Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENYULUHAN

SEHAT GIGIKU SEHAT DIRIKU


DI SDN LIRBOYO 1

BIDANG KEGIATAN
PENGABDIAN MASYARAKAT
Dosen Pembimbing :
Joko Sutriso.,S.kep.Ns.,M.kep

Disusun Oleh :

1. Ayu Tri Wahyuni 1711B0010


2. Frita Ratu Kencana 1711B0023

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


IIK INDONESIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
KEDIRI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya kelompok

kami dapat menyelesaikan laporan penyuluhan ini yang berjudul GIGIKU SEHAT

DIRIKU SEHAT “Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di SD LIRBOYO 1.”

Adapun laporan penyuluhan ini dibuat sebagai tugas Keperawan Komunitas.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan penyuluhan ini masih

terdapat beberapa kekurangan, maka diharapkan adanya kritik dan saran yang

membangun dari para pembaca demi kesempurnaan laporan penyuluhan ini.

Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih, semoga laporan penyuluhan

ini bermanfaat pembaca dan bagi kita semua.

Kediri, 16 Januari 2019

Tim Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah kesehatan gigi dan mulut menjadi perhatian yang penting dalam

pembangunan kesehatan yang salah satunya disebabkan oleh rentannya

kelompok anak usia sekolah dari gangguan kesehatan gigi. Usia sekolah

merupakan masa untuk meletakkan landasan kokoh bagi terwujudnya manusia

berkualitas dan kesehatan merupakan faktor penting yang menentukan kualitas

sumber daya manusia (Warni, 2009).

Hasil studi Surkesnas Balitbangkes Depkes RI (2002) dalam Warni (2009)

menyimpulkan bahwa masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling dikeluhkan

adalah penyakit karies gigi. Dari Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)

tahun 2001 disebutkan pula bahwa prevalensi karies gigi aktif pada umur 10

tahun ke atas sebesar 52% dan akan terus meningkat seiring dengan

bertambahnya umur hingga mencapai 63% pada golongan umur 45-54 tahun,

Khusus pada kelompok umur anak usia sekolah dasar sebesar 66,8%-69,9%

(Depkes RI, 2004). Rahardjo (2007) dalam Kawuryan (2008) juga membuktikan

dalam Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 bahwa terdapat 76,2 persen

anak Indonesia pada kelompok usia 12 tahun (kira-kira 8 dari 10 anak)

mengalami gigi berlubang (Kawuryan, 2008).

Menurut Bahar (2000) dalam Warni (2009) bahwa salah satu faktor utama

yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut adalah Perilaku. Perilaku yang

dapat mempengaruhi perkembangan karies adalah tentang cara menjaga

kesehatan gigi dan mulut (Petersen, 2005 dalam Warni, 2009). Perilaku sangat
dipengaruhi oleh pengetahuan. Perilaku yang didasari pengetahuan yang benar

akan lebih bertahan lama daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan,

termasuk pengetahuan tentang cara menjaga kesehatan gigi yang benar akan

sangat berpengaruh terhadap kejadian karies (Warni, 2009).

Upaya untuk meningkatkan pengetahuan adalah dengan penyuluhan

kesehatan. Penyuluhan dengan berbagai sasaran lebih ditekankan pada

kelompok rentan anak sekolah. Lingkungan sekolah merupakan perpanjangan

tangan keluarga dalam meletakkan dasar perilaku hidup sehat bagi anak

sekolah. Disamping itu, jumlah populasi anak sekolah umur 6-12 tahun

mencapai 40%-50% dari komunitas umum, sehingga upaya penyuluhan

kesehatan pada sasaran anak sekolah merupakan prioritas pertama dan utama.

Penyuluhan kesehatan di sekolah diintegrasikan dalam program Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS) (Notoatmodjo, 2005).

Karies gigi merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang paling sering

dijumpai di masyarakat. Prevalensi karies gigi pada anak terutama pada anak

(umur 48 bulan – 84 bulan). Adanya anak suka mengkonsumsi makanan jajanan

kariogenik akan meningkatkan resiko anak terkena karies gigi. Dengan

demikian jenis makanan, waktu makan dan frekuensi makan makanan

kariogenik diduga dapat meningkatkan kejadian karies penyakit gigi anak.

Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan perlu adanya peningkatan


upaya dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut secara promotif, preventif
dan kuratif misalnya mengurangi kebiasaan anak makan makanan kariogenik di
antara waktu makan dan melakukan gosok gigi atau kumurkumur setelah makan.
Karies gigi merupakan penyakit jaringan keras gigi yang erat hubungannya
dengan keteraturan menyikat gigi. Mengingat pentingnya fungsi gigi maka sejak
dini kesehatan gigi anak-anak perlu diperhatikan sebagai tindakan pencegahan
karies gigi. Walaupun kegiatn menggosok gigi merupakan kegiatan yang sudah
umum namun masih ada kekeliruan baik dalam pengertiannya maupun dalam
pelaksanaannya. (Budiharto, 2001)

B. Tujuan Penyuluhan

1. Tujuan Umum

Memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai kesehatan gigi dan

mulut

2. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan sasaran dapat :


a. Menjelaskan tentang pengertian kesehatan gigi dan mulut
b. Menjelaskan tentang penyebab kebersihan gigi dan mulut

C. Sasaran Penyuluhan

Anak-anak yang di bangku SD

D. Metode Penyuluhan

Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah dengan melakukan

ceramah dan tanya jawab


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kesehatan Gigi Dan Mulut.


Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian terpenting dalam kehidupan
manusia, untuk mencapai keshatan gigi dan mulut yang optimal maka harus
dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan dimulai dari memperhatikan
makanan, jangan terlalu banyak makan makanan yang mengandung gula dan
makanan yang lengket. Pembersihan plak dan makanan yang tersisa dengan
menggunakan sikat gigi, teknik dan caranya jangan sampai merusak struktur gigi
dan gusi.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan dicapai suatu
kesehatan gigi dan mulut yang optimal.dengan demikian akan meningkatkan
kesehatan tubuh secara keseluruhan da meningkatkan etos kerja yang lebih baik
sehingga kesehatan jasmani dan rohani yang diharapkan akan tercapai.
Kebersihan dan kesehatan gigi akan semakin penting sejalan dengan
bertambahnya usia. Bagi remaja, kebersihan gigi akan membantu mereka
mencegah bau mulut dan kerusakan gigi, serta membuat remaja lebih percaya diri
dalam pergaulan.

Perawatan gigi seharusnya tetap berlanjut hingga seseorang berusia dewasa.


Perawatan yang baik akan mencegah anda dari berbagai masalah gigi seperti gigi
berlubang, karang , gigi dan lain sebagainya. Selain itu, anda juga bisa
mengurangi resiko masalah mulut secara umum seperti penyakit gusi dan bau
mulut.
Gigi yang sehat adalah jalan untuk mendapatkan pencernaan yang sehat,
sebab ketika gigi sehat maka makanan yang dikonsumsi akan dilumat dengan baik
yang membuat sisitem percernaan bekerja dengan baik. Untuk itulah penting
sekali menjaga kesehatan mulut dan gigi. Sebaliknya, sekali saja kita lengah
dalam merawat dan menjaga kesehatan mulut.
Kesehatan akan menunggu untuk menyerang dan merusak gigi serta
mulut, hasilnya beberapa penyakit akan bersarang di mulut dan gigi. salah satu
permasalahan yang paling sering muncul pada gigi dan mulut adalah karies gigi,
bau nafas yang tidak sedap, sariawan dan sakit tenggorokan. Semua ini adalah
akibat dari kurangnya memperhatikan kesehatan, terutama kesehatan gigi dan
mulut.

2.2. Fungsi Gigi Dan Manfaat Menggosok Gigi


A. Macam –macam gigi beserta fungsinya :
- Gigi Seri
Gigi ini letaknya berada di depan, dan berfungsi untuk memotong makanan
(mastikasi). Jumlahnya ada 8, dengan pembagian 4 berada di rahang atas dan 4
berada di rahang bawah. Gigi seri susu mulai tumbuh pada bayi usia 4 – 6 bulan,
kemudian diganti dengan gigi seri permanen pada usia 5 – 6 tahun pada rahang
bawah dan pada usia 7 – 8 tahun pada rahang atas.

- Gigi Taring (Caninus)


Posisi gigi ini terletak pada sudut mulut, di sebelah gigi seri, dan
merupakan gigi yang paling panjang dalam rongga mulut. Fungsinya adalah untuk
mengoyak makanan. Jumlahnya ada 4, dengan pembagian 2 ditiap rahang, 1 di
kiri dan 1 di kanan. Gigi susu caninus ini diganti dengan gigi caninus permanen
pada usia 11 – 13 tahun.

