( B P KM )
BLOK XIV
Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala karunia-NYA, sehingga
pembuatan Buku Pedoman/Panduan Kegiatan Mahasiswa Blok 14 yang berjudul Rehabilitasi
Sistem Stomatognati III ini dapat diselesaikan pada waktunya.
Buku ini merupakan pedoman/panduan kerja bagi mahasiswa selama proses
pembelajaran yang berlangsung di blok 14, yang dilakukan secara active learning melalui
metoda Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBL)
Dalam blok 14 ini, mahasiswa mempelajari masalah akibat kehilangan gigi dengan atau
tanpa kehilangan jaringan di sekitarnya, dampak yang ditimbulkan dan penanggulangannya
dengan gigi tiruan penuh. Hal ini merupakan pemahaman dan penerapan pengetahuan Ilmu
Kedokteran Dasar, Ilmu Kedokteran klinik dan Ilmu Kedokteran Gigi Dasar (IMKG dan Biologi
Oral) serta Periodonsia untuk menunjang perawatan dengan pembuatan gigi tiruan penuh.
Dengan demikian untuk memulihkan sistem stomatognatik, mahasiswa diharapkan mampu
untuk melakukan pemeriksaan (Klinis dan Radiografik), menegakkan diagnosis, merencanakan
perawatan, memperkirakan prognosis, menentukan alternatif perawatan dan melakukan rujukan
yang diperlukan sesuai dengan etika perawatan yang profesional dan pendekatan multidisiplin
ilmu.
Kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna peningkatan kualitas
isi buku ini sehingga dapat bermanfaat baik untuk mahasiswa maupun staf pengajar. Terima
kasih dan penghargaan yang setinggi–tinginya kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu penerbitan buku pedoman ini.
1
DAFTAR ISI
JUDUL BUKU.............................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................. 1
DAFTAR ISI................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN
1.1. GAMBARAN UMUM BLOK 14........................................................................ 3
1.2. URGENSI BLOK 14 .......................................................................................... 3
1.3 HUBUNGAN DENGAN BLOK SEBELUMNYA.............................................. 4
1.4. HUBUNGAN DENGAN BLOK BERIKUTNYA............................................... 4
1.5. TUJUAN BLOK.................................................................................................. 4
1.6. URAIAN BLOK................................................................................................... 4
1.7. AREA KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI OLEH MAHASISWA……. 4
1.8. TOPIC TREE........................................................................................................ 6
1.9. FORMAT AKTIVITAS BELAJAR...................................................................... 6
MODUL DAN TOPIK
2.1. MODUL PEMBELAJARAN BLOK 14............................................................... 9
SKENARIO DAN LEARNING OBJECTIVE
3.1. SKENARIO 1 GIGI TIRUAN PENUH IMMEDIATE....................................... 13
3.2.SKENARIO 2 GIGI TIRUAN PENUH TUNGGAL.......................................... 15
EVALUASI PENILAIAN
4.1. UJIAN DAN PENILAIAN.................................................................................. 17
4.2. TAHAP EVALUASI …………………….......................................................... 20
4.3. UJIAN PERBAIKAN.......................................................................................... 20
4.4 SUMBER BELAJAR DAN LAPORAN………………………………………... 20
LAMPIRAN................................................................................................................. 22
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 GAMBARAN UMUM BLOK
Masalah kehilangan gigi dengan atau tanpa kehilangan jaringan di sekitarnya, walau
pada awalnya tidak menimbulkan keluhan, tetapi tanpa perawatan dan bertambahnya jumlah
kehilangan gigi, akan menimbulkan berbagai gangguan dan penyakit pada sistem stomatognatik.
Gangguan-gangguan tersebut dapat meliputi gangguan pada fungsi pengunyahan, bicara,
penelanan, sendi, dan estetika, bahkan juga mempengaruhi faktor psikologis pasien. Berbagai
masalah tersebut dapat ditanggulangi dengan perawatan prostodontik.
