Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

STASE ANAK
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN KARIES GIGI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak

Disusun oleh :
MATIAS PRATAMA SIMANGUNSONG
NIM : 20307084

Ners Reguler (Semester Ganjil)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YATSI TANGERANG
Tahun 2020
A. Definisi
Karies gigi merupakan penyakit yang terdapat pada jaringan keras gigi yaitu email,
dentin dan sementum yang mengalami proses kronis regresif. Karies gigi terjadi karena adanya
interaksi antara bakteri di permukaan gigi, plak atau biofilm dan diet, terutama komponen
karbohidrat yang dapat difermentasikan oleh bakteri plak menjadi asam, terutama asam laktat dan
asetat. Yang ditandai dengan adanya demineralisasi jaringan keras gigi dan rusaknya bahan
organik akibat terganggunya keseimbangan email dan sekelilingnya, menyebabkan terjadinya
invasi bakteri serta kematian pulpa bakteri dapat berkembang ke jaringan periapeks sehingga
dapat menimbulkan rasa nyeri pada gigi.

B. Etiologi
Karies gigi merupakan penyakit periodontal yang dapat menyerang seluruh lapisan
masyarakat. Etiologi karies bersifat multifaktorial, sehingga memerlukan faktor-faktor penting
seperti host, agent, mikroorganisme, dan substrat.
Ada banyak bakteri dan kuman yang menumpuk di dalam mulut yang berasal dari makanan yang
kita konsumsi. Bakteri yang paling umum menjadi penyebab terbentuknya karies gigi adalah
bakteri streptococcus mutan.
 Host
Untuk dapat terjadinya proses karies pada gigi diperlukan adanya faktor host yaitu gigi
dan saliva. Struktur dari anatomi gigi terdiri dari lapisan enamel yang terdapat pada
bagian luar gigi dan lapisan dentin yang terletak dibawah lapisan enamel. Enamel
merupakan struktur gigi yang paling keras namun bersifat rapuh dan memiliki struktur
sangat tipis. Selain itu merupakan jaringan gigi yang padat serta dapat mengalami
kalsifikasi tinggi. Jika enamel pecah atau berlubang tidak dapat melakukan regenerasi
karena tidak memiliki sel.
 Agent
Faktor agent dipengaruhi oleh jumlah bakteri dan plak dalam rongga mulut. Plak gigi
berperan penting dalam proses terjadinya karies. Plak merupakan lapisan lunak yang
melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan, terdiri dari kumpulan
mikroorganisme beserta produk-produknya. Proses pembentukan plak diawali dengan
absorbsi glikoprotein dari saliva pada permukaan gigi yang disebut pelikel, perlekatan
bakteri pada pelikel dan peningkatan plak pada permukaan gigi dipengaruhi oleh jumlah
bakteri.
Streptococcus mutans dan lactobacillus merupakan kuman kariogenik karena dapat
dengan cepat membuat asam dari karbohidrat yang diragikan. Kuman-kuman tersebut
tumbuh subur dalam suasana asam dan dapat menempel pada permukaan gigi. Penebalan
plak yang semakin menumpuk dapat menghambat fungsi saliva dalam menetralkan pH.
Penumpukan plak akan mendorong jumlah perlekaan bakteri yang semakin banyak.
Bakteri-bakteri ini banyak memproduksi asam dengan tersedianya karbohidrat yang
mudah meragi seperti sukrosa dan glukosa, menyebabkan pH plak akan menurun sampai
12 dibawah 5 dalam waktu 1-3 menit. Penurunan pH yang berulang-ulang dalam waktu
tertentu akan mengakibatkan demineralisasi permukaan gigi dan dimulai proses karies.

