BAB 1
PENDAHULUAN
Nawa Cita, yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Program ini
didukung oleh sektoral lainnya yaitu program Indonesia pintar, program Indonesia
kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan
pelayanan kesehatan. Sasaran ini sesuai dengan sasaran pokok RPJMN 2015
2019, yaitu : 1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak, 2.
dan kesehatan dasar dan rujukan terutama didaerah terpencil, tertinggal dan
(benefit), serta kendali mutu dan biaya. Kesemuanya itu ditunjukkan kepada
Mencirim, Desa Medan Krio, Desa Suka Maju, Desa Sunggal Kanan, Desa Sei
Beras Sekata, Desa Tanjung Selamat dan Desa Telaga Sari. Dari data mengenai
pendataan keluarga sehat di tujuh desa tersebut pada tahun 2016, masih ada
Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan, Penderita TB paru yang berobat sesuai
standart, penderita hipertensi berobat secara teratur, dan tidak ada anggota
Mencirim 2016).
Total
No Indikator Keluarga Sehat
Y T N %
1 Keluarga mengikuti program KB 2625 156 1748 94
2 Ibu bersalin di fasilitas kesehatan 469 0 4060 100
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 474 0 4055 100
4 Bayi diberi ASI Ekslusif selama 6 bulan 337 137 4055 71
5 Pertumbuhan balita di pantau tiap bulan 2004 410 2115 83
6 Penderita Tb Paru berobat sesuai standar 5 0 4524 100
7 Penderita Hipertensi berobat secara teratur 1009 124 3396 89
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan 2 0 4527 100
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok 680 3849 0 15
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih 4529 0 0 100
11 Keluarga memiliki/memakai jamban sehat 4529 0 0 100
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/ASKES 3171 1358 0 70
di Desa Sei Mencirim yang belum tercapai yaitu indikator Tidak ada anggota
Kecamatan : sunggal
Puskesmas : Sei Mencirim
Desa : Tanjung Selamat
Jumlah dusun : 6 dusun
Jumlah KK : 1.500 KK
% KK yang telah dibaca : 100%
Tabel 1.2 Pencapaian 12 Indikator Program Keluarga Sehat (Desa
Total
No Indikator Keluarga Sehat
Y T N %
1 Keluarga mengikuti program KB 925 162 410 85
2 Ibu bersalin di fasilitas kesehatan 145 0 1355 100
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 333 0 1167 100
4 Bayi diberi ASI Ekslusif selama 6 bulan 134 199 1167 40
5 Pertumbuhan balita di pantau tiap bulan 761 281 458 73
6 Penderita Tb Paru berobat sesuai standar 0 0 1500 0
7 Penderita Hipertensi berobat secara teratur 0 0 1500 0
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan 0 0 1500 0
4
di Desa Tanjung Selamat yang belum tercapai yaitu indikator Tidak ada anggota
Kecamatan : Sunggal
Puskesmas : Sei Mencirim
Desa : Sunggal Kanan
Jumlah dusun : 5 dusun
Jumlah KK : 2000 KK
% KK yang telah dibaca : 100%
Tabel 1.3 Pencapaian 12 Indikator Program Keluarga Sehat
Total
No Indikator Keluarga Sehat
Y T N %
1 Keluarga mengikuti program KB 1236 154 610 88
2 Ibu bersalin di fasilitas kesehatan 290 0 1710 100
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 223 0 1777 100
4 Bayi diberi ASI Ekslusif selama 6 bulan 78 145 1777 34
5 Pertumbuhan balita di pantau tiap bulan 660 282 1058 70
6 Penderita Tb Paru berobat sesuai standar 2 0 1998 100
7 Penderita Hipertensi berobat secara teratur 233 99 1668 70
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan 1 0 1999 100
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok 448 1552 0 22
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih 2000 0 0 100
11 Keluarga memiliki/memakai jamban sehat 2000 0 0 100
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/ASKES 925 1075 0 46
di Desa Tanjung Selamat yang belum tercapai yaitu indikator Tidak ada anggota
5
keluarga yang merokok sebanyak 22%, Bayi diberi ASI Ekslusif selama 6 bulan
Kecamatan : Sunggal
Puskesmas : Sei Mencirim
Desa : Sei Beras Sekata
Jumlah penduduk : 7.300 jiwa
Jumlah dusun : 5 dusun
Jumlah KK : 1353 KK
% KK yang telah dibaca : 100%
Tabel 1.4 Pencapaian 12 Indikator Program Keluarga Sehat
Total
No Indikator Keluarga Sehat
Y T N %
1 Keluarga mengikuti program KB 654 124 575 84
2 Ibu bersalin di fasilitas kesehatan 165 0 1188 100
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 252 0 1101 100
4 Bayi diberi ASI Ekslusif selama 6 bulan 186 66 1101 73
5 Pertumbuhan balita di pantau tiap bulan 639 212 0 75
6 Penderita Tb Paru berobat sesuai standar 3 3 1347 50
7 Penderita Hipertensi berobat secara teratur 252 160 941 62
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan 0 0 1353 0
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok 542 811 0 40
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih 1353 0 0 100
11 Keluarga memiliki/memakai jamban sehat 1353 0 0 100
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/ASKES 879 474 0 64
di Desa Sei Beras Sekata yang belum tercapai yaitu indikator Tidak ada anggota
keluarga yang merokok sebanyak 40% dan Penderita Tb Paru berobat sesuai
standar 50%.
Kecamatan : sunggal
Puskesmas : Sei Mencirim
Desa : Medan Krio
Jumlah penduduk : 14.290 jiwa
Jumlah dusun : 13 dusun
6
Jumlah KK : 2880 KK
% KK yang telah dibaca : 100%
Tabel 1.5 Pencapaian 12 Indikator Program Keluarga Sehat
Total
No Indikator Keluarga Sehat
Y T N %
1 Keluarga mengikuti program KB 1935 145 740 93
2 Ibu bersalin di fasilitas kesehatan 407 0 2413 100
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 457 0 2363 100
4 Bayi diberi ASI Ekslusif selama 6 bulan 206 251 2363 45
5 Pertumbuhan balita di pantau tiap bulan 1116 501 1203 69
6 Penderita Tb Paru berobat sesuai standar 1 0 2819 100
7 Penderita Hipertensi berobat secara teratur 433 243 2144 64
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan 1 0 2819 100
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok 564 2256 0 20
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih 2820 0 0 100
11 Keluarga memiliki/memakai jamban sehat 2820 0 0 100
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/ASKES 1551 1269 0 55
di Desa Medan Krio yang belum tercapai yaitu indikator Tidak ada anggota
keluarga yang merokok sebanyak 20%, Bayi diberi ASI Ekslusif selama 6 bulan
Kecamatan : sunggal
Puskesmas : Sei Mencirim
Desa : Suka Maju
Jumlah penduduk : 10.572 jiwa
Jumlah dusun : 7 dusun
Jumlah KK : 1500 KK
% KK yang telah dibaca : 100%
Tabel 1.6 Pencapaian 12 Indikator Program Keluarga Sehat
Total
No Indikator Keluarga Sehat
Y T N %
1 Keluarga mengikuti program KB 1016 100 384 91
2 Ibu bersalin di fasilitas kesehatan 238 0 1262 100
7
di Desa Suka Maju yang belum tercapai yaitu indikator Tidak ada anggota
keluarga yang merokok sebanyak 15% dan Bayi diberi ASI Ekslusif selama 6
bulan 31%.
