Anda di halaman 1dari 17

TUGAS

MAKALAH POA

PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI

DAN MULUT

OLEH

NAMA : Esty Yana Illu

NIM :P0. 530320418298

TINGKAT : 3A

DOSEN : Merry N. Pay, s.kp.g, MDSc


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
terencana ditujukan kepada kelompok tertentu yang dapay diikuti dalam kurun waktu
tertentu diselenggarakan secara berkesinambungan untuk mencapai kesehatan gigi
dan mulut yang optimal. Standar pelayanan asuhan kesehatan gig dan mulut adalah
suatu pedoman yang harus digunakan oleh perawat gigi dalam menjalankan tugas
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut agar tercapai pelayanan yang bermutu.
Standar pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut ini merupakan petunjuk kerja
secara profesional bagi pelaksana di lapangan khsusnya perawat gigi.

Di lihat dari pengertian mengenai pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut,
Prevalensi masalah gigi dan mulut di Indonesia masih sangat besar. Berdasarkan Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sebanyak 57,6 persen orang Indonesia memiliki
masalah gigi dan mulut. Gawatnya, angka anak-anak yang mengalami masalah gigi
menurut Riskesdas 2018 mencapai 93 persen. Untuk itu, menjadi salah satu strategi
Kementerian Kesehatan RI dalam mengurangi angka penderita karies gigi yakni
dengan pencanangan program 'Indonesia Bebas Karies 2030'. Dari Riskesdas yang
terbaru, yang 2018 itu tinggi sekali prevalensi karies anak di Indonesia dan memang
perlu usaha yang luar biasa untuk menurunkannya," kata Ketua IDGAI, drg. Udijanto
Tedjosasongko

Salah satu penyebab tingginya prevalensi karies anak Indonesia adalah karena karies
ini bisa terjadi pada siapa saja. Udijanto mengatakan, apapun keadaan sosial
ekonominya, anak tetap rentan terkena karies.

"Sosial ekonomi itu tidak menunjukkan, misalnya hanya kalangan menengah ke


bawah saja yang kariesnya. Tapi bahkan kalangan menengah ke atas pun sama
parahnya."
Dari data hasil pemeriksaan obyektif dan subyektif banyak sekali diemui kasus-kasus
yang mengganggu jaringan keras gigi, yaitu karies email. Maka dari itu saya akan
meneliti bagaimana asuhan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan tingkat karies
terparah di Desa Taebenu.

B. Rumusan Masalah

1. Mengidentifikasi permasalahan asuhan kesehatan gigi dan mulut mengenai


karies gigi

2. Mengeidentifikasi permasalahan jaringan periodontal gigi dan mulut

3. Mengidentifikasi permasalahan asuhan kesehatan gigi dan mulut mengenai status


kebersihan gigi

C. Tujuan Masalah

1. Agar dapat mengetahui masalah yang banyak ditemui oleh masyarakat di desa
Baumata

2. Untuk memenuhi tugas asuhan kesehatan gigi dan mulut


BAB II

PERENCANAAN

“PRIORITAS MASALAH 1 KARIES”

1. Pengertian karies

Karies adalah penyakit jaringan gigi yang diawali dengan terjadinya kerusakan jaringan
yang dimulai dari permukaan gigi (pit dan fissure, dan daerah interproksimal), kemudian
meluas kedaerah pulpa.Karies gigi dapat dialami oleh setiap orang dan juga dapat timbul
pada suatu permukaan gigi atau lebih serta dapat meluas kebagian yang lebih dalam dari
gigi, misalnya dari enamel ke dentin atau ke pulpa.

