Pencegahan
Gingivitis
Yola Widya Putri Damania (21-009)
Dwi Amatul Firdausya (21-010)
Ericko Ichi (21 - 011)
Rezza Dwi Ardhita (21-012)
Dhea Ayu Dewanti (21-013)
Marita Dian Pitaloka (21-014)
Maria Evata Krismawati S. (21-015)
silviana indah m (21-016)
Safira Annisa Y.P. (21-017)
Roslian Ayu Mantika (21-018)
Apa itu Gingivitis??
radiografik
Gingivitis itu
seperti apa?
● Histologi → epitel Kondisi Histologis gingivitis
mengalami ulserasi secara umum
● Penelitian epidemiologi
menunjukkan 82% remaja di
US mengalami gingivitis.
● Berdasarkan laporan Riset
Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) 2018,
prevalensi gingivitis di
Indonesia adalah 74%
Etiologi Gingivitis
● faktor utama terjadinya gingivitis adalah akumulasi plak gigi
● faktor sekunder dibagi menjadi 2, yaitu faktor lokal dan faktor sistemik.
➔ faktor lokal: kalkulus, karies, kebersihan gigi dan mulut, susunan gigi,
kebiasaan pernafasan mulut, pH saliva, iatrogenic dentistry, trauma
jaringan, dan sifat fisis makan.
➔ faktor sistemik: seperti defisiensi nutrisi dan protein, faktor psikologis
(stress), hormonal, penggunaan obat-obatan, penyakit metabolisme
serta gangguan penyakit hematologi seperti leukimia dan anemia
Peningkatan tingkat peradangan gingiva tanpa a) Lesi Gingiva Terkait dengan Cacar Air
peningkatan tingkat akumulasi plak terjadi pada
Virus herpes varicella terutama menyerang
anak-anak pada masa pubertas. Hubungan individu di bawah usia 15 tahun. Di rongga mulut,
● Gingivostomatitis
antara peningkatan kadarHerpetik
hormon seks dan ulserasi kecil dapat berkembang di setiap area
prevalensi● Gingivitis
gingivitis pada
Ulseratif masa pubertas
Nekrotik mulut, namun lesi paling sering ditemukan pada
palatum, gingiva dan mukosa bukal.
diperkuat oleh pengamatan bahwa, selama
remaja, puncak gingivitis lebih awal pada anak
perempuan (11-13 tahun) dibandingkan pada
anak laki-laki (13-14 tahun). Hal ini ditandai
dengan peradangan yang jelas, perubahan
warna merah kebiruan, edema dan pembesaran,
yang dihasilkan dari iritasi lokal yang biasanya
menimbulkan respons gingiva yang relatif ringan.
Klasifikasi Gingivitis Pada
Anak
b) Gingivitis terkait Leukimia
Ini adalah penyakit ganas yang disebabkan oleh proliferasi jaringan pembentuk sel darah
putih, terutama di sumsum tulang. Jenis leukemia akut sering terjadi pada orang di bawah
usia 20 tahun. Leukemia limfoblastik akut terutama terjadi pada anak di bawah 10 tahun.
Gambaran klinis:
-Gingiva tampak sebagai jaringan bengkak, mengkilat, dan seperti bunga karang yang
berwarna merah ungu tua dengan perdarahan gingiva.
-Pembesaran dapat muncul sebagai pembesaran difus dari mukosa gingiva, perluasan
margin gingiva yang terlalu besar, atau tumor diskrit seperti massa interproksimal.
Konsistensinya cukup keras, tetapi ada kecenderungan ke arah kerapuhan dan
perdarahan, terjadi baik secara spontan atau pada iritasi ringan.
GINGIVAL INDICES
3 Severe inflammation- Gingiva terlihat merah menyala, bengkak, terdapat ulcer, pendarahan
spontan
SKOR
0 : Gingiva sehat
0,1-1,0 : Gingivitis ringan
1,1-2,0 : Gingivitis sedang
2,1-3,0 : Gingivitis berat
SKOR
Gingival Indices
Modified Gingival Index
• Diperkenalkan oleh Lobene tahun
1986
• Menghilangkan probing karena
probing dapat mengiritasi gingiva
• Tidak menilai adanya poket
periodontal dan kehilangan
perlekatan
• Gigi yang diperiksa sama dengan GI
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)
Proses penyampaian informasi yang
mengandung unsur edukasi, yang
mempunyai sifat dapat menggerakkan
seseorang atau kelompok untuk melakukan
sesuatu dengan tujuan meningkatkan
pengetahuan dan mengubah perilaku
pasien.
“membangun kemampuan menjaga kebersihan gigi dan mulut
yang dilakukan dirumah dan memberikan perspektif pentingnya
melakukan kontrol rutin sehingga gingivitis dapat dicegah”
VERBAL
NON VERBAL KI
Pendekatan Psikologis pada KIE
1. Memperhatikan
Modellin
2. Merekam
g 3. Memproduksi gerak motorik
4. Ulangan penguatan dan motivasi
1. Fungsi pengetahuan
2. Fungsi keyakinan
Perubahan Perilaku
3. Fungsi penentuan
4. Fungsi persetujuan
Kontrol Diet
pengurangan konsumsi Memperbanyak sayur dan
dan frekuensi asupan buah yang berserat dan
gula yang tinggi untuk berair, dapat membantu
mencegah karies dan membersihkan sisa
penyakit periodontal makanan.
