Anda di halaman 1dari 12

PANITIA PELAKSANAN PENYULUHAN KARIES GIGI DI IMIGRASI PERMU

PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS (PKK) FIKES DEHASEN BENGKULU


Alamat : JL. Merapi Raya No. 43 Kel. Kebun Tebeng Kota Bengkulu Telp (0736) 21977

A. Dasar pemikiran
Organisasi kesehatan dunia (WHO) pada tahun 2007 menyatakan angka
kejadian karies pada anak-anak masih tinggi 60 – 90% ( Ariantoni : 2014) . Menurut
penelitian di negara-negara Eropa, Amerika dan Asia, termasuk Indonesia, ternyata 80 -
95% dari anak-anak dibawah umur 18 tahun terserang karies gigi (Yohandri (2012), dalam
Masriadi, dkk : 2014). Dengan jumlah pada usia 5-9 tahun mencapai 28,9% dan usia 10-14
tahun mencapai 25,2%. Jenis kelamin perempuan mencapai 27,1% lebih tinggi dari pada
laki – laki 24,8%. Tingkat pendidikan tidak tamat SD mencapai 29,2% lebih tinggi dari
pada tamat PT 24,8%. Tempat tinggal di perkotaan 26,0% lebih tinggi dari pada di
pedesaan 25,9% (RISKESDAS : 2013).
Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan karusakan
jaringan, dimulai dari permukaan gigi (ceruk, fisura, dan daerah interproksimal) meluas
kea rah pulpa (braurer). Karies gigi dapat di alami oleh setiap orang dan dapat timbul pada
suatu permukaan gigi atau lebih, serta dapat meluas ke bagian yang lebih dalam dari gigi,
misalnya dari email ke dentin atau ke pulpa (Rasinta , 2014, hal: 1). Dampak yang terjadi
bila sejak awal sudah mengalami karies adalah selain fungsi gigi sebagai pengunyah yang
terganggu, rewel, gusi bengkak anak juga akan mengalami gangguan dalam menjalankan
aktifitasnya sehari – hari, sehingga anak tidak mau makan dan akibatnya yang lebih parah
bisa terjadi malnutrisi, anak tidak dapat belajar karena kurang berkonsentrasi sehingga
akan mempengaruhi kecerdasan. akibat lain dari kerusakan gigi pada anak adalah
penyebaran toksin atau bakteri pada mulut melalui aliran darah, saluran pernafasan,
saluran pencernaan apalagi bila anak menderita manultrisi, hal tersebut akan
menyebabkan daya tahan tubuh anak menurun dan anak akan mudah terkena penyakit.

Terjadinya karies kebanyakan dipicu oleh kegemaran anak mengkonsumsi


makan yang manis, makan yang lengket, frekuensi anak mengkonsumsi makan manis.
Upaya pencegahan yang dilakukan diantaranya yang paling mudah adalah dengan
menyikat gigi. Tetapi usaha ini dirasakan kurang berhasil karena kurangnya promosi
tentang kesehatan gigi, terbukti dari masih tingginya prevalensi karies gigi dan penyakit
periodontal.

1
PANITIA PELAKSANAN PENYULUHAN KARIES GIGI DI IMIGRASI PERMU
PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS (PKK) FIKES DEHASEN BENGKULU
Alamat : JL. Merapi Raya No. 43 Kel. Kebun Tebeng Kota Bengkulu Telp (0736) 21977

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan dan status kesehatan gigi pada anak-anak di Desa
Imigrasi permu kepahiang
2. Tujuan Khusus
a) Agar anak-anak dapat mengetahui tentang karies gigi
b) Untuk mengetahui penyebab karies gigi pada anak di Desa Imigrasi permu
kepahiang
c) Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan gigi
C. Sasaran Kegiatan
Anak- anak di Desa Imigrasi permu kepahiang
D. Tinjauan pustaka
1. Defenisi karies gigi
Menurut Irma (2013) dalam Sumini, dkk (2014), karies gigi adalah kerusakan
jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam yang ada dalam karbohidrat melalui
perantara mikroorganisme yang ada dalam saliva.
Menurut Rasinta (2014, hal : 1), karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang
ditandai dengan karusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi (ceruk, fisura, dan
daerah interproksimal) meluas kea rah pulpa (barurer). Karies gigi dapat di alami oleh
setiap orang dan dapat timbul pada suatu permukaan gigi atau lebih, serta dapat
meluas ke bagian yang lebih dalam dari gigi, misalnya dari email ke dentin atau ke
pulpa.
Menurut Harlina (2011) dalam Agus, dkk (2013) Penyakit yang sering terjadi
pada anak usia sekolah adalah salah satunya penyakit gigi dan mulut yaitu karies gigi
merupakan suatu kerusakan jaringan keras gigi yang bersifat kronis dan disebabkan
oleh aktifitas jasad renik yang mengakibatkan terjadinya karies gigi. Penyakit ini
merusak struktur gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Dan penyakit ini dapat
menyebabkan komplikasi antara lain peradangan,dan abses.
2. Jenis – jenis gigi
Menurut letak dan fungsinya, gigi manusia terdiri atas beberapa jenis, yaitu
sebagai berikut :

