Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Sensori Dan Persepsi
Disusun Oleh
NINDA UTERI
R.17.01.048
2018/2019
A. Definisi
Karies gigi atau pembusukan gigi adalah suatu kerusakan destruktif progresif
dan mengenai jaringan-jaringan gigi yang mengalami perkapuran. Karies
adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai dari email gigi
hingga menjalar ke dentin (tulang gigi). Karies adalah suatu penyakit jaringan
keras gigi (email, dentin dan sementum) yang bersifat kronik progresif dan
disebabkan aktifitas jasad renik dalam karbohidrat yang dapat diragikan.
Ditandai dengan demineralisasi jaringan keras dan diikuti kerusakan zat
organiknya.
B. Etiologi
Banyak sekali faktor yang menyebabkan karies. Faktor yang utama, antara
lain:
1. Gigi dan air ludah, Bentuk gigi yang tidak beraturan dan air ludah yang
banyak lagi kental, mempermudah terjadinya karies.
2. Adanya bakteri penyebab karies, Bakteri yang menyebabkan karies adalah
dari jenis Streptococcus dan Lactobacillus.
3. Makanan yang kita dikonsumsi, Makanan yang mudah lengket dan
menempel di gigi seperti permen dan coklat, memudahkan terjadinya karies.
Sementara itu faktor lain yang turut andil adalah tingkat kebersihan
mulut, frekuensi makan, usia dan jenis kelamin, penyakit yang sedang diderita
seperti kencing manis dan TB, serta sikap/ perilaku terhadap pemeliharaan
kesehatan gigi.
C. Patofisiologi
Terdapat tiga teori mengenai terjadinya karies, yaitu teori asidogenik (teori
kemoparasiter Miller), teori proteolitik, dan teori proteolisis kelasi
D. Manifestasi Klinis
Pada tahap ini, deteksi dengan sonde tidak dapat dilakukan karena
email yang mengelilinginya masih keras dan mengkilap. Kadang-kadang
lesi tampak coklat karena materi yang terserap kedalam pori-porinya. Baik
bercak putih maupun coklat bisa bertahan bertahuntahun lamanya karena
perkembangan lesi tersebut dapat dicegah. Jika lesi email sempat
berkembang, permukaan yang semula utuh akan pecah (kavitasi) dan akan
terbentuk lubang (kavitas).
E. Penatalaksanaan Medis
Setelah diagnosis karies ditegakkan, maka ada dua cara pendekatan yang
mungkin ditempuh yaitu:
3. Kebiasaan menggosok gigi secara tepat dan benar tentang tata cara dan
secara konsisten atau teratur
F. Pengkajian
a. Identitas
b. Riwayat kesehatan
Keluhan utama
c. Pengkajian
Inspeksi
Pengukuran antropometri
G. Pemeriksaan Penunjang
Radiograf bite wing diperlukan dalam menegakkan diagnosis. Pada teknik ini
sinar diarahkan tegak lurus terhadap sumbu gigi dan menyinggung titik
kontak. Film diletakkan di sebelah lingual gigi posterior. Pasien menahan
posisi tersebut dengan menggigit pegangan filmnya. Tiap daerah yang
mungkin diserang karies harus dinilai secara tersendiri.
H. Analisa Data
Mengeluh ↓ D.0074
tidak nyaman
Penurunan PH, mulut
Mengeluh sulit menjadi kritis
tidur
↓
Do :
Demineralisasi email
Gelisah
↓
Tampak
merintih/menangis Karies gigi
↓
Mengeluh istirahat
tidak cukup Karies gigi
Do : - ↓
Otot menelan
Karies gigi
lemah
↓
Timbul rasa sakit pada gigi
Intake inadekuat
Defisit nutrisi
↓
Timbul rasa sakit pada gigi
Nyeri akut
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d mengeluh nyeri, tampak
meringis, gelisah, frekuensi meningkat dan sulit tidur
2. Gangguan rasa nyaman b.d gejala penyakit d.d mengeluh tidak nyaman,
gelisah dan mengeluh sulit tidur
3. Gangguan pola tidur b.d hambatan lingkungan d.d mengeluh sulit tidur,
mengeluh sering terjaga dan mengeluh tidak puas tidur
J. Intervensi Keperawatan
DX Perencanaan Keperawatan
Tujuan Rencana Rasional
Tindakan
(NOC)
(NIC)
D. Setelah O :Identifikasi lokasi, - Untuk
0 dilakukan karakteristik, durasi, mengidentifikasi
0 tindakan selama frekusensi, kualitas, karakteristik nyeri
7 3 x 24 jam intensitas nyeri dan faktor yang
7 diharapkan nyeri berhubungan
pada pasien merupakan suatu
N : Pertimbangkan jenis
teratasi. hal yang amat
dan sumber nyeri dalam
penting untuk
pemilihan strategi
memilih intervensi
meredakan nyeri
yang cocok dan
untuk
E : Anjurkan stategi
mengevaluasi
meredakan nyeri
keefektifan dari
K : Kolaborasi terapi yang
pemberian analgesic, jika diberikan
perlu
- Untuk mengetahui
jenis strategi yang
cocok untuk
mengatasi nyeri
- Untuk meredakan
nyeri
- Untuk meredakan
nyeri dengan
pemberian obat
K:-
D. Setelah O : Identifikasi faktor - Untuk mengetahui
0 dilakukan pengganggu tidur faktor pengganggu
0 tindakan selama tidur
N :Modifikasi
5 2 x 24 jam
lingkungan - Agar pasien nyaman
5 diharapkan pola
tidur pasien
E : Anjurkan relaksasi - Untuk memberikasn
dapat teratasi.
otot autogenic atau cara relaksasi kepada
nonfarmakologi lainnya pasien
K:-