Anda di halaman 1dari 26

KADERISASI DOKTER GIGI KECIL DI SDN MANGLI 02

KECAMATAN KALIWATES

LAPORAN PEMBERDAYAAN DAN PENDIDIKAN


KESEHATAN MASYARAKAT

Oleh :
KELOMPOK A1
Gracia Remawati 211611101001
Amanda Sukmalia Cesara 211611101002
Mulia Widya Winiswara 211611101003
Afifah Firda Amalia 211611101004
Adellia Charisma Putri 211611101005
Ni Nyoman Laksmi Lestari Sabudi 211611101006
Nabela Dhea Ulhaq 211611101007
Shyntia Gabriel Paramita 211611101008
Yola Widya Putri Damania 211611101009
Dwi Amatul Firdausya 211611101010

Pembimbing: drg. Kiswaluyo, M.Kes

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan gigi dan mulut telah menjadi suatu hal yang penting, karena
merupakan intergral dari kesehatan secara keseluruhan yang dapat mempengaruhi
kualitas hidup. Kesehatan gigi dan mulut yang baik merupakan hal yang penting
bagi siapapun, tak terkecuali bagi anak berkebutuhan khusus. Hasil Riset
Kesehatan Daerah (2013) menunjukkan angka peningkatan pada anak yang
mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut berdasarkan karakteristik umur
adalah 5-9 tahun sebesar 28,9%, umur 10-14 tahun sebesar 25,2%. Hal tersebut
menunjukan bahwa terjadi peningkatan masalah kesehatan gigi dan mulut pada
anak-anak.
Anak Sekolah Dasar (SD) merupakan anak dengan usia yang tergolong
kedalam kelompok rawan penyakit gigi dan mulut. Dalam hal meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut, pemerintah melalui Departemen Kesehatan telah
melakukan berbagai upaya pendekatan pelayanan kesehatan, yaitu promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif secara terpadu dan berkesinambungan
(Sariningsih, 2012) Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah upaya
kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan
gigi dan mulut seluruh peserta didik di sekolah binaan yang ditunjang dengan
upaya kesehatan perorangan berupa upaya kuratif bagi individu (peserta didik)
yang memerlukan perawatan kesehatan gigi dan mulut. Untuk meningkatkan
derajat kesehatan gigi dan mulut peserta didik di sekolah dasar (SD)/madrasah
ibtidaiyah (MI) secara optimal melalui pengetahuan sikap dan tindakan peserta
didik dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut, meningkatkan peran serta
guru, dokter kecil, orang tua dalam upaya promotif dan preventif, serta
terpenuhinya kebutuhan pelayanan medik gigi dan mulut bagi peserta didik
(KEMENKES, 2012).
Sasaran dari pendidikan kesehatan gigi dan mulut yang ditujukan pada
kelompok umur atau populasi tertentu menentukan keberhasilan suatu program
kesehatan. Oleh karena itu target pendidikan dan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut bagi anak usia sekolah adalah salah satu cara menyukseskan program
pendidikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Salah satu rangkaian program
kesehatan yang dapat ditujukan pada anak usia sekolah ialah program Kaderisasi
Dokter Gigi Kecil. Dokter gigi kecil adalah salah satu kader yang merupakan
siswa SD terpilih untuk berperan aktif dalam melaksanakan upaya peningkatan
kesehatan gigi dan mulut di sekolahnya. Peran dokter gigi kecil adalah sebagai
promotor dan motivator dalam menjalankan upaya kesehatan gigi dan mulut
terhadap diri sendiri, teman, keluarga maupun lingkungannya. Pelatihan dokter
gigi kecil dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut merupakan pendekatan
edukatif untuk mewujudkan perilaku yang sehat maupun status kesehatan gigi dan
mulut yang lebih baik.
Berdasarkan uraian tersebut, sebagai upaya untuk mendukung program
UKGS, Kelompok A1 Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan Masyarakat akan
melakukan kaderisasi dokter gigi kecil di SDN Mangli 2 Jember.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah di tuliskan, masalah yang dapat
dirumuskan adalah sebagai berikut:
Bagaimanakah tingkat pengetahuan kader dokter gigi kecil siswa SDN Mangli 2
Jember terhadap kesehatan gigi dan mulut setelah dilaksanakan Kaderisasi Dokter
Gigi Kecil?

