Anda di halaman 1dari 24

KUALITAS HIDUP LANSIA PENGGUNA GIGI TIRUAN SEBA

GIAN LEPASAN TERHADAP FUNGSI PENGUNYAHAN


(Kajian pada RSGM-P USAKTI Jakarta Barat)

PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI

SKRIPSI INI DIBUAT SEBAGAI KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM


SARJANA KEDOKTERAN GIGI STRATA 1
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS TRISAKTI

NATHANIA MAHARANI REBECCA


NIM: 040002000110

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2023
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL

KUALITAS HIDUP LANSIA PENGGUNA GIGI TIRUAN SEBA


GIAN LEPASAN TERHADAP FUNGSI PENGUNYAHAN
(Kajian pada RSGM-P USAKTI Jakarta Barat)

PROPOSAL PENELITIAN

Proposal ini telah disetujui tanggal

Pembimbing utama

Prof. Dr. drg. Suzan Elias, Sp. Pros

Modul : GSM 6520


Mata Kuliah : Prostodonsia

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL...............................................................ii


DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................3
D. Manfaat penelitian.....................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
A. Lansia........................................................................................................4
1. Definisi Lansia..........................................................................................4
2. Batasan-batasan lanjut usia.......................................................................4
B. Kehilangan gigi.........................................................................................5
1. Definisi kehilangan gigi............................................................................5
2. Etiologi kehilangan gigi............................................................................5
3. Klasifikasi kehilangan gigi........................................................................5
C. Gigi Tiruan Sebagian Lepasan..................................................................6
1. Definisi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan....................................................6
2. Indikasi Pemakaian Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 23..............................6
3. Kontraindikasi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 23......................................6
4. Jenis-jenis Gigi Tiruan..............................................................................6
D. Kualitas hidup............................................................................................7
BAB III KERANGKA TEORI...............................................................................8
BAB IV METODE PENELITIAN.......................................................................11
A. Jenis dan Rancangan Penelitian..............................................................11
B. Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................11
C. Populasi dan Sampel Penelitian..............................................................11
D. Kriteria Inklusi........................................................................................12
E. Kriteria Eksklusi.........................................................................................12
F. Definisi Operasional Variabel.....................................................................13
G. Alat dan Bahan Penelitian.......................................................................15
H. Cara Kerja................................................................................................15

iii
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gigi sangat berperan dalam kehidupan manusia. Gigi berperan dalam fu
ngsi pencernaan, pengunyahan, estetika dan sosial sehingga mempengaruhi k
ualitas hidup seseorang.1 Menurut World Health Organization (WHO), kualit
as hidup merupakan persepsi individu di kehidupan dalam konteks budaya da
n norma yang dapat sesuai dengan tempat hidup orang tersebut dan berkaitan
dengan tujuan, harapan, standar, dan kepedulian selama masa hidup.2 Dalam
ilmu kesehatan, kualitas hidup mengacu pada bagaimana kesejahteraan suatu
individu terpengaruh oleh penyakit dan disabilitas. 3
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 1998 pasal 1
ayat 2, lansia adalah seseorang yang sudah berusia 60 tahun ke atas. 4 Menuru
t Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021, terdapat 29,3 juta penduduk la
nsia di Indonesia.5 Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualit
as hidup lansia yaitu kesehatan mental, fisik dan sosial. Dengan menyeimban
gkan beberapa faktor tersebut maka dapat membantu para lansia untuk meme
nuhi nutrisi yang cukup, memupuk kembali kepercayaan diri, dan memiliki k
emampuan kognitif yang lebih baik. 6
Kehilangan gigi adalah masalah kesehatan gigi dan mulut yang dapat me
ngganggu fungsi pengunyahan, bicara, serta psikologis individu. Dikarenaka
n usia yang menua, lansia akan mengalami kehilangan gigi dan dapat meruba
h struktur rongga mulut seperti mempengaruhi jaringan tulang, otot-otot, sara
f-saraf, fungsi orofasial yang berkurang, dan akan terjadi perubahan elastisitas
jaringan mukosa pada rongga mulut.1,4 Semakin banyak lansia yang mengala
mi kehilangan gigi, dapat mempengaruhi kemampuan kognitif yang disebut d
engan demensia yaitu tidak dapat mengingat sesuatu, sulit memecahkan masa
lah, penyerapan informasi yang melambat sehingga menyebabkan kesulitan d