Kecamatan : sunggal
Puskesmas : Sei Mencirim
Desa : Telaga Sari
Jumlah penduduk : 4.230 jiwa
Jumlah dusun : 6 dusun
Jumlah KK : 868 KK
% KK yang telah dibaca : 100%
Tabel 1.7 Pencapaian 12 Indikator Program Keluarga Sehat
Total
No Indikator Keluarga Sehat
Y T N %
1 Keluarga mengikuti program KB 508 78 282 89
2 Ibu bersalin di fasilitas kesehatan 145 0 723 100
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 138 0 730 100
4 Bayi diberi ASI Ekslusif selama 6 bulan 71 67 730 51
5 Pertumbuhan balita di pantau tiap bulan 316 169 383 65
6 Penderita Tb Paru berobat sesuai standar 9 5 854 64
7 Penderita Hipertensi berobat secara teratur 98 36 734 73
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan 0 0 447 0
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok 138 730 0 15
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih 868 0 0 100
11 Keluarga memiliki/memakai jamban sehat 868 0 0 100
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/ASKES 608 260 0 70
8
di Desa Tanjung Selamat yang belum tercapai yaitu indikator Tidak ada anggota
keluarga yang merokok sebanyak 15%, Bayi diberi ASI Ekslusif selama 6 bulan
51%, Penderita Tb Paru berobat sesuai standar 64%, dan Pertumbuhan balita di
Mencirim, 2016).
Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa Desa Telaga Sari
adalah desa yang cakupan program dua belas indikator keluarga sehatnya paling
rendah.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan topik dalam penelitian ini adalah Evaluasi Pelaksanaan Dua Belas
Indikator Keluarga Sehat di Desa Telaga Sari Kecamatan Sunggal kabupaten Deli
adalah desa yang jumlah kepala keluarganya (KK) sebanyak 868 KK dan cakupan
pencapaian program keluarga sehat paling rendah, yaitu sebanyak 3.6 % sehingga
9
sehat di Desa Telaga Sari Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli serdang tahun
2016.
1.3.2 Tujun Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah :
1. Evaluasi pelaksanaan indikator keluarga mengikuti program KB di
Serdang.
7. Evaluasi pelaksanaan indikator penderita hipertensi yang berobat
Serdang.
10
Serdang.
9. Evaluasi pelaksanaan indikator tidak ada anggota keluarga yang
Serdang.
10. Evaluasi pelaksanaan indikator sekeluarga sudah menjadi JKN di Desa
fasilitas kesehatan khususnya pada tim kesehatan yang ada di puskesmas Sei
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan memberi
tentang dua belas indikator keluarga sehat. Selain itu bermanfaat untuk
11
pengetahuan.
3. Bagi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa untuk
memberikan manfaat untuk semua pihak yang bersangkutan dalam penelitian ini.
sectional
1.5.3 Waktu penelitian
Deli Serdang.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Desa Telaga Sari merupakan salah satu wilayah kerja dari Puskesmas Sei
Jumlah penduduk di desa tersebut ialah sebanyak 4230 Jiwa, memiliki 6 dusun
Dari data rekapitulasi pendataan keluarga sehat tingkat desa yang ada
Tidak ada anggota keluarga yang merokok, sebanyak 15,9%, 2. Bayi diberi ASI
sesuai standar, sebanyak 64%, dan 4. Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan,
sebanyak 65%.
Data tersebut juga menyebutkan bahwa Desa Telaga Sari merupakan 6,1%
Keluarga tidak sehat, 90,3% Keluarga pra-sehat dan 3,6% Keluarga sehat. Dari
Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari agenda ke-5
Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini
didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program
Sasaran ini sesuai dengan sasaran pokok Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(SJSN) Kesehatan,
5. terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta
6. meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.
utama, yaitu:1
perluasan sasaran dan manfaat (benefit), serta kendali mutu dan biaya.
Dengan tujuan:
komprehensif
Kesehatan ibu:
Menurunkan angka kematian ibu (AKI)
Kesehatan anak:
Menurunkan angka kematian bayi (AKB)
Menurunkan prevalensi balita pendek (stunting)
Pengendalian penyakit menular:
Mempertahankan prevalensi HIV-AIDS <0,5
16
keluarga inti (suami, isteri dan anak) dalam 1 Rumah bisa terdapat > 1
Keluarga
Keluarga Berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan
(Melani D, 2015).
reproduksinya.(Melani D, 2015).
yang singkat.
kematian maternal.
psikologis ibu bersalin. Pemilihan tempat bersalin dan penolong persalinan yang
tidak tepat akan berdampak secara langsung pada kesehatan ibu. Setidaknya ada
dua pilihan tempat bersalin yaitu di rumah Ibu atau di unit pelayanan kesehatan.
untuk memberikan pelayanan dasar tersebut, minimal pada saat ibu melahirkan di
Puskesmas terdapat tenaga yang dapat segera merujuk jika terjadi komplikasi.
(Kemenkes RI,2016).
salah satunya adalah persalinan bersih dan aman serta ditolong oleh tenaga
20
paparan lingkungan yang tidak bersih, alas persalinan yang tidak bersih, serta alat
dan tangan penolong yang tidak bersih karena mobilisasi dari pusat pelayanan
kesehatan ke rumah ibu. Pemilihan tempat bersalin dan penolong persalinan yang
tidak tepat akan berdampak secara langsung pada kesehatan ibu. Sampai saat ini
angka kematian ibu di Indonesia masih relatif tinggi dibandingkan dengan negara-
tahun 2008 sampai tahun 2011 cenderung mengalami peningkatan. Bahkan pada
Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar 2010, persalinan ibu anak terakhir
fasilitas kesehatan seperti rumah sakit (pemerintah dan swasta), rumah bersalin,
Puskesmas, Pustu, praktek dokter atau praktek bidan. Terdapat 43,2% melahirkan
ternyata tenaga yang menolong proses persalinan adalah dokter (2,1%), bidan
RI, 2016).