1.3 Tujuan Kegiatan


Kegiatan ini bertujuan untuk:
1. Meningkatkan pengetahuan kader dokter gigi kecil mengenai kesehatan gigi
dan mulut di SDN Mangli 2 Jember.
2. Meningkatkan ketrampilan dokter gigi kecil dalam melakukan pemeriksaan
gigi dan mulut yang sederhana.
3. Meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut maupun perilaku dari siswa
SDN Mangli 2 Jember
1.4 Manfaat Kegiatan
Manfaat kegiatan ini adalah:
a. Menambah pengetahuan para siswa mengenai cara pemeliharaan kesehatan
gigi dan mulut.
b. Menambah ketrampilan siswa sekolah dasar tersebut dalam melakukan
pencegahan terjadinya kelainan pada gigi dan mulut.
c. Menyediakan data awal untuk perencanaan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat pada waktu mendatang
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rongga Mulut
Rongga mulut merupakan salah satu ‘pintu gerbang’ masuknya tidak hanya
makanan dan minuman, tetapi juga bakteri-bakteri yang dapat mengganggu
kesehatan. Namun, kesehatan gigi dan mulut belum menjadi prioritas di sebagian
besar negara berkembang, seperti Indonesia. Rongga mulut merupakan satu unit
fungsional dimana semua bagian seperti gigi, lidah, pipi, gusi, saliva saling
bergantung satu sama lain dan selalu berkaitan dengan proses menelan,
mengunyah makanan, serta fungsi bicara dan bernafas. Aktivitas dalam mulut
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh usia, status nutrisi, status hormon, dan
fungsi. Pada tahun 2013, presentasi penduduk yang memiliki masalah gigi dan
mulut adalah 25,9% dan hanya 31,1% dari mereka yang menerima perawatan
medis gigi. Teori Bloom mengatakan bahwa, faktor-faktor yang mempengaruhi
status kesehatan gigi dan mulut yaitu keturunan, perilaku, lingkungan, dan
pelayanan kesehatan (Kinanthi, 2018).

2.2 Anatomi Gigi


2.2.1 Lapisan Gigi Manusia
Gigi geligi manusia dibagi menjadi gigi sulung dan gigi permanen. Pada
anak-anak, normal nya mereka memiliki 20 gigi susu sedangkan pada gigi
permanen normalnya manusia memiliki 32 gigi permanen. Struktur gigi terbentuk
dari empat jaringan, yaitu: (seperti pada Gambar 2.1)
a. Email/Enamel
Email adalah lapisan terluar gigi yang menutupi seluruh mahkota gigi,
berwarna putih translusen dan merupakan struktur yang paling keras dari gigi
karena kandungan kalsium yang tinggi. Namun email rentan terhadap serangan
asam dari makanan baik langsung atau hasil fermentasi gula. Berbeda dengan
tulang, email tidak dapat memulihkan diri bila terjadi kerusakan.
b. Dentin
Dentin adalah lapisan berwarna kuning, yang terletak di bawah lapisan
email pada mahkota gigi, sedangkan pada akar ditutupi sementum. Dentin
merupakan struktur penyusun gigi yang terbesar namun lebih lunak daripada
email. Dentin dapat memulihkan diri jika mengalami kerusakan.
c. Pulpa
Pulpa disebut juga rongga gigi, adalah bagian terdalam dari gigi yang
dikelilingi lapisan dentin. Pulpa merupakan bagian gigi yang paling lunak karena
terdapat jaringan ikat, serabut pembuluh syaraf dan pembuluh darah. Pulpa
berhubungan dengan jaringan sekitar akar gigi termasuk juga dengan keseluruhan
jaringan tubuh.

Gambar 2.1 Skema lapisan-lapisan gigi manusia

2.2.2 Jenis Gigi Manusia


a. Gigi seri
Gigi seri atau gigi depan atau insisivus, terdiri atas gigi seri pertama dan
gigi seri kedua. Karena teletak di depan, gigi seri langsung terlihat saat kita
tersenyum. Gigi seri memiliki satu akar. Jumlah gigi seri 8, terdapat 4 di rahang
atas dan 4 di rahang bawah.
b. Gigi taring
Gigi taring atau caninus terletak di sisi kiri dan sisi kanan setelah gigi seri
dan tampak di sudut mulut saat tersenyum. Akarnya satu dan lebih panjang dari
gigi seri, karena itu gigi ini kuat. Jumlah gigi taring ada 4, terdapat 2 di rahang
atas dan 2 di rahang bawah. rahang. Jumlah akar tiap gigi tidak sama. Mahkota
dan akar gigi ini dibatasi oleh bagian yang disebut leher gigi.
c. Gigi premolar
Gigi premolar terdiri atas gigi premolar 1 dan premolar 2. Gigi premolar tumbuh
menggantikan geraham pada gigi anak dan memiliki 1-2 akar. Jumlah premolar
ada 8, terdapat 4 di rahang atas dan 4 di rahang bawah. Pada anak-anak tidak
terdapat gigi premolar.
d. Gigi geraham
Gigi geraham/gigi molar merupakan gigi yang hanya ada fase gigi tetap,
mahkotanya lebih besar dari gigi yang lain. Gigi molar memiliki 2-3 akar,
jumlahnya 12, di mana terdapat 6 di rahang atas, 6 di rahang bawah.