Prostodonsia adalah cabang ilmu kedokteran gigi yang mempelajari cara penanggulangan
masalah fungsi sistem stomatognatik akibat kerusakan/kelainan, atau kehilangan gigi dan/atau
jaringan di sekitarnya. Dalam blok ini akan dipelajari perawatan dengan gigi tiruan lepas yang
dapat berupa Gigi Tiruan Sebagian atau Gigi Tiruan Penuh. Dalam menanggulangi masalah ini
perlu dilakukan berbagai pemeriksaan, antara lain : anamnesis, tujuan kedatangan pasien, riwayat
gigi tiruan lama, keadaan sosial-ekonomi, keadaan kesehatan umum, pemeriksaan keadaan intra
dan ekstra oral, gambaran radiografis, studi model, dan hasil pemeriksaan laboratorium. Selain
pemeriksaan tersebut, pada pasien geriatri perlu pula diketahui faktor-faktor yang berperan
dalam proses penuaan. Selanjutnya dari kumpulan data utama, ditentukan diferensial diagnosis,
diagnosis, rencana perawatan, inform consent pasien yang kemudian diikuti dengan pelaksanaan
perawatan prostodontik serta penanggulangan masalah-masalah yang terkait dengan perawatan
tersebut. Diferensial diagnosis dalam prostodontik merupakan berbagai alternatif perawatan
prostodontik pada suatu kasus tertentu.
Diagnosis adalah penetapan macam gigi tiruan yang terbaik bagi suatu kasus tertentu,
yang ditentukan berdasarkan kumpulan data utama hasil pemeriksaan komprehensif pasien.
Rencana perawatan adalah perkiraan perawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi
masalah kasus, dengan memperhatikan faktor pendukung dan faktor yang merugikan, serta
merujuk kasus bila diperlukan untuk memperbaiki keadaan pasien.
Dengan demikian maka jelaslah bahwa untuk menanggulangi suatu kasus kehilangan
gigi, diperlukan pemahaman dan pengertian yang cukup terhadap keilmuan terkait, langkah-
langkah diagnosis yang tepat, prosedur koreksi atau rehabilitasi, serta hal-hal lain yang
diperlukan dalam penatalaksanaan, sesuai etika profesi dan Standard Operational Proscedures
(SOP) yang berlaku.
Ilmu prostodonsia sangat terkait dengan sistem stomatognati dan harus diketahui oleh
peserta didik terutama komponen-komponen dari sistem ini. Kehilangan gigi, baik sebagian
maupun seluruh gigi, dapat menyebabkan terganggunya sistem stomatognati. Peserta didik harus
mampu menegakkan diagnosis, rencana perawatan dan perkiraan prognosis untuk perawatan gigi
tiruan lepas dengan pertimbangan aspek biomekanika dan lainnya sehingga sistem stomatognati
dapat berfungsi normal atau optimal. Peserta didik juga harus dapat menilai apakah pada suatu
kasus perlu melakukan rujukan bila diperlukan sesuai dengan etika perawatan yang profesional
3
dengan pendekatan multidisiplin ilmu. Pemahaman mengenai rehabilitasi sistem stomatognati ini
diperlukan untuk penerapan ilmu prostodonsia di klinik.
Blok 14 ini berhubungan dengan Ilmu Kedokteran Gigi Dasar yang meliputi Dental
Anatomi, Ilmu Material Kedokteran Gigi, Periodonsia dan Radiologi Kedokteran Gigi.
Berhubungan juga dengan gangguan/ kelainan tumbuh kembang dan oklusi yang meliputi
tumbuh kembang dan gerodontologi.
Blok Rehabilitasi Sistem Stomatognati III terdiri dari 5 modul dan 2 skenario, yang
berlangsung selama 5 minggu (14 Oktober 2019 – 22 November 2019). Adapun materi pada
blok ini terdiri dari mata ajar sebagai berikut :
1. Pertimbangan dasar dan Diagnostik perawatan prostodonti
2. Tatalaksana/Perawatan Gigi Tiruan Penuh
3. Biomekanika Gigi Tiruan Penuh
4. Tatalaksana/Perawatan Gigi Tiruan Penuh Immediate
5. Tatalaksana/Perawatan Gigi Tiruan Penuh Tunggal
Domain I : Profesionalisme
- Menjaga hubungan terbuka dan jujur serta saling menghargai dengan pasien, pendamping
pasien dan sejawat (C3, P3, A3).
- Mampu bersikap empati terhadap pasien akan keluhan kesehatan gigi dan mulut yang
mereka kemukakan (C3, P3, A3).
4
- Mampu memperkirakan keterbatasan kemampuan diri untuk kepentingan rujukan (C3, P3,
A4).
- Memberikan pelayanan kedokteran gigi yang manusiawi dan komprehensif (C3, P5, A3).
5
1.8 TOPIC TREE
Prostodonti
Aktifitas belajar dirancang dengan metode PBL dibagi dalam beberapa kegiatan
pembelajaran untuk mencapai kompetensi berupa: kuliah pakar, diskusi tutorial, skills lab,
praktikum/reinforcement dan belajar mandiri.