21
Immunization (UCI) pada akhir 1990. Tujuan program imunisasi dalam komitmen
neonatorum (ETN), serta reduksi campak, yang akan dicapai pada tahun 2000.
berarti cakupan imunisasi untuk BCG, DPT, polio, campak dan hepatitis B, harus
mencapai 80% baik di tingkat nasional, propinsi, kabupaten bahkan di setiap desa.
(Sakdiyah H, 2015).
Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang cukup pesat, ini terbukti
dengan menurunnya angka kesakitan dan angka kematian bayi. Angka kesakitan
bayi menurun 10% dari angka sebelumnya, sedangkan angka kematian bayi
menurun 5% dari angka sebelumnya menjadi 1,7 juta kematian setiap tahunnya di
Indonesia.
2015).
Adapun 7 (tujuh) macam penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah
a. TBC
b. Polio myelitis (kelumpuhan)
c. Difteri
d. Pertusis
e. Tetanus
f. Hepatitis
g. Campak
1. BCG
anak akan menderita penyakit TBC ringan, akan tetapi terhindar dari TBC
berat-ringan.
b. Tempat penyuntikan : pada lengan kanan atas.
c. Kontra indikasi :
a. Anak yang sakit kulit atau infeksi kulit ditempat penyuntikan.
b. Anak yang telah menderita penyakit TBC.
d. Efek samping
Reaksi normal
a. Setelah 2-3 minggu pada tempat penyuntikan akan terjadi pembengkakan
mm.
b. Hal ini perlu diberitahukan kepada ibu agar tidak memberikan apapun pada
luka tersebut dan diberikan atau bila ditutup dengan menggunakan kain kasa
lebih luas.
23
panas akan sembuh dan itu berarti kekebalan sudah dimiliki oleh
bayi.
Reaksi Umum
a. Demam tinggi, kejang dan syok berat.
b. Pada keadaan kedua (reaksi umum atau reaksi yang lebih berat)
2015).
3. Hepatitis B
4. Polio
1. Reaksi yang timbul bisaanya hampir tidak ada, kalaupun ada hanya
bercak-bercak ringan.
2. Efek samping hampir tidak ada, bila ada hanya berupa kelumpuhan pada
5. Campak
No Jenis Jadwal
1 BCG diberikan 1 kali (pada usia 1 bulan)
2 DPT diberikan 3 kali (pada usia 2,3,dan 4 bulan)
3 Polio diberikan 4 kali (pada usia 1,2,3, dan 4 bulan)
4 Campak diberikan 1 kali (pada usia 9 bulan)
5 Hepatitis B diberikan 1 kali (pada usia 0-7 hari)
jawab menetapkan kebikan dalam rangka menjamin hak bayi untuk mendapatkan
Tentang ASI eksklusif menetapkan ASI eksklusif di Indonesia selama 6 ulan dan
dianjurkan dilanjutkan sampai dengan anak berusia 2 tahun atau lebih dengan
terbaik menjaga kesehatan bayi dan ibunya adalah pemberian ASI eksklusif
setidakmya sampai 6 bulan. ASI eksklusif bukan hanya semata didasarkan pada
pertimbangan bahwa ASI eksklusif adalah makanan terbaik bagi bayi, akan tetapi
juga menjadi bagian integral dari proses reproduksi yang memiliki implikasi
penting bagi kesehatan ibu yang menyusui. Dan pemberian ASI selama 6 bulan
justru mendorong pertumbuhan bayi yang optimal. The World Allience for
setiap tahunnya bila diberikan ASI pada 1 jam pertama kelahiran, kemudian
dilanjutkan ASI Eksklusif sampai dengan 6 bulan, karena ASI selain mengandung
gizi yang cukup, lengkap, juga mengandung imun untuk kekebalan tubuh bayi.
(Aprilia M, 2015).
Dari data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012
sampai dengan umur 4-5 bulan. Sedangkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
tahun 2013, angka pemberian ASI eksklusif pada bayi berumur 0-6 bulan hanya
mencapai angka 30,2%. Angka yang relative masih sedikit, padahal dengan ASI
26
dan menyusui baik ibu dan bayinya akan mendapatkan banyak manfaat. Bahkan
2015).
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa makanan dan minuman
2015).
pernapasan).
d. Melindungi bayi dari alergi
e. Aman dan terjamin kebersihannya
f. Komposisi ASI berubah sesuai dengan pertumbuhan bayi
2. Manfaat ASI bagi ibu menyusui adalah sebagai berikut :
a. Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi
b. Mengurangi perdarahan setelah persalinan
c. Mempercepat pemulihan kesehatan ibu
d. Mengurangi resiko terkena kanker payudara
e. Menunda kehamilan berikutnya
f. ASI lebih murah dan hemat dibandingkan susu formula
g. ASI selalu tersedia setiap saat dalam keadaan segar
Dari data rekapitulasi pendataan keluarga sehat tingkat desa yang dilakukan
puskesmas Sei Mencirim, didapatkan bahwa pencapaian bayi diberi ASI eksklusif
selama enam bulan dari program dua belas indikator keluarga sehat hanya sebesar
51%, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu menyusui, tentang
manfaat dan pentingnya pemberian ASI selama enam bulan kepada bayi. Selain
itu juga karena sebagian besar penduduk desa tersebut adalah buruh tani, maka ibu
yang memiliki bayi tersebut lebih memilih susu formula dibandingkan ASI
dengan alasan susu formula lebih mudah dibuat dan diberikan oleh siapa saja yang
menjaga bayinya di rumah. Disamping itu ada beberapa ibu menyusui yang
mengeluhkan air susunya tidak keluar, sehingga ibu tersebut mengganti ASI
anak balita sehat dan tumbuh serta berkembang dengan baik. Setiap anak
pertumbuhannya. Tiap kali penimbangan, berat badan anak harus ditandai dengan
mencantumkan titik pada KMS dan setiap titik dihubungkan sehingga membentuk
Garis yang datar atau turun merupakan tanda bahwa anak harus mendapat
perhatian lebih
Mengapa di Posyandu :
dipantau tiap bulan dari program dua belas indikator keluarga sehat hanya sebesar
65%, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu tentang pertumbuhan
29
balita, karena ibu merasa bahwa jika anaknya terlihat banyak makan, gemuk, dan
terutama paru-paru. Penyakit ini bila tidak diobati atau pengobatannya tidak
2016).
Berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, Demam meriang lebih dari
satu bulan
Akhir pengobatan
30
berikutnya akan lebih lama dan lebih mahal karena jenis obatnya berbeda
Kuman TB yang kebal obat juga dapat ditularkan kepada orang lain
Dari data rekapitulasi pendataan keluarga sehat tingkat desa yang dilakukan
berobat sesuai standart dari program dua belas indikator keluarga sehat hanya
sebesar 64%, hal ini dikarenakan jarak antara puskesmas atau fasilitas kesehatan
yang terlalu jauh dari tempat tinggal warga, tingkat ekonomi yang rendah, serta
TB Paru yang menjadi salah satu kendala untuk warga berobat ke Puskesmas atau
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
(penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi
Umur,
Jenis kelamin,
Riwayat keluarga,
Genetik,
Kebiasaan merokok,
Konsumsi garam,
Penggunaan jelantah,
32
Obesitas,
Stres,
Penggunaan estrogen.
meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya
Sakit kepala,
Pusing,
Dari data rekapitulasi pendataan keluarga sehat tingkat desa yang dilakukan
berobat secara teratur dari program dua belas indikator keluarga sehat hanya
sebesar 73%, hal ini dikarenakan jarak antara puskesmas atau fasilitas kesehatan
yang terlalu jauh dari tempat tinggal warga, tingkat ekonomi warga yang rendah
tahun ke atas. Hal ini berarti lebih dari 14 juta jiwa menderita gangguan mental
psikosis, prevalensinya adalah 1,7 per 1000 penduduk. Ini berarti lebih dari
400.000 orang menderita gangguan jiwa berat (psikosis). Angka pemasungan pada
orang dengan gangguan jiwa berat sebesar 14,3% atau sekitar 57.000 kasus.
perilaku yang membahayakan diri, seperti bunuh diri. Berdasarkan laporan dari
Mabes Polri pada tahun 2012 ditemukan bahwa angka bunuh diri sekitar 0.5 %
dari 100.000 populasi, yang berarti ada sekitar 1.170 kasus bunuh diri yang
sehari-hari dan dapat juga dijumpai di berbagai tempat umum. Meskipun terdapat
larangan untuk merokok di tempat umum, namun perokok tetap saja tidak
Data dari Global Adult Tobacco Survey (GATS) menunjukkan, bila dibandingkan
dengan negara-negara lain yang melaksanakan GATS (16 low dan middle income
tertinggi, yaitu 67,0 % pada laki-laki dan 2,7 % pada wanita. Kebiasaan merokok
telah menyebabkan 1 dari 10 kematian orang dewasa di seluruh dunia dan telah
setiap 6,5 detik fakta tersebut tentu sangat mengejutkan. Tingginya angka
kematian akibat merokok mungkin akan semakin meningkat lagi dalam setiap
Dari data rekapitulasi pendataan keluarga sehat tingkat desa yang dilakukan
keluarga yang merokok dari program dua belas indikator keluarga sehat hanya
sebesar 15%, hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pemahaman warga
manusia, tanpa air tidak akan ada kehidupan di bumi. Penyediaan air bersih untuk
Sampai saat ini, penyediaan air bersih untuk masyarakat di indonesia masih
dihadapkan pada beberpa permasalahan yang cukup kompleks dan sampai saat ini
belum dapat diatasi sepenuhnya. Salah satu masalah yang masih dihadapi sampai
saat ini yakni masih rendahnya tingkat pelayanan air bersih untuk masyarakat.
Perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang
persyaratan kontinuitas.
1. Persyaratan Kualitatif.
Persyaratan kualitas menggambarkan mutu atau kualitas dari air baku air
dinyatakan bahwa persyaratan kualitas air bersih adalah sebagai berikut: (Asih
a) Syarat-syarat fisik.
Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Selain itu
juga suhu air bersih sebaiknya sama dengan suhu udara atau kurang lebih
25oC, dan apabila terjadi perbedaan maka batas yang diperbolehkan adalah
25oC 3oC.
b) Syarat-syaratKimia.
Air bersih tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah yang
melampaui batas. Beberapa persyaratan kimia antara lain adalah : PH, total
solid, zat organik, CO2 agresif, kesadahan, kalsium (Ca), besi (Fe), mangan
37
(Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), chlorida (Cl), nitrit, flourida (F), serta logam
berat.
Air bersih tidak boleh mengandung kuman patogen dan parasitik yang
d) Syarat-syarat Radiologis.
banyaknya air baku yang tersedia. Artinya air baku tersebut dapat digunakan
penduduk yang akan dilayani. Persyaratan kuantitas juga dapat ditinjau dari
standar debit air bersih yang dialirkan ke konsumen sesuai dengan jumlah
membuang tinja atau kotoran manusia atau najis bagi suatu keluarga yang lazim
disebut kakus atau WC. Pengertian lainnya tentang jamban adalah pengumpulan
kotoran manusia di suatu tempat sehingga tidak menyebabkan bibit penyakit yang
Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, jamban Sehat adalah suatu
fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk memutuskan mata rantai penularan
Jamban keluarga yang sehat adalah jamban yang memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
a. Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak 10-
terbaik adalah jamban yang tidak menimbulkan bau, dan memiliki kebutuhan
air yang tercakupi dan berada di dalam rumah. Jamban/kakus dapat di bedakan
1. Jamban cemplung
39
tempat injakan atau di bawah bangunan jamban. Fungsi dari lubang adalah
penyebaran dari bakteri secara langsung ke pejamu yang baru. Jenis jamban
ini, kotoran langsung masuk ke jamban dan tidak terlalu lama karena tidak
terlalu dalam karena akan mengotori air tanah, kedalamannya 1,5-3 meter.
2. Jamban empang (Overhung Latrine)
adalah jamban yang di bangun di atas empang, sungai ataupun rawa.
Jamban model ini ada yang kotorannya tersebar begitu saja, yang bisanya di
transportasi seperti kereta api, pesawat terbang dan lain-lain. Disini tinja
pakai kertas tisue (toilet piper). Jamban kimia sifatnya sementara, karena
dengan demikian akan terisi air gunanya sebagai sumbat sehingga dapat
model ini adalah model yang terbaik yang dianjurkan dalam kesehatan
seluruh rakyat Indonesia untuk dapat hidup sehat, produktif dan sejahtera.( Asih
Kesehatan adalah hak dasar setiap orang, dan semua warga negara berhak
kesehatan bagi masyarakat, khususnya yang miskin dan tidak mampu, adalah
tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah. Pada UUD 1945 Perubahan, Pasal
Nasional (SJSN) untuk memberikan jaminan sosial menyeluruh bagi setiap orang
dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak menuju terwujudnya
2009 tentang Kesehatan juga ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang
sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan
Eka, 2014).
akan terjadi prinsip gotong royong dimana yang sehat membantu yang
kepentingan peserta.
3. Keterbukaan, kehati hatian, akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas.
kepentingan peserta.
7. Hasil pengelolaan dana jaminan sosial dipergunakan seluruhnya untuk
atas, maka kepesertaan bersifat wajib. Peserta adalah setiap orang, termasuk
orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang
telah membayar iuran. Peserta JKN terdiri dari Peserta Penerima Bantuan Iuran
(PBI) dan Peserta Non Penerima Bantuan Iuran (Non PBI).(Asih dan Eka,
2014).