2
PANITIA PELAKSANAN PENYULUHAN KARIES GIGI DI IMIGRASI PERMU
PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS (PKK) FIKES DEHASEN BENGKULU
Alamat : JL. Merapi Raya No. 43 Kel. Kebun Tebeng Kota Bengkulu Telp (0736) 21977

1) Gigi seri/incisors/incisive : jenis gigi ini berbentuk seperti pahat, yang berfungsi
untuk memotong makanan.
2) Gigi taring/canine/cuspids : gigi taring lebih panjanng daripada gigi seri dan
berbentuk meruncing pada bagian dataran kunyahnya. Gigi ini berfungsi
menyobek makanan.
3) Gigi premolars/bicuspids : gigi premolars juga geraham kecil. Mereka berfungsi
menghaluskan makanan. Proses penghalusan tersebut di bantu oleh saliva (air
liur) serta enzim pencernaan tahap awal dalam rongga mulut, yaitu α-amilase.
4) Gigi geraham/molars : bentuknya lebih besar daripada premolar. Fungsinya juga
untuk menghaluskan makanan. Namun, karena permukaan kunyah gigi geraham
lebih luas dan datar , hasilnya akan lebih halus dijkbanding hasil kunyah gigi
premolar.
3. Pertumbuhan serta perkembangan gigi
Pertumbuhan gigi diawali dengan perkembangan dari maksila (rahang atas)
dan mandibular (rahang bawah).Pertumbuhan rahang atas dan rahang bawah
disiapkan untuk tumbuhnya gigi-gigi. Sejak usia 6 minggu dalam kandungan sudah
mulai terbentuk bagian gigi, yaitu dentin (lapisan di bawah email) sebanyak 10 buah
tiap rahangnya (atas dan bawah).
Pada sekitar usia 2 tahun lebih, diharapkan kedua puluh gigi susu sudah erupsi
(tumbuh) sempurna. Gigi- gigi susu tersebut akan digunakan hingga usia 5-6 tahun
dan mulai digantikan dengan gigi permanen. Beberapa gigi tetap menggantikan gigi-
gigi sulung, tetapi tidak seluruhnya.
4. Makanan
Makanan sangat berpengaruh terhadap gigi dan mulut, pengaruh ini dapat di
bagi menjdi 2 :
1) Isi dari makanan yang menghasilkan energy. Misalnya, karbohidrat, lemak,
vitamin, serta mineral-mineral. Unsur-unsur tersebut berpengaruh pada masa
pra-erupsi serta pasca-erupsi dari gigi-geligi.
2) Fungsi mekanis dari makanan yang di makan. Makanan yang bersifat
membersihkan gigi. Jadi, makanan merupakan penggosok gigi alami, tentu saja
akan mengurangi kerusakan gigi. Makanan yang bersifat mengurangi adalah
apel,jambu air, bengkuang dan lain-lain. Sebaliknya makanan-makanan yang

3
PANITIA PELAKSANAN PENYULUHAN KARIES GIGI DI IMIGRASI PERMU
PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS (PKK) FIKES DEHASEN BENGKULU
Alamat : JL. Merapi Raya No. 43 Kel. Kebun Tebeng Kota Bengkulu Telp (0736) 21977

lunak dan melekat pada gigi amat merusak gigi, seperti bon bon, coklat, biscuit,
dan lain sebagainya.

Karies terjadi ketika proses remineralisasi menjadi lebih lambat dibandingkan


proses demineralisasi, serta adanya kehilangan mineral. Hal ini dapat dicegah dengan
menghindari makanan mani dan menghilangkan plak.

