BIDANG KEGIATAN
PENGABDIAN MASYARAKAT
Dosen Pembimbing :
Joko Sutriso.,S.kep.Ns.,M.kep
Disusun Oleh :
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya kelompok
kami dapat menyelesaikan laporan penyuluhan ini yang berjudul GIGIKU SEHAT
terdapat beberapa kekurangan, maka diharapkan adanya kritik dan saran yang
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan gigi dan mulut menjadi perhatian yang penting dalam
kelompok anak usia sekolah dari gangguan kesehatan gigi. Usia sekolah
menyimpulkan bahwa masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling dikeluhkan
adalah penyakit karies gigi. Dari Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
tahun 2001 disebutkan pula bahwa prevalensi karies gigi aktif pada umur 10
tahun ke atas sebesar 52% dan akan terus meningkat seiring dengan
bertambahnya umur hingga mencapai 63% pada golongan umur 45-54 tahun,
Khusus pada kelompok umur anak usia sekolah dasar sebesar 66,8%-69,9%
(Depkes RI, 2004). Rahardjo (2007) dalam Kawuryan (2008) juga membuktikan
dalam Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 bahwa terdapat 76,2 persen
Menurut Bahar (2000) dalam Warni (2009) bahwa salah satu faktor utama
yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut adalah Perilaku. Perilaku yang
kesehatan gigi dan mulut (Petersen, 2005 dalam Warni, 2009). Perilaku sangat
dipengaruhi oleh pengetahuan. Perilaku yang didasari pengetahuan yang benar
akan lebih bertahan lama daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan,
termasuk pengetahuan tentang cara menjaga kesehatan gigi yang benar akan
tangan keluarga dalam meletakkan dasar perilaku hidup sehat bagi anak
sekolah. Disamping itu, jumlah populasi anak sekolah umur 6-12 tahun
kesehatan pada sasaran anak sekolah merupakan prioritas pertama dan utama.
Karies gigi merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang paling sering
dijumpai di masyarakat. Prevalensi karies gigi pada anak terutama pada anak
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
mulut
2. Tujuan Khusus
C. Sasaran Penyuluhan
D. Metode Penyuluhan
TINJAUAN PUSTAKA
-Anatomi gigi juga berpengaruh pada pembentukan karies. Celah atau alur dalam
gigi dapat menjadi lokasi perkembangan karies. Karies juga sering terjadi pada
tempat yang sering terselip sisa makanan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian terpenting dalam kehidupan manusia,
untuk mencapai keshatan gigi dan mulut yang optimal maka harus dilakukan
perawatan secara berkala. Perawatan dimulai dari memperhatikan makanan, jangan
terlalu banyak makan makanan yang mengandung gula dan makanan yang lengket.
Pembersihan plak dan makanan yang tersisa dengan menggunakan sikat gigi, teknik
dan caranya jangan sampai merusak struktur gigi dan gusi.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan dicapai suatu kesehatan gigi
dan mulut yang optimal.dengan demikian akan meningkatkan kesehatan tubuh secara
keseluruhan da meningkatkan etos kerja yang lebih baik sehingga kesehatan jasmani
dan rohani yang diharapkan akan tercapai.
Perawatan gigi seharusnya tetap berlanjut hingga seseorang berusia dewasa.
Perawatan yang baik akan mencegah anda dari berbagai masalah gigi seperti gigi
berlubang, karang , gigi dan lain sebagainya. Selain itu, anda juga bisa mengurangi
resiko masalah mulut secara umum seperti penyakit gusi dan bau mulut.
Gigi yang sehat adalah jalan untuk mendapatkan pencernaan yang sehat, sebab
ketika gigi sehat maka makanan yang dikonsumsi akan dilumat dengan baik yang
membuat sisitem percernaan bekerja dengan baik. Untuk itulah penting sekali
menjaga kesehatan mulut dan gigi. Sebaliknya, sekali saja kita lengah dalam merawat
dan menjaga kesehatan mulut, beberapa penyakit akan bersarang di mulut dan gigi.
salah satu permasalahan yang paling sering muncul pada gigi dan mulut adalah
karies gigi, bau nafas yang tidak sedap, sariawan dan sakit tenggorokan. Semua ini
adalah akibat dari kurangnya memperhatikan kesehatan, terutama kesehatan gigi dan
mulut.
Karies gigi adalah suatu proses penghancuran setempat jaringan kalsifikasi
yang dimulai pada bagian permukaan gigi melalui proses dekalsifikasi lapisan email
gigi yang diikuti oleh lisis struktur organik secara enzimatis sehingga terbentuk
kavitas (lubang) yang bila didiamkan akan menembus email serta dentin dan dapat
DAFTAR PUSTAKA
Houwink, Dirks B, Winchel, C., 2000, Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan. Gadjah
Riech E, Lussi A, Newburn E. Caries risk assessment. Int Dent J 1999 ; 19 :15-26
Winarno, F.G. 1993. Pangan Gizi, Teknologi dan Konsumen. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Zaitsev et al., 1969. Fish Curing and Processing. MIR Publishers, Moscow
Forrest J O. 1995. Pencegahan Penyakit Mulut (Alih bahasa : Lilian Yuwono). Jakarta
: Hipokrates:p.38 – 70.
Sundoro EH. Serba-Serbi Ilmu konsevasi Gigi, Jakarta FKG Universitas Indonesia.
2005, p 32-172
jaringan keras dan jaringan pendukung gigi. Jakarta : EGC 2011. pp; 154-155