SCOPING REVIEW
Oleh :
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................................
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................
5.2 Saran....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Gigi tiruan lengkap adalah gigi tiruan yang dibuat untuk menggantikan semua
gigi asli beserta bagian jaringan gusi yang hilang, Hilangnya gigi dari mulut
seseorang akan mengakibatkan perubahan- perubahan anatomis, fisiologis maupun
fungsional, bahkan tidak jarang pula menyebabkan trauma psikologis. Keadaan ini
berdampak pula pada meningkatnya kebutuhan akan gigi tiruan (Sri Wahyuni &
Sefy Ayu Mandanie, 2017), (Djoko, 2008 cit Chandra dkk, 2014). Terdapat 3 aspek
kunci dalam pembuatan gigi tiruan lengkap yaitu retensi, stabilisasi serta dukungan.
Faktor- faktor tersebut diatur oleh desain permukaan cetakan, permukaan polis serta
permukaan oklusal (Zhao et al, 2013). Retensi merupakan suatu pertahanan terhadap
gaya vertikal yang hendak melepaskan basis gigi tiruan dari kedudukannya.
Stabilisasi merupakan kemampuan gigi tiruan untuk tetap stabil pada tempatnya
dan tidak berubah posisinya akibat tekanan kunyah saat berfungsi. Stabilisasi
berkaitan dengan penyusunan gigi tiruan serta oklusi dan artikulasi (Thomson,
2007). Sepanjang pengunyahan, pergerakan basis gigi tiruan menimbulkan
ketidaknyamanan dan trauma pada jaringan mukosa akibat dari penurunan stabilisasi
serta retensi pada gigi tiruan (Possebon et al, 2018). Gigi tiruan menjadi longgar
karena retensinya kurang, selain itu terjadi masalah pada jaringan pendukung
sehingga gigi tiruan menjadi longgar seperti prosesus alveolaris anterior rahang atas
yang kecil sehingga memungkinkan gigi tiruan bergerak.
Gigi tiruan penuh rahang bawah memiliki tantangan yang lebih besar dari gigi
tiruan penuh rahang atas dalam aspek teknisnya bagi dokter gigi dan sering
merupakan tantangan dalam pemakaiannya bagi pasien. Ditambah lagi, adanya lidah
dengan variasi ukuran, bentuk, dan aktivitas pada masing-masing individu yang
akan mempersulit prosedur pencetakan dalam pembuatan gigi tiruan dan kemampuan
pasien untuk mengendalikan gigi tiruannya. Retensi dari gigi tiruan penuh rahang
bawah akan selalu terganggu oleh pergerakan lidah. Oleh karena itu, sudah tidak
dapat dihindari lagi bahwa ada potensi masalah atau keluhan yang akan muncul
setelah pemasangan gigi tiruan penuh, terutama pada gigi tiruan penuh rahang
bawah. Masalah-masalah ini mungkin bersifat sementara dan sebagian besar
diabaikan oleh pasien atau mungkin cukup serius sehingga pasien tidak dapat
mentoleransi gigi tiruannya. Ketika suatu keluhan muncul dalam pemakaian gigi
tiruan, penting agar permasalahan tersebut diselesaikan secara sistematis dan logis.
Beberapa keluhan yang sering timbul dari pasien setelah pemasangan gigi tiruan
adalah adanya ketidaknyamanan, masalah dukungan pada gigi tiruan, masalah
yang berhubungan dengan retensi dan stabilisasi, serta permasalahan lain seperti
kesulitan dalam berbicara, makan, adanya suara ketika makan, perubahan rasa, dan
gagging.
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam scoping review ini
adalah tentang “Bagaimana tingkat kepuasaan pasien terhadap retensi dan stabilisasi
pada penggunaan gigi tiruan lengkap ?”
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan scpoing review ini Untuk
mengetahui tingkat kepuasaan penggunaan gigi tiruan lengkap terhadap retensi dan
stabilisasi.
BAB II
METODE PENELITIAN
BAB III
HASIL
3.1 Hasil Seleksi Sumber
3.2 karakteristik Sumber Bukti
3.3 Hasil dari Setiap Sumber Bukti
3.4 Sistensi Hasil
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V