1
alam berkomunikasi dan sulit membuat keputusan dikarenakan berkurangnya
fungsi pengunyahan yang berfungsi untuk memecah makanan menjadi partike
l-partikel kecil atau bolus.7 Penyakit di rongga mulut pada lansia juga dapat
mempengaruhi kualitas hidup yang negative seperti produksi saliva yang berk
urang yang dapat menyebabkan mulut kering/xerostomia sehingga kemampua
n mengecap makanan pun berkurang dan dapat berpengaruh pada sistem penc
ernaan, metabolisme tubuh dan menjadi penyebab penimbunan karang gigi.8,9
Dampak dari kehilangan gigi juga dapat menyebabkan penurunan tulang alve
olar pada daerah yang tidak bergigi dan dapat mempengaruhi sendi temporom
andibular.1,4
Kehilangan gigi dapat terjadi dikarenakan adanya faktor kompleks sepert
i penyakit periodontal, karies, dan trauma. Namun, yang paling sering terjadi
karena disebabkan oleh karies.10 Gigi yang tidak lengkap tentu saja akan men
gurangi kenyamanan dalam mengunyah makanan dan harus membatasi jenis-j
enis makanan yang akan dikonsumsi.8 Dalam stomagtognati, fungsi normal
pergerakan rahang di dukung oleh oklusi yang harmonis, maka oklusi yang ba
ik dibentuk oleh susunan gigi dan lengkung rahang yang seimbang. 11 Jika kes
ehatan rongga mulut dan kualitas hidup dirawat dengan baik, maka dapat men
cegah kehilangan gigi dan mengurangi risiko penyakit pada rongga mulut. K
ualitas hidup lansia pengguna gigi tiruan sebagian lepasan sangat penting unt
uk di pelajari terutama dalam fungsi pengunyahan yang dapat berguna untuk
pembelajaran di masa depan.6
Gigi tiruan sebagian lepasan atau sering disebut dengan removable partia
l denture merupakan jenis gigi tiruan yang dapat dilepas dan dipasang oleh pe
ngguna untuk menggantikan gigi aslinya yang telah tanggal dan berguna untu
k mempertahankan jaringan yang ada. Pembuatan gigi tiruan sebagian lepasa
n harus tepat agar tidak menimbulkan masalah oklusi dan stabilitas. 12 Untuk
mengetahui kualitas hidup lansia pengguna gigi tiruan sebagian lepasan dapat
menggunakan kuisioner Quality of Masticatory Function (QMF) yang telah d
iuji validitas dan reliabilitas dan terdiri dari 28 pertanyaan yang membahas te

2
ntang cara-cara melakukan pengunyahan dan pengolahan makanan yang sang
at penting untuk pasien dengan gangguan pengunyahan. 13

B. Rumusan Masalah
Bagaimana kualitas hidup lansia pengguna gigi tiruan sebagian lepasan te
rhadap fungsi pengunyahan pada RSGM-P USAKTI ?

C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui kualitas hidup lansia pengguna gigi tiruan sebagian le
pasan terhadap fungsi pengunyahan pada RSGM-P USAKTI.

