Oleh:
Novi Putri Dwi Iriani, S.Ked
71 2019 076
Pembimbing:
dr. Achmad Ridwan MO, M.Sc
Oleh:
Novi Putri Dwi Iriani, S. Ked
71 2019 076
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
Ujian Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
dan Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang.
Menyetujui
Dokter Pembimbing Lapangan
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
“Upaya Peningkatkan Cakupan Pendataan dan Skrining Anak Sekolah di
Puskesmas Pakjo Kota Palembang”, sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
ujian Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad
SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikutnya sampai akhir zaman.
Saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Achmad Ridwan MO, M.Sc Selaku Pembimbing dokter muda di
Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang
2. Dinas Kesehatan Kota Palembang yang telah memberikan kesempatan untuk
melaksanakan kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior di Puskesmas Pakjo.
Tulisan ini belum sempurna, untuk itu dengan segala kerendahan hati,
Saya mengharapkan adanya kritik dan saran dari para dokter.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan memberkahi kita semua.
Penulis
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1. Latar Belakang..................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................ 2
1.3. Tujuan Penulisan.................................................................. 2
1.3.1. Tujuan Umum............................................................. 2
1.3.2. Tujuan Khusus............................................................ 2
1.4. Manfaat Penulisan................................................................ 3
1.4.1. Bagi Mahasiswa......................................................... 3
1.4.2. Bagi Puskesmas.......................................................... 4
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
Puskesmas Pakjo Kota Palembang. Oleh sebab itu, penulis tertarik
mengangkat topik kini sebagai tugas akhir Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Kota Palembang.
b. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi penyebab-penyebab masalah tidak tercapainya target
cakupan Skrining Anak Sekolah di wilayah kerja Puskesmas Pakjo
Kota Palembang dengan metode fish bone.
2. Mengidentifikasi akar penyebab masalah dengan menggunakan
metode USG di Puskesmas Pakjo Kota Palembang.
3. Membuat alternative penyelesaian masalah prioritas rendahnya
cakupan Skrining Anak Sekolah di Puskesmas Pakjo Kota Palembang.
4. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk meningkatkan
cakupan Skrining Anak Sekolah di Puskesmas Pakjo Kota Palembang.
6
2. Melatih kemampuan analisis dan pemecahan terhadap masalah yang
ada.
3. Memahami cara penyusunan Rencana Usulan kegiatan (RUK)
khususnya untuk meningkatkan cakupan Skrining Anak Sekolah di
Puskesmas Pakjo Kota Palembang.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan sikap dan keterampilan untuk melaksanakan pola
hidup bersih dan sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha
peningkatan kesehatan;
2) Meningkatkan hidup bersih dan sehat baik dalam bentuk fisik,
nonfisik, mental maupun sosial;
3) Bebas dari pengaruh dan pengunaan obat-obat terlarang dan
berbahaya seperti narkoba, rokok, minuman keras, alkohol dan zat
adiktif lainya;
4) Meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik, sehingga dapat
belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal.
5) Memiliki sikap, keyakinan, daya tangkal bahwa perbuatan yang
harus dihindari adalah bahaya rokok, kenakalan remaja, kehamilan
diluar nikah, HIV/AIDS, narkoba, kecacingan, anemia, dan hepatitis
B.
9
pada kecelakaan (P3K) dan pertolongan pertama pada penyakit (P3P),
pemulihan pasca sakit, dan rujukan ke Puskesmas/Rumah Sakit.
c. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat, dimaksudkan adalah pelaksanaan
7K (Kebersihan, Keindahan, Kenyamanan, Ketertiban, Keamanan,
Kerindangan, dan Kekeluargaan). Pemeliharaan lingkungan sehat yaitu
bebas dari narkoba, psikotropika, asap rokok, pornografi, kekerasan dan
perundungan (bullying) pada anak, dan sebagainya. Dalam pelaksanaan
Trias UKS, perlu dipersiapkan dengan baik tentang perencanaan,
ketenagaan, pendanaan, sarana prasarana, penelitian, pengembangan dan
manajemen, komitmen, koordinasi yang baik serta kerjasama dari semua
pihak, baik lembaga pemerintah maupun swasta.
