ABSTRAK
Masalah kesehatan gigi masih merupakan masalah yang menarik, karena penyakit gigi
dan mulut masih banyak diderita masyarakat seperti karies gigi. Prevalensi karies mencapai 80 %
dari jumlah penduduk. Demikian juga dengan usaha untuk mencegahnya belum terlihat hasil yang
nyata, bila diukur dengan indikator kesehatan gigi masyarakat, misalnya prevalensi karies hingga
tahun 2009 yang masih sangat tinggi. Hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) yang
menyatakan karies gigi pada anak merupakan masalah yang serius pada kesehatan gigi dan mulut
di Indonesia dengan prevalensi hingga 90,05 %. Karies menjadi salah satu bukti tidak terawatnya
kondisi gigi dan mulut masyarakat Indonesia. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses karies
adalah dengan adanya saliva dalam rongga mulut. Saliva memegang peranan penting antara lain
yaitu dalam proses terbentuknya plak gigi, saliva juga merupakan media yang baik untuk
kehidupan mikroorganisme tertentu yang berhubungan dengan karies gigi. Penelitian ini bertujuan
mengetahui hubungan antara pH Saliva dengan terjadinya kerusakan gigi di SDN No 187 Patobong
Kec Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang. Metode penelitian adalah penelitian observasional analitik
mengenai pH Saliva dengan Kerusakan Gigi,dimana kerusakan gigi dipengaruhi oleh cara
menyikat gigi dan makanan dan minuman yang dikonsumsi siswa/siswi. Subjek penelitian adalah
seluruh siswa/siswi SD No 187 Patobong dengan jumlah sampel 30 orang yang terdiri dari laki-laki
13 orang dan perempuan 17 orang. Metode Metode yang digunakan dengan pendekatan Cross
Sectional untuk menguji hipotesis, dimana variabel-variabel yang diteliti diobservasi kemudian
diukur dalam waktu bersamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara pH Saliva Dengan Kerusakan Gigi di SD No 187 Patobong Kecamatan
Mattirosompe Kabupaten Pinrang dengan Considance interval sebesar 95 %. Kesimpulan
penelitian Ada hubungan yang signifikan antara pH saliva dengan kerusakan gigi, dimana
kerusakan gigi terbanyak terlihat terjadi pada anak yang memiliki ph saliva kritis yaitu 5,0 – 5,8.
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pencegahan primer karies gigi
tujuan untuk mengetahui bagaimana pada anak usia prasekolah 3-5 tahun di TK
gambaran pengetahuan orang tua dalam Bhayangkari Kab. Pangkep.
1. Karakteristik Responden
Jumlah 22 100%
Dari hasil penelitian pada tabel 1 di dibawah <30 tahun, 10 responden (50%)
atas, menunjukkan usia orang tua anak yang berada diusia 31-40 tahun, sedangkan 3
menjadi sampel penelitian sebagian besar responden lainnya (14%) berada diusia >41
berada di usia 31-40 tahun. Dimana sebanyak tahun.
8 responden (36%) berada pada usia
2 Wirausaha 3 13,64%
3 PNS 3 13, 64%
4 Pegawai 1 4, 54%
Jumlah 22 100%
Sumber: Data Primer, 2016
Dari hasil penelitian yang terlihat pada tabel 3 di atas, tingkat pekerjaan orang tua yang
menjadi sampel penelitian sebagianbesar merupakan IRT/ tidak bekerja. Dimana sebanyak 15
responden (68,18%) bekerja sebagai IRT, 3 responden (13,64%) bekerja sebagai wirausaha, 3
responden (13,64%) bekerja sebagai PNS, serta 1 responden lainnya (4,54%) bekerja sebagai
pegawai honorer.
Pengetahuan
Pendidikan
Baik Cukup Kurang Jumlah
f % f % f % f %
SMP
2 9,1 - 0 - 0 2 9,1
SMA/K 14 - 0
63,63 1 4,55 15 68,18
Akademi - 0
Sederajat 5 22,72 - 0 5 22,72
Jumlah - 0
21 95,45 1 4,55 22 100