Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DAN KEBIASAAN

MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES PADA ANAK


KELAS 2 DI SDN DUKUH KUPANG V NO.534 TAHUN 2012
LATAR BELAKANG

Karies atau yang lebih dikenal dengan gigi berlubang


merupakan kejadian yang paling sering dijumpai pada
masalah gigi dan mulut.

Gejala awal suatu penyakit seringkali tidak diperhatikan dan banyak terjadi pada
anak-anak.
Berdasarkan prevalensi yang ada menunjukkan bahwa jumlah penderita karies di
Indonesia sangat tinggi. dipengaruhi dari perubahan pola makan dan kebiasaan
menggosok gigi sehari-hari.
Anak-anak memiliki kegemaran mengonsumsi jenis jajanan secara berlebihan,
khususnya anak-anak usia sekolah dasar (6-12 tahun)
RUMUSAN MASALAH

Adakah hubungan antara pola makan dan kebiasaan


menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak
TUJUAN

Tujuan umum :
mengetahui hubungan antara pola makan dan
hubungan kebiasaan menggosok gigi dengan
kejadian karies gigi pada anak

Tujuan khusus :
mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan
karies gigi bedasarkan pola makan
kesehariannya.
mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan
karies gigi bedasarkan kebiasaan menggosok gigi
di kesehariannya.
MANFAAT HASIL PENELITIAN

Manfaat Bagi institusi


sebagai literature terutama masalah hubungan pola makan dan
kebiasaan menggosok gigi dengan kejadian karies gigi

Manfaat akademis
Menambah pengetahuan dalam bidang kesehatan khususnya di
dalam bidang kesehatan gigi dan mulut
sebagai acuan untuk mengembangkan dan meningkatkan
pengetahuan serta ketrampilan dalam mengaplikasikan ilmu.

Manfaat bagi Sekolah Dasar


masukan bagi kemajuan dan perbaikan mutu Sekolah Dasar

Manfaat bagi peneliti


pembanding dan tambahan referensi dan data yang sudah ada.
acuan bagi penelitian selanjutnya terutama tentang kesehatan gigi.
PENGERTIAN KARIES GIGI
Menurut Sunawinata (2009) karies gigi berasal dari bahasa Latin yang
berarti kebusukan. Kebusukan ini berasal dari kematian tulang yang
kemudian melunak , berubah warna dan menyebabkan inflamasi.

Proses terjadinya karies oleh plak merupakan rantai biologis yang tidak
terputus. Bila karbohidrat memasuki plak yang ada pada permukaan
gigi, mikroorganisme yang terdapat dalam plak akan mengeluarkan
enzim sehingga terjadi proses fermentasi karbohidrat yang menghasilkan
asam, asam ini akan melarutkan bahan-bahan anorganik gigi terutama
kalsium (demineralisasi) dan jaringan organik gigi yang lunak akan
mudah rusak, dengan demikian proses karies mulai terjadi (Tarigan,
1991).
Karies gigi bisa terjadi dengan bentuk yang bermacam-
macam (Ginting, 1984) yakni:
a. Karies gigi yang lubangnya masih kecil tapi sudah dalam dan
menyebabkan gigi sering sakit.
b. Karies gigi yang dari luar tampak masih kecil tapi didalam
sudah berlubang besar.
c. Karies gigi yang dari luar sudah besar dan makin kedalam
makin besar lagi.
d. Karies gigi yangterjadi dibanyak tempat disatu gigi.

Tergantung kepada lokasinya, pembusukan gigi dibedakan


menjadi:
1. Pembusukan permukaan yang licin/rata.
2. Pembusukan lubang dan lekukan.
3. Pembusukan akar gigi.
4. Pembusukan dalam email.
PENYEBAB TIMBULNYA KARIES GIGI

Karies hanya bias terjadi apabila ada 4 faktor yaitu :


mikroorganisme, subsrat,host dan waktu yang bekerja secara
simultan. (Rahina,2002-2003)

Penyebab utama gigi berlubang ternyata pada perilaku manusia.


(George,2011)
1. Cara menyikat gigi yang salah
2. Frekuensi yang jarang
3. Alat yang digunakan

Penyebab karies gigi pada anak terutama terletak pada Pola


Makannya, anak-anak sangat suka dengan makanan dan jajanan-
jajanan yang paling utama adalah makan permen (Jamil,melani
2011).
TANDA DAN GEJALA
Menurut Kliegman dan Arvin (2000) tanda dan gejala karies gigi
antara lain adalah:
a.Terdapat lesi.
b. Tampak lubang pada gigi.
c. Bintik hitam pada tahap karies awal.
d. Kerusakan leher gigi ( pada karies botol susu).
e. Sering terasa ngilu jika lubang sampai ke dentil.
f. Sakit berdenyut-denyut di gigi sampai kepala.
g. Timbul rasa sakit jika terkena air dingin, dan kemasukan
makanan terutama pada waktu malam.
h. Jika sudah parah akan terjadi peradangan dan timbul nanah.
PENCEGAHAN DAN
PENATALAKSANAAN KARIES GIGI

Menurut Ginting (1984) penatalaksanaan karies gigi antara lain


adalah sebagai berikut:
a. Munutup lubang gigi ( tambal gigi)
b. Pencabutan gigi
c. Pulp capping atau pemberian kalsium hidrogsida untuk
mempertebal lapisan dentil (Ramadhan, 2010)
d. Endodontic atau perawatan untuk mengatasi dan mengobati
lubang gigi yang mengalami infeksi (Ramadhan, 2010)
KERANGKA KONSEP
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif

Instrumen penelitian
penelitian non eksperimental yang menggunakan instrument dengan
tujuan mengukur variabel yang diteliti menggunakan kuesioner

Variabel Penelitian
1. independen variabel : pola makan keseharian anak dan kebiasaan
menggosok gigi anak
2. dependen variabel : kejadian karies gigi.

Lokasi dan Waktu Penelitian


DI SDN DUKUH KUPANG V NO.534 TAHUN 2013

Populasi dan Sampel


a. Populasi target dalam penelitian ini adalah anak kelas 2 SD di SDN
DUKUH KUPANG V NO.534
b. Sampel dalam penelitian ini adalah sejumlah anak kelas 2 SD di SDN
pada tahun 2013
Prosedur Penelitian / Pengumpulan dan Pengolahan Data
Penentuan variable dan indicator yang akan diteliti.

Instrumen atau alat kerja yang diperlukan

Pihak-pihak yang perlu dihubungi

Jenis-jenis data yang diperlukan dan cara pengumpulannya

Jadwal kerja penelitian dan strategi kerja yang perlu diambil

Edit data dan penyajiannya secara sistemik.

Pencatatan nilai validasi data untuk kepentingan penelitian.

Definisi Operasional
Pola makan dan kebiasaan menggosok gigi di keseharian anak yang benar, yaitu, anak-
anak menjawab bagaimana makanan yang sering di makan dalam kesehariannya dan
bagaimana cara menggosok gigi di kesehariannya yang memungkinkan terjadinya
karies gigi pada anak serta mengobservasi persentasi anak yang mengalami karies gigi.

Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisa desktriptif dalam bentuk


persentase.

Anda mungkin juga menyukai