- Gigi Geraham Kecil (Premolar)

Gigi ini jumlahnya 8, dengan pembagian 4 ditiap rahang, 2 di kiri dan 2 di


kanan. Gigi ini hanya ada pada gigi dewasa, dan letaknya berada di belakang
caninus. Tumbuh pada usia 10 – 11 tahun dan menggantikan posisi dari gigi molar
susu. Bersama gigi molar, gigi ini berfungsi untuk melumatkan makanan.

- Gigi Geraham (Molar)


Gigi molar susu berjumlah 8 seperti gigi premolar, kemudian lepas pada
usia 10 – 11 tahun dan digantikan oleh gigi premolar. Sedangkan gigi molar
permanen tumbuh di belakang gigi premolar setelah gigi molar susu lepas dan
digantikan oleh gigi premolar. Jumlah dari gigi molar permanen adalah 12,
dengan pembagian 6 di tiap rahang, 3 di tiap sisi kanan dan kiri. Gigi molar
permanen inilah yang paling sering berlubang dan menyebabkan keluhan.

B. Manfaat Menggosok Gigi :

1. Supaya gigi tetap bersih.


2. Untuk menambah percaya diri karena memiliki gigi putih, bersih, dan senyum
yang sehat.
3. Agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut.

2.3 TANDA DAN GEJALA GIGI BERLUBANG


A. Tanda Gigi Berlubang
Tanda-tanda gigi mulai berlubang adalah dimulai dengan munculnya plak
putih seperti kapur pada permukaan gigi. Selanjutnya, warnanya akan berubah
menjadi cokelat, kemudian mulai membentuk lubang. Spot kecokelatan yang
buram menunjukkan proses demineralisasi yang sedang aktif. Oleh sebab itu,
diperlukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi dini timbulnya lubang.

B.Gejala Gigi Berlubang


Apabila kerusakan telah mencapai dentin (dentin merupakan bentuk
pokok dari gigi yang melindungi daerah akar gigi), biasanya mengeluh sakit
atau timbul ngilu setelah makan atau minum manis, asam, panas atau dingin.
Gejala gigi berlubang umumnya, adalah sakit gigi, gigi menjadi sensitif
setelah makan atau minum manis, asam, panas, atau dingin. Terlihat atau
terasa adanya lubang pada gigi, nanah di sekitar gigi, nyeri ketika menggigit
dan bau mulut (Halitosis).

2.4 PENYEBAB TERJADINYA KERUSAKAN GIGI

-Anatomi gigi juga berpengaruh pada pembentukan karies. Celah atau alur dalam
gigi dapat menjadi lokasi perkembangan karies. Karies juga sering terjadi pada
tempat yang sering terselip sisa makanan.

- Mulut merupakan tempat berkembangnya banyak bakteri, namun hanya sedikit


bakteri penyebab karies, yaitu Streptococcus mutans dan Lactobacilli. Khusus
untuk karies akar, bakteri yang sering ditemukan adalah Lactobacillus
acidophilus, Actinomyces viscosus, Nocardia spp, dan Streptococcus mutans.

- Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang kariogenik dapat


memengaruhi perkembangan karies. Setelah seseorang mengonsumsi makanan
mengandung gula, maka bakteri pada mulut dapat memetabolisme gula menjadi
asam dan menurunkan pH. PH dapat menjadi normal karena dinetralkan oleh air
liur dan proses sebelumnya telah melarutkan mineral gigi.

2.5 CARA PERAWATAN GIGI DAN MULUT YANG TEPAT

1. Disiplin, segala sesuatu yang dilakukan secara rutin akan memberikan


perubahan yang berarti. Rajin menyikat gigi dengan cara yang benar dan di
waktu yang tepat yaitu minimal dua kali sehari yaitu sesudah sarapan pagi dan
sebelum tidur malam.
2. Batasi mengkonsumsi makanan manis, makanan yang manis dan lengket
mudah melekat pada gigi yang bilamana tidak langsung dibersihkan akan
membentuk plak dan akhirnya menyebabkan kerusakan gigi. Upaya yang dapat
dilakukan adalah dengan menyikat gigi segera setelah mengonsumsi makan
tersebut.
3. Pasta gigi pilihan dengan perpaduan bahan alami dan ilmiah, pemilihan pasta
gigi yang tepat juga membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pasta gigi
yang mengandung perpaduan bahan alami (jeruk nipis, garam dan daun sirih)
untuk merawat kesehatan gigi dan mulut secara alami, dan bahan ilmiah (kalsium
dan fluoride) sebagai perlindungan maksimum agar gigi tidak mudah berlubang.
4. Periksa gigi secara rutin, jagalah kebersihan gigi dan mulut dengan
memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi setidaknya setiap enam
bulan sekali dengan catatan rutin.