D. Manfaat penelitian
1. Bagi ilmu pengetahuan
Dapat bermanfaat untuk bidang kedokteran gigi dan memperluas pengetah
uan mengenai gigi tiruan sebagian lepasan dan mengembangkan keilmuan
kedokteran gigi pada bidang prostodonsia.
2. Bagi Profesi Kedokteran Gigi
Menambah wawasan dokter gigi mengenai kualitas hidup lansia terhadap f
ungsi pengunyahan agar dapat membantu lansia untuk menunjang kualitas
hidup yang lebih baik secara fisik, mental, dan sosial.
3. Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat terhadap pemakaian gi
gi tiruan sebagian lepasan pada lansia.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Lansia
1. Definisi Lansia
Lanjut usia adalah seseorang sudah mencapai usia 60 tahun keatas. Se
makin bertambahnya usia, lansia mulai mengalami gangguan kesehatan pa
da organ tubuh sehingga memerlukan penanganan yang tepat untuk menja
ga kesehatan di masa tua.14 Memasuki usia tua dapat ditandai dengan ram
but yang mulai memutih, gigi yang mulai tanggal, kulit mengendur, pende
ngaran yang kurang jelas, gerakan semakin melambat, pengelihatan semak
in memburuk dan postur tubuh sudah tidak proporsional.15

2. Batasan-batasan lanjut usia


Menurut WHO (World Health Organization) ada 4 tahapan lansia, yai
tu:
a. Usia pertengahan (middle age) usia 45-59 tahun
b. Lanjut usia (elderly) usia 60-74 tahun
c. Lanjut usia tua (old) usia 75-90 tahun
d. Usia sangat tua (very old) usia > 90 tahun 16
Pada Maret 2014 di Jepang oleh Asosiasi The National Center for Ger
iatrics and Gerontology memperkenalkan sindroma penurunan fungsi gigi
dan mulut lansia (oral hypofunction) yang dapat menurunkan fungsi keseh
atan umum yaitu melemahnya fungsi oral.17

4
B. Kehilangan gigi
1. Definisi kehilangan gigi
Edentulous atau kehilangan gigi sebagian maupun seluruhnya adalah s
uatu keadaan lepasnya satu atau lebih gigi dari soketnya.18 Jumlah kehilan
gan gigi meningkat seiring bertambahnya usia. Jenis kehilangan gigi dapat
di bagi menjadi dua yaitu kehilangan gigi sebagian dan kehilangan gigi sec
ara keseluruhan.19 Hal ini dapat berdampak pada aspek kehidupan lansia y
aitu menyebabkan penyakit periodontal, penurunan kemampuan mengunya
h, berbicara, estetik dan interaksi sosial. Gangguan kesehatan ini berdampa
k pada kualitas hidup lansia.15

2. Etiologi kehilangan gigi


Kehilangan gigi dapat disebabkan oleh karies yang disebabkan oleh ba
kteri streptococcus mutans dan lactobacillus. Hal ini menyebabkan terjadi
nya demineralisasi jaringan keras gigi dan berkibat terjadinya invasi bakter
i dan dapat menyebabkan infeksi ke jaringan periapikal.20

3. Klasifikasi kehilangan gigi


Menurut klasifikasi Kennedy, kehilangan gigi memiliki 4 kelas, yaitu:
a. Kelas I Kennedy : kehilangan gigi sebagian gigi asli pada regio posterio
r di keduai sisi rahang (bilateral free-end)
b. Kelas II Kennedy: kehilangan gigi asli pada regio posterior pada satu si
si rahang (unilateral free-end)
c. Kelas III Kennedy : kehilangan sebagian gigi asli yaitu gigi yang hilang
dibatasi oleh gigi asli yang masih ada (saddle bonded)
d. Kelas IV Kennedy: kehilangan gigi pada regio anterior yang sudah mele
wati garis median 21

5
C. Gigi Tiruan Sebagian Lepasan
1. Definisi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan
Gigi tiruan sebagian lepasan adalah komponen prostodontik yang berf
ungsi untuk pemulihan dan pemeliharaan fungsi mulut, penampilan, kenya
manan, dan kesehatan pasien dengan restorasi gigi asli dan penggantian gi
gi yang hilang mempertahankan jaringan yang masih ada. 22