5. Patofisiologi

Menurut Indah (2013) dalam Agus, dkk (2013), karies gigi disebabkan
kerusakan gigi oleh asam yang dihasilkan dari peragian karbohidrat oleh bakteri
dalam mulut. Mengenai penyebab terjadinya karies gigi yang digambarkan oleh tiga
lingkaran yang meliputi gigi, makanan, dan mikroorganisme, kemudian faktor-faktor
ini semakin berkembang sehingga membentuk model yang lebih kompleks yang
meliputi saliva, sistem imun, waktu kontak dengan makanan, sosial ekonomi, tingkat
pendidikan, gaya hidup, dan penggunaan fluor.

Proses terjadinya karies dimulai dengan adanya plak pada permukaan gigi.
Sukrosa dari sisa makanan dan mikroorganisme pada gigi dalam jangka waktu
tertentu akan menyebabkan timbulnya asam yang akan menurunkan pH mulut
menjadi kritis yaitu kurang dari 5,5 dan hal ini akan menyebabkan terjadinya
demineralisasi email dan akan berlanjut menjadi karies gigi. Awal terjadinya karies
gigi terlihat adanya lesi karies berwarna putih pada gigi sebagai akibat dekalsifikasi,
selanjutnya lesi karies akan berkembang menjadi lubang berwarna coklat atau hitam
yang mengikis gigi.

6. Pencegahan
Menurut Grace (2011, Hal : 59), pencegahan gigi berlubang secara rutin
mulailah dilakukan dirumah dan dijadikan suatu kebiasaan yang baik dalam keluarga.
a. Mulailah dengan menyikat gigi rutin2-3 kali sehari, dengan menggunakan sikat
gigi lunak, ukuran sikat gigi yang sesuai, dan bentuk disesuaikan dengan susunan
gigi.
b. Pilihlah pasta gigi yang sesuai dengan kebutuhan.
c. Gunakan obat kumur setidaknya sehari sekali, pilihlah yang sesuai kebbutuhan
d. Rajin menggunakan benang gigi.

4
PANITIA PELAKSANAN PENYULUHAN KARIES GIGI DI IMIGRASI PERMU
PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS (PKK) FIKES DEHASEN BENGKULU
Alamat : JL. Merapi Raya No. 43 Kel. Kebun Tebeng Kota Bengkulu Telp (0736) 21977

e. Lakukan program diet yang mengurangi konsumsi karbohidrat, makanan manis,


dan asam.
f. Perbanyak makan makanan berserat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan untuk
membantu terjadinya “self-cleansing” di dalam rongga mulut.

Menurut Rasinta (2014, hal : 75) pencegahan karies gigi dapat dibagi atas 2 bagian:

a. Praerupsi
Pemberian vitamin dan zat mineral pada ibu hamil:
1) Vitamin-vitamin : terutama A, C, D
2) Mineral-mineral : terutamaCa, P, F,Mg

Sebelum terjadinya pengapuran pada gigi bayinya, ibu hamil dapat diberi makanan
yang mengandung unsur-unsur yang dapat menguatkan email dan dentin.

b. Pascaerupsi
Metode –metode yang dapat dilakukan adalah :
1) Pengaturan diet
Mencatat secara detail asupan diet setiap harinya. Karbohidrat yang
paling banyak di konsumsi adalah monosakarida dan disakarida.Konsumsi
karbohidrat yang tinggi merupakan faktor penting untuk terjadinya karies.
2) Kontrol plak
Kontrol plak dengan menyikat gigi sangat penting sebelum
menyarankan hal-hal lain kepada pasien. Hal –hal yang harus diperhatikan :
a) Pemilihan sikat gigi yang baik serta penggunaanya
b) Cara menyikat gigi ysng baik
c) Frekuensi dan lamanya penyikatan
d) Penggunaan pasta flour
e) Pemakaian bahan diklosing
f) Menjaga kenersihan rongga mulut harus di mulai pada pagi hari, baik
sebelum maupun sesudah sarapan.
3) Penggunaan fluor
Fluoride bekerja dengan 3 cara. Fluoride dapat memperlambat
perkembangan lesi karies dengan menghambat proses demineralisasi. Fluoride