2. Penyebab Karies
a. Host dan plak gigi (Plak)
Plak gigi merupakan lengketan yang berisi bakteri beserta produk–produknya, yang
terbentuk pada permukaan gigi.Akumulasi bakteri ini tidak terjadi secara kebetulan
melainkan terbentuk melalui serangkaian tahapan.
b. Mikroorganisme
Streptococusmutans dan Laktobasilus merupakan bakteri yang kariogenik karena
mampu membuat asam dari karbohidrat yang dapat diragikan.Bakteri–bakteri tersebut
tumbuh subur dalam suasana asam dan dapat menempel pada permukaan gigi karena
kemampuannya membuat polisakharida ektra sel yang sangat lengket dari karbohidrat
makanan.Polisakharida terdiri dari polomer glukosa, akibatnya bakteri–bakteri
terbantu untuk melekat pada gigi serta saling melekat satu sama lain sehingga plak
semakin tebal dan akan menghambat fungsi saliva dalam menetralkan plak tersebut.
Taringan (2013)
1) Substrat
Substrat adalah campuran makanan halus dan minuman yang dikonsumsi
sehari–hari yang mmenempel dipermukaan gigi. Faktor substrata tahu diet dapat
mempengaruhi pembentukan plak karena membantu perkembangan dan
kolonisasi mikroorganisme yang ada permukaan email, sering mengkonsumsi
makanan yang mengandung karbohidrat terutama sukrosa akan menyebabkan
kerusakan pada gigi. Bakteri menggunakan hasil fermentasi karbohidrat untuk
energi dan produk akhir glikolisis pada metabolisme bakteri adalah
asam.Sukrosa merupakan karbohidrat yang paling mudah
difermentasiTaringan(2015).
2) Waktu
Adanya kemampuan saliva untuk mendepositkan kembali mineral selama
berlangsungnya proses karies, menandakan bahwa proses karies tersebut terdiri
atas periode perusakan dan perbaikan yang silih berganti oleh karena itu, bila
saliva ada didalam lingkungan gigi, maka karies tidak menghancurkan gigi
dalam hitungan hari atau minggu, melainkan dalam hitungan bulan atau tahun.
Menurut Edwina (2013),faktor lain penyebab karies gigi antara lain:
a) Faktor kesehatan anak
Seorang anak yang masih dalam tahap pertumbuhan gigi permanen pasti selalu
merasa sakit dan mengkonsumsi obat antibiotic yang berlebihan akan
mempengaruhi perkembangan pembentukan gigi anak itu sendiri. Ada
obat–obat tertentu seperti tetracycline apabila sering dikonsumsi pada anak
dibawah sepuluh tahun akan menyebabkan gigi anak berwarna coklat, kuning,
sampai kehitaman. Biasanya gigi anak tersebut rapuh sehingga lebih mudah
berlubang.
b) Makanan kariogenik
Makanan manis mempengaruhi terbentuknya karies gigi.Di Amerika serikat saat
produksi makanan berbahan gula mulai marak jumlah penderitagigi berlubang
juga mulai meningkat. Hal ini menunjukan bahwa konsumsi makanan jenis gula
atau sukrosa menambah cepat terjadinya terjadinya karies gigi, terutama pada
anak–anak yang senang mengkonsumsi makanan manis, seperti coklat, roti,
biscuit, es krim, sirup, dan minuman soda.
c) Makanan asam
Makanan dan minuman yang bersifat asam lama kelamaan juga bisa merusak
gigi.
d) Umur
Menurut Taringan (2013) sepanjang hidup manusia terdapat 3 fase umur yaitu:
1. Periode gigi campuran (usia 6–13 tahun)
Disini gigi geraham paling sering terkena karies.pada saat ini anak
mengalami gigi bercampur dimana gigi susumulai resopsi dan digantikan
dengan erupsinya gigi permanen.
2. Periodepubertas (usia 14–20 tahun)
Pada masa pubertas terjadi perubahan hormonal yang dapat menimbulkan
pembengkakan gusi, akibatnya penderita malas menyikat gigi, sehingga
kebersihan mult kurang terjaga.
3. Periode dewasa (usia antara 40–50 tahun)
Pada usia ini sudah terjadi resesi atau penurunan gusi sehingga sisa
makananlebih sukar dibersihkan.
3. Tanda dan Gejala Karies
Tanda awal dan isi karies adalah sebuah daerah yang tampak berkapur pada
permukaan gigi yang menendakan adanya demineralisasi. Daerah ini dapat menjadi
tampak coklat dan membentuk lubang.Proses tersebut dapat kembali ke asal atau
reversibel, namun ketika lubang sudah terbentuk maka struktur yang rusak tidak dapat
diregenerasi. Sebuah lesi tampak coklat dan mengkilat dan dapat menandakan karies.
Daerah coklat pucat menandakan adanya karies yang aktif. Bila enameldan dentin
sudah mulai rusak, lubang semakin tampak. Daerah yang terkena akan berubah warna
dan menjadi lunak ketika disentuh. Karies kemudian menjalar ke saraf gigi, terbuka, dan
akan terasa nyeri. Nyeri dapat bertambah hebat dengan suhu yang panas, dingin, dan
makanan atau minuman yang manisKidd dan Bechal (2013).
4. Proses Terjadinya karies
Proses terjadinya karies gigi yaitu adanya gigi, sisa makanan, bakteri dan saliva (air
ludah). Kemudian bakteri mengubah makanan menjadi asam. Asam melarutkan email
gigi sehingga terbentuk lubang gigi. Proses sisa makanan menjadi asam berlangsung
selama 2 jam.