2. Indikasi Pemakaian Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 23


a. Daerah tidak bergigi yang panjang
b. Tidak ada gigi penyangga dibagian posterior pada bagian yang tidak ber
gigi
c. Mengurangi dukungan periodontal untuk gigi yang tersisa
d. Diperlukan kestabilan untuk lengkung rahang
e. Keinginan pasien
f. Oklusi rahang yang tidak tepat

3. Kontraindikasi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 23


a. Umur pasien
b. Panjang dari daerah yang tidak bergigi
c. Kehilangan dukungan jaringan

4. Jenis-jenis Gigi Tiruan


a. Gigi tiruan sebagian lepasan : protesa yang menggantikan beberapa gigi
asli dalam satu regio yang dapat dipasang dan dilepas oleh pasien. 24
b. Gigi tiruan cekat : gigi tiruan yang menggantikan satu atau lebih gigi as
li yang hilang dan dilekatkan secara permanen menggunakan semen ke
gigi penyangga yang telah di preparasi. 25

6
c. Gigi tiruan lengkap: gigi tiruan lepasan yang menggantikan semua gigi
asli dan struktur jaringan yang hilang pada rahang atas dan rahang bawa
h. 26

D. Kualitas hidup
Menurut World Health Organization Quality of life (WHOQOL), kualitas
hidup adalah kondisi lansia yang meliputi kesehatan fisik, ketergantungan ban
tuan medis, kegelisahan pada saat tidur, penyakit, aktivitas sehari-hari, mobili
tas, kesehatan secara psikologis yaitu pikiran, penampilan dan gambaran jasm
ani. 27
Dalam kehidupan, seseorang dapat mencapai kehidupan yang sejahtera d
engan kualitas hidup yang tinggi (wellbeing), namun jika memiliki kualitas hi
dup yang rendah maka dapat mengalami hidup yang tidak sejahtera (ill-being)
28

Pada saat memasuki lanjut usia, lansia dapat mengalami perubahan pada
fisik, kognitif, dan psikososial. Kualitas hidup memiliki 4 domain, yaitu: 29
a. Kesehatan fisik
b. Kesehatan psikologi
c. Hubungan sosial
d. Lingkungan

7
BAB III
KERANGKA TEORI

Kehilangan gigi menjadi masalah yang sangat berpengaruh pada kualitas hid
up lansia dikarenakan mengganggu fungsi pengunyahan. Lansia akan mengalami
kehilangan gigi dan dapat merubah struktur rongga mulut seperti mempengaruhi j
aringan tulang, otot-otot, saraf-saraf, fungsi orofasial yang berkurang, dan akan ter
jadi perubahan elastisitas jaringan mukosa pada rongga mulut. Kehilangan gigi pa
da lansia disebabkan oleh karies dan penyakit periodontal. Namun, kehilangan gig
i pada lansia tidak hanya dipengaruhi oleh penyakit gigi dan mulut tetapi dapat ju
ga di pengaruhi oleh usia dan kondisi sistemik. Terdapat beberapa jenis gigi tirua
n, yaitu gigi tiruan sebagian lepasan, gigi tiruan cekat, dan gigi tiruan lengkap. G
igi tiruan sebagian lepasan dapat digunakan untuk menggantikan sebagian gigi asl
i yang tanggal dan dapat mengembalikan fungsi jaringan yang masih ada.
Gigi tiruan sebagian lepasan yang dibuat dengan baik dapat memperbaiki fu
ngsi pengunyahan pada lansia untuk meningkatkan kualitas hidup. Namun, tidak
semua gigi tiruan sebagian lepasan yang digunakan dapat sesuai dengan keinginan
pasien seperti adanya rasa longgar, rasa sakit saat digunakan dan tidak stabil sehin
gga mengganggu fungsi pengunyahan. Gigi tiruan sebagian lepasan dapat terbuat
dari bahan akrilik dan kerangka logam. Pembuatannya dimulai dari mencetak rah
ang pasien, membuat desain gigi tiruan, merencanakan dimensi vertical dan juga o
klusi sentris, memilih gigi yang sesuai dengan bentuk wajah dan umur, penyusuna
n gigi diatas malam, melakukan conturing, packing, processing, deflasking, pemas
angan kembali, melakukan pengasahan, penyelesaian gigi tiruan, dan melakukan p
emolesan.
Dokter gigi bertugas untuk memberikan instruksi pada lansia tentang bagai
mana cara merawat gigi tiruan sebagian lepasan agar dapat berguna dengan baik s
esuai fungsinya yang bertujuan untuk menambah pengetahuan. Keuntungan dari
penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan adalah mudah di bersihkan, dapat menjad
i alternatif untuk mengembalikan fungsi pengunyahan, dapat mencegah bergesern