Gambar 2.2 Skema macam-macam gigi manusia

2.3 Kesehatan Gigi dan Mulut


Kesehatan gigi atau sering disebut dengan kesehatan rongga mulut adalah
keadaan rongga mulut, termasuk gigi geligi dan struktur jaringan pendukungnya
bebas dari penyakit dan rasa sakit, berfungsi secara optimal, yang akan
menjadikan percaya diri serta hubungan interpersonal dalam tingkatan paling
tinggi (Sriyono, 2009).
Kesehatan gigi merupakan salah satu aspek dari seluruh kesehatan yang
merupakan hasil dari interaksi antara kondisi fisik, mental, dan sosial. Aspek fisik
yaitu keadaan kebersihan gigi dan mulut, bentuk gigi, dan air liur yang dapat
mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut. Kebersihan gigi dan mulut adalah
keadaan gigi geligi yang berada di dalam rongga mulut dalam keadaan bersih
bebas dari plak dan kotoran lain yang berada di atas permukaan gigi seperti
debris, karang gigi, dan sisa makanan (Setyaningsih, 2007).

2.4 Dokter Gigi Kecil


Dokter gigi kecil adalah salah satu program dari Usaha Kesehatan Gigi
Sekolah (UKGS). Dokter gigi kecil merupakan upaya pendekatan edukatif dalam
rangka mewujudkan perilaku sehat diantaranya perilaku kebersihan perorangan,
dimana anak terlibat aktif sebagai pelaksananya. Dokter gigi kecil merupakan
bagian dari Usaha Kesehatan Gigi Sekolah dan juga kesehatan masyarakat yang
dijalankan di sekolah. Dokter gigi kecil dilaksanakan dengan tujuan untuk
meningkatkan partisipasi peserta didik dalam program Usaha Kesehatan Gigi
Sekolah (UKGS) yang mana peserta didik dapat menjadi penggerak hidup sehat di
sekolah, rumah dan lingkungannya, agar peserta didik dapat menolong dirinya
sendiri, teman dan keluarganya (Siratni, 2019).
Pelatihan dokter gigi kecil atau pendidikan yang dilakukan oleh dokter
gigi kecil kepada teman-teman sebayanya, sangat memberikan peranan untuk
meningkatkan tindakan teman sebaya untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Peranan UKGS di dalam sekolah yang didampingi oleh guru pembina terus
mengaktifkan pendidikan kesehatan melalui role model dokter gigi kecil di
sekolah untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut anak-anak sekolah. Pihak
Puskesmas terus melakukan pembinaan ke sekolah-sekolah untuk monitoring
kegiatan UKGS dan pendidikan dokter gigi kecil sehingga penyakit karies gigi
pada anakanak sekolah bisa ditanggulangi dan kebersihan gigi dan mulut bisa
meningkat (Siratni, 2019).
BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Desain Kegiatan


a. Judul : Little Dentist “Saya Dokter Gigi Kecil Hebat!”
b. Sasaran : 10 orang siswa/i SDN Mangli 2 Jember
c. Metode : Ceramah
d. Media : Presentasi Interaktif dan Poster
e. Evaluasi : Uji pengetahuan dan sikap dokter gigi kecil tentang
kesehatan gigi dan mulut melalui perbandingan hasil posttest terhadap pretest
(seperti pada Lampiran 1)

3.2 Pelaksanaan
a. Hari / Tanggal : Kamis, 26 Agustus 2021
b. Waktu : 08.00-10.00
c. Tempat : Virtual melalui aplikasi Zoom Meeting
d. Rundown :

Waktu Kegiatan

08.00-08.15 Pembukaan, sambutan, dan perkenalan

08.15-08.30 Pretest

08.30-09.00 Penyampaian Materi 1

09.00-09.15 Games (melalui Menti.com) (Lampiran


2)

09.15-09.35 Penyampaian Materi 2

09.35-09.50 Posttest

09.50-09.55 Pemberian sertifikat dan foto bersama

09.55-10.00 Penutupan

3.3 Target dan Luaran


a. Meningkatnya pengetahuan kader dokter gigi kecil tentang kesehatan gigi
dan mulut dan keterampilan dokter gigi kecil dalam melakukan pemeriksaan
gigi dan mulut sederhana. Pengetahuan dan keterampilan ini disebarluaskan
pada siswa lainnya atau masyarakat di lingkungannya.
b. Meningkatnya status kesehatan gigi dan mulut, dan perilaku (pengetahuan,
sikap, tindakan) siswa sekolah dasar sehingga dapat mendukung kesehatan
umum.
c. Sertifikat untuk dokter gigi kecil (desain sertifikat terlampir pada lampiran
3)