PRIORITAR MASALAH II CPITN

1. Pengertian CPITN
Cpitn adalah indeks resmi yang digunakan WHO untuk mengukur jaringan periodontal
serta perkiraan akan kebutuhan perawatannya dengan menggunakan sonde khusus
(WHO Periodontal Examinition Probe)
Indeks ini meliputi
a. Ada/tidak adanya pendarahan gingiva pada probing
b. Ada/tidak adanya kalkulus supra/sub gingival
c. Ada/tidak adanya saku/poket periodontal yang tebagi menjadi poket dangkal dan
poket dalam
d. Mendapatkan status periodontal masyarakat atau individu
e. Merencanakan program penyuluhan/promotif
f. Menentukan kebutuhan perawatan yang meliputi jenis tindakan,besar beban kerja
dan kebutuhan tenaga
g. Memantau kemajuan kondisi periodontal individu

2. Gigi Indeks
Gigi indeks usia < 20 tahun
 Sextan I : 16
 Sextan II: 11
 Sextan III: 26
 Sextan IV: 36
 Sextan V : 41
 Sextan VI : 46
Gigi indeks usia > 20 tahun
 Sextan I : 16,17
 Sextan II : 11
 Sextan III : 26,27
 Sextan IV : 36,37
 Sextan V: 41
 Sextan VI :46,47
3. Pencatatan Skor Cpitn
Skor kondisi jaringan periodontal
0 = sehat
1 = berdarah/bleeding
2 = karang gigi/calculus
3= poket dangkal kedalaman 4-5 mm
4 =poket dalam kedalaman > 6
X = Sextan tidak diperiksa

Skor Keterangan Kebutuhan perawatan


0 Sehat (tidak ada Tidak membutuhkan perawatan
bleeding,calculusatau pocket)
1 Gingival bleeding atau ada Perlu peningkatan kebersihan mulut
perdarahan spontak sesaat setelah pribadi dan DHE
proobing
2 Ada supra/sub gingival kalkukus Perlu pembersihan oleh tenaga ahli, DHE
saat probing, tapi seluruh tanda
“band” hitam tetap nampak
3 Ada pocket dangkal dengan Perlu penanganan oleh tenaga ahli dan
kedalaman 4-5 mm tindakan
4 Ada pocket dalam kedalaman 6 mm Perlu penanganan oleh tenaga ahli
disertai perawatan kompleks seperti
scalling dan root planing

PRIORITAS MASALAH KE-III OHIS


1. Pengertian OHIS
OHIS merupakan suatu kondisi atau keadaan terbebasnya gigi geligi dari plak dan
kalkulus, keduanya selalu terbentuk pada gigi dan meluas ke seluruh permukaan gigi.
Hal ini disebabkan karena rongga mulut bersifat basah, lembab dan gelap, dengan kata
lain lingkungan yang menyebabkan kuman berkembang biak (Nio, 1989).
Tujuan memelihara OHIS adalah untuk mencegah penumpukan plak. Plak adalah suatu
endapan lunak yang terdiri dari kumpulan bakteri yang berkembang biak diatas suatu
matriks, yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi, bila seseorang
mengabaikan kebersihan gigi dan mulutnya (Nio, 1989). Plak akan merusak jaringan
gigi dan jaringan periodontal, yang lama-kelamaan akan mengakibatkan adanya karang
gigi, gingivitis, karies, periodontitis dan pocket (Djuita, 1989).
Karang gigi (calculus) adalah suatu endapan keras yang terletak pada permukaan
gigi yang berwarna mulai dari kekuning-kuningan, kecoklat-coklatan, sampai kehitam-
hitaman dan mempunyai permukaan kasar. Karang gigi juga tempat yang baik untuk
pertumbuhan plak dengan semua akibat dari plak tersebut. Karang gigi yang tidak
dirawat akan mengakibatkan gingivitis, bau mulut, estetika jadi jelek, gigi goyang,
periodontitis dan karies gigi (Nio, 1989).

