GANGREN PULPA
Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh
Program Pendidikan Profesi Dokter ( PPPD )
Bagian Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut RSUD Tugurejo Semarang
Dosen Pembimbing
Drg. Sriningsih Dhini I.,M.Kes
Oleh :
Fatya Nur Aninda
01.211.6391
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2015
HALAMAN PENGESAHAN
Nama / NIM
Universitas
Fakultas
: Kedokteran Umum
Diajukan
: 2015
Periode Kepaniteraan
Bagian
Pembimbing
Mengetahui,
Pembimbing
Drg. Evalina
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...................................................................................................................i
Halaman Pengesahan ........................................................................................................ii
Daftar Isi ..........................................................................................................................iii
Bab I. Deskripsi Kasus ......................................................................................................1
Bab II. Tinjauan Pustaka ...................................................................................................8
Bab III. Daftar Pustaka.. .................................................................................................20
iii
BAB I
DESKRIPSI KASUS
I. IDENTITAS PENDERITA
a.
Nama
: An. A
b.
Jenis kelamin
: Laki-laki
c.
Umur
: 9 Tahun
d.
Alamat
e.
Suku bangsa
: Jawa
f.
No. CM
: 492214
g.
Tanggal periksa
: 22 Desember 2015
Keluhan utama
: disangkal
Riwayat DM
: disangkal
Riwayat alergi
: disangkal
Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya, kedua orang tua bekerja
sebagai karyawan pabrik, pengobatan menggunakan umum (Non BPJS),
kesan ekonomi cukup
III. PEMERIKSAAN OBJEKTIF
1. Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Keadaan Gizi
: Baik
Derajat Sakit
: Ringan
2. Status present
Tekanan Darah
: 119 / 88 mmHg
RR
: 28x / menit
HR
: 96x / menit
Suhu
: 36,5 C
Berat Badan
: 34 kg
Tinggi Badan
: 137 cm
3. Extra oral
Asimetris muka
: (-)
Tanda tanda radang : Calor - , Rubor - , Dolor - , Tumor - , Fungsiolesa Tepi rahang
Fluktuasi -
Pingpong phenomena
Trismus
4. Intra oral
a) Jaringan Lunak
-
Mukosa
Lidah
Palatum
b) Jaringan Keras
-
Gigi
: 3.6
Inspeksi
Sondase
: (-)
Perkusi
: (-)
Tekanan
: (-)
Palpasi
: (-)
Thermal test
: (-)
5. Status lokalis
a) Nomenklatur Sigmondy
8 7
8 7
5 6
Ket :
6 gigi karies
b) Nomenklatur WHO
1.7 1.6 5.5 5.4 5.3 1.2 1.1 2.1 2.2 6.3 6.4 6.5 2.6 2.7
4.7 4.6 8.5 8.4 8.3 4.2 4.1 3.1 3.2 7.3 7.4 7.5 3.6 3.7
Ket : 3.6 gigi karies
Gangren Pulpa
Periodontitis
Pulpitis Irreversible
VII.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- X Foto Panoramic
VIII.
TERAPI
IX. KOMPLIKASI
Penyebaran infeksi
Dry Socket
X. PROGNOSIS
Baik apabila ditangani dan diterapi dengan segera dan menggunakan antibiotik yang
sesuai.
XI. RESUME
Pasien datang ke poli gigi dan mulut dengan keluhan nyeri di gigi
bawah kiri belakang ngilu dirasakan hilang timbul sejak satu bulan yang
lalu dan ngilu dirasakan tajam menyengat bila ada rangsangan seperti
panas dingin asam atau manis. Rasa ngilu berkurang ketika gigi tidak
terkena rangsngan dingin asam atau panas. Terkadang ngilu spontan
dirasakan berdenyut pada malam hari. Pasien belum pernah di tambal
sebelumnya maupun diobati. Nyeri yang dirasakan tidak mengganggu
aktivitas. Pasien menyadari gigi kiri bawahnya berlubang dan datang
kerumah sakit ingin menambal gigi atau mencabut gigi. Pasien juga tidak
mengeluhkan bengkak disekitar gigi yg sakit.