1. SCAL (Student Centered Active Learning)
2. Diskusi Tutorial PBL (Problem Based Learning)
3. Belajar Mandiri
4. Konsultasi Pakar (Narasumber)
5. Pleno Skenario
6. Pembuatan Makalah.
6
Ad.1. SCAL (Student Centered Active Learning)
SCAL merupakan singkatan dari Student Centered Active Learning. Metode ini
mengharapkan mahasiswa menjadi lebih aktif dan mandiri baik dari aspek individual maupun
aspek kelompok, serta bertanggung jawab terhadap penguasaan ilmu pengetahuan yang
diharapkan pada blok ini. Peran pakar (narasumber) pada metode ini adalah sebagai mitra dalam
proses pembelajaran. Metode ini dilaksanakan dalam bentuk diskusi dengan pakar (narasumber)
dengan diawali pemberian materi pembelajaran melalui e-learning oleh pakar (narasumber)
beberapa hari sebelum SCAL berlangsung. SCAL diberikan oleh dosen yang memiliki
kompetensi akademik dalam bidang yang menjadi materi pembelajaran yang akan didiskusikan
pada Blok 14 ini. SCAL dilakukan sebanyak 12kali (per SCAL 3 x 50 menit).
7
Ad.2. Diskusi Tutorial
1. Kegiatan ini bertujuan untuk memicu mahasiswa mencari jawaban terhadap masalah yang
dihadapi melalui proses diskusi dan belajar mandiri secara aktif dengan menggunakan semua
sumber belajar yang ada.
2. Diskusi kelompok dilakukan sebanyak dua kali selama 2 jam.
3. Diskusi kelompok dibimbing oleh fasilitator.
4. Diskusi membahas tentang pemicu yang telah ditetapkan.
5. Diskusi bersama tutor sebanyak 2x2 jam tiap minggu dengan menjalankan prinsip ”The seven
jumps”
6. Diskusi tutorial pertama dalam tiap pemicu hanya menjalankan langkah 1-5, selanjutnya pada
diskusi tutorial kedua menyelesaikan langkah 6 & 7.
8
BAB 2
MODUL DAN TOPIK
MODUL 1
DIAGNOSTIKA GTP
Pendahuluan
Hilangnya seluruh gigi dapat mempengaruhi keseimbangan fungsi sistim stomatognati,
yang meliputi gigi, jaringan periodontal, sendi temporo mandibular, otot dll. Tujuan
penggantian gigi yang hilang adalah untuk memperbaiki kestabilan gaya-gaya pada sistim
stomatognati.
Prosedur diagnosis merupakan prosedur baku yang sangat penting dipahami oleh
seorang dokter gigi. Kerusakan/kelainan/kehilangan gigi yang memerlukan gigi tiruan dapat
dikenali atau diidentifikasi melalui langkah-langkah berdasarkan pada pendekatan terhadap
suatu masalah (problem oriented approach). Diagnosis dalam bidang prostodonsia juga
membutuhkan berbagai informasi tentang kasus yang bersangkutan dan berdasarkan
informasi itulah dilakukan identifikasi terhadap masalah-masalah pokok serta faktor-faktor
yang mungkin menjadi penyebabnya.
Untuk menegakkan suatu diagnosis, diperlukan berbagai pemeriksaan dan kartu rekam
medik. Selanjutnya perlu pula ditetapkan differential diagnosis dan prognosis dengan
mempertimbangkan taktor-faktor yang mempengaruhinya
Referensi:
1. Zarb GA., Bolender CL., Hickey JC., Carlson GE., Boucher’s Prosthodontics Treatment
for Edentulous Patients. CV.Mosby Co. St.Louis, 12th ed. 2004.
2. Krol AJ, Jacobson TE, Removable Raetial Denture Design. Outline Syllabus.ndent. San
Rafael. 4th ed. 1990
3. Heartwell CM., Rahn AO., Syllabus of Complete Dentures. Lea &Febinger, Philadelphia
1984.
4. Carr AB, McGivney GP., Brown DT., McCracken’s Removable Partial Prosthodontics.
11th ed. 2005.
9
MODUL 2
GIGI TIRUAN PENUH LEPASAN
Pendahuluan
Kasus kehilangan gigi dapat berupa kehilangan satu atau beberapa gigi pada rahang atas
dan atau rahang bawah, atau kehilangan seluruh gigi geligi pada rahang atas atau rahang
bawah. Bila terjadi kehilangan gigi seluruhnya, maka dapat ditanggulangi dengan pembuatan
Gigi Tiruan penuh lepasan. Pada modul ini akan dibahas Gigi Tiruan penuh lepasan
berdasarkan sisa jaringan pendukung dan bahan yang digunakan. Macam Gigi Tiruan
ditetapkan berdasarkan kondisi gigi yang ada, jaringan penyangga tulang alveolar, dan
mukosa pendukungnya serta kondisi kesehatan umum pasien. Perlu pula dipertimbangkan
yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembuatan gigi tiruannya.
