Anda di halaman 1dari 18

PENGGUNAAN KOMBINASI HYDROXYAPATITE DAN

PLATELET RICH FIBRIN SEBAGAI BAHAN


CANGKOK TULANG (BONE GRAFT) PADA
ORAL DAN MAKSILOFASIAL
: SCOPING REVIEW

PROPOSAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh


Gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh :

LIA MARIANA
1710070110015

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2020

i
PENGGUNAAN KOMBINASI HYDROXYAPATITE DAN
PLATELET RICH FIBRIN SEBAGAI BAHAN
CANGKOK TULANG (BONE GRAFT) PADA
ORAL DAN MAKSILOFASIAL
: SCOPING REVIEW

PROPOSAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh


Gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh :

LIA MARIANA
1710070110015

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2020

ii
iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan proposal scoping review ini yang berjudul
“PENGGUNAAN KOMBINASI HYDROXYAPATITE DAN PLATELET RICH
FIBRIN SEBAGAI BAHAN CANGKOK TULANG (BONE GRAFT) PADA
ORAL DAN MAKSILOFASIAL” sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran Gigi.

Perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang tulus, ikhlas serta


penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Bapak drg. Andries Pasca Winata,
MDSc, Sp. BM selaku pembimbing I dan Bapak drg. Firdaus, M.Si selaku
pembimbing II. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada kedua orang tua tercinta
Ayahanda H. Imron Lubis, S.pd, MM dan Ibunda Wirdaningsih Lubis (alm), teman-
teman yang selalu membantu, dan semua pihak yang berkontribusi dalam proses
pembuatan scoping review ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan scoping review ini masih
belum sempurna baik materi maupun cara penulisannya. Namun, penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
selesai dengan baik. Penulis dengan rendah hati menerima masukan, saran, dan usul
guna penyempurnaan scoping review ini. Akhir kata, penulis berharap semoga hasil
scoping review ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Padang, 13 Desember 2020

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Sampul Depan.........................................................................................................i
Sampul Dalam........................................................................................................ii
Halaman Persetujuan...........................................................................................iii
Kata Pengantar.....................................................................................................iv
Daftar Isi.................................................................................................................v
Daftar Tabel..........................................................................................................vi
Daftar Diagram....................................................................................................vii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................4
1.3 Tujuan Scoping Review................................................................................4
1.4 Manfaat Scoping Review..............................................................................4
1.4.1 Secara Teoritis..........................................................................................4
1.4.2 Secara Praktisi...........................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................6
METODE PENELITIAN......................................................................................6
2.1 Kriteria Artikel.............................................................................................6
2.2 Sumber Informasi.........................................................................................6
2.3 Strategi Pencarian........................................................................................6
2.4 Proses Seleksi Artikel..................................................................................9
2.5 Ekstraksi Data............................................................................................10
2.6 Item Data....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

v
Daftar Tabel

Tabel 1. Inisial & Final keyword.............................................................................7


Tabel 2. Item Data..................................................................................................10

vi
Daftar Diagram

Diagram 1. Strategi Pencarian....................................................................................8


Diagram 2. Proses Seleksi Artikel.............................................................................9

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cacat tulang maksilofasial dapat disebabkan oleh reseksi kanker,
trauma, celah, luka bakar, infeksi dan pencabutan gigi. Rekonstruksi untuk
memperbaiki defek tulang yang besar di regio maksilofasial tetap menjadi
tantangan utama di dalam pembedahan (Alfotawi & Ayoub, 2014). Defek
yang terjadi pada cacat tulang maksilofasial dapat mengurangi fungsi,
estetik dan kualitas hidup pasien sehingga perlu dilakukan rekonstruksi
tulang maksilofasial (Elsalanty & Genecov, 2009). Perbaikan dari cacat
tulang maksilofasial dapat dilakukan dengan pencangkokan tulang (bone
graft) (Arslan, 2014).
Cangkok tulang didefinisikan sebagai bahan implantasi untuk
mendorong penyembuhan tulang, baik sendiri atau dalam kombinasi
dengan bahan lain (Elsalanty & Genecov, 2009). Cangkok tulang (bone
grafting) merupakan metode pembedahan yang paling banyak digunakan
untuk rekonstruksi dan memfasilitasi regenerasi tulang dalam bidang
orthopaedi, kedokteran gigi dan bedah maksilofasial (Mahyudin, 2018).
Secara garis besar ada 4 macam bone graft antara lain autograft, allograft,
xenograft, dan material sintetis alloplast atau alloimplant (Ardhiyanto,
2011).
Cangkok tulang autograft tetap menjadi gold standard untuk
rekonstruksi bedah pada defek tulang (Elsalanty & Genecov, 2009).
Cangkok tulang autograft telah menjadi teknik yang memuaskan untuk
osteokonduksi, osteoinduksi dan osteogenesis. Osteokonduksi terjadi ketika
bahan cangkok tulang berfungsi sebagai perancah untuk pertumbuhan
tulang baru yang dipertahankan oleh tulang asli. Osteoinduksi melibatkan
stimulasi ke sel osteoprogenitor berdiferensiasi menjadi osteoblas yang
kemudian memulai pembentukan tulang baru. Osteogenesis terjadi ketika