10
a. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan
hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup bersih dan sehat;
b. Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan
mencegah terjadinya penyakit, kelainan dan cacat;
c. Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat
penyakit, kelainan, pengembalian fungsi dan peningkatan kemampuan
peserta didik yang cedera/cacat agar dapat berfungsi optimal.
3. Tempat Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan terhadap peserta didik dilakukan :
a. Di sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler berupa penyuluhan dan
latihan keterampilan, antara lain:
Dokter kecil;
Kader Kesehatan Remaja;
Saka Bakti Husada;
Palang Merah Remaja dan lain lain.
b. Di Puskesmas dan instansi kesehatan jenjang berikutnya sesuai
kebutuhan.
4. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan
a. Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan di sekolah dilakukan
sebagai berikut:
1) Sebagian kegiatan pelayanan kesehatan di sekolah perlu
didelegasikan kepada guru, setelah guru ditatar dan kader UKS/M
dibimbing oleh petugas Puskesmas. Kegiatan tersebut adalah
kegiatan peningkatan (promotif), pecegahan (preventif), dan
dilakukan pertolongan pertama, pengobatan sederhana pada
waktu terjadi kecelakaan atau penyakit sehingga selain menjadi
kegiatan pelayanan, juga menjadi kegiatan pendidikan;
2) Sebagian lagi kegiatan pelayanan kesehatan hanya boleh
dilakukan oleh petugas Puskesmas dan dilaksanakan sesuai
11
dengan waktu yang telah direncanakan secara terpadu (antara
Kepala Sekolah dan Petugas Puskesmas).
b. Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
c. Bagi peserta didik yang dirujuk dari sekolah khusus untuk kasus yang
tidak dapat diatasi oleh sekolah. Untuk itu perlu diadakan kesepakatan
dalam rapat perencanaan tentang pembiayaan peserta didik yang
dirujuk ke Puskesmas. Sekolah sebaiknya mengupayakan dana
UKS/M untuk pembiayaan yang diperlukan agar masalah pembiayaan
tidak menghambat pelayanan pengobatan yang diberikan. Untuk ini
setiap peserta didik harus memiliki buku/kartu rujukan sesuai tingkat
pelayanan kesehatan. Tugas dan fungsi Puskesmas dalam UKS/M
adalah pelaksana dan pembina mencakup:
1) Memberikan pencegahan terhadap suatu penyakit dengan
imunisasi dan lainnya yang dianggap perlu;
2) Merencanakan pelaksanaan kegiatan dengan pihak yang
berhubungan dengan peserta didik (Kepala Sekolah, guru, orang
tua/Komite Sekolah, peserta didik dan lain-lain);
3) Memberikan bimbingan teknis medis kepada Warga Sekolah
dalam melaksanakan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah;
4) Memberikan penyuluhan tentang kesehatan pada umumnya dan
UKS pada khususnya kepada Kepala Sekolah, guru, kader
UKS/M dan pihak lain dalam rangka meningkatkan peran serta
dalam pelaksanaan UKS/M;
5) Memberikan pelatihan/penataran kepada guru UKS/M dan kader
UKS/M (Dokter Kecil dan Kader Kesehatan Remaja);
6) Melakukan penjaringan (tes kesegaran jasmani untuk siswa) dan
pemeriksaan berkala serta rujukan terhadap kasus-kasus tertentu
yang memerlukannya;
7) Memberikan pembinaan dan pelaksanaan konseling;
12
8) Menginformasikan kepada warga sekolah tentang derajat
kesehatan dan tingkat kesegaran jasmani peserta didik dan cara
peningkatannya;
9) Menginformasikan secara teratur kepada Tim Pembina UKS/M
setempat meliputi segala kegiatan pembinaan kesehatan dan
permasalahan yang dialami;
10) Membina kantin sekolah sehat;
13
3) Intervensi yang ditujukan untuk membentuk perilaku hidup bersih
dan sehat masyarakat sekolah.
f. Metode yang Diperlukan
1) Penataran/pelatihan;
2) Bimbingan kesehatan dan bimbingan khusus (konseling);
3) Penyuluhan kesehatan;
4) Pemeriksaan langsung; dan
5) Pengamatan (observasi).
