Dibagi menjadi 2 ada penyakit gingiva (gingivitis) dan penyakit periodontal (periodontitis)
1. Gingivitis
Gingivitis merupakan suatu inflamasi yang melibatkan jaringan lunak di sekitar gigi yaitu
jaringan gingiva. Gambaran klinis gingivitis adalah munculnya warna kemerahan pada
margin gingiva, pembesaran pembuluh darah di jaringan ikat subepitel, hilangnya
keratinisasi pada permukaan gingiva dan pendarahan yang terjadi pada saat dilakukan
probing.
Gingivitis (penyakit gingiva) sendiri diklasifikasikan menjadi:
a. Gingivitis (penyakit gingiva) yang diinduksi oleh plak
Gingivitis yang terjadi pada periodonsium dengan kehilangan perlekatan
Gingivitis yang berhubungan dengan plak saja
Penyakit gingiva yang diinduksi oleh plak adalah hasil dari interaksi antara
mikroorganisme yang ditemukan dalam biofilm plak gigi dan respons inflamatori.
Gingivitis klinis secara histologis ditandai dengan infiltrasi padat limfosit dan
mononuklear lainnya, perubahan fibroblas, peningkatan permeabilitas pembuluh
darah, dan hilangnya kolagen secara terus-menerus sebagai respons terhadap
tantangan mikroba. Plak mikroba demikian dianggap sebagai faktor etiologi utama
untuk gingivitis.
Gingivitis yang disebabkan oleh faktor sistemik
Terkait sistem endokrin
Faktor gingivitis yang terkait dengan sistem endokrin meliputi:
1. Gingivitis terkait dengan pubertas
2. Gingivitis terkait siklus menstruasi
3. Gingivitis terkait kehamilan
4. Gingivitis terkait diabetes melitus
Terkait diskrasia darah (gangguan yang berhubungan dengan darah)
1. Gingivitis terkait dengan leukemia
2. Dll
Gingivitis yang disebabkan oleh obat obatan
Merupakan pembesaran gingiva yang berlebihan akibat penggunaan obat obatan
seperti obat imunosupresif yaitu siklosporin, obat antikonvulsan (obat anti
kejang/mengatasi kejang) yaitu fenitoin
Gingivitis yang disebabkan malnutrisi atau kekurangan gizi
Penyakit gingiva yang disebabkan oleh malnutrisi kerap mendapat perhatian karena
terdapatnya gambaran klinis berupa gingiva yang bewarna merah terang, terjadinya
bengkak, dan berdarah yang berhubungan dengan kekurangan asam askorbat
(vitamin C) yang parah.
b. Gingivitis (penyakit gingiva) yang tidak diinduksi oleh plak
Penyakit gingiva disebabkan oleh bakteri tertentu
Neisseria gonorrhoeae
Treponema pallidum
Sspesies Streptococcus
Penyakit gingiva disebabkan oleh virus tertentu
Gingivostomatitis herpes primer
Herpes mulut berulang
Varicella zoster
Penyakit gingiva disebabkan oleh jamur tertentu
Eritema gingiva linier
Histoplasmosis
Lesi gingiva disebabkan oleh faktor genetic
Hereditary gingival fibromatosis
Kondisi langka yang jinak pada bagian mulut yang ditandai dengan pembesaran
yang perlahan pada daerah gusi
Manifestasi gingiva yang disebabkan dari penyakit sistemik
Lesi mukokutan
- Lichenplanus
- Pemphigoid
- Pemphigus vulgaris
- Erythema multiforme
- Lupus erythematosus
Reaksi alergi
Lesi traumatik
Trauma Kimia
Trauma Fisik
Trauma Termal
Reaksi Benda asing
Reaksi benda asing menyebabkan kondisi inflamasi lokal gingiva yang disebabkan
oleh masuknya bahan asing ke dalam jaringan ikat gingiva melalui kerusakan pada
epitel. Contoh umum adalah memasukkan amalgam ke dalam gingiva selama
penempatan restorasi, pencabutan gigi, atau apicoectomy endodontik dengan retrofill.
c.
Sumber:
Diah, Widodorini T, Nugraheni. PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN GINGIVITIS
ANTARA USIA PRA-PUBERTAS DAN PUBERTAS DI KOTA MALANG. E-
Prodenta Journal of Dentistry. 2018. 2(1): 108-115
Michael G. Newman, H. T. (2018). Newman and Carranza’s Clinical Periodontology 13th
ed. Saunders.
Sumber:
Andriani, I., & Chairunnisa, F. A. (2019). Periodontitis Kronis Dan Penatalaksaan Kasus
Dengan Kuretase. Insisiva Dental Journal : Majalah Kedokteran Gigi Insisiva, 8(1).
Lestari P. PERIODONTITIS. (2016) FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN DOKTER GIGI UNIVERSITAS UDAYANA
Gejala atau gambaran klinis terjadinya gingivitis
Gambaran klinis gingivitis adalah munculnya warna kemerahan pada margin gingiva,
pembesaran pembuluh darah di jaringan ikat subepitel, hilangnya keratinisasi pada
permukaan gingiva dan pendarahan yang terjadi pada saat dilakukan probing.
Penampakan klinis yang membedakan periodontitis dengan gingivitis adalah keberadaan
kehilangan perlekatan (attachment loss) yang dapat dideteksi. Hal ini sering disertai dengan
pembentukan poket periodontal dan perubahan densitas serta ketinggian tulang alveolar di
bawahnya. Pada beberapa kasus, resesi gingiva marginal dapat menyertai attachment loss,
yang menyembunyikan perkembangan penyakit apabila hanya dilakukan pengukuran
kedalaman poket tanpa dilakukan pengukuran tingkat perlekatan klinis (Carranza et al.,2002)
Sumber:
Diah, Widodorini T, Nugraheni. PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN GINGIVITIS
ANTARA USIA PRA-PUBERTAS DAN PUBERTAS DI KOTA MALANG. E-
Prodenta Journal of Dentistry. 2018. 2(1): 108-115
Lestari P. PERIODONTITIS. (2016) FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN DOKTER GIGI UNIVERSITAS UDAYANA
Penatalaksanaan gingivitis dan periodontal
Melakukan perawatan yang dimana menurut (Manson dan Eley, 1993), perawatan gingivitis
terdiri dari tiga komponen yang dapat dilakukan bersama yaitu:
a. Interaksi kebersihan mulut
b. Menghilangkan plaque dan calculus dengan scalling
c. Memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan plak
Ketiga macam perawatan ini saling berhubungan, pembersihan plaque dan calculus tidak
dapat dilakukan sebelum faktor-faktor retensi plaque diperbaiki. Membuat mulut bebas
plaque dan calculus ternyata tidak memberikan manfaat bila tidak dilakukan upaya untuk
mencegah pertumbuhan deposit plaque.
Sumber:
Manson, J.D., & Eley, B.M., 1993, Buku Ajar Periodonti Edisi 2, Jakarta, Hipokrates, h. 1-
240 Manuel, Tena-Sempere., 2012, Deciphering Puberty: Nove
Pencegahan gingivitis dan periodontal
Konsumsi buah dan sayur,
Memeriksakan kesehatan secara rutin,
Tidak merokok dan,
Tidak konsumsi alcohol
Menggosok gigi dengan cara yang benar
Menggosok gigi secara rutin
Sumber:
Suanda Wayan. GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT DALAM MENCEGAH
TERJADINYA PENYAKIT GIGI DAN MULUT. (2018). Jurnal Kesehatan Gigi Vol. 6
No.1.