Anda di halaman 1dari 7

PENDAHULUAN di Indonesia mencapai 60-80% dari

populasi, menempati peringkat keenam


Karies gigi merupakan proses
sebagai penyakit yang paling banyak
patologis yang terjadi karena adanya
diderita. Berdasarkan hasil Survei
interaksi, faktor-faktor dalam mulut
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
yang berhubungan langsung dengan
pada tahun 1995, penyakit gigi dan
proses terjadinya karies. Karies hanya
mulut yang ditemukan di masyarakat
bias terjadi apabila ada 4 faktor yaitu :
masih berkisar penyakit yang
mikroorganisme, substrat, host dan
menyerang jaringan keras gigi (karies)
waktu yang bekerja secara simultan.
dan penyakit periodontal, yang
(Rahina,2002-2003)
menyatakan bahwa 63% penduduk
Indonesia menderita kerusakan gigi
Proses karies gigi ditandai dengan
aktif (kerusakan pada gigi yang belum
terjadinya demineralisasi pada jaringan
ditangani). Pengalaman karies
keras gigi, terjadinya invasi bakteri
perorangan rata-rata (DMF-T = Decay
dan kerusakan pada jaringan periapikal
Missing Filling-Teeth) berkisar antara
dan menimbulkan rasa nyeri (Riyanti,
6,44 dan 7,8 yang berarti telah
2005). Apabila kondisi ini dibiarkan
melebihi indeks DMF-T yang telah
berlanjut akan mempengaruhi asupan
ditetapkan oleh WHO ( World Health
makanan dan intake gizi yang
Organization), yaitu 3. Rahardjo
mengakibatkan gangguan - gangguan
(2007), membuktikan dalam Survei
pertumbuhan yang akan
Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001
mempengaruhi status gizi sehingga
terdapat 76,2 persen anak Indonesia
dapat menyebabkan menurunnya
pada kelompok usia 12 tahun (kira-
fungsi biologis tubuh atau malnutrisi
kira 8 dari 10 anak) mengalami gigi
(Hamrui,2009).
berlubang. Meski prevelansinya tinggi,
namun karies masih sering dianggap
Data Kementerian Kesehatan
sepele.
menunjukkan, bahwa prevalensi karies
Hubungan Antara Frekuensi Konsumsi Permen Dengan Kejadian Karies Pada Anak
Kelas 2 SD di SDN IV Bayu Urip Surabaya, Shandy Wicaksono, Program Studi
Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Banyu Urip Surabaya, Sampel pada
Dipilihnya anak kelas 2 SD sebagai penelitian ini berjumlah 30 orang
populasi penelitian adalah didasarkan dengan metode pengambilan sample
pada pengamatan peneliti terhadap jenis purposive sampling yaitu
siswa SD kelas 2 yang seringkali dilakukan dengan cara mencari
terlihat mengkonsumsi permen pada individu yang memenuhi kriteria
saat jam istirahat kelas maupun saat sesuai dengan tujuan penelitian.
perjalanan pulang sekolah. Tujuan dari Variabel bebas atau independen dalam
penelitian ini adalah mencari penelitian ini adalah frekuensi
hubungan antara frekuensi konsumsi konsumsi permen pada anak kelas 2
