terjadi
24
Penyakit
Periodontal Karies
Plak Gigi
Kontrol Plak
Mekanis Bahan Alami
Gigi
Menghambat
Pertumbuhan
[Fransiska Rosalita Kaligis dkk, 2017
Plak; .Ade Indah Pratiwi, 2014; Nova Rosdiana, 2016 ; Henny Eka Putri dkk, 2014 ; Amalia dkk, 2016 ;
Dwi Kurniawati, 2011 ; Muhammad Akhiruddin, 2011]
Ket :
25
Intervensi
Berkumur dengan
larutan garam hangat
Pretest Akumulasi
Akumulasi Plak Plak Gigi
Ket :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
3.3.1 Ho : Tidak ada pengaruh larutan garam terhadap penurunan akumulasi plak
2018.
26
3.3.2 Ha : Ada pengaruh larutan garam terhadap penurunan akumulasi plak
2018.
BAB IV
METODE PENELITIAN
27
Jenis desain penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan
4.2.1 Lokasi
4.2.2 Waktu
melarutkan 1,6 gram garam dapur dalam 200 ml air hangat (± 40º C), agar larutan
garam hangat (± 40º C) suhunya tetap konstan, setelah sampel diperiksa maka
4.4.1.2 Skala
28
4.4.3 Akumulasi Plak Gigi
IP PHP = Jumlah total skor plak seluruh permukaan gigi yang diperiksa
Buruk (3,5 – 5)
4.4.3.3 Skala
4.5.1 Subjek
29
4.5.2 Objek
n= N.Z21-α/2.p.q
d2 (N-1) + Z21-α/2.p.q
n : Jumlah sampel
q:1–p
N : Besar populasi
adalah:
n= N.Z21-α/2.p.q
d2 (N-1) + Z21-α/2.p.q
10,4
30
Jadi, besar sampel dalam penelitian ini adalah 57 siswa
Indonesia.
Permukaan gigi indeks yang diperiksa adalah permukaan labial, lingual, dan
bukal dengan membagi tiap permukaan gigi menjadi 5 subdivisi yaitu D (distal),
31
Gambar. 4.1 Lima subdivisi permukaan gigi dalam indeks plak PHP
Sumber (Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi., Hal. 98)
Apabila tidak memiliki gigi index maka gigi yang digunakan adalah gigi
a. Jika gigi molar pertama tidak ada, penilaian dilakukan pada gigi
molar kedua, jika gigi molar pertama dan kedua tidak ada penilaian
dilakukan pada molar ketiga akan tetapi jika gigi molar pertama,
b. Jika gigi insisif pertama kanan atas tidak ada, dapat diganti oleh
gigi insisif kiri dan jika gigi insisif kiri bawah tidak ada, dapat
diganti dengan gigi insisif pertama kanan bawah, akan tetapi jika
gigi insisif pertama kiri atau kanan tidak ada, maka tidak ada
c. Gigi indeks dianggap tidak ada seperti : gigi hilang karena dicabut,
jaket, baik yang terbuat dari akrilik maupun logam, mahkota gigi
32
indeks akibat karies maupun fraktur, gigi yang erupsi belum
d. Penilaian dapat dilakukan jika minimal ada dua gigi indeks yang
4.7.2.4 Mahasiswa dengan kondisi gigi yang kurang dari 2 gigi indeks.
4.8 Alat dan Bahan (tambahan skala pengukuran dan istrumen penelitian)
7. Pinset sampah
33
6. Disclosing agent 9. Air untuk berkumur
8. Gelas kumur
melakukan penelitian.
4.9.5 Menjelaskan alur penelitian kepada sampel dan membagi kelompok A dan
4.9.6 Mengulaskan Vaseline pada bibir sampel untuk mencegah perlekatan warna
4.9.7 Melakukan pemeriksaan dan penilaian plak gigi kepada sampel dengan cara
mengulaskan disclosing agent pada permukaan gigi, pemeriksaan plak pada gigi
34
indeks sebelum sampel berkumur dengan larutan garam hangat (Pre-test) dan
4.9.8 Melakukan peemeriksaan dan penilaian plak gigi sampel yang telah
berkumur dengan larutan garam dengan cara mengulaskan disclosing agent pada
agent hilang
4.9.11 Data yang sudah terkumpul siap untuk dilakukan pengelolahan dan
analisis data.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa
pengisian informed consent dan form penelitian sebelum dan setelah berkumur
Data yang diperoleh pada penelitian ini akan dianalisis dengan Uji-t
35
Data dari hasil dari penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel berdasarkan
36
Melakukan pemeriksaan plak gigi
setelah berkumur larutan garam
Pengumpulan data
Analisis data
37
DAFTAR PUSTAKA
Artawa, I Made Budi dan I GA A Pt. Swastini., 2010, Perbedaan Kondisi Karang
Gigi Pada Masyarakat yang Mengkonsumsi Air Sumur dengan Bukan Air
Sumur, Jurnal Kesehatan Gigi, Denpasar
Dewi, Zwista Yulia dkk., 2015, Efek Antibakteri dan Penghambat Biofilm Ekstrak
Sereh (Cymbopogon Nardus L.) terhadap Bakteri Streptococcus mutans,
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta,
Indonesia : Hal. 137
Fatimah, Siti dkk., 2017, Perbandingan Skor Plak Sebelum dan Sedudah
Berkumur dengan Air Rebusan Daun Sirih (Piper Batle L) pada Ibu Hamil,
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin,
Vol. 1 No. 1 : Hal. 95
Hasanah, Uswatun, 2017, Uji Efektivitas Sediaan Obat Kumur Ekstrak Daun
Seledri (Apium Graveolens L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri
Streptococcus mutans Penyebab Plak Gigi, Program Studi Farmasi Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta :
Hal.1
Indra, Bramanti dkk.,2014, Efektivitas Siwak (Salvadora Persica) dan Pasta Gigi
Siwak terhadap Akumulasi Plak Gigi pada Anak-anak, Vol. 47 No. 3 : Hal.