Referensi:
1. Zarb GA., Bolender CL., Hickey JC., Carlson GE., Boucher’s Prosthodontics
Treatment for Edentulous Patients. CV.Mosby Co. St.Louis, 12th ed. 2004.
2. Phoenix RD., Cagna DR., Stewart’s Clinical Removable Partial Prosthodon-tics.
Quintessence, Chicago, 3rd ed. 2003.
3. Carr AB, McGivney GP., Brown DT., McCracken’s Removable Partial
Prosthodontics. 11th ed. 2005.
MODUL 3
BIOMEKANIKA GIGI TIRUAN PENUH
Pendahuluan
GTP di desain untuk mengembalikan fungi pengunyahan pasien yang tidak bergigi.
Dokter gigi harus memahami kemungkinan pergerakkan yang mungkin terjadi pada GTP
sewaktu berfungsi akibat adanya beban fungsional seperti beban pengunyahan dan mampu
membuat desain GTP dengan baik sehingga mampu mengontrol pergerakan yang terjadi,
dan tidak menyebabkan kelainan pada jaringan pendukung.
Kemampuan utnuk memahami berbagai pergerakan yang terjadi dan hubungannya
dengan beban yang diterima oleh gigi, jaringan pendukung dan gigi tiruan , yaitu besar dan
arahnya, serta kaitannya dengan desain GTP inilah yang dipelajari dalam biomekanika GTP.
Biomekanika merupakan penerapan prinsip-prinsip enginnering pada struktur biologis
(dalam hal ini rongga mulut).
Sasaran Pemelajaran Terminal
10
Mahasiswa mampu memahami berbagai pergerakan yang terjadi dan hubungannya
dengan beban yang diterima oleh gigi dan jaringan pendukung dan gigi tiruan
sehinggamampu membuat desain GTP yang dapat mengontrol pergerakan yang terjadi dan
GTP yang dibuat berfungsi baik tidak menyebabkan kelainan pada jaringan pendukung,
serta mampu mampu menetapkan oklusi dan artikulasi pada GTP.
Referensi:
1. Phoenix RD., Cagna DR., Stewart’s Clinical Removable Partial Prosthodon-tics.
Quintessence, Chicago, 3rd ed. 2003.
4. Carr AB, McGivney GP., Brown DT., McCracken’s Removable Partial
Prosthodontics. 11th ed. 2005.
MODUL 4
GIGI TIRUAN PENUH IMMEDIATE
Pendahuluan
Kasus kehilangan gigi seluruhnya dapat berpengaruh pada pengunyahan, penampilan dan
kepercayaan diri pasien. Beberapa pasien ingin segera mengganti gigi yang hilang dengan
gigi tiruan yang baru. Hal ini dapat di tanggualangi dengan pembuatan gig tiruan penuh
immediate.Pada modul ini akan dibahas Gigi Tiruan penuh immediate, dalam lingkup
penatalaksanaan Perlu pula dipertimbangkan yang dapat mempengaruhi keberhasilan
pembuatan gigi tiruannya.
Referensi:
1. Zarb GA., Bolender CL., Hickey JC., Carlson GE., Boucher’s Prosthodontics Treatment
for Edentulous Patients. CV.Mosby Co. St.Louis, 12th ed. 2004.
2. Phoenix RD., Cagna DR., Stewart’s Clinical Removable Partial Prosthodon-tics.
Quintessence, Chicago, 3rd ed. 2003.
3. Carr AB, McGivney GP., Brown DT., McCracken’s Removable Partial Prosthodontics.
11th ed. 2005.
11
MODUL 5
GIGI TIRUAN PENUH TUNGGAL
Pendahuluan
Kasus kehilangan gigi dapat berupa kehilangan satu atau beberapa gigi pada rahang atas
dan atau rahang bawah, dapat juga berupa kehilangan gigi seluruhnya pada rahang atas atau
pada rahang bawah. Kehilangan gigi seluruhnya dapat terjadi pada rahang atas saja atau
rahang bawah saja. Pada modul ini akan dibahas Gigi Tiruan Penuh Tunggal dalam lingkup
penatalaksanaan termasuk berdasarkan sisa gigi dan jaringan pendukung yang tersisa serta
bahan yang digunakan.
Referensi:
1. Heartwell CM., Rahn AO., Syllabus of Complete Dentures. Lea & Febinger, Philadelphia
1984.