permen dengan kejadian karies pada SD di SDN IV Banyu Urip Surabaya
anak kelas 2 SD. sedangkan Variabel terikatnya adalah
Karies Gigi yaitu suatu penyakit
HIPOTESIS
jaringan keras gigi seperti email,
Peneliti menduga bahwa ada pengaruh dentin, dan sementum yang
antara frekuensi konsumsi permen disebabkan aktivitas suatu jasad renik
dengan kejadian Karies gigi. dalam suatu karbohidrat yang dapat
diragikan.
METODE PENELITIAN
Analisis Data yang digunakan adalah
Penelitian ini menggunakan
uji analisis Chi-Square test. Data
survey analitik observasional dengan
diolah dengan Statistical Product and
metode cross sectional (potong
Service Solution (SPSS) versi 22 for
lintang) yaitu untuk melihat adakah
Windows.
hubungan antara frekuensi konsumsi
permen dengan terjadinya karies gigi.
HASIL PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan pada bulan
Pada hasil penelitian
Mei 2014, Populasi dalam penelitian
didapatkan informasi frekuensi
ini adalah anak kelas 2 SD di SDN IV
konsumsi permen dan Status karies
Hubungan Antara Frekuensi Konsumsi Permen Dengan Kejadian Karies Pada Anak
Kelas 2 SD di SDN IV Bayu Urip Surabaya, Shandy Wicaksono, Program Studi
Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
gigi pada anak kelas 2 SD di SDN Berdasarkan tabel di atas tidak
Banyu Urip IV Surabaya. ditemukan status karies responden
yang tergolong sangat rendah, yang
1.Distribusi Frekuensi konsumsi
tergolong rendah sebanyak 14 orang
permen responden kelas 2 SD di SDN (47%), tergolong sedang sebanyak 5
IV Banyu Urip Surabaya orang (16%), tergolong tinggi
sebanyak 11 orang (37%) dan tidak
Status Jumlah Persentase
didapatkan responden yang tergolong
frekuensi (%)
konsumsi sangat tinggi. Pada penelitian juga
permen ditemukan indeks def t rata rata
1X 14 47 dari total 30 responden adalah 3,73
2X 5 16
3X 11 37
Sumber : Data olahan primer 2014 Sangat rendah 0,01 1,1
Rendah 1,2 2,6
Sedang 2,7 4,4
Berdasarkan tabel di atas status Tinggi 4,5 6,5
frekuensi konsumsi permen yang Sangat tinggi >6,6
responden tergolong 1X sebanyak 14 Sumber : Cut off point WHO
orang (47%), tergolong 2X sebanyak 5
Berdasarkan tabel di atas indeks def-t
orang (16%) dan tergolong 3X
rata rata dari 30 responden yaitu 3,73
sebanyak 11 orang (37%).
termasuk di dalam kategori angka
2.Distribusi Status Karies Responden sedang kejadian Karies gigi.
di Terminal Dukuh Kupang, Surabaya. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Status Karies Jumlah Persentase Untuk analisis Data yang
(%)
Sangat rendah - - digunakan adalah uji analisis Chi-
Rendah 14 47 Square test. Data diolah dengan
Sedang 5 16
Tinggi 11 37 Statistical Product and Service
Sangat Tinggi - - Solution (SPSS) versi 22 for Windows.
Sumber : Data olahan primer 2014

