Anda di halaman 1dari 6

Gingivitis

Istilah gingivitis digunakan pada penyakit gingiva berupa inflamasi.


Secara klinis gingivitis ditandai dengan adanya inflamasi gingiva
berupaperubahan warna, perubahan konsistensi, perubahan tekstur
permukaan,perubahan atau pertumbuhan size atau ukuran, perubahan
kontur/bentuk pendarahan pada probing dan perubahan pada tipe saku. Radang
gusi atau gingivitis adalah akibat dari infeksi bakteri. Pada awalnya organisme
streptokokus gram positif mendominasi. Tetapi, setelah 3 minggu, spesies batang
gram positif khususnya Actinomyces, organisme gram negatif seperti
Fusobacterium, Veillonella dan organisme-organisme spirochaetal termasuk
treponema berkoloni menempati sulkus gusi. Gingivitis dapat terjadi pada anak-
anak dan orang dewasa, juga terjadipada masa remaja, dan gingivitis tidak
mempunyai predileksi, terhadap jenis kelamin atau ras.
Secara garis besar gingivitis diklasifikasikan menjadi:
1. Gingivitis Akut
Gingivitis akut dibagi menjadi :
a. Gingivitis Ulseratif Nekrosis Akut (GUNA)
b. Gingivostomatitis herpetis akut
2. Gingivitis Kronis
a. Gingivitis simpel / tidak berkomplikasi
b. Gingivitis berkomplikasi
c. Gingivitis deskuamasi
3. Gingivitis yang tidak berkaitan dengan plak bakteri.
Klasifikasi gingivitis menurut lokasinya:
a. Gingivitis Lokalisata
Gingivitis yang hanya terdapat pada satu gigi.
b. Gingivitis Generalisata
Gingivitis yang hampir menyeluurh pada semua gigi rahang atas
atau rahang bawah.
c. Gingivitis Marginalis
Gingivitis yang terdapat pada daerah margin dan bisa mencapai
daerah attached gingiva.
d. Gingivitis Dims
Gingivitis yang melibatkan gingiva margin dan attached gingiva
serta papila intradental
e. Gingivitis Papilaris
Gingivitis yang melibatkan papila intradental dan meluas ke
marginal gingiva berbatasan.

Etiologi Gingivitis
1. Faktor Lokal
Faktor lokal adalah faktor yang berada di sekitar gigi dan jaringan
periodontiuma.
 
a. Faktor Pencetus/utama: Plak bakteri
Plak bakteri sering juga disebut sebagai plak dental. Yang dimaksudkan
dengan plak dental secara umum adalah bakteri yang berhubungan
dengan permukaan gigi.
b. Faktor Predisposisi
 Materia alba
Materia alba adalah deposit lunak dan transparan, terdiri
darimikroorganisme, leukosit, protein saliva, sel-sel epitel
dandeskuamasi dan partikel-partikel makanan. Materi ini bisa
melekatke permukaan gigi maupun restorasi dan gingiva.
 Debris Makanan
Debris makanan harus dibedakan dari impaksi makanan. Debris
makanan adalah partikel makanan yang bersisa di mulut akibat tidak
tuntas terlarutkan oleh enzim bakteri atau mekanis lidah, bibir dan
pipi.
 Stein Dental
Stein dental adalah deposit berpigmen yang melekat pada permukaan
gigi. Beberapa bakteri kromogenik menyebabkan stein seperti: stein
hitam (black stein) stein hijau (green stein) dan stein jingga (orange
stein)
 Kalkulus
Kalkulus atau yang dikenal juga sebagai karang gigi adalah
plak bakteri yang telah mengalami mineralisasi atau kalsifikasi.
 Karies
Karies terutama yang berada dekat margin gingiva, karena daerah ini
mudah terjadi penumpukan plak bakteri dan deposit lunak lainnya
 Merokok 
Beberapa ahli mengatakan dampak merokok terhadap periodontal
beragam, terdiri dari: stein, panas dan asap yang timbul pada waktu
menghisap rokok. Stein tembakau akibat merokok dianggap
mempermudah penumpukan plak. 
 Impaksi makanan (food impaction)
Peranan impaksi makanan karena partikel makanan yang terjepit
tersebut merupakan suatu lingkungan yang menguntungkan bagi perkembang
biakan plak dan merupakan iritasi mekanis terhadap periodontium. 
 Kesalahan prosedur kedokteran gigi (faulty dentistry)
Bentuk kesalahan yang sering dijumpai adalah seperti : tambalan
yang terlalu tinggi (over hanging). Restorasi dengan
kontak proksimal yang terbuka, tepi mahkota tiruan yang tidak baik,
restorasi yang overkontur, gigi tiruan lepasan atau cekat yang
tidak baik kedudukannya, dan piranti orthodonti. 
 Kontrol plak inadequat
Kontrol plaj yang dilakukan secara inadequat menyebabkan plak dan deposit
lunak lainnya lebih mudah menumpuk dan tidak tersingkirkan dari
perlekatannya. 
 Makanan berkonsistensi lunak dan mudah melekat
Makanan yang lunak dan melekat dipermukaan gigi merupakan
lingkungan yang menguntungkan bagi perkembangbiakan bakteri plak.
Sebaliknya makanan yang kenyal dan berserat menghalangi penumpukan plak. 
 Trauma mekanis
Trauma mekanis menyebabkan cedera pada ginggiva sehingga lebih
mempermudah timbulnya inflamasi akibat serangan bakteri plak.
Trauma mekanis ini bisa disebabkan oleh cara menyikat gigi yang
salah atau kebiasaan menggaruk-garuk gingiva dengan kuku.
 Trauma kimiawi
Tablet aspirin atau obat puyer yang sering diaplikasikan secara lokal
pada gusi sebagai usaha pasien menghilangkan nyeri sakit gigi
maupun obat kumur yang keras serta obat-obatan yang bersifat bisa
menyebabkan trauma kimiawi pada gingiva.