 Substrat
Faktor substrat dapat mempengaruhi pembentukan plak karena membantu
perkembangbiakan dan kolonisasi mikroorganisme pada permukaan enamel. Karbohidrat
memiliki peran penting dalam pembuatan asam bagi bakteri dan sintesa polisakarida
ekstra sel. Sintesa polisakharida ekstra sel dari sukrosa lebih cepat daripada glukosa,
fruktosa, dan laktosa. Oleh karena itu, sukrosa merupakan gula yang paling kariogenik.
Karena sukrosa merupakan gula yang paling banyak dikosumsi. Makanan dan minuman
yang mengandung gula dapat menurunkan pH plak dengan cepat sampai pada level yang
dapat mengakibatkan demineralisasi pada email. Konsumsi gula yang sering dan
berulang-ulang akan tetap menahan pH plak di bawah normal dan menyebabkan
demineralisasi email terus terjadi.

C. Klasifikasi Karies
a. Karies Superfisialis Karies hanya mengenai enamel, dentin belum terkena
b. Karies Media Karies sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi setengah dentin.
c. Karies Profunda Karies sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang sudah
mengenai pulpa.

D. Manifestasi Klinis
anda dan gejala karies gigi antara lain adalah:
a. Terdapat lesi.
b. Tampak lubang pada gigi
c. Bintik hitam pada tahap karies awal.
d. Kerusakan leher gigi ( pada karies botol susu).
e. Sering terasa ngilu jika lubang sampai ke dentil.
f. Sakit berdenyut-denyut di gigi sampai kepala.
g. Timbul rasa sakit jika terkena air dingin, dan kemasukan makanan terutama pada waktu
malam.
h. Jika sudah parah akan terjadi peradangan dan timbul nanah.
E. Komplikasi
Karies gigi apabila dibiarkan tanpa diatasi maka akan terjadi beberapa komplikasi seperti
timbulnya peradangan dan nanah pada gusi, abses pada jaringan gusi dan otot, sehingga tidak bisa
membuka mulut, bahkan dapat menyebabkan jantung

F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiografi Radiografi merupakan pemeriksaan penunjang klinis dalam
mendeteksi karies gigi. Radiografi kedokteran gigi merupakan alat yang berguna dan penting
dalam membantu menegakkan diagnosis dan perawatan penyakit mulut seperti karies, penyakit
periodontal dan patologi rongga mulut.

G. Penatalaksanaan
Untuk anak usia 3 tahun atau lebih, Anda bisa menggunakan sikat gigi dan pasta gigi yang
mengandung flouride (gunakan sedikit saja). Sementara untuk anak di bawah satu tahun, Anda
bisa menyeka giginya secara perlahan menggunakan lap lembut yang sudah dibasahi dengan air
hangat.
H. Pathway

Host (gigi) mikroorganisme Karbohidrat waktu


(sukrosa & glukosa

Penurunan PH, mulut menjadi kritis (5,5)

Demineralisasi email

Karies gigi

Defisit perawatan diri


Infeksi pada mukosa oral, gigi, gusi

Timbul rasa sakit pada gusi

Gangguan pola tidur Intake in adekuat

Perubahan nutrisi kurang


dari kebutuhan tubuh
ANALISA DATA

Inisial klien : An. S


Ruangan :
Umur : 7 tahun

n Analisa data Diagnose keperawatan


o
1 Ds : Kategori : perilaku
- klien mengatakan suka sakit gigi Subkategori : kebersihan diri
- Klien mengatakan giginya ada yang d.0109 defisit perawatan diri
bolong
- Klien mengatakan suka lupa untuk
menggosok gigi apalagi di malam hari
Do :
- terdapat karies gigi dan tedapat gigi
berlubang, gigi tidak sejajar
- Klien tampak kurang minat untuk
menggosok gigi
2 Ds : Kategori : fisiologis
- Ibu klien mengatakan bahwa anaknya Subkategori : Aktivitas/istirahat
suka tidur malam kadang sampai jam 1 D.0055 gangguan pola tidur
- Ibu klien mengatakan anaknya tidak
pernah tidur siang
- Ibu klien mengatakan anaknya susah saat
disuruh tidur
Do :
- Klien tampak terjaga di saat jam tidur
siang
Ds: Kategori : perilaku
- ibu An.U mengatakan sudah melarang Subkategori : penyuluhan dan
anaknya untuk mengkonsumsi coklat dan pembelajaran
minuman manis, An.U juga selalu D.0112 kesiapan peningkatan
menggosok gigi 2x sehari manajemen kesehatan
Do :
- ibu An.U tampak melakukan penanganan
terhadap factor resiko, ibu An.U
melakukan penanganan terhadap gejala,
ibu An.U ingin anaknya tidak merasakan
sakit gigi lagi.
Intervensi keperawatan