8
ya gigi asli ke daerah yang tidak bergigi, memperbaiki keadaan psikologis individ
u, mencegah resorpsi tulang alveolar dan mengembalikan fungsi fonetik.
Kualitas hidup yang baik merupakan keinginan lansia agar memiliki masa tu
a yang penuh makna dan bahagia. Dengan bantuan gigi tiruan sebagian lepasan, d
apat membantu menjaga kesehatan tubuh lansia dengan mengkonsumsi makanan
yang bergizi dan menjaga metabolisme tubuh tetap stabil.

9
Kehilangan gigi

Etiologi Dampak

Penyakit periodontal Menurunnya fungsi p


dan karies engunyahan

Rehabilitasi dengan
gigi tiruan

Gigi tiruan sebagia


Gigi tiruan cekat Gigi tiruan lengkap
n lepasan

Kualitas hidup lansia pengguna


gigi tiruan sebagian lepasan ter
hadap fungsi pengunyahan

Quality of Masticatory Funct


ion (QMF)

Gambar 1. Kerangka Teori

10
BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian yang dilakukan pada peneitian ini bersifat observasional
deskriptif dengan menggunakan rancangan studi, cross-sectional.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi : Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Trisakti
Waktu : September 2023 – Januari 2024

C. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi Penelitian
Seluruh pasien yang menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan di Ru
mah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Trisakti dengan periode penelitian S
eptember 2023 – Januari 2024.
2. Sampel Penelitian
Pasien yang menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan di Rumah Saki
t Gigi dan Mulut Universitas Trisakti dengan periode penelitian September
2023 – Januari 2024
n=

n=

n = 50

11
Berdasarkan hasil perhitungan ini, maka jumlah sampel minimal penel
itian ini adalah 50 Orang.
Keterangan :
n = besar sampel
N = besar populasi
e = nilai besaran toleransi kesalahan

D. Kriteria Inklusi
1. Pasien yang memakai gigi tiruan sebagian lepasan dengan klasifikasi Kenn
edy kelas I dan kelas II yang berkenan menjadi responden dalam penelitian
dan dapat mengisi informed consent serta kuisioner
2. Pasien dapat berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia
3. Responden berusia 50-80 tahun

E. Kriteria Eksklusi
Pasien pengguna gigi tiruan cekat dan gigi tiruan lengkap

12
F. Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala

Kehilangan gigi adalah masalah Kuisioner 5 = selalu Interval


kesehatan gigi dan mulut yang dapat Quality of 4 = sering
mengganggu fungsi pengunyahan, Masticatory 3 = kadang-
Kualitas Lansia bicara, serta psikologis individu yang Function kadang
Pengguna Gigi dapat mempengaruhi kualitas hidup. 2 = Jarang
Tiruan Sebagian Kualitas hidup adalah kondisi lansia 1 = Tidak
Lepasan yang meliputi kesehatan fisik, pernah
Terhadap Fungsi ketergantungan bantuan medis,
Pengunyahan kegelisahan pada saat tidur, penyakit,
aktivitas sehari-hari, mobilitas, dan
kesehatan secara psikologis yaitu
pikiran.
Usia Usia adalah waktu hidup yang KTP dan data Middle age Ordinal
dihitung dari tanggal lahir sampai pada rekam = 45-59
saat penelitian dimulai medis pasien tahun
di RSGM-P Elderly =
FKG 60-74 tahun
Universitas Old = 75-
Trisakti 90 tahun
Very old =
> 90 tahun
Jenis Kelamin Jenis kelamin merupakan perbedaan KTP dan data 1 = laki- Nominal
antara laki-laki dan perempuan pada rekam laki
secara biologis sejak orang itu medis pasien 2=
dilahirkan di RSGM-P Perempuan
FKG
Universitas
Trisakti