5
PANITIA PELAKSANAN PENYULUHAN KARIES GIGI DI IMIGRASI PERMU
PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS (PKK) FIKES DEHASEN BENGKULU
Alamat : JL. Merapi Raya No. 43 Kel. Kebun Tebeng Kota Bengkulu Telp (0736) 21977

meningkatkan ketahanan email terhadap asam dan meningkatkan proses


remineralisasi, bereaksi dengan hidroksiapatit membentuk fluorapatit. Akhirnya,
kadar fluor yang tinggi dapat menghambat metabolisme bakteri.
4) Meningkatkan pH mulut yang rendah
Makanan atau minuman yang harus diperhatikan adalah asupan asam
dari luar.Biasanya ini didapat dari minuman karbohidrat dan jus buah.
5) Kekurangan cairan saliva
Beberapa alternative untuk meningkatkan cairan saliva :
a) Applikasi fluoride secara topical
b) Aplikasi gel klorheksidin 1X ataupun 2X per hari selama periode tertentu.
c) Penggunaan ion kalsium dan fosfat dengan preparat kalsium fospeptida
yang terdapat pada berbagai macam bentuk dari tablet isap sampai pasta
topical.
6) Kontrol bakteri
Ada sejumlah besar obat kumur terapeutik yang dirancang untuk
meklorngurangi populasi bakteri oral yakni bahan yang mengandung
klorheksidin glukonat.
Klorheksidin terbukti paling efektif dari agen-agen pengontrol plak
terapeutik lainya karena mampu melekat secara ionic pada gigi dan permukaan
mukosa oral dalam konsentrasi tinggi selama berjam-jam. Kemampuan ini
mempertahankan aksi aktibakterial yang tinggi secara berkepanjangan.

E. Rencana Kegiatan
N Waktu
Kegiatan Waktu Tempat
O Pelaksanaan
1 Persiapan tempat Wib

2 Pelaksanaan Wib
Materi penyuluhan
1. Pengertian Karies gigi
2. Jenis-jenis gigi
3. Pertumbuhan serta

6
PANITIA PELAKSANAN PENYULUHAN KARIES GIGI DI IMIGRASI PERMU
PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS (PKK) FIKES DEHASEN BENGKULU
Alamat : JL. Merapi Raya No. 43 Kel. Kebun Tebeng Kota Bengkulu Telp (0736) 21977

perkembangan gigi
4. Patofisiologi
5. Pencegahan
3 Tanya jawab Wib

4 Kesimpulan Wib

5 Penutup Wib

F. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan dari kegiatan ini adalah mahasiswa mahasiswi Fikes Dehasen Bengkulu
program studi Profesi Ners bersama warga-waraga di desa di Desa Imigrasi permu
kepahiang
Anggaran Biaya
Anggaran biaya dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :

No Uraian Kegiatan Anggaran Biaya Jumlah

1. Pembuatan undangan 1000 x 164 Rp. 164.000,-

2. Snack
- Aqua 2 dus x 20.000 Rp. 40.000,-
- Bakwan 1000 x 100 Rp. 100.000,-
- Agar – agar 1000 x 100 Rp. 100.000,-

3. kertas leaflet 500 x 100 Rp. 50.000

TOTAL Rp. 254.000,-

G. Sumber Dana
Dana untuk pelaksanaan program diperoleh dari :
1. Sumbangan mahasiswa

7
PANITIA PELAKSANAN PENYULUHAN KARIES GIGI DI IMIGRASI PERMU
PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS (PKK) FIKES DEHASEN BENGKULU
Alamat : JL. Merapi Raya No. 43 Kel. Kebun Tebeng Kota Bengkulu Telp (0736) 21977

H. Pengorganisasian
Struktur organisasi mahasiswa KKN di Desa Imigrasi permu terdiri dari
Penasehat /pelindung : Kepala Desa imigrasi permu
Ketua Stikes Dehasen
Pembimbing :
Ketua panitia : mintono s.kep
Sekretaris :ratna Susana s.kep
Bendahara :mayani s.kep
Notulen : erma s.kep
Moderator : mintono s.kep
Pemateri : winda s.kep

Dokumentasi : maya s.kep

Anggota : SemuaKelompok

I. Penutup
Demikianlah proposal ini kami buat, atas dukungan dan partisipasi dari
Bapak/Ibu baik berupa materi, moril, dan spiritual kami ucapkan terimah kasih yang
sebesar- besarnya, semoga Allah dapat membalas amal dan bhakti bapak/ibu tersebut.

