Anda di halaman 1dari 1

Pendahuluan

Penyakit periodontal adalah kondisi inflamasi kronis yang paling umum dengan hingga 90% populasi dunia
terkena. Hubungan periodontitis dengan diabetes mellitus telah banyak diketahui. Peradangan periodontium
dimulai dengan pembentukan biofilm subgingiva, berupa : factor resiko utama merokok dan diabetes.
Peningkatan resiko periodontitis pada pasien diabetes bergantung pada control glikemik, seperti pada
komplikasi lain. Dengan demikian, pasien dengan hemoglobin terglikasi terkontrol (HbA1c) (-7% ( 53
mmol/mol) memiliki resiko periodontitis yang rendah meningkat secara eksponensial seiring dengan
penurunan kontrol glikemik.(1)
Kedokteran periodontal didefinisikan sebagai cabang periodontology yang berkembang pesat yang berfokus
pada data kesehatan individu yang membentuk hubungan yang kuat antara kesehatan atau penyakit
periodontal dan penyakit sistemik. Oleh karena itu, hubungan dua arah antara DM dan periodontitis
merupakan masalah yang rentan di bidang periodontology, dengan perawatan periodontal yang efektif
penting dalam perawatan diabetes dan sebaliknya.(2)
Inflamasi sistemik juga dapat terjadi akibat masuknya bakteri periodontal dan factor virulensinya ke dalam
sirkulasi, dengan aktivasi jalur mediasi stress oksidatif dan interaksi antara produk akhir glikasi dan reseptornya
yang berkontribusi pada peningkatan kerentanan terhadap periodontitis pada pasien diabetes.(3)

Sistematik review ini focus pada pertanyaan skema Populasi, Intervensi, comparison, outcome, study design
(PICOS) : periodontitis kronis dengan diabetes mellitus, dengan atau tanpa perawatan periodontal yang
menghasilkan control glikemik pada randomized controlled trial.

Methode
studi ini dibuat berdasarkan pedoman PRISMA ( Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta
Analysis) untuk sistematik review.

Focused Question (PICO)

Anda mungkin juga menyukai