13
G. Alat dan Bahan Penelitian
1. Informed Consent
2. Kuisioner QMF

14
3. Pulpen
4. Microsoft excel
5. SPSS versi 2.60
H. Cara Kerja
Penelitian dimulai dengan mengajukan Ethical Clearance ke Komisi
Etik Penelitian Kesehatan FKG Universitas Trisakti sebelum memulai
melakukan penelitian. Setelah mendapatkan persetujuan dari komisi etik,
peneliti siap melakukan penelitian secara luring. Pemilihan subjek penelitian
berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi bila subjek bersedia melakukan
penelitian.
Peneliti bekerjasama dengan penanggung jawab rekam medik pasien
di RSGM-P FKG Universitas Trisakti untuk mendapat data diri calon subjek.
Lansia yang memenuhi kriteria inklusi di RSGM-P Universitas Trisakti
diminta mengisi lembar persetujuan dalam bentuk kertas dan akan
mendapatkan penjelasan mengenai penelitian yang akan dilakukan. Lembar
kuisioner QMF diisi oleh pasien sendiri atau dibantu dengan membacakan
pertanyaan kuisioner dan menuliskan jawaban yang di berikan pasien.
Peneliti akan menilai kualitas hidup lansia pengguna gigi tiruan sebagian
lepasan terhadap fungsi pengunyahan.

KUESIONER KUALITAS FUNGSI PENGUNYAHAN

15
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :

Kuisioner ini bertujuan untuk menilai pilihan makanan anda dan kemampuan anda
dalam mengunyah makanan

No. Pertanyaan Tidak Jarang Kadang- Sering Selalu


pernah kadang
1. Apakah anda mengalami kesulitan
mengunyah potongan kecil daging
sapi?
2. Apakah anda mengalami kesulitan
mengunyah potongan kecil ayam?
3. Apakah anda mengalami kesulitan
mengunyah daging giling?
4. Apakah anda mengalami kesulitan
mengunyah sayuran mentah yang
keras, tanpa memotongnya?
5. Apakah anda mengalami kesulitan
mengunyah buah yang mentah
yang keras, tanpa memotongnya?
6. Apakah anda mengalami kesulitan
mengunyah buah mentah yang
keras, setelah dipotong menjadi
empat bagian?
7. Apakah anda mengalami kesulitan
mengunyah kulit buah mentah
yang keras?
8. Apakah anda mengalami kesulitan
mengunyah roti berkulit?
9. Apakah anda mengalami kesulitan
mengunyah kacang-kacangan dan
biji-bijian?
10. Apakah anda mengalami kesulitan
mengunyah dengan protesa gigi
anda?
11. Apakah anda harus melepas salah
satu atau kedua protesa gigi anda
agar bisa makan?
12. Apakah anda harus minum sambal
makan untuk memudahkan