2. Cara Mengukur Kebersihan Mulut


Kebersihan gigi dan mulut dapat diukur dengan mempergunakan indeks. Indeks
adalah angka yang menyatakan keadaan klinis yang didapat pada waktu diadakan
pemeriksaan. Angka yang menunjukan kebersihan gigi dan mulut seseorang ini adalah
angka yang diperoleh berdasarkan penilaian yang objektif, dengan menggunakan suatu
indeks, maka kita dapat membuat suatu evaluasi berdasarkan data-data yang diperoleh,
sehingga kita dapat melihat kemajuan atau kemunduran kebersihan gigi dan mulut
seseorang atau masyarakat (Djuita, 1989).
Menurut Green dan Vermillion (1964, cit. Nio, 1987) untuk mengukur kebersihan
gigi dan mulut adalah dengan mempergunakan suatu indeks yang disebut Oral Higiene
Index Simplified (OHI-S). Nilai dari OHI-S ini merupakan nilai yang diperoleh dari
hasil penjumlahan antara debris indeks dan kalkulus indeks
3. Gigi Index Penilaian OHI-S
Pemeriksaan debris dan kalkulus dilakukan pada gigi tertentu dan pada permukaan
tertentu dari gigi tersebut, yaitu :

 Untuk rahang atas yang diperiksa :


1) Gigi molar pertama kanan atas pada permukaan bukal.
2) Gigi insisivus pertama kanan atas pada permukaan labial.
3) Gigi molar pertama kiri atas pada permukaan bukal.
 Untuk rahang bawah yang diperiksa :
1) Gigi molar pertama kiri bawah permukaan lingual.
2) Gigi insisivus pertama kiri bawah pada permukaan labial.
3) Gigi molar pertama kanan bawah pada permukaan lingual.
Bila ada kasus dimana salah satu gigi indeks tersebut tidak ada, maka penilaian dilakukan
sebagai berikut :
a. Bila molar pertama atas atau bawah tidak ada, penilaian dilakukan pada molar kedua
atas atau bawah.
b. Bila molar pertama dan molar kedua atas atau bawah tidak ada, penilaian dilakukan
pada molar ketiga atas atau bawah.
c. Bila molar pertama, kedua dan ketiga atas atau bawah tidak ada, tidak dapat dilakukan
penilaian.
d. Bila insisivus pertama kanan atas tidak ada, penilaian dilakukan pada insisivus
pertama kiri atas.
e. Bila insisivus pertama kanan atau kiri atas tidak ada, tidak dapat dilakukan penilaian.
f. Bila insisivus pertama kiri bawah tidak ada, penilaian dilakukan pada insisivus
pertama kanan bawah.
g. Bila insisivus pertama kiri atau kanan bawah tidak ada, tidak dapat dilakukan
penilaian.
Bila ada kasus diantara keenam gigi indeks yang seharusnya diperiksa tidak ada, maka
penilaian debris indeks dan kalkulus indeks masih dapat dihitung apabila ada dua gigi indeks
yang dapat dinilai (Nio, 1990).

Kriteria Penilaian OHI-SMenurut Depkes R.I., (1995), kriteria penilaian kebersihan gigi
dan mulut (OHI-S) seseorang dapat dilihat dari adanya debris dan kalkulus pada permukaan
gigi. Untuk menentukan kriteria penilaian debris atau penilaian OHI-S, maka dipakai tabel
debris score dan calculus score.