Hubungan Antara Frekuensi Konsumsi Permen Dengan Kejadian Karies Pada Anak
Kelas 2 SD di SDN IV Bayu Urip Surabaya, Shandy Wicaksono, Program Studi
Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Urip Kecamatan Sawahan Surabaya
Propinsi Jawa Timur tahun 2014.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian


dan pembahasan dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:

1. Frekuensi konsumsi permen


berpengaruh terhadap kejadian
karies gigi pada 30 responden anak
kelas 2 SD di SDN IV Banyu Urip
Surabaya. Dari hasil penelitian

Tabel di atas menunjukkan Setelah didapatkan status frekuensi

dilakukan penggabungan kategori konsumsi permen yang tergolong

menjadi tabel 2 x 2 dan dilakukan 1X dalam sehari sebanyak 14

perhitungan menggunakan uji statistik orang (47%), 2X dalam sehari

chi-square dengan = 0,05 untuk sebanyak 5 orang (16%) dan 3X

mengetahui adanya hubungan yang dalam sehari sebanyak 11 orang

signifikan antara variabel bebas (angka (37%).

kejadian karies gigi) dengan variabel 2. Dari hasil penelitian didapatkan

terikat (frekuensi mengkonsumsi indeks def-t rata rata dari total 30

permen) dan diperoleh nilai p = responden menunjukkan angka

0,000 dan = 0,05, berarti p < tabel 3,73 dimana menurut sistem cut off
point dari WHO nilai tersebut
maka H1 diterima berarti ada hubungan
termasuk dalam golongan angka
antara angka kejadian karies gigi
sedang kejadian karies gigi.
dengan frekuensi mengkonsumsi
permen anak kelas 2 di SDN IV Banyu
Hubungan Antara Frekuensi Konsumsi Permen Dengan Kejadian Karies Pada Anak
Kelas 2 SD di SDN IV Bayu Urip Surabaya, Shandy Wicaksono, Program Studi
Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
3. Hasil uji hipotesis menggunakan uji American Academy of Pediatric
statistik chi-square dengan = 0,05
Dentistry, 2011, Guideline on
untuk mengetahui adanya hubungan
Behavior Guidance for the
yang signifikan antara variabel
bebas (angka kejadian karies gigi) Pediatric Dental Patient (33),
dengan variabel terikat (frekuensi
AAPD, America.
mengkonsumsi permen) dan
diperoleh nilai p = 0,000 dan = Hamrui, 2009. Faktor-Faktor Yang
0,05, berarti p < tabel maka H1
Mendukung Kebiasaan Makan-
diterima berarti ada hubungan
MakananKariogenik Dengan
antara angka kejadian karies gigi
dengan frekuensi mengkonsumsi Terjadinya Karies Gigi Pada
permen anak kelas 2 di SDN IV
Anak Prasekolah. Jakarta :
Banyu Urip Kecamatan Sawahan
EGC
Surabaya Propinsi Jawa Timur
tahun 2014.
Hamsafir,E. 2010. Jangan Abaikan
DAFTAR RUJUKAN
Kesehatan Gigi dan Mulut,
Almatsier, S. 2005. Prinsip Dasar Gizi. (online), diakses 10 Januari
Jakarta: Gramedia Pustaka 2014 jam 10.00
Utama.
Karsjono, HS, Yasril.2009. Teknik
Arikonto, Suharimi. 2005. Manajemen sampling Untuk Penelitian
Penelitian. Jakarta : PT Rineka Kesehatan.Edisi
Cipta Pertama.Yogyakarta : Graha

Ilmu

Hubungan Antara Frekuensi Konsumsi Permen Dengan Kejadian Karies Pada Anak
Kelas 2 SD di SDN IV Bayu Urip Surabaya, Shandy Wicaksono, Program Studi
Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Kidd, Edwina AM.1992. Dasar- dasar Rahardjo, A.2007. Karies

Karies Penyakit dan Dominasi Masalah Kesehatan

Penanngulanngannya Gigi, (online), diakses 10

(Essential of Dental Caries: januari 2014 jam 10.15

The Disease and Its


Ramadhan, Ardyan. 2010. Serba serbi
Management). Alih Narlan
kesehata gigi dan mulut.
Sumawinata, Penerbit EGC,
Jakarta: Bukune
Jakarta
Riyanti, E. Pengenalan dan Perawatan
Mansjoer Arif dkk. 2001. Kapita
Kesehatan Gigi Anak Sejak
Selekta Kedokteran Jilid I.
Dini. Jurnal Kedokteran Gigi
Media Aesculaplus. Jakarta
Anak. Bandung [serial online]

Notoadmodjo, S.2012. Metodologi 2005 [diunduh 12 Juni2013].

Penelitian Kesehatan.Jakarta:
Riyanti E. Penatalaksanaan perawatan
PT. Rineka Cipta.
nursing mouth caries. Jurnal

PDGI online. Inisiatif Kesehatan gigi Kedokteran Gigi Anak.

dan mulut, paradigma sehat . Bandung: Bagian Kedokteran

(online) diakses pada 18 Gigi anak FKG Unpad 2005.

september 2013.
Rusiawati, Y., dkk, 2001. Status

Priyatno, D. (2008). Mandiri belajar Penyakit Gigi Mulut dan

SPSS. Yogyakarta: Mediakom. Perilaku Anak terhadap


Hubungan Antara Frekuensi Konsumsi Permen Dengan Kejadian Karies Pada Anak
Kelas 2 SD di SDN IV Bayu Urip Surabaya, Shandy Wicaksono, Program Studi
Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Kesehatan Gigi di Klinik Afia,

Beji, Depok I. Cermin Dunia

Kedokteran No. 113,Jakarta

Sri Gupta, A.A, 2004. Perawatan Gigi

dan Mulut.Cetakan Pertama.

Penerbit Prestasi Pustaka

Publisher. Jakarta

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian

Kunatitatif Kualitatif dan

R&D. Bandung Alfabeta.

Tarigan, Rasinta.1995.Kesehatan gigi

dan Mulut. Cetakan IV.Jakarta :

EGC

Yuwono, Triwibowo. 2005. Biologi

Molekuler. Penerbit Erlangga:

Jakarta

Hubungan Antara Frekuensi Konsumsi Permen Dengan Kejadian Karies Pada Anak
Kelas 2 SD di SDN IV Bayu Urip Surabaya, Shandy Wicaksono, Program Studi
Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Anda mungkin juga menyukai