N Dx keperawatan SLKI SIKI


o
Kategori : perilaku L. 11103 perawatan diri A. 11356 perawatan mulut
Subkategori : - Minat melakukan Observasi
kebersihan diri perawatan diri 2-4 - Identifikasi kondisi umum (mis,
d.0109 defisit - Mempertahankan kesadaran, gigi palsu, alat bantu
perawatan diri kebersihan diri 2-4 nafas)
- Mempertahankan - Identifikasi kondisi oral (mis,
kebersihan mulut 2-4 luka, karies gigi, plak,
sariawan)
- Monitor kebersihan mulut,
lidah dan gusi
Terapeutik
- Pilih sikat gigi sesuai dengan
kondisi pasien
- Hindari merawat mulut dengan
sikat gigi jika mengalami
trombositopenia
- Fasilitasi menyikat gigi secara
mandiri
- Sikat gigi minimal 2 kali sehari
- Sikat gigi dari arah gusi ke
masing-mmasing gigi atas dan
bawah
Edukasi
- Jelaskan prosedur Tindakan
pada pasien dan keluarga
- Anjurkan mengganti sikat gigi
setiap 3-4 bulan
- Anjurkan melakukan
pemeriksaan gigi setiap 6 bulan
Kategori : fisiologis L.05045 Pola tidur I. 05174 dukungan tidur
Subkategori : - Keluhan kesulitan Observasi
Aktivitas/istirahat tidur 2-4 - Identifikasi pola aktivitas dan
D.0055 gangguan - Keluhan sering terjaga tidur
pola tidur 2-4 - Identifikasi factor pengganggu
- Keluhan pola tidur tidur
tidak berubah 2-4 - Identifikasi makanan dan
minuman yang mengganggu
tidur ( mis, kopi, teh, alcohol)
Terapeutik
- Modifikasi lingkungan (mis.
Pencahayaan,
kebisingan,suhu,tempat tidur
dan matras)
- Batasi waktu tidur siang, jika
perlu
- Fasilitasi menghilangkan stress
sebelum tidur
- Tetapkan jadwal tidur rutin
- Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
( mis. Pijat, pengaturan posisi)
Edukasi
- Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit
- Anjurkan menepati kebiasaan
waktu tidur
- Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
mengganggu tidur
- Ajarkan factor-faktor yang
berkonstribusi terhadap
gangguan pola tidur (mis.
Psikologis, gaya hidup)
Kategori : perilaku L.12111 Tingkat pengetahuan I.12383 Edukasi Kesehatan
Subkategori : - Kemampuan Observasi
penyuluhan dan menjelaskan - Identifikasi kesiapan dan
pembelajaran pengetahuan tentang kemampuan menerima
D.0112 kesiapan suatu tipok 2-4 informasi
peningkatan - Perilaku sesuai - Identifikasi factor-faktor yang
manajemen dengan pengetahuan dapat meningkatkan dan
kesehatan 2-4 menurunkan motivasi perilaku
- Persepsi yang keliru hidup bersih dan sehat
terhadap masalah 2-4 Terapeutik
- Sediakan materi dan media
Pendidikan Kesehatan
- Jadwalkan Pendidikan
Kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
- Jelaskan factor resiko yang
dapat mempengaruhi
Kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih
dan sehat
- Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat.

Anda mungkin juga menyukai