2.6 LANGKAH LANGKAH MENGGOSOK GIGI DENGAN BENAR


Kunci utama kebersihan gigi adalah menyikat gigi dengan benar secara teratur.
Berikut adalah cara menyikat gigi yang benar:
• Tempatkan sikat pada sudut 45° terhadap gusi.
• Lakukan gerakan menyikat ringan dari kanan ke kiri dan sebaliknya.
• Lakukan hal yang sama di bagian dalam dan bagian luar gigi.
• Sikat bagian permukaan gigi geraham yang Anda gunakan untuk mengunyah.
• Sikat bagian dalam gigi depan secara vertikal dan ringan dengan gerakan dari atas ke
bawah.
• Sikat setidaknya dua kali sehari dan jika mungkin setelah makan.
• Menyikat gigi setidaknya selama tiga menit.
• Jangan menyikat gigi segera setelah makan makanan atau minuman yang Efek
gabungan dari asam dan menyikat dapat menggerus email gigi.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

 Pokok Bahasan : Kebersihan Gigi


Sub pokok bahasan : Kesehatan gigi pada anak
Tempat : SDN 1 Lirboyo
Tanggal : 16 Januari 2020
Waktu : 30 menit
Sasaran : Anak SD
A.Latar Belakang
Gigi merupakan bagian terpenting dalam mulut yang dapat berfungsi untuk
makan dan berbicara.Kerusakan gigi merupakan salah satu penyakit yang disebabkan
oleh kurangnya kebersihan gigi dan mulut.Anak usia sekolah merupakan usia dimana
mereka lebih cenderung untuk memilih makanan yang manis seperti cokelatdan
permen.Hal ini menjadi faktor utama meningkatnya anak usia sekolah dengan
masalah kerusakan gigi.
Oleh karena itu perlu dilakukan pendidikan kesehatan terhadap anak usia sekolah
tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut.
B.Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit siswa dapat memahami tentang
kesehatan gigi dan mulut.
2.  Tujuan Intruksional Khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan tentang kesehatan gigi dan mulut
selama 30 menit siswa dapat:
   - Pengertian kesehatan gigi dan mulut
    - Menjelaskan fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi.
    - Tanda dan gejala gigi berlubang
    - Penyebab terjadinya kerusakan gigi.
  - Cara merawat gigi dan mulut yang tepat
- Langkah-langkah menggosok gigi dengan tepat
C. Strategi Pelaksanaan
1.Metode :ceramah dan tanya jawab
2.Media :Leaflet ,Power Point
3.Waktu dan tempat : Jam 09.00 WIB –SELESAI
C.  Materi
Dalam penyuluhan, materi yang disampaikan adalah:
- Pengertian kesehatan gigi dan mulut
    - Menjelaskan fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi.
    - Tanda dan gejala gigi berlubang
    - Penyebab terjadinya kerusakan gigi.
  - Cara merawat gigi dan mulut yang tepat
- Langkah-langkah menggosok gigi dengan tepat
F.   Evaluasi
1.    Prosedur : Post tes
2.    Bentuk : Tanya jawab
3.    Jenis : Lisan
4.    Bentuk pertanyaan
a.       Siswa mampu menjelaskan pengertian kesehatan gigi dan mulut secara benar
b.      Siswa mampu menjelaskan fungsi dan bagian-bagian gigi.
c.       Siswa mampu menyebutkan macam-macam kerusakan gigi.
d.      Siswa mampu menyebutkan penyebab kerusakan gigi
e.       Siswa mampu memperagakan cara mengosok gigi dengan benar.

G.      Kegiatan Pembelajaran


N Uraian Kegiatan
O kegiatan Mahasiswa Masyarakat
1 Pembuk       Menjawab
aan ( 5 Mengucapkan salam
menit ) salam   
   Mendengark
Memperkenalk an
an diri   
   Menjelaskan Menyimak ,
maksud dan mendengarka
tujuan n dan
memahami
penjelasan
yang
diberikan
2 Inti ( 20 Menguraikan Menyimak,
menit ) tentang mendengarka
   Menjelaskan dan
pengertian memahami
kesehatan gigi penjelasan
dan mulut yang
   Menjelaskan diberikan
fungsi dan
bagian-bagian
gigi.
   Menjelaskan
macam-macam
kerusakan gigi.
   Memahami
penyebab
kerusakan gigi.
  