154
Kaligis, Fransiska Rosalita dkk., 2017, Identifikasi Bakteri Pada Plak Gigi Pasien
di Puskesmas Bahu dan Uji Resistensi Terhadap Antibiotik Kloramfenikol
dan Linkosamida (Klindamisin), Vol. 6 No. 3 : Hal. 224
Ladytama, Rr. Sarah dkk., 2014, Efektivitas Larutan Ekstrak Jeruk Nipis (Citrus
Aurantifolia) Sebagai Obat Kumur terhadap Penurunan Indeks Plak pada
38
Remaja Usia 12-15 Tahun – Studi di SMP Nurul Islami, Semarang, Vol. 1
No. 1 : Hal. 39-40
Magfirah, Azizah dkk., 2014, Efektivitas Menyikat Gigi Disertai Dental Floss
Terhadap Penurunan Indeks Plak, Vol.2 No. 1 : Hal. 57
Mustafa, Resky., 2015., Efektivitas Berkumur Larutan Ekstrak Jeruk Nipis (Citrus
Aurantifolia) Trehadap Pembentukan Plak Pada Penderita ECC (Early
Childhood Caries), Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin,
Makassar
Notohartojo, Indirawati Tjahja dan Made Ayu Lely Suratri., 2013, Menyikat Gigi,
Konsumsi Buah dan Sayur, Aktivitas Fisik, Diabetes Melitus dengan
Jaringan Periodontal Gigi di Indonesia, Tahun 2013, Vol. 19 No. 4 : Hal.
220
Pratiwi, Ade Indah dkk., 2014, Manfaat Berkumur Sari Buah Delima Merah
(Punica Granatum) Terhadap Penurunan Akumulasi Plak Gigi, Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati, Denpasar, Hal. 17-18
Putri, Henny Eka., dkk, 2014, Pengaruh Berkumur Sari Buah Anggur Merah
Berbagai Konsentrasi dan Chlorhexidine 0,12% terhadap Indeks Plak, Vol.
1 No. 1 : Hal. 1
Rahtyanti, Galuh Sari Cita dkk., 2018, Hubungan Pengetahuan Kesehatan Gigi
dan Mulut dengan Karies Gigi pada Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran
39
Gigi Universitas Jember Tahun Akademik 2016/2017, Vol. 6 No. 1, Januari
2018
Riznika dkk., 2017, Perbedaan Skor Indeks Plak Sebelum dan Sesudah dilakukan
Penyuluhan dengan Media Video dan Model Studi, Vol. 2 No. 1, Hal. 45-46
Rosdiana, Nova dan Abdillah Imron Nasution., 2016, Gambaran Daya Hambat
Minyak Kelapa Murni dan Minyak Kayu Putih dalam Menghambat
Pertumbuhan Streptococcus Mutans, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Syiah Kuala, Vol. 1 (1) : Hal. 44
Sutomo., 2010, Efektivitas Kumur Air Garam terhadap Penurunan Nyeri pada
Penderita Nyeri Gigi : Hal. 65
Sumantri, Dedi dan Fuccy Utami Syafitri., 2013, Pengurangan Akumulasi Plak
Gigi Dengan Membandingkan Metode Mengunyah Permen Karet Xylitol
dan Berkumur The Hijau, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas,
Padang : Hal. 176
Widiyanti, N.L.P.M dkk., 2015, Pengaruh Garam Dapur dan Cupri Sulphat
terhadap Pertumbuhan Alga Cyanophyta yang Diisolasi dari Batu Bata
Bangunan Pura Di Desa Tejakula Buleleng, Vol. 4 No. 2 : Hal. 610
Wulandari, Dwi dkk., 2016., The Conception of Plaque Score on 7th Grade
Student of SMP Muhammadiyah 1 Godean Sleman, Vol. 3 No. 2 : Hal. 61
40
SURAT PERNYATAAN
Nama :
Umur : tahun
Jenis kelamin : L / P
Alamat :
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, dalam keadaan sadar dan tanpa tekanan
Plak Gigi Pada Mahasiswa Preklinik Fakultas Kedokteran Gigi UMI Tahun
Makassar, 2018
(…………………………………)
41
FORM PENILAIAN PLAK GIGI SEBELUM DAN SESUDAH BERKUMUR
TAHUN 2018
Nama :
Stambuk :
Pemeriksa :
16 11 26
46 31 36
16 11 26
Pre Post Pre Post Pre Post
(Bukal) (Labial) (Bukal)
Mesial Mesial Mesial
Oklusal Incisal Oklusal
Central Central Central
Gingiva Gingiva Gingiva
l l l
Distal Distal Distal
Total Total Total
46 31 36
Pre Post Pre Post Pre Post
(Bukal) (Labial) (Bukal)
Mesial Mesial Mesial
Oklusal Incisal Oklusal
Central Central Central
Gingiva Gingiva Gingiva
l l l
Distal Distal Distal
Total Total Total
42
Total Indeks Plak Sampel Akhir : + + + + + = =
43