16
menelan?
13. Apakah anda harus menambahkan
saus ke makanan anda untuk
memudahkan menelan?
14. Apakah anda harus merendam
makanan untuk memudahkan
mengunyah dan/atau menelan?
15. Apakah pilihan makanan anda
terbatas karena menggunakan
protesa gigi?
16. Secara umum, apakah makanan
anda dapat dikunyah dengan baik
sebelum ditelan?
17. Pernahkah anda makan daging
sapi yang dipotong kecil-kecil?
18. Apakah anda perlu menggiling
daging sapi sebelum dimakan?
19. Pernahkah anda makan ayam yang
dipotong kecil-kecil?
20. Apakah anda perlu menggiling
ayam sebelum dimakan?
21. Apakah perlu untuk mengubah
daging menjadi puree (makanan
yang dihaluskan ) untuk dimakan?
22. Pernahkan anda makan apel segar
tanpa memotongnya?
23. Apakah perlu mengupas apel
sebelum dimakan?
24. Apakah perlu memotong apel
menjadi empat bagian untuk
dikunyah?
25. Apakah anda perlu memotong apel
menjadi bagian kecil untuk
dikunyah?
26. Apakah perlu mengubah buah
menjadi puree (makanan yang
dihaluskan) untuk dimakan?
27. Pernahkah anda makan wortel
segar tanpa memotongnya?
28. Apakah perlu untuk memotong
wortel menjadi potongan-
potongan kecil untuk dikunyah?

17
DAFTAR PUSTAKA

18
1. Rizkillah M, N Safira Isnaeni, Putri R & Fadilah N. Pengaruh kehilangan gigi post
erior terhadap kualitas hidup pada kelompok usia 45-65 tahun. Padjadjaran J Dent
Res Student, Februari 2019 vol. 3.
2. Budiono N. D. P. & Rivai A. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup lan
sia. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada 2021(10), 371–379.
3. Silva E Farias, I. P. et al. Physical and psychological states interfere with health-r
elated quality of life of institutionalized elderly: A cross-sectional study. BMC Ge
riatri 2020 (20).
4. Aziza Sri Sunarto R, Prasetyowati S, Fitria Ulfah S, Keperawatan Gigi Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya, J. & Kunci, K. Pengetahuan Faktor
Penyebab dan Dampak Kehilangan Gigi Pada Warga Lansia di Trenggalek. Indon
esian Journal Of Health and Medical. 2021 vol. 1
5. Suharyono S, Peluru H. N. & Yuniarly E. The Behaviour of Maintenance Remova
ble Partial Dentures of the Incidence of Gingivitis in Elderly. JDHT Journal of De
ntal Hygiene and Therapy. 2023 (4), 82–87.
6. Halim J, Elias S, Astoeti T. E. & Anggraini W. Hubungan kemampuan mastikasi
pemakai gigi tiruan lengkap dengan kekuatan gigit, ketebalan musculus masseter,
kemampuan kognitif, dan kualitas hidup lansia; Relationship between the masticat
ory ability of complete denture wearers with bite force, thickness of muscle masse
ter, cognitive function, and quality of life in elderly. Jurnal Kedokteran Gigi Univ
ersitas Padjadjaran. 2021 (33), 222
7. Intan M. et al. Hubungan Kehilangan Gigi Dengan Fungsi Kognitif Pada Lansia. J
urnal Keperawatan Medika 2022 vol. 1.
8. Arifin A, Dosen Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Denpasar. GIGI LANSIA; 2
016.
9. K Sri Melfa Damanik N Kep M & Hasian N. Modul Bahan Ajar; 2019
10. Wahyuni L A, Nurilawaty V, Widiyastuti R & Purnama T. Pengetahuan Tentang
Penyebab dan Dampak Kehilangan Gigi Terhadap Kejadian Kehilangan Gigi Pada
Lansia. JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy.2021 (2), 52–57
11. Sugiatno E & Th Esti Tjahjanti, dan M. Pengaruh Kehilangan Gigi Posterior Raha
ng Atas dan Rahang Bawah Terhadap Gangguan Sendi Temporomandibula (Tinja
uan Klinis Radiografi Sudut Inklinasi Eminensia Artikularis). 2016 vol. 6
12. Mangundap, G C M Wowor, V N S & Mintjelungan C N. Efektivitas Penggunaa
n Gigi Tiruan Sebagian Lepasan terhadap Fungsi Pengunyahan pada Masyarakat
Desa Pinasungkulan Kecamatan Modoinding. E-GiGi, 2019 7(2). https://doi.org/1
0.35790/eg.7.2.2019.24161
13. Khodaeian N, Rismanchian M, Behzadi A, & Jowkar F. Validity and reliability of
a Persian version of the quality of masticatory function questionnaire for edentulo
us patients. Dent Res J (Isfahan). 2016:13(2);160 www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/jour
nals/1480
14. Kusumo, Mahendro Prasetyo .Buku Lansia. Yogyakarta: Lembaga Penelitian, Pub
likasi, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UMY. 2020.