Memperagakan
cara mengosok
gigi dengan
benar.
3 Penutup      
( 5 Menyimpulkan Menyimak ,
menit ) materi yang mendengarka
telah diberikan n dan
   Memberikan memahami
kesempatan penjelasam
kepada pasien yang
untuk bertanya diberikan
tentang hal -   
hal yang belum Menanyakan
dimengerti hal – hal
   yang belum
Mengucapkan di mengerti
salam    Pasien
menjawab
salam

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian terpenting dalam kehidupan manusia,
untuk mencapai keshatan gigi dan mulut yang optimal maka harus dilakukan
perawatan secara berkala. Perawatan dimulai dari memperhatikan makanan, jangan
terlalu banyak makan makanan yang mengandung gula dan makanan yang lengket.
Pembersihan plak dan makanan yang tersisa dengan menggunakan sikat gigi, teknik
dan caranya jangan sampai merusak struktur gigi dan gusi.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan dicapai suatu kesehatan gigi
dan mulut yang optimal.dengan demikian akan meningkatkan kesehatan tubuh secara
keseluruhan da meningkatkan etos kerja yang lebih baik sehingga kesehatan jasmani
dan rohani yang diharapkan akan tercapai.
Perawatan gigi seharusnya tetap berlanjut hingga seseorang berusia dewasa.
Perawatan yang baik akan mencegah anda dari berbagai masalah gigi seperti gigi
berlubang, karang , gigi dan lain sebagainya. Selain itu, anda juga bisa mengurangi
resiko masalah mulut secara umum seperti penyakit gusi dan bau mulut.
Gigi yang sehat adalah jalan untuk mendapatkan pencernaan yang sehat, sebab
ketika gigi sehat maka makanan yang dikonsumsi akan dilumat dengan baik yang
membuat sisitem percernaan bekerja dengan baik. Untuk itulah penting sekali
menjaga kesehatan mulut dan gigi. Sebaliknya, sekali saja kita lengah dalam merawat
dan menjaga kesehatan mulut, beberapa penyakit akan bersarang di mulut dan gigi.
salah satu permasalahan yang paling sering muncul pada gigi dan mulut adalah
karies gigi, bau nafas yang tidak sedap, sariawan dan sakit tenggorokan. Semua ini
adalah akibat dari kurangnya memperhatikan kesehatan, terutama kesehatan gigi dan
mulut.
Karies gigi adalah suatu proses penghancuran setempat jaringan kalsifikasi

yang dimulai pada bagian permukaan gigi melalui proses dekalsifikasi lapisan email

gigi yang diikuti oleh lisis struktur organik secara enzimatis sehingga terbentuk

kavitas (lubang) yang bila didiamkan akan menembus email serta dentin dan dapat

mengenai bangian pulpa.

DAFTAR PUSTAKA

Kidd EAM, Joyston-Bechal S. Dasar-dasar karies: Penyakit dan penanggulangannya.

Alih Bahasa Sumawinata N. Jakarta: EGC, 1992.

Houwink, Dirks B, Winchel, C., 2000, Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan. Gadjah

Mada University Press, Yogyakarta

SKRT, 2004. Balai Penelitian Kesehatan Jakarta. Depkes RI

Riech E, Lussi A, Newburn E. Caries risk assessment. Int Dent J 1999 ; 19 :15-26

Winarno, F.G. 1993. Pangan Gizi, Teknologi dan Konsumen. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama

Zaitsev et al., 1969. Fish Curing and Processing. MIR Publishers, Moscow

Forrest J O. 1995. Pencegahan Penyakit Mulut (Alih bahasa : Lilian Yuwono). Jakarta

: Hipokrates:p.38 – 70.

Sundoro EH. Serba-Serbi Ilmu konsevasi Gigi, Jakarta FKG Universitas Indonesia.

2005, p 32-172

Hiranya Putri, Eliza Herijulianti, Neneng Nurjannah., Ilmu pencegahan penyakit

jaringan keras dan jaringan pendukung gigi. Jakarta : EGC 2011. pp; 154-155

Kidd EAM.2002.Smith BGN, Pickard HM. Manual konservasi restoratif menurut


Pickard. Alih Bahasa. Narlan Sumawinata. Jakarta : Penerbit Widya Medika,

Anda mungkin juga menyukai