Dalam pemeriksaan debris kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :


Tabel 1
Kriteria Penilaian Pemeriksaan Debris
No KRITERIA NILAI
Pada permukaan gigi yang terlihat, tidak ada debris atau 0
1. pewarnaan ekstrinsik.
2.      Pada permukaan gigi yang terlihat, pada debris lunak yang 1
menutupi permukaan gigi seluas 1/3 permukaan atau kurang
dari 1/3 permukaan.
      Pada permukaan gigi yang terlihat tidak ada debris lunak
tetapi ada pewarnaan ekstrinsik yang menutupi permukaan
gigi sebagian atau seluruhnya.
3. Pada permukaan gigi yang terlihat pada debris lunak yang 2
menutupi permukaan tersebut seluas lebih dari 1/3
permukaan gigi, tetapi kurang dari 2/3 permukaan gigi.
4. Pada permukaan gigi yang terlihat ada debris yang menutupi
permukaan tersebut seluas lebih 2/3 permukaan atau seluruh
permukaan gigi.

Debris Index = Jumlah penilaian debris


Jumlah gigi yang diperiksa
Dalam pemeriksaan calculus kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :
Tabel 2 
Kriteria Penilaian Pemeriksaan Kalkulus
No KRITERIA NILAI
1. Tidak ada karang gigi 0
2. Pada permukaan gigi yang terlihat ada karang gigi 1
supragingival menutupi permukaan gigi kurang dari 1/3
permukaan gigi.
3.       Pada permukaan gigi yang terlihat ada karang gigi 2
supragingival menutupi permukaan gigi lebih dari 1/3
permukaan gigi.
      Sekitar bagian cervikal gigi terdapat sedikit subgingival.
4.       Pada permukaan gigi yang terlihat adanya karang gigi
supragingival menutupi permukaan gigi lebih dari 2/3 nya
atau seluruh permukaan gigi.
      Pada permukaan gigi ada karang gigi subgingival yang
menutupi dan melingkari seluruh cervikal (A. Continous
Band of Subgingival Calculus).

Calculus Index =
Jumlah penilaian calculus
Jumlah gigi yang diperiksa
Penilaian debris score dan calculus score adalah sebagai berikut :
a. Baik (good), apabila nilai berada diantara 0-0,6.
b. Sedang (fair), apabila nilai berada diantara 0,7-1,8.
c. Buruk (poor), apabila nilai berada diantara 1,9-3,0.
Penilaian OHI-S adalah sebagai berikut :
a. Baik (good), apabila nilai berada diantara 0-1,2.
b. Sedang (fair), apabila nilai berada diantara 1,3-3,0.
c. Buruk (poor), apabila nilai berada diantara 3,1-6,0.
OHI-S atau Oral Hygiene Index Simplified merupakan hasil penjumlahan
Debris Index (DI) dan Calculus Index (CI).
Rumus OHI-S = Debris Index + Calculus Index
Atau OHI-S = DI + CI
FORMAT REKAPAN DATA

N STATUS KARIES STATUS CPITN FREKUE WAKTU KEPEMILIK


O NAMA KEBERSIHAN NSI MENYIKAT AN SIKAT
GIGI DAN MENYIK GIGI GIGI
MULUT AT GIGI
D M F DMF-T d e F Def- DI CI OHI-S 0 1 2 3 4
t

