PENDAHULUAN
mulut. Salah satu penyakit yang mengenai glandula saliva ialah kista. Kista
merupakan suatu kantong patologis yang dapat terjadi pada tulang atau jaringan
lunak yang berisi cairan, mempunyai dinding berupa kapsul yang berlapis epitel.
Kista yang berasal dari glandula saliva dapat berupa mukokel dan ranula.
dan submandibularis.1
duktus glandula saliva minor dan penumpukan mucin pada sekeliling jaringan
Kebanyakan mukokel terjadi pada individu muda, yaitu 70% pada usia di
bawah 20 tahun, dengan prevalensi tertinggi pada usia 10-20 tahun. Walaupun
belum diteliti lebih lanjut, mukokel superfisial cenderung terjadi pada usia lebih
dari 30 tahun.1,2
yang tidak banyak. Namun, sebagai dokter harus tetap mengetahui gambaran
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Mukokel adalah lesi pada mukosa (jaringan lunak) mulut yang diakibatkan
oleh pecahnya saluran kelenjar liur dan keluarnya mucin ke jaringan lunak di
sekitarnya. Paling sering terjadi pada bibir bawah (60% pada seluruh kasus), dan
dapat terjadi juga di mukosa bukal, anterior lidah, dan dasar mulut. Mukokel
2.2 Epidemiologi
muda tetapi hingga saat ini belum ada studi khusus pada usia yang spesifik. Regio
yang sering terkena yaitu Bibir bawah merupakan bagian yang paling sering
terkena mukokel, yaitu lebih dari 60% dari seluruh kasus yang ada.1,3
Kebanyakan mukokel terjadi pada individu muda, yaitu 70% pada usia di
bawah 20 tahun, dengan prevalensi tertinggi pada usia 10-20 tahun. Walaupun
belum diteliti lebih lanjut, mukokel superfisial cenderung terjadi pada usia lebih
dari 30 tahun.2
lebih dari 35 tahun, mukokel merupakan lesi mukosa oral peringkat ke 17 yang
sering terjadi dengan prevalensi kira-kira 2,4 kasus yang ditemui per 1000 orang.
The Third National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES III) di
Amerika mencatat, dari pemeriksaan 17.235 orang dewasa berusia 17 tahun atau
2
lebih menunjukkan prevalensi mukokel sebesar 0,02%. Di Swedia, individu yang
Brazilia, dari pemeriksaan 1200 orang anak yang dirawat di rumah sakit anak,
mulut di Minnesota, Amerika, ditemukan mukokel sejumlah 1,9 kasus per 1000
orang laki-laki dan 2,6 kasus per 1000 orang perempuan. Namun, pada penelititan
2.3 Etiologi
tidak begitu jelas, namun diduga terbagi atas dua, pertama diakibatkan trauma,
baik trauma lokal atau mekanik pada duktus glandula saliva minor, untuk tipe ini
duktus ekskresi yang tersumbat dan melebar, tipe ini disebut mukus retensi.1,3
2.4 Patogenesis
Trauma lokal atau mekanik dapat disebabkan karena trauma pada mukosa mulut
kebiasaan buruk seperti menghisap mukosa bibir diantara dua gigi yang jarang,
permukaan gigi rahang bawah (biasanya pada anak yang memiliki kebiasaan
3
Setelah terjadi trauma yang dikarenakan salah satu atau beberapa hal di atas,
duktus glandula saliva minor rusak, akibatnya saliva keluar menuju lapisan
mukokel.3
Pada mukokel retensi mukus, genangan mukus dalam duktus ekskresi yang
tersumbat dan melebar dapat disebabkan karena plug mukus dari sialolith atau
inflamasi pada mukosa yang menekan duktus glandula saliva minor lalu
tersebut, terjadi dilatasi akibat cairan mukus yang menggenang dan menumpuk
pada duktus glandula saliva, dan pada akhirnya ruptur, kemudian lapisan subepitel
kubah, berwarna translusen kebiruan apabila massa belum begitu dalam letaknya,
sudah terletak lebih dalam, apabila dipalpasi pasien tidak sakit. Massa ini
4
Ciri khas lesi ini adalah fluctuant, namun pada beberapa kasus mucocele
dapat terasa keras saat dipalpasi. Mucocele dapat hilang timbul, yang kadang-
kadang pecah sehingga cairannya keluar. Biasanya mucocele tidak disertai rasa
sakit. Sebagian besar mucocele tidak terasa sakit, namun cukup mengganggu,
terutama pada saat makan dan berbicara. Mucocele yang dangkal bisa pecah
2.6 Diagnosis
pasien. Pada pasien anak dilakukan aloanamnese yaitu anamnese yang diperoleh
dari orang terdekat pasien. Pada pasien dewasa dengan autoanamnese yaitu yang
diperoleh dari pasien itu sendiri. Kedua melakukan pemeriksaan terhadap pasien
fisik dengan tujuan melihat tanda-tanda yang terdapat pada pasien, yaitu
5
tekanan darah, pemeriksaan ekstra oral mencakup pemeriksaan kelenjar limfe,
jenis keadaan abnormal, pemeriksaan intra oral yaitu secara visual melihat
pembengkakan pada rongga mulut yang dikeluhkan pasien dan melakukan palpasi
pada massa tersebut. Diperhatikan apakah ada perubahan warna pada saat
dilakukan palpasi pada massa. Ditanyakan kepada pasien apakah ada rasa sakit
Pada kasus mukokel, cairan diambil secara aspirasi dan jaringan diambil secara
radiografi konfensional.4
6
menuju jaringan ikat di sekitarnya, kejadian ini merupakan fenomena timbulnya
kista retensi.4
glandula yang dikelilingi oleh jaringan granulasi (Gambar 2.4). Sedangkan tipe
Gambar 2 Gambar 3
Gambaran histopatologi mukokel Gambaran histopatologi mukokel
tipe ekstravasasi mukus yang terletak yang bagian duktusnya mengalami
di bibir bawah dilatasi
letaknya pada bagian anterior lidah), salivary gland neoplasm, dan lain-lain.Untuk
riwayat timbulnya massa dan gambaran klinis yang jelas yang menggambarkan
ciri khas mukokel yang tidak dimiliki oleh penyakit mulut lain, dan dibutuhkan
hasil pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan pendukung lain yang akurat seperti
7
2.9 Penatalaksanaan
relaps.
2.10 Komplikasi
Mukokel biasanya tidak menimbulkan keluhan bila kecil, namun jika besar
menembus tulang, sehingga akan ditutupi jaringan lunak. Pada perabaan akan juga
akan teraba fluktuasi. Bila kista ini terinfeksi akan terasa sakit dan timbul pus
(nanah).5
2.11 Prognosis
8
BAB III
KESIMPULAN
duktus glandula saliva minor dan penumpukan mucin pada sekeliling jaringan
merupakan kista benigna, tetapi dikatakan bukan kista yang sesungguhnya, karena
dan mukokel retensi mukus. Mukokel memiliki gambaran klinis yang khas, yaitu
seperti warna mukosa mulut apabila massa sudah terletak lebih dalam, apabila
dari 1 cm.
pembedahan massa. Pembedahan massa dibagi atas tiga jenis, yaitu eksisi,
9
DAFTAR PUSTAKA
10