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan
Iuran Jaminan Kesehatan, diantaranya disebutkan bahwa: (Asih dan Eka, 2014).
42
1. Kriteria fakir miskin dan orang tidak mampu ditetapkan oleh Menteri
terkait.
2. Hasil pendataan fakir miskin dan orang tidak mampu yang dilakukan oleh
(BPS) diverifikasi dan divalidasi oleh Menteri Sosial untuk dijadikan data
terpadu.
3. Data terpadu yang ditetapkan oleh Menteri Sosial dirinci menurut provinsi
Untuk tahun 2014, peserta PBI JKN berjumlah 86,4 juta jiwa yang datanya
mengacu pada Basis Data Terpadu (BDT) hasil Pendataan Program Perlindungan
Sosial (PPLS) yang dilaksanakan pada tahun 2011 oleh BPS dan dikelola oleh
terjadi kematian, bayi baru lahir, pindah alamat, atau peserta adalah PNS, maka
Menteri Kesehatan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 149 tahun 2013 yang
pengganti yang jumlahnya sama dengan jumlah peserta yang diganti. Adapun
peserta yang dapat diganti adalah mereka yang sudah meninggal, merupakan
atau peserta memiliki jaminan kesehatan lainnya. Disamping itu, sifat dinamis
sehingga banyak peserta yang dulu terdaftar sebagai peserta Jamkesmas saat ini
Yang dimaksud dengan Peserta Non PBI dalam JKN adalah setiap orang
yang tidak tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu, yang membayar
iurannya secara sendiri ataupun kolektif ke BPJS Kesehatan. Peserta Non PBI
1. Peserta penerima upah dan anggota keluarganya, yaitu Setiap orang yang
bekerja pada pemberi kerja dengan menerima gaji atau upah, antara lain
yang bekerja atau berusaha atas risiko sendiri, antara lain pekerja di luar
penerima upah.
44
Dari data rekapitulasi pendataan keluarga sehat tingkat desa yang dilakukan
angota JKN sebanyak 70%, hal ini disebabkan karena masih ada beberapa warga
yang tingkat ekonominya rendah sehingga warga tersebut tidak mampu untuk
membayar iuran JKN tiap bulannya, hal ini menyebabkan keluarga tidak menjadi
Evaluasi Pelaksanaan Dua Belas Indikator Keluarga Sehat adalah sebagai berikut.
BAB III
KERANGKA KONSEP
Definisi operasional adalah batasan pada variabel yang diamati atau diteliti
variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen atau alat ukur, cara
ukur, hasil ukur dan skala yang akan dijelaskan pada tabel dibawah ini:
(Notoatmojo S, 2012).
N Hasil
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala
O Ukur
Jika keluarga merupakan
Hasil pendataan
pasangan usia subur, suami
Keluarga Sehat
Keluarga atau istri atau keduanya
Puskesmas Sei 0 = Tidak
1 mengikuti terdaftar secara resmi sebagai Nominal
Mencirim tahun 1 = Ya
program KB peserta/akseptor KB dan
20116
/atau menggunakan alat
( PROKESGA)
kontrasepsi.
Jika dikeluarga terdapat ibu Hasil pendataan
pasca bersalin (usia bayi 0- Keluarga Sehat
Ibu bersalin di
12 bulan), persalinan ibu Puskesmas Sei 0 = Tidak
2 fasilitas Nominal
tersebut dilakukan di rumah Mencirim tahun 1 = Ya
kesehatan
sakit atau puskesmas atau 20116
kelinik. ( PROKESGA)
Jika dikeluarga terdapat anak Hasil pendataan
Bayi (usia 1-2 tahun), telah Keluarga Sehat
mendapat mendapatkan imunisasi HB0, Puskesmas Sei 0 = Tidak
3 imunisasi BCG, DPT-HB2, DPT-HB3, Mencirim tahun 1 = Ya
Nominal
dasar lengkap Polio1,Polio2,Polio3,Polio4 20116
dan campak. ( PROKESGA)
Jika dikeluarga terdapat bayi Hasil pendataan
Pemberian
usia >6-18 bulan, bayi Keluarga Sehat
ASI eksklusif
tersebut selama 6 bulan Puskesmas Sei 0 = Tidak
4 selama 6
pertama (usia 0-6 bulan) Mencirim tahun 1 = Ya
Nominal
bulan
hanya diberi air susu ibu 20116
(ASI) saja (Asi Eksklusif). ( PROKESGA)
Hasil pendataan
Jika dikeluarga terdapat
Pemantauan Keluarga Sehat
balita, terhadap balita
pertumbuhan Puskesmas Sei 0 = Tidak
5 balita
tersebut bulan yang lalu
Mencirim tahun 1 = Ya
Nominal
ditimbang berat badanya
20116
untuk dicatat di posyandu.
( PROKESGA)
6 Penderita TB Jika dikeluarga terdapat Hasil pendataan 0 = Tidak Nominal
paru yang anggota keluarga yang Keluarga Sehat 1 = Ya
berobat sesuai menderita batuk sudah 2 Puskesmas Sei
47
BAB IV
METODE PENELITIAN
Indikator Keluarga Sehat di Desa Telaga Sari Kabupaten Deli Serdang Provinsi
provinsi Sumatera Utara, yang dilaksanakan pada bulan Januari tahun 2017.
4.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota keluarga yang terdapat
4.3.2 Sampel
49
Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi yang akan
diambil. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik Total
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini untuk pengumpulan data, yaitu
data kuantitatif (Data Sekunder) adalah data yang diperoleh dari instansi terkait
Data yang telah diperoleh dari proses pengumpulan data akan diolah
2012).
tidak.
2. Scoring, penilaian data dengan memberikan skor pada pertanyaan yang
berkaitan.
3. Coding, yaitu menyederhanakan jawaban atau data yang dilakukan
dapat dianalisis.