14
2. Tersusunnya rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) setelah
diterimanya alokasi sumber daya untuk kegiatan tahunan
berjalan dari berbagai sumber.5
15
kepala puskesmas melakukan pengumpulan data. Ada dua kelompok
data yang perlu dikumpulkan yaitu data umum dan data khusus.
c. Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
1. Identifikasi Masalah
Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
Identifikasi masalah dilaksanakan dengan membuat daftar masalah
yang dikelompokan menurut jenis program, cakupan, mutu,
ketersediaan sumber daya.5
2. Prioritas Masalah
Telah disebutkan bahwa yang terpenting dalam
perencanaan adalah yang menyangkut proses perencanaan.
Adapun yang dimaksud dengan proses perencanaan disini ialah
langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menyusun suatu
rencana. Untuk bidang kesehatan, langkah-langkah yang sering
dipergunakan adalah mengikuti prinsip lingkaran pemecahan
masalah. Sebagai langkah pertama dilakukanlah upaya
menetapkan prioritas masalah. Adapun yang dimaksudkan dengan
masalah disini ialah kesenjangan antara apa yang ditemukan
dengan apa yang semestinya.4
Mengingat adanya keterbatasan kemampuan mengatasi
masalah secara sekaligus, ketidaktersediaan teknologi atau adanya
keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya, maka perlu
dipilih prioritas dengan jalan kesepakatan tim. Bila tidak dicapai
kesepakatan dapat ditempuh dengan menggunakan kriteria lain.
Dalam penetapan prioritas masalah dapat mempergunakan
berbagai macam metode seperti kriteria matriks, MCUA, Hanlon,
Carl, dsb.Penetapan penggunaan metode tersebut diserahkan
kepada masing-masing puskesmas.5
Mengingat keterbatasan kemampuan mengatasi masalah
secara sekaligus maka akan dipilih prioritas dengan menggunakan
16
matriks USG. Pada penggunaan Matriks USG, untuk menentukan
suatu masalah yang prioritas, terdapat tiga faktor yang perlu
dipertimbangkan. Ketiga faktor tersebut
adalah urgency, seriuosness, dan growth.5
Urgency, seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas
dikaitkan dengan waktu yang tersedia dan seberapa keras tekanan
waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan
isu tadi. Urgency dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau
tidak masalah tersebut diselesaikan (Permenkes No 44 Tahun
2016). Menentukan skala nilai 1 – 5 isu yang memiliki total skor
tertinggi merupakan isu prioritas. Urgnecy 1 artinya sangat kecil
isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia
dan seberapa keras tekanan, urgency 2 artinya kecil isu tersebut
harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia dan seberapa
keras tekanan, urgency 3 artinya nilainya sedang untuk isu
tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia dan
seberapa keras tekanan, urgency 4 artinya besar untuk isu tersebut
harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia dan seberapa
keras tekanan, urgency 5 artinya sangat besar untuk isu tersebut
harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia dan seberapa
keras tekanan.6
Seriousness berkaitan dengan dampak dari adanya masalah
tersebut terhadap organisasi. Dampak ini terutama yang
menimbulkan kerugian bagi organisasi seperti dampaknya
terhadap produktivitas, keselamatan jiwa manusia, sumber daya
atau sumber dana. Semakin tinggi dampak masalah tersebut
terhadap organisasi maka semakin serius masalah tersebut.