1
2

osteoblas vital yang berasal dari bahan cangkok tulang berkontribusi pada
pertumbuhan tulang baru bersama dengan pembentukan tulang yang
dihasilkan melalui dua mekanisme lainnya (osteokonduksi dan
osteoinduksi). Cangkok tulang autograft memiliki keterbatasan didalam
penggunaannya yaitu morbiditas pada lokasi donor (Alfotawi & Ayoub,
2014).
Pengembangan material pengganti tulang merupakan antisipasi
keterbatasan tersedianya graf tulang yang berasal dari autograft maupun
allograft. Material pengganti tulang dapat berupa material sintetik,
anorganik atau kombinasi organik yang digunakan sebagai graft untuk
terapi defek pada tulang. Material pengganti tulang yang baik harus
memiliki sifat biokompatibel dan tidak menimbulkan reaksi inflamasi,
memiliki sifat osteokonduktif, osteoinduktif, dan dapat diserap (resorbable)
(Kiran et al., 2017). Material pengganti tulang secara umum berasal dari
bahan alami seperti tulang hewan (yang banyak digunakan adalah tulang
sapi) dan karang serta bahan sintetis dengan membuat berbagai mineral
yang menyerupai mineral tulang (Mahyudin, 2018). Salah satu material
pengganti tulang adalah keramik yang terbuat dari bahan sintetik dan
dibentuk tiga dimensi. Keramik memiliki sifat osteokonduktif sebagai
scaffold. Material ini juga memiliki pori yang cukup besar untuk penetrasi
vaskular, pembentukan tulang baru, dan remodelling. Jenis keramik yang
tersedia di bidang medis sangat beragam dan banyak scaffold baru yang
dikembangkan untuk pemakaian klinis, salah satunya adalah
Hydroxyapatite (Mahyudin, 2018).
Hidroksiapatit [Ca10(PO4)6(OH)2] merupakan suatu bentuk mineral dari
kalsium apatit dan merupakan mineral utama pada gigi dan tulang.
Hidroksiapatit keramik dapat berasal dari bahan alam dan sintetik.
Hidroksiapatit merupakan hampir 70% mineral gigi dan tulang. Banyak
penelitian telah mencoba alginate, stronsium, silicon, karbonat, dan
magnesium untuk membuat hidroksiapatit sintetik dalam upaya
3

memproduksi hidroksiapatit yang menyerupai mineral asli tulang,


meningkatkan bioaktivitas dan osteokonduktif (biomimetic ceramic
subtitutes) (Mahyudin, 2018). Hydroxyapatite juga merupakan salah satu
bahan biokeramik yang sering digunakan dalam aplikasi biomedis sebagai
bahan terapi substitusi tulang atau bone graft, karena kelebihan
hidroxyapatite adalah memiliki biokompatibilitas dan juga memiliki
kemampuan osteokonduktif dan terbukti mampu merangsang deferensiasi
dan osteoblast pembentukan tulang (Mozartha, 2015).
Hasil akhir yang diinginkan untuk regenerasi adalah pemulihan
jaringan oral dan maksilofasial yang hilang. Pengenalan terapi regeneratif
yang memanfaatkan faktor pertumbuhan telah banyak dikembangkan pada
dekade ini, salah satunya penggunaan platelet rich fibrin. Penggabungan
molekul aktif secara biologis, terutama faktor pertumbuhan dengan
trombosit sebagai sumbernya telah membuahkan hasil yang menjanjikan
(Kiran et al., 2017). Uji praklinis dan klinis menunjukkan bahwa
penggunaan hidroksiapatit secara tunggal sebagai bahan bonegraft memiliki
efek terbatas sehingga beberapa penelitian mengkombinasikan penggunaan
hidroksiapatit dan platelet rich fibrin yang mengandung banyak growth
factor untuk meningkatkan penyembuhan jaringan (Wang et al., 2016).
Platelet-rich fibrin (PRF) adalah konsentrat platelet autologous yang
terdiri dari sitokin, trombosit, leukosit, dan sel induk yang bersirkulasi. Ini
telah dianggap efektif dalam regenerasi tulang dan terutama digunakan
untuk tulang mulut dan maksilofasial (Liu et al., 2019). PRF juga
merupakan gel fibrin autologous generasi kedua yang terdiri dari trombosit
pekat yang dikumpulkan selama proses sentrifugasi. Butiran alfa trombosit
(α) menyediakan sumber faktor pertumbuhan yang kaya, faktor
pertumbuhan turunan trombosit (PDGF), faktor pertumbuhan endotel
vaskular (VEGF) dan faktor pertumbuhan transformasi (TGF). Faktor
pertumbuhan ini adalah kunci untuk penyembuhan karena mereka
mempotensiasi fungsi vital seperti proliferasi sel dan pembentukan tulang,
4

sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan apakah penggunaan


hidroksiapatit yang dikombinasikan dengan platelet rich fibrin efektif untuk
bahan cangkok tulang pada oral dan maksilofasial (Kiran et al., 2017).
Berdasarkan dari latar belakang diatas maka peneliti tertarik
untuk membahas tentang “Penggunaan Kombinasi Hydroxyapatite dan
Platelet Rich Fibrin Sebagai Bahan Cangkok Tulang (Bone Graft) Pada
Oral dan Maksilofasial.”

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah tentang
“Bagaimana Penggunaan Kombinasi Hydroxyapatite dan Platelet Rich
Fibrin Sebagai Bahan Cangkok Tulang (Bone Graft) Pada Oral dan
Maksilofasial ? ”

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan kombinasi
hydroxyapatite dan platelet rich fibrin sebagai bahan cangkok tulang
(bone graft) pada oral dan maksilofasial.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan
wawasan dalam melakukan penelitian kesehatan di bidang ilmu
kedokteran gigi terutama tentang penggunaan kombinasi
hydroxyapatite dan platelet rich fibrin untuk bahan cangkok tulang
(bone graft) pada oral dan maksilofasial.
1.4.2 Secara Praktisi
1. Bagi Institusi Pendidikan
5

Hasil scoping review ini diharapkan agar dapat digunakan


menambah informasi tentang penggunaan kombinasi
hydroxyapatite dan platelet rich fibrin untuk bahan cangkok
tulang (bone graft) pada oral dan maksilofasial.
2. Bagi Peneliti
Hasil scoping review ini diharapkan dapat membantu
menambah pengetahuan, pengalaman serta keterampilan
dalam melakukan penelitian kesehatan di bidang ilmu
kedokteran gigi tentang penggunaan kombinasi
hydroxyapatite dan platelet rich fibrin sebagai bahan cangkok
tulang (bone graft) pada oral dan maksilofasial.
BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Kriteria Artikel

2.1.1 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :

1. Artikel dalam jurnal yang berbahasa Inggris dan berbahasa Indonesia


2. Artikel full-text dapat di akses
3. Artikel yang digunakan dalam rentang waktu 5 tahun terakhir (2015-2020)
4. Artikel bertema tentang bahan cangkok tulang yang di kombinasikan dengan
platelet rich fibrin.

2.1.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah :

1. Penelitian dalam bentuk review (scoping review, narrative review,


sistematik review, dan meta-analysis review)
2. Skripsi, text book, prosiding
3. Artikel yang ganda
4. Artikel penelitian yang berhubungan dengan hewan dan in vitro

2.2 Sumber Informasi

Sumber informasi yang digunakan untuk scoping review ini adalah pencarian
melalui database elektronik yang terdiri dari PubMed, Taylor & Francis Online dan
Science Direct.

