PENDAHULUAN
maju maupun Negara yang sedang berkembang. Padahal besi merupakan suatu
unsur terbanyak pada lapisan kulit bumi, akan tetapi defisiensi besi merupakan
penyebab anemia yang tersering. Hal ini disebabkan tubuh manusia mempunyai
hemoglobin akan turun. Hemoglobin merupakan unsur yang sangat vital bagi
tubuh. Anemia defisiensi besi ini dapat diderita oleh bayi, anak-anak, bahkan
orang dewasa baik pria maupun wanita, dimana banyak hal yang dapat mendasari
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya besi yang
diperlukan untuk sintesis hemoglobin. Anemia defisiensi besi terjadi baik karena
adalah karena makanan yang dimakan kurang mengandung besi, terutama dalam
2.2 Etiologi
Berdasarkan usia
Usia kurang 1 tahun
Berat badan lahir rendah
Asi eksklusif tanpa suplemen besi
Susu formula rendah besi
Anemia selama kehamilan
Usia 1-2 tahun
Asupan kurang
infeksi berulang
Obesitas
Malabsorbsi
Usia 2-5 tahun
Asupan kurang
Kebutuhan meningkat
Perdarahaan
Usia 5 tahun remaja
Asupan kurang
Perdarahan oleh karena infeksi
2
Beberapa makanan yang mengandung besi tinggi adalah daging, telur, ikan, hati,
kacang kedelai, kerang, tahu, gandum. Yang dapat membantu penyerapan besi
dapat dimengerti dengan baik pada dewasa, sedangkan pada anak diperkirakan
Zat besi bersama dengan protein globin dan protoporforin mempunyai peranan
yang penting dalam pembentukan hemoglobulin. Jumlah besi yang diserap oleh
tubuh dipengaruhi oleh jumlah besi dlam makanan, bioavalabilitas besi dalam
makanan dan penyerapan oleh mukosa usus. Didalam tubuh orang dewasa
mengandung zat besi sekitar 55 mg/kgBB atau sekitar 4 gram. Bayi yang baru
Ada 2 cara penyerapan besi dalam usus, yang pertama adalah penyerapan dalam
bentuk non heme (sekitar 90% berasal dari makanan), yaitu besinya harus dirubah
dulu menjadi bentuk yang diserap, sedangkan bentuk yang kedua adalah bentuk
heme (sekitar 10% berasal dari makanan) besinya dapat langsung diserap tanpa
memperhatikan cadangan besi dalam tubuh, asam lambung ataupun zat makanan
yang dikonsumsi.
Besi non heme dilumen usus akan berikatan dengan apotransferin membentuk
kompleks transferin besi yang kemudian akan masuk kedalam sel mukosa.
Didalam sel mukosa, besi akan dilepaskan dan apotransferinnya kembali kedalam
3
lumen usus. Selanjutnya sebagian besi bergabung dengan apoferitin membentuk
feritin, sedangkan besi yang tidak diikat oleh apoferitin akan masuk keperedaran
Besi dalam makanan terbanyak ditemukan dalam bentuk senyawa besi non heme
berupa kompleks senyawa besi (Feri) yang oleh pengaruh asam lambung vit C dan
asam amino mengalami reduksi menjadi bentuk (Fero). Absorbsi besi non heme
2.4 Patofisiologi
Anemia defisiensi besi merupakan hasil akhir keseimbangan negatif besi yang
berlangsung lama. Bila kemudian keseimbangan besi yang negatif ini menetap
1. Deplesi besi (Iron depleted state): keadaan dimana cadangan besinya menurun,
3. Anemia defisiensi besi : keadaan dimana cadangan besinya kosong dan sudah
4
FEP (ug/dl sel darah merah >30 >100 >200
MCV Normal Normal Menurun
Gejala umum dari anemia sering disebut sebagai sindroma anemia yaitu
merupakan kumpulan gejala dari anemia, dimana hal ini akan tampak jelas jika
lesu, mudah lelah, pucat, pusing, palpitasi, penurunan daya konsentrasi, sulit nafas
merupakan khas pada anemia defisiensi besi dan tidak dijumpai pada anemia jenis
lainnya, yaitu:
koilonychia/ spoon nail/ kuku sendok dimana kuku berubah jadi rapuh,
Glositis
5
Anemia defisiensi besi yang terjadi pada anak sangat bermakna, karena dapat
psikomotornya akan menurun. Prestasi belajar menurun pada anak usia sekolah
yang disebabkan kurangnya konsentrasi, mudah lelah, rasa mengantuk. Selain itu
pada pria atau wanita dewasa menyebabkan penurunan produktivitas kerja yang
disebabkan oleh kelemahan tubuh, mudah lelah dalam melakukan pekerjaan fisik/
bekerja.
defisiensi besi tersebut, misalkan yang disebabkan oleh infeksi cacing tambang
maka akan dijumpai gejala dispepsia, kelenjar parotis membengkak, kulit telapak
tangan warna kuning seperti jerami. Jika disebabkan oleh perdarahan kronis
akibat dari suatu karsinoma maka gejala yang ditimbulkan tergantung pada lokasi
oleh keluarga
Koilonikia
6
2.8 Diagnosis
dan FEP)
Thalesemia minor
2.10 Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanaan adalah mengetahui faktor penyebab dan mengatasinya
7
kenaikan kadar HB setelah satu bulan, yaitu kenaikan kadar HB sebesar 2
gr/dl atau lebih. Bila respon ditemukan, terapi dilanjutkan 2-3 bulan.
Ferous fumarat : 33 %
Ferous suksinat : 20 %
Yang sering dipakai adalah ferous sulfat karena harganya lebih murah.
Preparat yang sering dipakai adalah dextran besi, larutan ini mengandung
50 mg besi/ml.
Transfusi darah
2.11 Pencegahan
Pencegahan primer
8
Menghindari minum susu yang berlebihan dan meningkatkan
Pencegahan sekunder
dengan berat badan lahir dan sesuia usia bayi. Waktu yang
tahun.
9
Suplementasi besi
dianjurkan 1 mg/kgBB/hari
minggu
minggu
minggu.
2.12 Prognosis
Prognosis baik bila penyebab anemianya hanya karena kekurangan besi saja dan
anemia dan manifestasi klinis lainnya akan membaik dengan pemberian preparat
besi.
Diagnosis salah
berlangsung menetap
10
Disertai penyakit yang mempengaruhi absorbsi dan pemakain besi seperti
besi.
11
BAB III
KESIMPULAN
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya besi yang
diperlukan untuk sintesis hemoglobin. Anemia defisiensi besi terjadi baik karena
Gejala khas pada anemia defisiensi besi dan tidak dijumpai pada anemia jenis
lainnya, yaitu:
koilonychia/ spoon nail/ kuku sendok dimana kuku berubah jadi rapuh,
Glositis
Prognosis baik bila penyebab anemianya hanya karena kekurangan besi saja dan
anemia dan manifestasi klinis lainnya akan membaik dengan pemberian preparat
besi.
12
DAFTAR PUSTAKA
Aesculapius, 2014.
13