6. Cleaning, pembersihan data merupakan kegiatan pemeriksaan kembali
Analisa Univariat
BAB V
51
HASIL PENELITIAN
5.1.1 Geografi
Lokasi
1. Puskesmas
Puskesmas Sei Mencirim terletak dijalan purwo Sei Beras Sekata desa Sei
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Telaga Sari, Pancur Batu, Suka Maju
pengawasan PT. Perkebunan Nusantara IX pada saat ini bergabung dan berganti
nama PT. Perkebunan Nusantara II. Pada saat itu Para Petani (masyarakat)
Luas Wilayah
1. Puskesmas
52
550 M
J
DUSUN I A
Kepala Dusun L
Bapak Seman
A
DUSUN II N
Kepala Dusun
Bapak Agus
B
DUSUN V
DUSUN VI E Kepala Dusun
Kepala Dusun S Bapak. Hotlen
Bapak Surianto A Lumban Gaol
DUSUN III R
Kepala Dusun
Bapak Misno D
I
DUSUN IV
S
Kepala Dusun
Bapak R. Sitorus K
I
Gambar 5.1 Luas Wilayah Desa Telaga Sari (Profil Desa Telaga Sari, 2014)
53
5.1.2 Demografi
Demografi
Kepala Keluarga 14,570 KK yang mencakup 7 desa Yaitu, desa Sei Mencirim
4,529 KK, desa Medan Krio memiliki jumlah penduduk 14,290 jiwa, jumlah
dusun 13 dusun, jumlah KK 2820 KK, desa Suka Maju memiliki jumlah
penduduk 10,572 jiwa, jumlah dusun 7 dusun, jumlah KK 1500 KK, desa Sunggal
Kanan Maju memiliki jumlah penduduk 8,651 jiwa, jumlah dusun 5 dusun,
jumlah KK 2000 KK, desa Sei Beras Sekata memiliki jumlah penduduk 7,300
jiwa, jumlah dusun 5 dusun, jumlah KK 1353 KK, desa Tanjung Selamat memiliki
jumlah penduduk 9,608 jiwa, jumlah dusun 6 dusun, jumlah KK 1500 KK, desa
Telaga Sari memiliki jumlah penduduk 4,230 jiwa, jumlah dusun 6 dusun,
Pemukiman : 25,87 ha
Persawahan : 36 ha
Perkebunan : 16 ha
Kuburan : 13.000 M2
Pekarangan : 2 ha
Perkantoran : 1000 M2
a). Pendidikan
Pendidikan Formal :
1. SD : 64 Orang
4. D-1 : 38 Orang
55
5. D-2 : 11 Orang
6. D-3 : 56 Orang
7. S-1 : 74 Orang
8. S-2 : 3 Orang
2. Gedung SD : 2 buah
1. Menjahit : 1 buah
2. Kecantikan : 1 buah
c). Kesehatan
a. Ibu Melahirkan :
1 . Jumlah Ibu hamil : 66 Orang
2. Jumlah Ibu hamil periksa di Posyandu : 24 Orang
3. Jumlah Ibu hamil periksa Puskesmas : 8 Orang
4. Jumlah Ibu hamil periksa Rumah Sakit : 2 Orang
5. Jumlah Ibu hamil periksa di Dokter Praktek : 3 Orang
6. Jumlah Ibu hamil periksa di Bidan Praktek : 29 Orang
7. Jumlah Ibu Melahirkan : 64 Orang
8. Jumlah bayi lahir hidup : 64 Orang
b. Cakupan Imunisasi :
1 . Cakupan Imunisasi DPT-1, BCG dan Polio-1 : 20 Orang
56
mengikuti program KB
mengikuti program KB
Keluarga mengikuti
Frekuensi (keluarga) Presentase (%)
program KB
Ya 508 86,8
Tidak 78 13,2
Total 586 100.0
Total keluarga yang
282 -
tidak produktif
Total KK 868 100.0
Berdasarkan Tabel 5.2 dari total 868 KK didapatkan 586 keluarga produktif
dan 282 KK tidak produktif. Dari hasil keluarga yang masih produktif ditemukan
keluarga dengan presentase 86,7% dan keluarga yang tidak mengikuti program
perencanaan kehamilan guna untuk membentuk kelurga yang sehat, bahagia, dan
sejahtera.
kesehatan
kesehatan
Berdasarkan Tabel 5.3 dari total 868 KK didapatkan 145 kk yang memiliki
ibu yang akan melakukan persalinan, jumlah ibu yang sudah melakukan
100% dan ibu yang tidak melakukan persalinan difasilitas kesehatan tidak ada.
Sedangkan total ibu yang yang tidak bersalin sebanyak 723. Artinya kesadaran
dasar lengkap
dasar lengkap
Bayi mendapat
Frekuensi (keluarga) Presentase (%)
imunisasi dasar lengkap
Ya 138 100
Tidak 0 0
Total 138 100.0
Total keluarga yang
tidak memiliki bayi 730 -
umur 1-2 tahun
Total KK 868 100.0
Berdasarkan Tabel 5.4 dari total 868 KK didapatkan 138 keluarga yang
memberikan imunisasi dasar lengkap pada bayi sebanyak 138 keluarga dengan
presentase 100% dan keluarga yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap tidak
ada. Artinya semua bayi sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap, hal ini
sangat baik untuk kekebalan tubuh dan pertumbuhan anak. Pemberian imunisasi
dasar lengkap untuk menghindarkan anak dari berbagai macam penyakit seperti
Berdasarkan Tabel 5.5 dari total 868 KK didapatkan 138 keluarga yang
memiliki bayi, dan hasil yang didapat adalah keluarga yang memberikan ASI
dengan presentase 47,8%. Artinya hanya sebagian ibu yang memberikan ASI
Eksklusif kepada bayinya selama 6 bulan, hal ini kurang pengetahuan ibu
menjaga produksi ASI. ASI adalah makanan terbaik bagi bayi dan pemberian ASI
yang baik akan meningkatkan kekebalan pada balita sehingga tidak mudah
terserang penyakit.
60
Pertumbuhan balita
dipantau tiap bulan Frekuensi (keluarga) Presentase (%)
Ya 316 65,2
Tidak 169 34,8
Total 485 100.0
Total KK yang tidak
383 -
memiliki balita
Total KK 868 100.0
Berdasarkan Tabel 5.6 dari total 868 KK didapatkan 485 keluarga yang
balita sebanyak 316 keluarga dengan presentase 65,2%, dan keluarga yang tidak
presentase 34,8%. Artinya sudah banyak ibu dari balita yang memantau
dengan presentase 64,3%, dan keluarga yang tidak melakukan pengobatan sesuai
standart sebanyak 5 keluarga dengan presentase 35,7%. Ini artinya masih ada
beberapa keluarga yang tidak melakukan pengobatan sesuai standart, hal ini
secara teratur.
Penderita hipertensi
berobat secara teratur Frekuensi (keluarga) Presentase (%)
Ya 98 73,1
Tidak 36 26,9
Total 134 100.0
Total KK yang bukan
734 -
penderita hipertensi
Total KK 868 100.0
Berdasarkan data tabel 5.8 keluarga yang memiliki anggota keluarga yang
hipertensi secara teratur dengan presentase 26,9%. Ini artinya sebagian besar
warga sudah memiliki kesadaran untuk berobat secara rutin sudah cukup baik.
Hipertensi adalah penyakit tekanan darah tinggi yang jika tidak diobati secara
ditelantarkan
tidak ditelantarkan.