2.3 Strategi Pencarian

6
7

Strategi pencaharian studi scoping review ini adalah menggunakan database


dari mesin pencarian seperti PubMed, Taylor & Francis Online dan Science Direct
menggunakan kata kunci seperti berikut ini :

Tabel 1 Kata kunci pencaharian

Database Inisial Keyword Final Keyword


Pubmed Hydroxyapatite, Platelet (((hydroxyapatite[MeSH
rich fibrin, Bone grafting, Terms]) OR (platelet rich
Oral surgery fibrin[MeSH Terms]))
OR (bone grafting[MeSH
Terms])) OR (oral
surgery[MeSH Terms])
Taylor & Francis Online Hydroxyapatite, Platelet Hydroxyapatite OR
rich fibrin, Bone grafting, Platelet rich fibrin OR
Oral, Maxillofacial Bone grafting OR Oral
surgery OR Maxillofacial surgery
Science Direct Hydroxyapatite, Platelet Hydroxyapatite OR
rich fibrin, Bone grafting, Platelet rich fibrin OR
Oral, Maxillofacial Bone grafting OR Oral
surgery OR Maxillofacial surgery

Kata kunci ini dibuat agar dapat dilakukan pengulangan pada penelitian
berikutnya dikemudian hari. Jurnal tersebut nantinya akan melalui tahap penyeleksian
berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.
8

Inisial Keyword
Pubmed : Hydroxyapatite, Platelet rich fibrin, Bone grafting, Oral surgery
Taylor & Francis Online, Scince Direct : Hydroxyapatite, Platelet rich fibrin, Bone
grafting, Oral, Maxillofacial surgery

Pubmed Taylor & Francis Online Scince Direct


(N = ) (N = ) (N = )

Total
(N = )

Final Keyword

Pubmed Taylor & Francis Online Science Direct


(N = ) (N = ) (N = )

Total
(N = )

Diagram 1. Flow chart untuk strategi pencarian


9

2.4 Proses Seleksi Artikel

Proses seleksi artikel ini dipilih berdasarkan dengan kriteria inklusi dan
eksklusi.

Total artikel
(N = )

Pengeluaran artikel ganda


(N = )

Setelah pengeluaran artikel


ganda
(N = )
Pengeluaran artikel setelah melihat
judul dan abstrak
(N = )
Tidak sesuai topik
Tidak terbit pada tahun
2015-2020
Tidak berbentuk full text
Artikel tidak dapat diakses
Artikel penelitian yang
berhubungan dengan hewan dan in
vitro

Artikel full teks


(N = )

Tidak sesuai topik


Tidak membahas lebih dalam
(N = )

Artikel yang mencakup dalam sintetis


(N = )

Diagram 2. Proses Seleksi Artikel


10

2.5 Ektraksi Data

Ekstraksi data dilakukan dengan cara menganalisa dan memasukkan beberapa


variable seperti nama penulis, tahun terbit, judul artikel, metode penelitian, tujuan
penelitian, tipe sumber artikel dan kesimpulan.

2.6 Item Data

Item data adalah daftar dan defenisi variable penelitian yang datanya diambil
dari setiap artikel yang di review.

Tabel 2. Item Data

Penulis
Tahun Terbit
Judul Artikel
Metode Penelitian
Tujuan Penelitian
Tipe Sumber Artikel
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Alfotawi, R., & Ayoub, A. (2014). Reconstruction of maxillofacial bone defects:


Contemporary methods and future techniques. American Journal of Advances in
Medical Science, 2(1), 18–27.
Elsalanty, M. E., & Genecov, D. G. (2009). Bone grafts in craniofacial surgery.
Clinics in Plastic Surgery, 14(1), 27–35. https://doi.org/10.1055/s-0029-
1215875
Kiran, U., Kalakonda, B., & Koppolu, P. (2017). CASE REPORT – OPEN ACCESS
International Journal of Surgery Case Reports Combination of hydroxyapatite ,
platelet rich fibrin and amnion membrane as a novel therapeutic option in
regenerative periapical endodontic surgery : Case series CASE REPORT –
OPEN A. International Journal of Surgery Case Reports, 37, 139–144.
https://doi.org/10.1016/j.ijscr.2017.06.009
Liu, Y., Sun, X., Yu, J., Wang, J., Zhai, P., Chen, S., Liu, M., & Zhou, Y. (2019).
Platelet-Rich Fibrin as a Bone Graft Material in Oral and Maxillofacial Bone
Regeneration : Classification and Summary for Better Application. 2019.
https://doi.org/10.1155/2019/3295756
Mahyudin, F. (2018). Graf Tulang & Material Pengganti Tulang : Karakteristik dan
Strategi Aplikasi Klinis (D. N. Utomo (ed.)).
Wang, Z., Feng, Z., Wu, G., Bai, S., & Dong, Y. (2016). The use of platelet-rich
fibrin combined with periodontal ligament and jaw bone mesenchymal stem cell
sheets for periodontal tissue engineering. Nature Publishing Group, October
2015, 1–15. https://doi.org/10.1038/srep28126

11

Anda mungkin juga menyukai