.. Saat pemeriksaan didapatkan tekanan darah 119 / 88 mmHg, RR 28x / menit, HR 96x /
menit dan pemeriksaan fisik inspeksi, pada pemeriksaan gigi terlihat pada gigi 3.6
ditemukan karies profunda(+), sondase (-), perkusi (-), tekanan (-), palpasi (-), thermal
test (-). Setelah dilakukan pemeriksaan kemudian pasien dilakukan pemeriksaan x foto
panoramic dengan hasil : gambaran lusen pada gigi 3.6 caries dentis.
XII . Rujukan
Pasien selanjutnya dirujuk ke dokter gigi untuk dilakukan tindakan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 DEFINISI
Gangren Pulpa Adalah keadaan gigi dimana jarigan pulpa sudah mati sebagai sistem
pertahanan pulpa sudah tidak dapat menahan rangsangan sehingga jumlah sel pulpa yang
rusak menjadi semakin banyak dan menempati sebagian besar ruang pulpa. Sel-sel pulpa
yang rusak tersebut akan mati dan menjadi antigen sel-sel sebagian besar pulpa yang masih
hidup. Proses terjadinya gangren pulpa diawali oleh proses karies. Karies dentis adalah suatu
penghancuran struktur gigi (email, dentin dan cementum) oleh aktivitas sel jasad renik
(mikro-organisme) dalam dental plak. Jadi proses karies hanya dapat terbentuk apabila
terdapat 4 faktor yang saling tumpang tindih.
Adapun faktor-faktor tersebut :
Bakteri
karbohidrat makanan
waktu
Karies superfisialis, yaitu kedalaman karies baru mengenai email saja (sampai dentino
enamel junction), sedangkan dentin belum terkena.
Karies media, yaitu sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi setengah dentin.
Karies profunda, yaitu karies yang sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan
kadang kadang sudah mengenai pulpa.
Perjalanan gangren pulpa dimulai dengan adanya karies yang mengenai email (karies
superfisialis), dimana terdapat lubang dangkal, tidak lebih dari 1mm. selanjutnya proses
berlanjut menjadi karies pada dentin (karies media) yang disertai dengan rasa nyeri yang
spontan pada saat pulpa terangsang oleh suhu dingin atau makanan yang manis dan segera
hilang jika rangsangan dihilangkan. Karies dentin kemudian berlanjut menjadi karies pada
pulpa yang didiagnosa sebagai pulpitis. Pada pulpitis terdapat lubang lebih dari 1mm. pada
pulpitis terjadi peradangan kamar pulpa yang berisi saraf, pembuluh darah, dan pempuluh
limfe, sehingga timbul rasa nyeri yang hebat, jika proses karies berlanjut dan mencapai
bagian yang lebih dalam (karies profunda). Maka akan menyebabkan terjadinya gangrene
pulpa yang ditandai dengan perubahan warna gigi terlihat berwarna kecoklatan atau keabuabuan, dan pada lubang perforasi tersebut tercium bau busuk akibat dari proses pembusukan
dari toksin kuman.
II.2 ETIOLOGI
Etiologi dari gangren pulpa pada dasarnya dimulai oleh terjadinya karies, sedangkan
karies gigi disebabkan oleh 4 faktor/komponen yang saling berinteraksi yaitu:
Komponen dari gigi dan air ludah (saliva) yang meliputi : Komposisi gigi,
morphologi gigi, posisi gigi, Ph Saliva, Kuantitas saliva, kekentalan saliva
Komponen mikroorganisme yang ada dalam mulut yang mampu menghasilkan asam
melalui peragian yaitu ; Streptococcus, Laktobasillus, staphilococus
Komponen waktu
II.3 PATOGENESIS
Patofisiologi Terjadinya Karies Dentis
10
d. wanita hamil
e. penderita diabetes militus, rematik dan lain-lain
3. Proses karies secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut ( Depkes RI,
1983): Karbohidrat dari makanan diubah bakteri - plak asam -
11
demineralisasi yaitu proses pelepasan kalsium ( Ca) dan phospat (PO4) menyebabkan
email kropos dan akhirnya terjadi gigi berlubang.
