PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mempunyai peran yang penting dalam memelihara kesehatan dan fungsi dari
berbagai macam fungsi yang bervariasi dan dapat berubah oleh karena
tinggi yaitu berkisar antara 70-80% dengan tingkat keparahan ringan sampai
di setiap negara namun keadaan tersebut dapat diakui sebagai masalah utama
1
jaringan periodontal, dapat hanya mengenai gingiva yang disebut dengan
gingivitis atau mengenai jaringan periodontal yang lebih luas yaitu ligamen
dari populasi. Keadaan jaringan periodontal pada dewasa muda di Iran ialah
ialah 11,8% yang memiliki jaringan periodontal yang sehat, 4,6% mengalami
2
faktor risiko seperti karakteristik subyek, faktor sosial dan perilaku faktor –
mendasar dapat dilihat melalui perbedaan jenis kelamin dan usia seseorang.
Jenis kelamin dan usia seseorang dapat mempengaruhi beberapa sikap dalam
menjaga kesehatan gigi dan mulut, perbedaan pola pikir, sikap dan tata laku
menyebabkan perilaku kesehatan gigi dan mulut yang berbeda pula. Makin
tinggi tingkat kesadaran seseorang dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut,
dari kondisi jaringan periodontal dimulai dari kondisi yang sehat, adanya
3
digunakan karena memiliki kelebihan serta efektif digunakan untuk survei
periode Maret sampai April 2018 menurut jenis kelamin dan usia.12
B. Rumusan masalah
kebutuhan perawatan periodontal menurut jenis kelamin dan usia pada pasien
2018
C. Pertanyaan Penelitian
jenis kelamin dan usia pada pasien datang di laboratorium periodonsia RSGM
D. Tujuan penelitian
Maret-April 2018.
4
E. Manfaat Penelitian
sebagai berikut:
dan usia.
dan usia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
A. Jaringan Periodontal
sekeliling dan odous yang berarti gigi secara bahasa jaringan periodontal
pada tulang rahang, dengan demikian dapat mendukung gigi sehingga tidak
1. Gingiva
prosesus alveolar dan menegelilingi bagian leher dari gigi. Gingiva juga
mulut.16
6
Gambar 2.1
Gingiva
suatu lekukan dangkal berupa garis yang biasa disebut free gingiva
yang dibatasi oleh permukaan gigi pada satu sisi dan oleh epitel yang
huruf ”V” dan hanya sedikit bagian dari sulkus gingiva yang dapat
7
yang berbeda dalam rongga mulut, dan berkisar atara kurang dari 1mm
sampai 9 mm. Lebar attached gingiva meningkat seiring dengan usia dan
pada permukaan fasial dan sering tidak terlihat pada usia lanjut.
pada gigi yang supraerupsi. Pada aspek lingual RB, attached gingiva
sampai crest alveolar adalah interdental gingiva. Biasanya terdiri dari dua
8
papilla, satu di sebelah fasial dan satu di daerah lingual dan col. Col
dan sesuai dengan bentuk daerah kontak interproksimal. Bila gigi geligi
daerah kontak. Bila gigi gigi yang berdekatan tidak saling berkontak,
tidak ada col dan interdental gingiva kelihatan berbentuk datar atau
konveks.17
gingiva.
9
d. Konsistensi. Konsistensi gingiva keras, kenyal, dan mengelilingi
pada daerah yang berbeda dalam rongga mulut yang sama. Stippling
muncul kembali.
2. Ligamen Periodontal
alveolar (0,17 – 0,23) atau pada apeks akar (0,16 – 0,24mm ). Nilai yang
lebih tinggi ditemukan pada remaja dan nilai yang lebih rendah
10
3. Sementum
dengan serat lainnya yang tersusun sejajar terhadap permukaan akar atau
11
4. Tulang alveolar
rahang bawah yang membentuk dan mendukung soket gigi ini terbentuk
permukaan luar tulang yang terdiri atas lapisan luar dari jaringan kolagen
dan bagian dalam dari serabut elastik, lempeng kortikal oral maupun
B. Penyakit Periodontal
12
Gambar 2.2
Klasifikasi penyakit periodontal
1. Gingivitis
kurang baik.19
a. Gingivitis Akut
berasal dari peradangan akut dan gingiva yang lunak. Debris yang
b. Gingivitis Kronis
13
perdarahan dan permukaan gingiva tampak kemerahan. Degenerasi
Gambar 2.3
Gingiva Sehat (kiri) dan Gingivitis (kanan)
2. Periodontitis
a. Definisi
14
serta rusaknya ligamentum periodontal dan tulang alveolar. Hal ini
dan bakteri anaerob) yang berkolonisasi pada biofilm plak gigi pada
1999 ) yaitu:
pada anak-anak
emosional
15
Periodontitis kronis dapat di subklasifikasikan kedalam
periodontitis agresif :
penyakit
actinomycetemcomitans.