Faktor lokal fungsional: Gigi yang hilang tanpa diganti, mal oklusi /mal
posisi, kebiasaan bernapas dari mulut dan mendorong-dorong dengan lidah,
kebiasaan parafungsional serta oklusi yang traumatik.

2. Faktor Sistemik
Faktor sistemik adalah faktor yang dihubungkan dengan kondisi tubuh, yang
dapat mempengaruhi respon periodontium terhadap penyebab lokal. Faktor-
faktor sistemik tersebut adalah : Faktor-faktor endokrin (hormonal) meliputi
: pubertas, kehamilan dan menopouse, gangguan dan defisiensi nutrisi
meliputi: defisiensi vitamin dan defisiensi protein serta obat-obatan meliputi
: Obat-obat yang dapat menyebabkan hiperplasia gingiva non inflamatoris
dan kontrasepsi hormonal. Faktor-faktor psikologis (emosional), penyakit
metabolisme : Diabetes Melitus, gangguan penyakit hematologis : leukimia
dan anemia, Penyakit-penyakit yang melemahkan (debilatating disease).
Patogenesis
Patogenesis dapat diartikan sebagai proses terjadinya penyakit dari
tahapawal sampai akhir. Tahapan patogenesis penyakit pada penyakit periodontal
berupa inflamasi kronis.
a. Interaksi pejamu bakteri pada daerah subgingiva
Secara normal daerah subgingiva dan permukaan gigi yang berdekatan
dihuni oleh bakteri dalam jumlah dan jenis yang bervariasi dan
membentuk plak bakteri/plak gigi (bakterial plague/dental plague).
Beberapa menit setelah terdepositnya partikel, partikel akan terpopulasi
dengan bakteri. Bakteri dapat terdeposit langsung pada email, tetapi
biasanya bakteri melekat terlebih dahulu pada partikel dan agen bakteri
dapat menyelubungi glikoprotein saliva. Plak bakteri dalam jumlah
sedikit dapat ditolerir oleh pejamu (host) tanpa menimbulkan penyakit.
Hal ini disebabkan adanya keseimbangan antara serangan bakteri plak
dengan mekanisme pertahanan pejamu. Apabila bakteri tertentu dari plak
bertambah jumlah dan menghasilkan faktor-faktor virulensi,
keseimbangan tersebut akan terganggu dengan akibat timbulnya
penyakit. Penyakit dapat pula timbul akibat menurunnya mekanisme
pertahanan pejamu.
b. Mekanisme pertahanan periodonsium
Pertahanan periodonsium dibangun oleh berbagai faktor seperti integritas
permukaan, saliva, cairan sulkus gingiva dan leukosit pada daerah dento
gingival, yang dikelompokkan sebagai mekanisme protektif non spesifik
dan sistem imunitas yang merupakan mekanisme protektif spesifik.
c. Stadium awal respon pejamu
Pejamu akan memberikan respon terhadap penumpukkan bakteri atau
produk-produknya di dalam sulkus gingiva. Reaksi inflamasi akut ini
berupa respon vaskular dan respon seluler.
d. Mekanisme timbulnya gingivitis dan periodontitis
Gingivitis dan periodontitis, merupakan bagian terbesar dari penyakit
yang melibatkan periodonsium, merupakan infeksi bakterial kronis.
Bentuk dan perluasannya dipengaruhi oleh interaksi pejamu bakteri.
Bakteri patogen periodontal dapat menimbulkan penyakit secara
langsung maupun secara tidak langsung.Patogenesis penyakit periodontal
berupa inflamasi kronis (gingivitis dan periodontitis) terjadi dalam empat
tahapan yaitu lesi inisial (initial lesion), lesiawal (early lesion), lesi
mantap (esthabilished lesion) dan lesi lanjut (advanced lesion), Ketiga
lesi pertama adalah tahapan gingivitis, sedangkan lesi lanjut yang disebut
juga sebagai fase distribusi periodontal (phase of periodontal break
down) adalah tahapan periodontitis.

Anda mungkin juga menyukai