19
15. Chotimah C, Asian S, Fairuz A & Biba A. T. Penyuluhan Gigi Tiruan pada Lansia
dan Pencegahan Denture Stomatitis. 2022. vol 2.
16. Dewi, Ni Made Indah Mustia. Gambaran Kualitas Tidur Pada Lansia Di Desa
Mambang Kecamatan Selemadeg Timuer Kabupaten Tabanan Tahun 2022. D
iploma thesis, Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Keperawatan 2022.
17. Siagian K. V. & Bahar A. Penurunan fungsi keadaan gigi dan mulut (oral hypofun
ction) terkait risiko sarkopenia pada lansia-Kajian Literatur. e-GiGi 2023 11, 70–7
8.
18. Vol, D. J. K. G. Gambaran Pola Kehilangan Gigi Sebagian Pada Masyrakat Desa
Guntung Ujung Kabupaten Banjar. 2014.
19. Fatmasari D, Satuti N. E. & Wiyatini T. Relationship Between Number and
Region of Tooth Loss with The Quality of Life in The Elderly. Dental Journal
2022 vol. 9.
20. Siagian, K. V et al. Kehilangan sebagian gigi pada rongga mulut. Jurnal e-Clinic
(eCl) 2016 vol. 4.
21. Puspitasari G A, Damayanti L. & Kusumadewi, A.-N. Laporan penelitian pola ke
hilangan gigi berdasarkan klasifikasi Kennedy serta penyebab utama kehilangan g
igi pada rahang atas atau rahang bawah usia dewasa muda. 2022.doi:10.24198/jkg.
v34i3.34202.
22. Carr A. B, Brown D. T. (David T., Revision of (expression): Carr, A. B. & Preced
ed by (work): McCracken, W. L. McCracken’s removable partial prosthodontics.
23. Phoenix et al. STEWART’S CLINICAL REMOVABLE PARTIAL PROSTHOD
ONTICS Fourth Edition. www.konkur.in.
24. Sari R. Perawatan Edentulous Klas I Applegate Kennedy dengan Gigi Tiruan
Sebagian Lepasan Resin Akrilik. Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi). 2021 vol. 4.
25. Diandita P, Cahyani E & Faizah A. Pengaruh Posisi Silkworm Fiber Terhadap
Kekuatan Diametral Silkworm Fiber Reinforced Composite. Desember. 2017. vol.
26. Yunisa, F. STUDY GUIDE MODUL DENTAL PROSTHETIC. 2019.
27. Supriani A, Nur Rosyidah N P, Dian Husada Mojokerto, Stik. & Studi DIII Kebid
anan, P. Analisis Domain Kualitas Hidup Lansia Dalam Kesehatan Fisik dan
Psikologis Domain Analysis of Quality of Life In The Elderly Physical and Psych
ological Health. 2021.vol. 12.
28. Dwinta Sari, G. et al. Analisis Kualitas Hidup Kesehatan Gigi dan Mulut Pada
Lansia (Tinjauan Pada Pensiunan PNS Pemko Banjarmasin) ANALYSIS OF QU
ALITY OF LIFE DENTAL AND ORAL HEALTH IN THE ELDERLY (Overvie
w of Retired Civil Servants at Pemko Banjarmasin). Jurnal Kesehatan Masyarak
at; 2022.9, 66–72.
29. Dian, O. et al. Hubungan Fungsi Kognitif Dengan Kualitas Hidup Lansia. 2021
(2)

20

Anda mungkin juga menyukai