8
PANITIA PELAKSANAN PENYULUHAN KARIES GIGI DI IMIGRASI PERMU
PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS (PKK) FIKES DEHASEN BENGKULU
Alamat : JL. Merapi Raya No. 43 Kel. Kebun Tebeng Kota Bengkulu Telp (0736) 21977

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

A. Pelasanaan Kegiatan
1. Topik : Penyuluhan Karies Gigi
Sasaran atau target : Masyarakat Desa Imigrasi permu kepahiang
2. Metode : Ceramah dan Tanya jawab
3. Media dan alat : Lcd, laptop, speaker, lembaran materi
4. Waktu dan tempat :
a. Hari/tanggal :
b. Jam :
c. Tempat :
B. Tujuan.
1) Tujuan umum
Untuk meningkatkan pengetahuan dan status kesehatan gigi pada anak-anak di Desa
Imigrasi permu kepahian
C. Pengorganisasian
1. Setting tempat

Keterangan :

: penyaji

: moderator

9
PANITIA PELAKSANAN PENYULUHAN KARIES GIGI DI IMIGRASI PERMU
PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS (PKK) FIKES DEHASEN BENGKULU
Alamat : JL. Merapi Raya No. 43 Kel. Kebun Tebeng Kota Bengkulu Telp (0736) 21977

: peserta

: observer

D. Susunan acara

Tahap kegiatan Kegiatan penyuluhan Kegiatan audiens


dan waktu
Pendahuluan Moderator:
(5 menit) a. mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. menyapa peserta b. Menyetujui kontrak waktu
c. Mendengarkan dan
memperhatikan
Pelaksa Moderator Mendengarkan dan
naan a. Memberikan kesempatan memperhatikan
(30 pada presenter untuk
Menit) menjelaskan materi
Penyaji :
Pelaksanaan
Materi penyuluhan
1. Pengertian Karies gigi
2. Jenis-jenis gigi
3. Pertumbuhan serta
perkembangan gigi
4. Patofisiologi
5. Pencegahan
b. Mendemonstrasikan cara
Memperhatikan dan
menggosok gigi mempraktekan

Tanya jawab Menanyakan kembali materi Menjawab pertanyaan


yang telah diberikan
(25 menit)

Penutup 1. Menyimpulkan materi Memperhatikan dan menjawab


2. Penutup salam

E. Uraian Tugas

10
PANITIA PELAKSANAN PENYULUHAN KARIES GIGI DI IMIGRASI PERMU
PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS (PKK) FIKES DEHASEN BENGKULU
Alamat : JL. Merapi Raya No. 43 Kel. Kebun Tebeng Kota Bengkulu Telp (0736) 21977

a. Penanggung jawab

Tugas : mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluh

b. Moderator

Tugas
1. Menyerahan penjelasan materi kepada presenter
2. Menggarahkan jalannya diskusi
3. Membuka acara
4. Menjelaskan tujuan dan topic pelatihan
5. Membuat kontrak waktu pelaksanaan kegiatan
6. Menutup acara
c. Presenter
Tugas : menyampaikan materi pelatihan
d. Observer
Tugas :
a. Mengamati proses pelaksanaan dari awal sampai akhir kegiatan
b. Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan
e. Fasilitator
Tugas
a. Memotivasi peserta agar berperan aktif selama pelatihan
b. Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta
c. Membuat absensi kegiatan
Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Selebaran tentang acara penyuluhan telah disebarkan 2 hari sebelum
kegiatan pelatihan dilakukan
b. Leaflet telah selesai dicetak 1 hari sebelum kegiatan dilakukan
c. Peminjaman tempat dan alat sudah dilakukan 2 hati seebelum kegiatan
dilakukan
d. Mahasiswa selaku panitia kegiatan melaksanakan tugas dan peran sesuai
yang telah ditetapkan
2. Evaluasi proses

11
PANITIA PELAKSANAN PENYULUHAN KARIES GIGI DI IMIGRASI PERMU
PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS (PKK) FIKES DEHASEN BENGKULU
Alamat : JL. Merapi Raya No. 43 Kel. Kebun Tebeng Kota Bengkulu Telp (0736) 21977

a. Kegiatan dilaksanakan tepat pada waktu kegiatan yang telah ditetapan


b. 80% undangan datang tepat waktu
c. 80% audiens terlibat dan aktif
d. 80% audiens mengikuti jalannya keggiatan sampai selsai pelatihan
e. Panitia kegiatan melaksanakan tugas dan peran yang telah ditetapkan
f. Kegiatan selesai tepat pada waktu yang telah ditetapkan
3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan pelatihan diharapkan 60% peserta mampu :
a. Menyebutkan Pengertian Karies gigi
b. Menyebutkan Jenis-jenis gigi
c. Menyebutkna Pencegahan karies gigi
d. Mempraktekan cara menggosok gigi yang benar

12

Anda mungkin juga menyukai