Menentukan skala nilai 1 – 5 isu yang memiliki total skor tertinggi
merupakan isu prioritas. seriousness 1 artinya sangat kecil dampak
dari adanya masalah tersebut terhadap organisasi, seriousness 2
artinya kecil dampak dari adanya masalah tersebut terhadap
17
organisasi, seriousness 3 artinya nilainya sedang untuk dampak
dari adanya masalah tersebut terhadap organisasi, seriousness 4
artinya besar dampak dari adanya masalah tersebut terhadap
organisasi, seriousness 5 artinya sangat besar dampak dari adanya
masalah tersebut terhadap organisasi.6
Growth, Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan
makin memburuk kalau dibiarkan. Menentukan skala nilai 1 – 5
isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas.
Growth 1 artinya sangat kecil kemungkinannya isu tersebut
menjadi berkembang, Growth 2 artinya kecil kemungkinannya isu
tersebut menjadi berkembang, Growth 3 artinya nilainya sedang
kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang, Growth 4
artinya besar kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang,
Growth 5 artinya sangat besar kemungkinannya isu tersebut
menjadi berkembang.6
Untuk mengurangi tingkat subyektivitas dalam menentukan
masalah prioritas, maka perlu menetapkan kriteria untuk masing-
masing unsur USG tersebut. Umumnya digunakan skor dengan
skala tertentu. Misalnya penggunaan skor skala 1-5. Semakin
tinggi tingkat urgensi, serius, atau pertumbuhan masalah tersebut,
maka semakin tinggi skor untuk masing-masing unsur tersebut. 5
18
3. Merumuskan Masalah
Hal ini mencakup apa masalahnya, siapa yang terkena
masalahnya, berapa besar masalahnya, dimana masalah itu terjadi
dan bila mana masalah itu terjadi (What, who, when, where dan
how).
Suatu rencana yang baik haruslah mengandung rumusan
tentang masalah (problem statment) yang ingin diselesaikan.
Rumusan masalah yang baik, banyak syaratnya. Beberapa di
antaranya yang terpenting adalah:
19
dan karena itu sebaiknya mulai dilakukan
komputerisasi.
Rumusan masalah ini tidak baik, karena kecuali tidak
menjelaskan besarnya masalah serta bilamana masalah
itu terjadi, juga mengandung uraian tentang cara
penyelesaian masalah.
8% akseptor IUD yang berkunjung ke RS X Jakarta
pada bulan Mei 2009 mengalami komplikasi infeksi
panggul pasca insersi.
Rumusan masalah ini baik, karena menjelaskan apa
masalahnya, siapa yang terkena masalag, dimana
masalah tersebut terjadi, bilamana masalah tersebut
terjadi, serta berapa besar masalhnya, disamping tidak
mengandung uraian yang dapat diinterpretasikan
sebagai menyalahkan orang lain, tidak menjelaskan
tentang penyebab timbulnya masalah serta tidak
menjelaskan tentang cara mengatasi masalah.4
4. Mencari Akar Penyebab Masalah
Mencari akar masalah dapat dilakukan antara lain dengan
menggunakan metode :
a. Diagram sebab akibat dari Ishikawa (disebut juga diagram
tulang ikan karena digambarkan membentuk tulang ikan)
b. Pohon masalah (problem trees)
Kemungkinan penyebab masalahnya dapat berasal dari :
a. Input (sumber daya) : jenis dan jumlah alat, obat, tenaga serta
prosedur kerja manajemen alat, obat dan dana
b. Proses (Pelaksana kegiatan) : Frekwensi, kepatuhan pelayanan
medis dan non medis.
Gambar 2.1 Diagram Fishbone
20
5. Penyelesaian Masalah
Untuk menetapkan cara penyelesian masalah dapat
dilakukan dengan kesepakatan diantara anggota tim. Bila tidak
terjadi kesepakatan dapat digunakan kriteria matriks. Untuk itu
harus dicari alternative penyelesaian masalahnya.5
BAB III
PROFIL PUSKESMAS PAKJO PALEMBANG
3.1. Geografi
Puskesmas Pakjo atau sering disebut Puskesmas Bambu Kuning
merupakan salah satu Puskesmas di wilayah Kecamatan Ilir Barat I.