16
Periodontitis agresif dapat diklasifikasikan kedalam lokalisata
a. Lokalisata
b. Generalisata
seperti:
a. Penyakithematologi
ii) Leukemias
iii) Lainnya
17
i) Familial and cyclic neutropenia
xi) Hypophosphatasia
xii) Lainnya
b. Gambaran Klinis
18
potensi untuk kehilangan perlekatan berikutnya di lokasi
perdarahan.16
Gambar 2.4
Periodontitis
C. Perawatan Periodontal
dan bukan merupakan bagian yang terpisah dari terapi dental. Urutan kerja
masing sehingga tahapan perawatan tidak harus mengikuti urutan nomer fase
terapi korektif dan suportif, baru dimasukkan ke fase recall atau maintenance
Gambar 2.5
19
Rencana perawatan periodontal
(plak & kalkulus), penanganan tempat retensi plak; pembuangan gigi yang
kalkulus; kondisi gingival yaitu poket dan inflamasi, oklusi, kegoyangan gigi
1. Scalling dan root planning. Scalling dan root planning termasuk dalam
20
Gram negative anaerob menjadi Gram positif fakultatif, adanya bakteri
bedah. Oleh karena itu, bekuan darah harus dilindungi agar tidak
21
keberadaan dinding (alveolar poket). Semakin banyak dinding poket
22
D. Indeks Kebutuhan Perawatan Periodontal Komunitas (Community
dan disadur dari epidemiologi survei oleh WHO dan FDI. Modifikasi ini
23
molar dan gigi insisivus pertama kanan sebagai indeks gigi, dan tambahan
ini, yaitu:
1. Periodontal probe
khusus yang ujungnya merupakan sebuah bola kecil berdiameter 0,5 mm.
Area yang berwarna (sebagai skala) berada pada daerah 3,5 sampai 5,5
pada tiap gigi harus diperiksa :mesio-bukal, mid-bukal, dan bagian yang
24
Gambar 2.6
CPITN Probe
2. Sextan
disextan hanya ada satu gigi saja, gigi tersebut dimasukkan ke sextan
25
3. Gigi Indeks
semua gigi yang diperiksa melainkan hanya beberapa gigi saja yang
penilaian ini :
26
Skor 3 (TN 3) : OHI, scaling dan polishing, root planing
BAB III
A. Kerangka Konsep
27
Kebutuhan perawatan Jenis Kelamin
periodontal
B. Identifikasi Variabel
a. Variabel Dependen
b. Variable Independen
c. Variabel Terkendali
C. Definisi Operasional
periodontal suatu individu atau populasi dalam suatu gambaran yang diambil
D. Hipotesis
28
Terdapat perbedaan kebutuhan perawatan periodontal yang signifikan
29
BAB IV
METODE PENELITIAN
Kriteria Inklusi :
UPDM (B)
Kriteria Eksklusi:
30
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi Penelitian:
datang ke klinik Periodonsia di RSGM FKG UPDM (B) pada bulan Maret-
April 2018.
Sampel Penelitian:
N
n=
1+ Ne ²
45
n=
1+ 45(0,05) ²
keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
31
E. Alat dan Bahan
Alat
Sarung tangan
Masker
Bahan
Alkohol 70%
Betadine/povidone iodine 10 L
F. Cara Kerja
usia <20 tahun yaitu Molar kanan atas (16), incisivus kanan atas (11),
molar kiri atas (26), molar kiri bawah (36),incisivus kiri bawah (31), dan
usia >20 tahun yaitu Molar 1 kanan atas (16), molar dua kanan atas (17),
incisivus kanan atas (11), molar satu kiri atas (26),molar dua kiri atas (27),
32
molar satu kiri bawah (36), molar dua kiri bawah (37)incisivus kiri bawah
(31), molar satu kanan bawah (46), dan molar dua kanan bawah (47)
Untuk keadaan periodontal sehat, diberikan skor CPITN yaitu skor 0,bila
diberi skor 3, dan untuk kedalaman poket lebih dari 6 mmdiberi skor 4.
Dari keseluruhan skor yang didapatkan dari tiap segmen, ditentukan skor
G. Alur Penelitian
Subjek penelitian
Laki-laki dan Perempuan usia >20 tahun : gigi 17, 16, 11,
26, 27, 36,37, 31, 46,47
Analisis data
Hasil penelitian
33
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik Sampel
(B) klinik Periodonsia yang diambil dengan menggunakan data primer yang
diambil yaitu sebanyak 40 subjek yang berusia diatas 20 tahun. (Tabel 1).