1 Biel 2 0 0 2 - - - - 2,1 1, 3,2  2x sehari Pagi dan Milik sendiri


Klaping 1 malam

2 Mery 4 1 0 5 - - - - 1,3 1, 2,3  2x sehari Pagi dan Milik sendiri


Blegur 1 malam

3 Putra 5 4 0 9 - - - - 0,6 1 1,6 v 2x sehari Pagi dan Milik sendiri


Anin malam

4 Susan 10 3 0 13 - - - - 1,6 2 3,6  2x sehari Pagi dan Milik sendiri


Langlak malam
u

5 Sania 3 0 1 4 - - - - 1,7 2, 4,0 V 2x sehari Pagi dan Milik sendiri


Langlak 3 malam
u

6 Ananias 2 4 0 6 - - - - 2,0 3 3,0  2x sehari Pagi dan Milik sendiri


Tuaty malam

7 Jelison 2 0 0 2 - - - - 1,4 3 4,4 v 2x sehari Pagi dan Milik sendiri


Lipilana malam

8 Eman 4 1 0 5 - - - - 1,9 2 3,9 V 2x sehari Pagi dan Milik sendiri


Illu malam

9 Sanyo 1 1 0 2 - - - - 1,2 2 3,2 V 2x sehari Pagi dan Milik sendiri


Tuaty malam

1 Enggelin 3 0 0 3 - - - - 0,9 2 2,9 v 2x sehari Pagi dan Milik sendiri


0 a malam
Lipilana

Total :
D = 36 M =15 F = 1
DMF-T = 51

INDIKATO KONDISI TARGET TARGET KESENJANGA PRORITAS


R PASIEN NASIONAL INDIVIDU N PRORITAS
DMF D = 36 1 D=0 98%
M =15 M=4
F=1 F = 20

DMF-T = DMF-T =
52 52
OHI-S Di = 2,1 1,2 1,2 3,9 25 %
Ci = 3

OHI-S =
5,1
CPITIN 0 3 4 3 75%

Prioritas masalah utama yaitu tingkat krusial gigi yang sangat tinggi, diperkirakan masyarakat
penfui, tiap orang memiliki karies 4- 5 gigi berkaries. Masalah kedua kesehatan jaringan
periodontal diperkirakan tiap individu didaerah tersebut hanya memiliki satu atau dua sextan
yang sehat. Masalah ketiga kebersihan ronga muluut yang buruk tiap orang memiliki kritera
sedang dan buruk.
PLAN OF ACTION (POA)
PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MASYARAKAT
DI DESA BAUMATA TANGGAL 23 MARET 2020
OPERATOR : MARIA MEISKELIA LABA NIM : PO530320418320

N TAHAP TUJUAN URAIAN SASA WAKT LOK PELAKSA BI INDIKATOR


O KEGIAT KEGIATAN RAN U ASI NA AY KEBERSIHAN
AN A

1 Persiapan
Operator Untk memperlanjar Berpakian rapih, Operat 23 maret penfu Perawat gigi Operator
kegiatan praktikum bersih dan lengkap or 2020 i Berpakian
Mencegah terjadinya cuci tangan, rapih, bersih
infeksi silam memakai dan lengkap
Siap melakukan handscoon, cuci tangan,
kegiatan pelayanan masker. memakai
ashan rasa aman bagi handscoon,
pasien masker.
Pasien Untuk mendapatkan Mendudukan/mem Pasien 23 maret penfu Perawat gigi Pasien
data primer biarkan pasen tidur 2020 i dudu/tidur dan
serta menanyakan diperoleh data
identitas dan falid pasein
memeriksa pasien
Alat dn Pemakaian alat dan Menyiapkan alat Alat 23 maret penfu Perawat gigi Tesedia alat dan
bahan ahan sesuai kebutuhan da bahan yang dan 2020 i bahan sesuai
sesuai kebutuha bahan kebutuhan
alat ODE: kaca
mulut, pinset,
exsavator, sonde
periodontal probe
dappem dish alat
dan bahan
tambahan
nierbekken,
chlorethyl cotton
pellet, kapas
Pelaksana
an
Promotif Pasien mengetahui  Menyiapkan Masyar 23 ,24, Penfu Mahasiswa Pasien dapat
Penyul tentang pemeliharaan alat yang akat 26, 28 i kesehtan menyebutkan
uhan kesehatan gigi dan digunakan maret gigi cara
tentan mulut (model gigi). 2020 memelihara
g  pasien diberi kesehtan gigi
pemeli penyuluhan dan mulut
haraan tentang
gigi pelihara
dan kesehatan gigi
mulut dan mulut.

Penyul Pasieen mengetahui  Menyiapkan Masyar 23 ,24, Penfu Mahasiswa Pasein dapat
uhan tentang proses gigi alat yang akat 26, 28 i kesehtan menyebutkan
tentan berlubang dan cara digunakan. maret gigi proses
g gigi peencegahannya  pasien 2020 terjadnya, cara
berlub diberikan pencegahan dan
ang penyulhan pengobatan gigi
tentang gigi berlubang,
berlubang,pros
es terjadinya,
cara
pencegahaanny
a dan
pengobatannya
.
Penyul Pasien mengetahui  Menyiapkan Masyar 23 ,24, Penfu Mahasiswa Pasein dapat
uhan tentang karang gigi media akat 26, 28 i kesehtan menyebutkan
tentan penyuluhan maret gigi cara
g  pasein diberi 2020 mencegahkaran
karang penyuluhan g gigi.
gigi tentang karang
gigi