63
Ya 0.0 0.0
Tidak 0.0 0.0
Total 0.0 0.0
Total KK yang tidak
memiliki anggota
868 -
keluarga dengan
gangguan jiwa berat
Total KK 868 100.0
Berdasarkan data tabel 5.9 tidak ada yang menderita gangguan jiwa di Desa
Telaga Sari.
yang merokok
Tabel. 5.10 Distribusi frekuensi keluarga berdasarkan tidak ada anggota keluarga
yang merokok
Tidak adaanggota
keluarga yang merokok Frekuensi (keluarga) Presentase (%)
Ya 138 15.9
Tidak 730 84,1
Total 868 100.0
Berdasarkn data tabel 5.10, keluarga masih memiliki yang satu atau lebih
presentase 84,1%, sedangkan keluarga yang tidak merokok sebanyak 138 keluarga
dengan presentase 15,9%. Ini artinya masih banyak warga yang memiliki
64
kebiasaan merokok, hal ini dikarenakan sebagian besar warga masih kurang
menyadari bahaya dari rokok, baik bagi perokok aktif maupun perokok pasif. Di
dalam rokok terdapat banyak zat-zat adiktif yang dapat menyebabkan berbagai
Ya 868 100
Tidak 0 0
Total 868 100.0
Berdasarkan data tabel 5.11 warga yang tinggal di Desa Telaga Sari sudah
memiliki/memakai air bersih. Peran air sangatlah penting bagi kehidupan sehari-
hari, air yang kotor atau tidak memenuhi standart air bersih dapat menjadi salah
diare yang dapat ditularkan melalui air yang sudah terkena bakteri E.coli atau
penyebab diare lainnya. Maka dari itu, untuk mencegah terjadinya hal tersebut
hari.
65
Ya 868 100
Tidak 0 0
Total 868 100.0
Berdasarkan data tabel 5.12 semua warga yang tinggal di Desa Telaga Sari
sudah menggunakan jamban sehat. Jamban keluarga sehat adalah salah satu
fasilitas rumah yang penting, keluarga yang tidak memiliki fasilitas jamban sehat
akan memicu untuk buang air besar sembarangan, hal ini dapat mengakibatkan
terjadinya berbagai penyakit, salah satu contohnya adalah penyakit cacingan, dan
diare yang masih tinggi angka kesakitan dan kematian pada anak.
Sekeluarga menjadi
anggota JKN /ASKES Frekuensi (keluarga) Presentase (%)
Ya 608 70
Tidak 260 30
Total 868 100.0
JKN/ASKES sebanyak 608 keluarga dengan presentase 70% dan sisanya adalah
keluarga yang tidak menjadi anggota JKN/ASKES sebanyak 260 keluarga dengan
presentase 30%. Artinya masih ada keluarga yang belum mendaftarkan dirinya
menjadi anggota JKN/ASKES, hal ini disebabkan karena tingkat ekonomi warga
yang masih rendah, sehingga warga tidak sanggup untuk membayar iuran
keluarga desa Telaga Sari kecamatan Sunggal adalah ibu bersalin difasilitas
68
kesehatan, bayi mendapat imunisasi dasar lengkap, mempunyai sarana air bersih
dan mengunakan jamban sehat, artinya hal ini sudah sangat baik, kesadaran ibu
imunisasi dasar lengkap, kesadaran masyarakat akan pentingnya air bersih dan
jamban sehat sangat tinggi. Pertolongan persalinan memenuhi kaidah 4 pilar safe
motherhood, yang salah satunya adalah persalinan bersih dan aman serta ditolong
penting bagi kelangsungan hidup manusia, tanpa air tidak akan ada kehidupan di
bumi. Penyediaan air bersih untuk masyarakat mempunyai peranan yang sangat
yang berhubungan dengan air. Jamban Sehat adalah suatu fasilitas pembuangan
tinja yang efektif untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit, yang
memenuhi syarat-syarat seperti tidak mencemari sumber air minum, Tidak berbau
dan tinja tidak dapat di jamah oleh serangga maupun tikus, cukup luas dan
penggunannya, dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan
warna, cukup penerang, lantai kedap air, ventilasi cukup baik tersedia air dan alat
pembersih.(Nitonga, 2013).
69
Indikator yang paling rendah yang dilakukan warga desa Telaga Sari adalah
merokok, artinya masih banyak warga Telaga Sari yang kurang memahami bahaya
merokok terhadap kesehatan baik peroko aktif maupun pasif dan masih banyak
warga yang merokok didalam rumah ataupun diluar rumah tanpa memperhatikan
orang lain yang berada didekatnya contohnya anak-anak dan ibu hamil. Rokok
sehari-hari dan dapat juga dijumpai di berbagai tempat umum. Meskipun terdapat
larangan untuk merokok di tempat umum, namun perokok tetap saja tidak
BAB VI
PEMBAHASAN
KB dan sebanyak 282 keluarga merupakan pasangan yang sudah tidak produktif.
Dari data tersebut banyak keluarga yang sudah memahami dan menerapkan
mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. Hal ini berarti program
pokok dalam meningkatkan status kesehatan dan kelangsungan hidup ibu, bayi,
pada pasangan suami istri, keluarga dan masyarakat, KB juga membantu remaja
semakin tinggi juga partisipasi pasangan untuk melakukan program KB.(Fitri dan
Wulandari, 2015).
sebanyak 723 keluarga. Tempat bersalin termasuk salah satu faktor yang dapat
persalinan yang tidak tepat akan berdampak secara langsung pada kesehatan ibu.
Setidaknya ada dua pilihan tempat bersalin yaitu di rumah Ibu atau di unit
untuk memberikan pelayanan dasar tersebut, minimal pada saat ibu melahirkan di
Puskesmas terdapat tenaga yang dapat segera merujuk jika terjadi komplikasi.
salah satunya adalah persalinan bersih dan aman serta ditolong oleh tenaga
paparan lingkungan yang tidak bersih, alas persalinan yang tidak bersih, serta alat
dan tangan penolong yang tidak bersih karena mobilisasi dari pusat pelayanan
kesehatan ke rumah ibu. Pemilihan tempat bersalin dan penolong persalinan yang
tidak tepat akan berdampak secara langsung pada kesehatan ibu. Sampai saat ini
angka kematian ibu di Indonesia masih relatif tinggi dibandingkan dengan negara-
Penelitian ini sejalan dengan hasil riset kesehatan dasar 2010, persalinan ibu
anak terakhir dari kelahiran lima tahun terakhir menunjukkan bahwa 55.4 %
rumah bersalin, Puskesmas, Pustu, praktek dokter atau praktek bidan. Terdapat
(2,1%), bidan (51,9%), paramedis lain (1,4%), dukun (40,2%), serta keluarga
keluarga (100%), dan sisanya merupakan keluarga yang tidak memiliki bayi usia
Immunization (UCI) pada akhir 1990. Pada saat ini imunisasi sendiri sudah
berkembang cukup pesat, ini terbukti dengan menurunnya angka kesakitan dan
angka kematian bayi. Angka kesakitan bayi menurun 10% dari angka sebelumnya,
sedangkan angka kematian bayi menurun 5% dari angka sebelumnya menjadi 1,7
2015).
