Anda di halaman 1dari 3

PULPITIS

Pulpa gigi adalah bagian di tengah- tengah gigi yang terdiri dari pembuluh darah, saraf,
dan sel. Pulpa merupakan jaringan pembentuk, penyokong, dan merupakan bagian integral
dari dentin yang mengelilinginya.

Pulpitis adalah proses peradangan pada jaringan pulpa gigi, yang pada umumnya merupakan
kelanjutan dari proses karies.

Pada tahun 2009 dan 2010, berdasarkan pola 10 penyakit terbesar pada pasien rawat jalan
Rumah Sakit di Indonesia, peradangan pulpa mengalami peningkatan menjadi urutan ke 8.
Prevalensi pulpitis sangat tinggi, Menurut RISKESDAS Indonesia 2013 prevalensi penduduk
yang mengalami masalah dengan gigi dan mulut selama 12 bulan terakhir adalah 25,9%. 1

Pada masa pubertas terjadi perubahan hormonal yang dapat menimbulkan pembengkakan gusi, sehingga
kebersihan mulut menjadi kurang terjaga. Hal ini yang menyebabkan persentase pulpitis lebih tinggi. Usia
antara 40-50 tahun, pada usia ini sisa-sisa makanan sering lebih sulit dibersihkan karena sudah terjadi retraksi
gingiva atau menurunnya gusi dan lebih cenderung mengalami kehilangan gigi.7 Persentase jenis kelamin
perempuan yang terkena pulpitis sebesar 63,0% sedangkan jenis kelamin laki-laki yang mengalami pulpitis
sebesar 37,0%.

Pathogenesis pulpitis diawali dari terjadinya karies yang disebabkan oleh daya kariogenik
dari bakteri yang timbul karena adanya produksi asam laktat akibat PH cairan di sekitar gigi
tersebut menjadi rendah atau bersifat asam. Kondisi tersebut cukup kuat melarutkan
Diagnosis
2

Daftar Pustaka

RISKESDAS 2013
3
1. Dewiyani S. Distribusi Frekuensi Pulpitis Reversibel dan Pulpitis Ireversibel di RSGM
FKG Moestopo Tahun 2014-2016 (Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia dan Lokasi Gigi).
J Ilm dan Teknol Kedokt Gigi. 2019;15(2):41.
2. Kementerian Kesehatan RI. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi. 2015:10-80.
3. Apriyono DK. Kedaruratan Endodonsia. J Kedokt Gigi. 2010;7(1):45-50.

Anda mungkin juga menyukai