Penyul Pasien mengetahui Menyiapkan media Masyar 23 ,24, Penfu Mahasiswa Pasien dapat
uhan tentang gingivitis penyuluhan , akat 26, 28 i kesehtan menyebutkan
tentan pasien diberi maret gigi cara mencegah
g penyuluhan 2020 gingivitis
gingiv
itis
Pembe Kader dapat  Menyediakan Masyar 23 ,24, Penfu Mahasiswa Kader dapat
rdayan meanjutkan kegiatan media akat 26, 28 i kesehtan melaksanakan
kader elayanan kesehatn gigi penyuluhan maret gigi kegiatan
keseha dan mulutkepaa  Pasien diberi 2020 pelayanan
tan masyarakat penyuluhan ashan kesehatan
gigi bumil,busui ddan tentang gigi dan mulut
msyar balita kesehatan gigi kepada
akat dan mulut masyarakat,bay
(plak, karies i balita, dan ibu
gigi, kaarang hamil dan
gigi,cara menyusui.
menyikat gigi
yang baik
danbenar dan
fungsi gigi,
radang gigi)
Preventiv Menghilangkan Persiapan alat dan Masyar 23 ,24, Penfu Mahasiswa DI : 0
e karang gigi bahan : akat 26, 28 i kesehtan CI : 0
 Diagnose set maret gigi
Scaling/  Alat-alat scaler 2020
pembers Kapas, gelas
ihan kumur,betadine
karang ,alcohol,
gigi  Cairan
pada 40 Antiseptik
orang
II Kuratif Persiapan alat dan Masyar 23 ,24, Penfu Mahasiswa Gigi berhasil
I bahan : akat 26, 28 i kesehtan ditmpat dengan
Peambalan Mencegah karies  ART KIT maret gigi GIC, bentuk
pada 3 berlanjut,  Fuji VII 2020 dan funsi gigi
gigi memperthankan  Tampon kapas, kembali
dengan bentuk dan fungsi gigi alcohol normal.
GIC  Prosedur:
o Bersihkan
gigi
o Pengisolasi
an
o Pengetesa
n
o Pencucian
o Pengering
an
o Percampu
ran
o Aplikasi
bahan
GIC
o Pengecek
an oclusi
 Komunukasi
terapetik

 Melaku mendapatkan Mengikuti saran Masyar 23 ,24, Penfu Mahasiswa Pasien


kan perawaan lanjutan atau anjuran dokter akat 26, 28 i kesehtan menjalankan
rujukan maret gigi perawatan
sebanya 2020 lanjutan, bentuk
k 60 dan fungsi gigi
orang ke kembali
drg. normal.
,Puskes
mas
untuk
mendap
atkan
perawaa
n
lanjutan

IV Evauasi DEF-T =0,44


jangka d = 0,44
pendek Memeriksa keadaan Masyar 23 april Penfu Mahasiswa e =0
Mengetahui keberhasilan def-t dan OHI-S akat 2020 i kesehtan gigi f =0
 Pemeriks tndakan Pada gigi pasien DMF-T = 2,53
aan lang d = 1,34
m = 0,95
f = 0,24
OHI-S =0
DI =0
CI =0
CPITIN = 6
sextan sehat
V Evaluasi Def-t = 0,44
jangka d =0
panjang e =0
f = 0,44
 Pemerksa Mengetahui keberhasilan Memeriksa keadaan Masyar 6 bulan Penfu Mahasiswa DMF-T = 2,53
an Ulang tndakan def-t dan OHI-S akat ke depan i kesehtan gigi d =0
Pada gigi pasien yakni m = 0,95
bulan f = 1,58
september OHI-S =0
DI =0
CI =0
CPITIN = 6
sextan sehat

DAFTAR PUSTAKA
http://idafarida73.blogspot.com/2012/09/cara-mengukur-kebersihan-mulut-ohi-s.html

Anda mungkin juga menyukai