memberikan imunisasi lengkap sudah cukup tinggi terutama pada ibu yang
bulan 67 keluarga (47,8%) dan sisanya adalah keluarga yang tidak memiliki
terbaik menjaga kesehatan bayi dan ibunya adalah pemberian ASI eksklusif
setidakmya sampai 6 bulan. ASI eksklusif bukan hanya semata didasarkan pada
pertimbangan bahwa ASI eksklusif adalah makanan terbaik bagi bayi, akan tetapi
juga menjadi bagian integral dari proses reproduksi yang memiliki implikasi
penting bagi kesehatan ibu yang menyusui. Dan pemberian ASI selama 6 bulan
Indonesia mendapatkan ASI eksklusif sampai dengan umur 4-5 bulan. Sedangkan
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, angka pemberian ASI eksklusif
pada bayi berumur 0-6 bulan hanya mencapai angka 30,2%. Angka yang relative
masih sedikit, padahal dengan ASI dan menyusui baik ibu dan bayinya akan
pertumbuhan balita tiap bulanya sebanyak 169 keluarga (34,8%) dan sisanya
anak balita sehat dan tumbuh serta berkembang dengan baik. Setiap anak
pertumbuhannya. Tiap kali penimbangan, berat badan anak harus ditandai dengan
mencantumkan titik pada KMS dan setiap titik dihubungkan sehingga membentuk
Belum ada penelitian dan data pasti mengenai pemantauan pertumbuhan anak atau
balita.
paru tersebut sebanyak 9 orang (64,3%), dan sisanya tidak melakukan pengobatan
terutama paru-paru. Penyakit ini bila tidak diobati atau pengobatannya tidak
merupakan masalah kesehatan baik dari sisi angka kematian (mortalitas), angka
kejadian penyakit (morbiditas), maupun diagnosis dan terapinya, maka dari itu
pasien yang sudah terdiagnosa TB sangat disarankan untuk berobat sesuai dengan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari tahun 2014
yang menyimpulkan bahwa 54% pasien yang berobat sesuai standar. Hal ini
76
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mursal tahun
2013 menyimpulkan bahwa kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi yang
tidak diberikan konseling masih rendah hal ini disebabkan kurangnya pemahaman
Didalam desa telaga sari tidak ada keluarga yang memiliki gangguan jiwa.
77
Di dalam keluarga masih ada 1 atau lebih anggota keluarga yang merokok
sebanyak 730 keluarga (84,1%) dan sisanya sebanyak 138 keluarga (15,9%)
sehari-hari dan dapat juga dijumpai di berbagai tempat umum. Meskipun terdapat
larangan untuk merokok di tempat umum, namun perokok tetap saja tidak
Penelitian ini sejalan dengan Data dari Global Adult Tobacco Survey
melaksanakan GATS (16 low dan middle income countries), Indonesia menduduki
posisi pertama dengan prevalensi perokok aktif tertinggi, yaitu 67,0 % pada laki-
laki dan 2,7 % pada wanita. Kebiasaan merokok telah menyebabkan 1 dari 10
kematian orang dewasa di seluruh dunia dan telah mengakibatkan 5,4 juta
Dari data pendataan keluarga sehat di desa telaga sari tahun 2016 di
dapatkan bahwa semua keluarga disanah sudah memiliki/ memakai air bersih .
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia,
tanpa air tidak akan ada kehidupan di bumi. Penyediaan air bersih untuk
78
(Nitonga, 2013).
Mustikowati tahun 2014 yang menyatakan bahwa masyarakat sudah cukup baik
dan kepemilikan sarana air bersih meningkat tinggi dalam 5 tahun terakhir.
Dari data pendataan keluarga sehat di desa telaga sari tahun 2016 di
dapatkan bahwa semua keluarga disanah sudah memiliki/ memakai jamban sehat.
membuang tinja atau kotoran manusia atau najis bagi suatu keluarga yang lazim
disebut kakus atau WC. Pengertian lainnya tentang jamban adalah pengumpulan
kotoran manusia di suatu tempat sehingga tidak menyebabkan bibit penyakit yang
Sembiring tahun 2016 yang menyimpulkan bahwa sudah cukup banyak keluarga
(70%) dan sisanya sebanyak 260 keluarga (30%) yang tidak menjadi anggota
JKN/ASKES. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa keluarga yang tinggkat
seluruh rakyat Indonesia untuk dapat hidup sehat, produktif dan sejahtera.
Kesehatan adalah hak dasar setiap orang, dan semua warga negara berhak
kesehatan bagi masyarakat, khususnya yang miskin dan tidak mampu, adalah
tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah. Pada UUD 1945 Perubahan, Pasal
bagi seluruh rakyat Indonesia.(Asih dan Eka, 2015 Kemenkes JKN, 2016).
pada tahun 2014 jumlah peserta JKN sudah mencapai 140 juta jiwa. Angka ini
terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. (Asih dan Eka, 2015 Kemenkes
JKN, 2016).
BAB VII
80
7.1 KESIMPULAN
yaitu :
presentase 100%.
Sebagian besar warga sudah memberikan ASI eksklusif terhadap
(47,8%).
Dari 485 keluarga yang memiliki balita hanya 316 keluarga (65,2%)
teratur.
Di Desa Telaga Sari tidak ada keluarga yang menderita gangguan jiwa.
81
yang tidak merokok yaitu 730 keluarga (84,1%) yang merokok dan 138
jamban sehat.
Keluarga yang terdaftar sebagai anggota JKN sebanyak 608 keluarga
(70%) dan sisanya 260 keluarga (30%) yang tidak terdaftar sebagai
anggota JKN.
7.2 SARAN
masyrakat dengan model testimoni dan contoh fakta kasus dampak rokok
bagi kesehatan.
82
memonitoring alamat Penderita TB, sehingga tidak terjadi bias dan dapat
mengeani kesehatn anak balita dan promosi terhadap orang tua yang
pelayanan yang baik kepada peserta JKN. Adanya pelayanan yang lebih
83
sama di harapkan menggunakan penelitian ini sebagai acuan. Hal lain yang perlu
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta:2014.
SerdangTahun2016.
85
kelurahan keling atas kota manado tahun 2015. Jurnal ilmiah farmasi-
2016.
Kemenkes RI.
2012.