12
II.6 DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan objektif (extra oral dan intra
oral). Berdasarkan pemeriksaan klinis, secara objektif didapatkan :
13
Dengan menggunakan sonde mulut, lalu ditusukkan beberapa kali kedalam karies,
hasilnya (-). Pasien tidak merasakan sakit
Pemeriksaan perkusi (-) Dengan menggunakan ujung sonde mulut yang bulat,
diketuk-ketuk kedalam gigi yang sakit, hasilnya (-). pasien tidak merasakan sakit
Pemeriksaan penciuman
Dengan menggunakan pinset, ambil kapas lalu sentuhkan pada gigi yang sakit kemudian
cium kapasnya, hasilnya (+) akan tercium bau busuk dari mulut pasien
Pemeriksaan foto rontgen
Terlihat suatu karies yang besar dan dalam, dan terlihat juga rongga pulpa yang telah terbuka
dan jaringan periodontium memperlihatkan penebalan.
Gangren pulpa
Pemeriksaan sonde(-)
Periodontitis
Pemeriksaan sonde (-)
14
Untuk menentukan apakah pulpa masih dapat diselamatkan, bisa dilakukan beberapa
pengujian :
Diberi Rangsang Dingin
Rangsang dihentikan, nyeri hilang artinya pulpa sehat. Pulpa dipertahankan dengan
mencabut bagian gigi yang membusuk dan menambalnya. Jika nyeri tetap, meskipun
rangsang nyeri sudah dihilangkan atau jika nyeri timbul secara spontan, maka pulpa tidak
dapat dipertahankan.
Penguji Pulpa Elektrik
Alat ini digunakan untuk menunjukkan apakah pulpa masih hidup, bukan untuk
menentukan apakah pulpa masih sehat, jika penderita merasakan aliran listrik pada giginya,
berarti pulpa masih hidup
Mengetuk Gigi Dengan Sebuah Alat
Jika dengan pengetukan gigi timbul nyeri, berarti peradangan telah menyebar ke
jaringan tulang dan sekitarnya
Rontgen Gigi
Dilakukan untuk mengetahui adanya pembusukan gigi dan menunjukkan apakah
penyebaran peradangan telah menyebabkan pengeroposan tulang disekitar akar gigi.
15
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
1. Kidd, E.A.M., Joyston, S., 1992. Dasar-Dasar Karies, Jakarta : EGC
2. Karies gigi. http://medicascore.com [Diakses 23 Desember 2015
3. Karies Gigi. http://id.wikipedia.org/wiki/karies gigi. [Diakses 23 Desember 2015
4. Tooth Eruption.http://www.adandental.com.au/tooth_eruption_dates.htm [Diakses 23
Desember 2015
5. Dental
Topics.
http://www.surfcitykidsdds.com/dental_topics.html
[Diakses
23
Desember 2015
6. Karies Gigi. http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-395-758510795-bab
%20ii.docx%20new%20prop.pdf [Diakses 23 Desember 2015
7. Abses Periodontal. http://repository.usu.ac.id/bitstream/.pdf [Diakses 23 Desember
2015
8. Dental Abcess. http://www.medicalnewstoday.com/articles/170136.php [Diakses 23
Desember 2015
9. Gingival
Abcess.
http://www.mdguidelines.com/gingival-abscess
[Diakses
23
Desember 2015
10. Dental Abscess Clinical Presentation. http://emedicine.medscape.com/article/909373clinical [Diakses 23 Desember 2015]
16
17