Terletak di Jalan Inspektur Marzuki. Wilayah kerjanya membawahi 1 (satu)
kelurahan yaitu Kelurahan Siring Agung.
Kelurahan Siring Agung mempunyai luas 6,4 km2, sebagian besar
terdiri dari dataran rendah, sebagian kecil rawa-rawa, relatif mudah
21
dijangkau, hanya Dusun Sungai Hitam (Rt.5 Rw.9) yang harus memutar
melalui Kabupaten Banyuasin karena ada sungai yang belum ada jembatan
penghubung. Batas-batas Kelurahan Siring Agung yaitu :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Ilir Timur I D IV
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Lorok Pakjo
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Demang Lebar Daun
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Bukit Baru
Puskesmas Pakjo didirikan tahun 1971 merupakan puskesmas non
inpres, tanah wakaf Bapak Soleh dan diusahakan oleh Ibu Suprapti
(anggota BPH). Pada mulanya beroperasi sebagai Balai Pengobatan / KIA.
Lantai 1 :
- Poli MTBS
- Promkes / Kesling / Gizi
- Poli Gigi
- Poli PKPR
- Ruang Pimpinan
22
- Ruang Tata Usaha
23
3. Poskeskel
Poskeskel berada di Dusun Sungai Itam
4. Kesehatan Lingkungan
- Penyuluhan kesehatan lingkungan sekolah, posyandu dan
pemukiman
- Pendataan Rumah Sehat
- PHBS
- Pendataan TPM – TPU
- Penyuluhan Kesling
5. P2P
6. Pengobatan termasuk Pelayanan Darurat karena kecelakaan
24
- Pengobatan umum
- Pengobatan peserta Askes/ BPJS
- Pengobatan Keluarga Miskin
- MTBS
- Rujukan
7. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Pendataan dan penimbangan anak
TK
- Pendataan dan screening anak SD kelas 1
- Imunisasi (BIAS)
- Penyuluhan kesehatan SD, SMP, SMA
- Pelatihan / pembinaan Dokter Kecil
8. Penyuluhan Kesehatan masyarakat
- Di dalam gedung Puskesmas
- Di luar gedung Puskesmas
9. Perawatan Kesehatan Masyarakat
- Rujukan kasus resiko tinggi
- Kunjungan rumah penderita TB paru dan lain-lain
- Kunjungan rumah bumil, bayi, balita resiko tinggi
10. Kesehatan Gigi dan Mulut :
- Pengobatan penyakit gigi dan mulut
- UKGS
- UKGMD
11. Kesehatan Jiwa
- Penyuluhan kesehatan jiwa
- Pengobatan dan rujukan penderita
12. Kesehatan Mata :
- Penyuluhan Penyakit Mata
- Pencarian penderita penyakit katarak
- Pengobatan dan rujukan penderita
13. Laboratorium Sederhana:
- Pemeriksaan darah rutin dan urine rutin
25
- Pemeriksaan kehamilan dengan grandivica stick
- Pembuatan sediaan untuk pemeriksaan dahak suspek TBC.
- Kimia Darah Sederhana : Gula Darah, Uric Acid,
14. Pencatatan dan Pelaporan:
- Laporan Tahunan
- Laporan Bulanan
- Laporan Mingguan
- Laporan PWS KIA, Gizi , Imunisasi
- Laporan KB
- Laporan P2P
- Laporan Kinerja
- Laporan Perencanaan Tingkat Puskesmas
- Laporan Keuangan.
26
4) Tujuan Puskesmas
Memberikan layanan kesehatan yang berorientasi kepada kepuasan
pelanggan.
5) Tata Nilai
Prima : Memberikan pelayanan yang bermutu.
Adil : Memberikan pelayanan yang merata kepada seluruh lapisan
masyarakat.
Kepuasan : Memberikan kenyamanan kepada pelanggan.