3.4 Materi yang disampaikan


a. Materi 1
Presentasi Power Point (terlampir pada lampiran 4) mengenai pendidikan
kesehatan gigi dan mulut
b. Materi 2
Presentasi Power Point (terlampir pada lampiran 4) mengenai pengenalan
alat dasar kedokteran gigi dan cara pemeriksaan gigi dan mulut sederhana
c. Poster Penyuluhan
Disampaikan dua poster dengan judul “Cara Menjaga Kesehatan Gigi” dan
“Cara Menjaga Kesehatan” (terlampir pada lampiran 5)
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Jakarta: Balitbang
Kemenkes RI
Kemenkes RI. 2018. Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat.
Jakarta: Balitbang Kemenkes RI
Sriyono, N. W. (2009) Pencegahan penyakit Gigi dan Mulut guna Meningkatkan
Kualitas Hidup (Pidato Pengukuhan). Yogyakarta: FKG-UGM
Setyaningsih, D. 2007. Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta: CV. Sinar
Cemerlang Abadi
Kinanthi, P.S. dan Santoso, O., 2018. Perbedaan Kondisi Rongga Mulut Penderita DM
Tipe 2 Tidak Terkontrol dan Terkontrol. DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL
KEDOKTERAN DIPONEGORO), 7(2), pp.396-405.
Siratni N M., A. A. Senjaya, dan N.N Sumerti. 2019. Efektivitas Pelatihan Dokter
Gigi Kecil Untuk Meningkatkan Kebersihan Gigi Dan Mulut. Jurnal Kesehatan
Gigi.
Nurfaizah. 2010. Alat-Alat yang Digunakan untuk Membersihkan Gigi. Tersedia
dalam http://dihilib.unimus.ac.id/ifiles/disk1/105/jtpunimusgdl.nurfaizah-5210-
3bab2.pdf. [diakses 25 Agustus 2021]
Putri, M.H., Eliza, H., dan Neneng N., 2010 Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan
Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta: EGC.
Sariningsih, E. 2012. “Merawat Gigi Anak Sejak Dini”. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo
LAMPIRAN
1. Soal Pretest dan Posttest
1. Ada berapa jumlah gigi manusia dewasa?
a. 20
b. 32
c. 40
2. Gigi manusia memiliki berapa bagian/lapisan?
a. 2 (enamel dan dentin)
b. 3 (enamel, dentin, dan pulpa)
c. 3 (enamel, dentin, dan gusi)
3. Bagaimana ciri gusi yang sehat?
a. Berwarna pink dan tidak mudah berdarah
b. Mudah berdarah
c. Bengkak dan berwarna kemerahan
4. Bagaimana ciri gigi yang sehat?
a. Berwarna coklat kehitaman
b. Ngilu setiap kali makan
c. Tidak berlubang
5. Berapa minimal kita harus gosok gigi setiap hari?
a. 1 kali saja cukup (sebelum tidur)
b. 2 kali sehari (setelah sarapan dan sebelum tidur)
c. 2 hari sekali (setiap pagi)
6. Bulu sikat gigi yang seperti apa yang sebaikya kita gunakan?
a. Berwarna-warni
b. Halus dan lembut
c. Kasar dan keras
7. Kapan kita harus periksa ke dokter gigi?
a. Setiap 6 bulan sekali
b. Setiap 6 tahun sekali
c. Kalau sakit saja baru ke dokter gigi
8. Manakah alat yang digunakan untuk melihat keadaan rongga mulut?
a. Kaca mulut
b. Gunting
c. Sonde bengkok

9. Apakah fungsi dari alat ini?

a. Untuk menjepit kapas


b. Untuk menjepit lidah
c. Untuk menjepit gigi
10. Apa tugas dari dokter gigi kecil?
a. Menjadi dokter gigi di UKS
b. Menyediakan sikat gigi di sekolah
c. Menyebarluaskan dan mengajak teman sekolah untuk menjaga
kesehatan gigi dan mulut

2. Games menggunakan Menti.com (contoh hasil games)

3. Powerpoint Presentasi Materi Pelatihan


Materi 1
Materi 2
4. Poster Penyuluhan
5. Sertifikat Dokter Gigi Kecil

Anda mungkin juga menyukai