Makanan cukup
protein dan fosfat
yang dapat
menambah sifat
basa dari saliva.
Kontrol Plak
upaya pembersihan plak gigi secara teratur serta pencegahan akumulasinya di
permukaan gigi dan gingiva.
Metode roll adalah cara menyikat gigi dengan ujung bulu sikat
diletakkan dengan posisi mengarah ke akar gigi sehingga sebagian
bulu sikat menekan gusi.Ujung bulu sikat digerakkan perlahan-lahan
sehingga kepala sikat gigi bergerak membentuk lengkungan melalui
permukaan gigi. Yang perlu diperhatikan pada penyikatan ini adalah
sikat harus digunakan seperti sapu, bukan seperti sikat untuk
menggosok.
Dental Floss
● Direkomendasikan untuk flossing terlebih dahulu sebelum
menggosok gigi
● Menyikat gigi hanya dapat menjangkau sela-sela gigi yang dapat
dijangkau bulu sikat, namun tidak mengangkat semua plak yang
mungkin bandel menyangkut tanpa kita ketahui. Disinilah flossing
akan banyak berguna.
● Flossing tidak hanya mencabut plak dan sisa makanan yang terselip
di sela gigi. Rutin melakukan flossing juga dapat mengurangi resiko
penyakit gusi dan bau mulut yang disebabkan plak disepanjang garis
gusi.
Cara Menggunakan Dental Floss
Oral Profilaksis
Reaksi Kimia
Ca10(PO4)6(OH)2 + F Ca10(PO4)6(OH)F
Indikasi Kontraindikasi
● Pasien yang berisiko tinggi untuk ● Pasien dengan gigi berlubang besar
karies pada permukaan gigi ● tidak dianjurkan untuk pasien
● Kelompok pasien khusus, seperti: dengan risiko karies rendah
pasien ortodontik dan pasien ● yang tinggal di komunitas dengan
dengan aliran saliva rendah fluoridasi yang optimal
● anak-anak yang molar
permanennya tidak dapat difissure
sealant
Pit and fissure sealant
Pit dan fissure sealant adalah suatu tindakan pencegahan karies pada
gigi yang secara anatomis mempunyai pit dan fisur yang dalam
sehingga lebih mudah terserang karies
Bahan sealant ini akan menutup fisur yang dalam sehingga tidak lagi
menjadi tempat perlekatan plak dan sisa makanan dan gigi menjadi
lebih mudah dibersihkan
a. Motivasi b. Edukasi:
- Menjelaskan mengenai plak dan kalkulus
- Memberi penjelasan agar pasien dapat
(karang gigi)
mengontrol plak dan kesehatan rongga - Menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan
mulutnya rongga mulut
- Memberi penjelasan pada pasien agar - Menjelaskan penyakit periodontal dan bahaya
meninggalkan kebiasaan buruk yang dapat akibat penyakit periodontal
menyebabkan akumulasi plak seperti - Menjelaskan pada pasien pentingnya kontrol 6
mengunyah pada satu sisi bulan sekali ke dokter gigi
c. Instruksi
- Mengajarkan cara mengontrol plak pada pasien dengan memperagakan bagaimana cara
menyikat gigi yang benar, penggunaan dental floss dan obat kumur.
- Mengajarkan pada pasien pentingnya menyikat gigi secara rutin minimal dua kali sehari
pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
- Mengajarkan pada pasien bagaimana cara memilih makanan yang sehat dan bergizi.
TUJUAN KONTROL PLAK :
Amerongen, A. Mc Donald, Dean, Avery. Dentistry for The Child andAdolescent. 9th ed. Missouri: Mosby-
Year Book, Inc. 54. 2011
Andriani, I. 2009. Pembesaran Gingiva dengan Gingivektomi. Mutiara Medika. Vol 9 (1) : 69-73.
Bachtiar, Z. A., & Putria, R. A. (2018, October). Penatalaksanaan Fissure Sealent pada Gigi Anak (Laporan
Kasus). In Talenta Conference Series: Tropical Medicine (TM) (Vol. 1, No. 1, pp. 207-213).
Clinical Affairs Committee, 2014, Guideline on Antibiotic Prophylaxis for Dental Patients at Risk for
Infection, Clinical Practice Guidelines, 37:6 (292-297).
Fiorellini,Sarmiento, H.L., Kim, D, Chang, Y. 2019. Clinical Periodontology : Clinical feature of gingivitis.
Philadelphia : Elsevier.
Nakre, P. D, dan A. G. Harikiran. 2013. Journal of International Society of Preventive and Community
Dentistry. Vol 3 (2): 104-117.
Preethanath, R. S., W. I. Ibraheem, dan A. Anil. 2020. Pathogenesis of Gingivitis. Journal of Oral Disease.
Rathee M, Jain P. Gingivitis. [Updated 2021 Apr 7]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls
Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557422/
Löe H. The gingival index, the plaque index and the retention index systems. The Journal of Periodontology.
1967 Nov;38(6):610-6.
Poulsen S. Epidemiology and indices of gingival and periodontal disease. Pediatr Dent. 1981;3:82-8.
Hefti AF, Preshaw PM. Examniner alignment and assesment in clinical periodontal research. periodontology
2000. 2012 Jun; 59(1): 41-60
Tobias, G., Spanier, A.B. 2020. Modified Gingival Index classification using Dental Selfies. Applied Science;
10: 1-15