ini jumlah Laki-laki usia ≥ 20 tahun dan Perempuan usia ≥ 20 tahun sama
B. Distribusi Sampel
34
Distribusi sampel dikelompokkan berdasarkan kebutuhan perawatan
Laki-laki Perempuan
Skor Total %
Jumlah % Jumlah %
0 0 0 0 0 0 0
1 14 35.0 10 25.0 24 60.0
2 5 12.5 9 22.5 14 35.0
3 1 2.5 1 2.5 2 5.0
4 0 0 0 0 0 0
Total 20 20 40 100
subjek perempuan (50%). Skor 1 dan 3 subjek laki-laki memiliki jumlah yang
sama yaitu sebanyak 3 subjek (15%), sedangkan perempuan pada skor 1 ada 3
subjek (15%) dimana skor 1 terdapat perdarahan gingiva saat probing dan
antara 3,5mm - 5,5 mm. Kemudian jumlah subjek terendah berada di skor 4
yaitu 1 subjek (5%) laki-laki dan 2 subjek (10%) perempuan dimana terdapat
poket periodontal yang dalam > 5,5 mm. Sedangkan skor 0 tidak ditemukan
35
Laki-laki usia ≥ 20 tahun
Perempuan usia ≥ 20 tahun
12 12
8
6
4
0 0
Gambar 5.1
Distribusi Frekuensi Kebutuhan Perawatan Laki-Laki Dan Perempuan
perawatan skor 1 adalah OHI, scaling, dan polishing, dan skor 3 dengan
Maret-April 2018
36
2018 dapat disimpulkan dari tabel 2 dan gambar 1. Pada tabel 2 dapat kita
laki-laki dan perempuan adalah OHI, scaling dan polishing. Akan tetapi
BAB VI
PEMBAHASAN
37
Penyebab utama penyakit periodontal adalah iritasi bakteri yang terjadi
karena adanya akumulasi plak. Apabila plak dibiarkan lebih lama, plak akan
mengalami kalsifikasi dan berubah menjadi kalkulus. Kalkulus terbentuk dari plak
tetapi durasi, onset, dan intensitas proses inflamasi sangat bervariasi antar
individu.26
Menurut penelitian Pintauli 2004, perbedaan jenis kelamin dan usia dapat
BAB VII
38
A. Kesimpulan
B. Saran
gigi secara periodik. Penelitian dilakukan dengan jumlah sampel yang lebih
besar, sehingga data yang diperoleh dapat betul-betul mewakili populasi yang
diteliti.
DAFTAR PUSTAKA
39
1. Muthukumar S, Suresh R. Community Periodontal Index of Treatment Needs
2005; 8(4):290-294
http://www.depkes.go.id/downloads/profil/kalteng/narasi_profil5/narasi_profi
l05/BAB%20III_profil.doc
40
10. Bassani G.D., Silva C.M.D, Opperman R. V., 2006, Validity of the
11. William RC, Genco RJ. 2010. Periodontal Disease and Overall Health: A
12. Yeretsky W, Rapids G. Gingivitis: Its Causes and Treatment. Journal of The
13. Wolf H.F, Hassel T.M, Rateitschak E.M. Color Atlas of Periodontology. New
15. Rose LF, Genco RJ, Cohe DW, Mealey BL. Periodontal Medicine. Ontario :
16. Newman MG, Takei HH Carranza H. Carranza’s clinical periodontal 9th ed.
18. Newman MG, Takei HH, Klokkevold PR Carranza’s clinical periodontal 11th
19. Yeretsky W, Rapids G. Gingivitis: Its Causes and Treatment. Journal of The
41
20. Li X, Kolltveit KM, Tronstad L, Olsen I. Systemic disease caused by oral
25. Oliver, R.C., Brown L.J., Loe, H, 1993, ” Periodontal Treatment Neds”
27. Vandana, KL., Reddy Sesha, M., (2007). Assesment periodontal status in dental
28. Madson JD, Eley. Buku ajar periodonti. Jakarta: Hipokrates. 2012; h. 1-19,
150, 205-20
42
30. Ren, Y, Jaap CM, Lets S, Robert SBL, Anne MKJ. Age-Related Changes of
43
LAMPIRAN
1 23 PEREMPUAN 1
2 21 PEREMPUAN 3
3 34 PEREMPUAN 3
4 20 PEREMPUAN 2
5 20 PEREMPUAN 1
6 45 PEREMPUAN 2
7 24 PEREMPUAN 2
8 28 PEREMPUAN 4
9 37 PEREMPUAN 3
10 34 PEREMPUAN 2
11 38 PEREMPUAN 2
12 29 PEREMPUAN 4
13 56 PEREMPUAN 1
14 25 PEREMPUAN 2
15 45 PEREMPUAN 2
16 39 PEREMPUAN 3
17 29 PEREMPUAN 2
18 34 PEREMPUAN 2
19 37 PEREMPUAN 3
20 40 PEREMPUAN 2
21 20 LAKI - LAKI 2
22 23 LAKI - LAKI 2
23 24 LAKI - LAKI 2
24 28 LAKI - LAKI 1
25 38 LAKI - LAKI 2
26 28 LAKI - LAKI 2
27 29 LAKI - LAKI 3
28 20 LAKI - LAKI 2
29 47 LAKI - LAKI 1
30 35 LAKI - LAKI 4
31 38 LAKI - LAKI 3
32 55 LAKI - LAKI 2
33 21 LAKI - LAKI 2
44
34 30 LAKI - LAKI 2
35 32 LAKI - LAKI 3
36 42 LAKI - LAKI 2
37 24 LAKI - LAKI 1
38 20 LAKI - LAKI 2
39 27 LAKI - LAKI 2
40 20 LAKI - LAKI 2
45