Jelas : Pelayanan kesehatan sesuai standar.
Organisasi : Selalu bekerjasama dalam suatu tim.
BAB IV
PEMBAHASAN
27
Tabel 4.1 Identifikasi Masalah
Urgensi (U) 4 4 2 1
28
Keseriusan (S) 4 4 2 2
Perkembangan (G) 5 4 2 2
Berdasarkan matriks USG diatas yang menjadi prioritas masalah
adalah pendataan dan skrining anak sekolah di Puskesmas Pakjo. Masalah
tersebut menjadi prioritas karena apabila tidak ditindaklanjuti, maka akan
menimbulkan perkembangan penyakit yang diderita oleh anak, sehingga
akan meningkatkan angka mortalitas dan morbiditas.
29
4.4. Akar Penyebab Masalah
4.4.1 Akar Penyebab Masalah Berdasarkan Metode Fishbone
30
4.4.2 Identifikasi Penyelesaian Masalah Prioritas
a. Manusia
31
media elektronik, sehingga kegiatan pendataan dan skrining
tidak dapat dilakukan.
b. Dana
Sumber pembiayaan di program Usaha Kesehatan Sekolag
berasal dari Puskesmas berupa BOK (Bantuan Biaya
Operasional Kesehatan). Pembiayaan ini diarahkan untuk
meningkatkan kinerja puskesmas melalui upaya kesehatan
promotif dan preventif dalam mendukung pelayanan
kesehatan di luar Gedung. Namun dalam hal ini tidak terdapat
masalah dari pendanaan.
c. Sarana
d. Metode
32
metode-metode baru sebagai pengganti metode yang biasanya
dilakukan.
e. Lingkungan
33
Metode
Metode yang ada tidak sesuai dengan kondisi 4 4 4 64
pandemi
Sarana
Tidak adanya media elektronik yang dapat 4 4 2 32
digunakan
Lingkungan
Keterbatasan diadakannya kegiatan karena 3 3 3 27
kondisi pandemi
Berdasarkan matriks USG diatas yang menjadi prioritas masalah
adalah “Metode yang ada tidak sesuai dengan kondisi pandemi”.
Alternatif
Prioritas Total
penyelesaian Urgency Seriousness Growth
Masalah (UxSxG)
masalah
2.Menyebarkan 4 4 4 64
kuisioner/ check
list pendataan
dan skrining
anak sekolah
melalui google
form lewat
whatsapp group
34
35
4.7 Rencana Usulan Kegiatan
36
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Prioritas masalah pada pelayanan kesehatan di Puskesmas Pakjo
Palembang adalah belum tercapainya cakupan pendataan dan skrining
anak sekolah pada tahun 2020, yaitu metode yang ada tidak sesuai dengan
keadaan pandemi covid-19
2. Alternatif terpilih dari penyelesaian masalah yang terpilih adalah
melakukan penyebarkan kuisioner / check list terkait pendataan dan
skrining anak sekolah melalui google form lewat whatsapp group dengan
peserta anak sekolah yang berada di wilayah kerja Puskesmas
3. Dibuatnya rencana usulan kegiatan untuk pencapaian target cakupan
pendataan dan skrining anak sekolah.
5.2. Saran
1. Dari Puskesmas diharapkan dapat memberikan bimbingan dalam proses
pengidentifikasian dan pembuatan RUK dalam rangka Perencanaan
Tingkat Puskemas (PTP).
37
DAFTAR PUSTAKA
38
LAMPIRAN
Struktur Organisasi Puskesmas Pakjo
39
Denah Puskesmas Pakjo Palembang
b. Lantai 1
TOILET PRIA
DAN WANITA POLI KB
P
I
N
T
PENDAFTARAN
U
RUANG TUNGGU
POLI PTM
POLI KIA
TANGGA
40
c. Lantai 2
DAPUR
RUANG PERTEMUAN
POLI PKPR /
RUANG TUNGGU
Llcd,dc
UNIT PROMKES
POLI MTBS
TANGGA
41