2. Zarb GA., Bolender CL., Hickey JC., Carlson GE., Boucher’s Prosthodontics Treatment
for Edentulous Patients. CV.Mosby Co. St.Louis, 12th ed. 2004.
3. Laney MR., Gibilisco JA. Diagnosis and Treatment in Prosthodontics. Philadelphia. Lea &
Febiger. 1983
4. Rahn AD, Heartwell CM. Textbook of Complete Dentures. Philadelphia. Lea & Febiger.
1993
12
BAB 3
EVALUASI PENILAIAN
Mengacu pada sistem penilaian Unsyiah sebagaimana tercantum di dalam Buku Panduan
Akademik Program Studi Pendidikan Dokter Gigi, Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan
metode Problem Based Learning (PBL), menetapkan pembobotan untuk setiap nilai angka,
huruf, dan bobot mutu untuk tingkat kompetensi tinggi adalah sebagai berikut :
13
3. UTS (25%)
4. UAS (25%)
Nilai Lulus minimal BC (Varian II)
14
1. Kurang menguasai materi (75% materi yang dikuasai)
2. Jarang terjadi kontak mata dengan anggota diskusi
Baik 50%-74%
3. Menjelaskan dengan suara jelas
4. Pendengar kurang antusias
1. Kurang menguasai materi (50% materi yang dikuasai)
2. Presenter hanya membaca flipchart
Kurang 25%-50%
3. Menjelaskan dengan suara tidak jelas
4. Pendengar kurang antusias
1. Tidak menguasai materi
2. Presenter terus membaca flipchart dan catatan
Sangat Kurang <25% 3. Menjelaskan dengan suara tidak jelas
4. Pendengar tidak antusias (mengantuk atau berdiskusi
sendiri-sendiri)
15
4.2 TAHAP EVALUASI
a. Perbaikan nilai pra-yudisium diwajibkan bagi mahasiswa yang mendapat nilai D dan E.
Nilai tertinggi yang dapat dicapai adalah C.
b. Nilai yang diambil adalah nilai terbaik setelah ujian perbaikan.
c. Mahasiswa yang memperoleh nilai B dan C diperbolehkan mengikuti perbaikan nilai
pada tahun akademik berikutnya dengan syarat sebagai berikut:
Peserta perbaikan harus mengikuti seluruh kegiatan blok yang akan diulang.
Apabila pada saat ujian berlangsung peserta ujian perbaikan tidak hadir, maka
ditetapkan nilainya menjadi E.
Nilai tertinggi yang dapat dicapai adalah A.
Ujian perbaikan hanya diberikan 1(satu) kali pada akhir semester Gasal dan Ganjil
sebelum yudisium.
Blok ini tidak menerima hasil reduplikasi dari sumber yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan seperti Wikipedia dan artikel bebas. Tim Blok
merekomendasikan kepada fasilitator agar menegaskan penggunaan jurnal, buku, dan
atau sumber-sumber ilmiah lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan untuk dijadikan
sumber pembahasan per tutorial baik dalam DK 2 ataupun laporan.
16
3. Krol AJ, Jacobson TE, Removable Raetial Denture Design. Outline Syllabus. Indent.
San Rafael. 4th ed. 1990
4. Heartwell CM., Rahn AO., Syllabus of Complete Dentures. Lea &Febinger,
Philadelphia 1984.
5. Carr AB, McGivney GP., Brown DT., McCracken’s Removable Partial
Prosthodontics. 11th ed. 2005.
6. Laney MR., Gibilisco JA. Diagnosis and Treatment in Prosthodontics. Philadelphia.
Lea & Febiger. 1983
7. Rahn AD, Heartwell CM. Textbook of Complete Dentures. Philadelphia. Lea &
Febiger. 1993
17
Lampiran 1
Tim Blok:
No. NAMA
1 drg. Pocut Aya Sofya, Sp. Pros
2 drg. Cut Dinda Sonia Tia
Narasumber:
No. NAMA
1 drg. Liana Rahmayani, Sp.Pros
2 drg. Ifwandi, Sp.Pros
3 drg. Pocut Aya Sofya, Sp. Pros
4 drg. Syahrial, Sp. Pros
5 drg. Chairunas, Sp.BM., M.Kes
18
Daftar Mahasiswa Kelompok Tutorial
Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020
Blok 14
TUTORIAL 1 TUTORIAL 2
TUTORIAL 3 TUTORIAL 4
19
TUTORIAL 5 TUTORIAL 6
20
Minggu 1 SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
Jam 14/10/2019 15/10/2019 16/10/2019 17/10/2019 18/10/2019
blok 14 blok 14 blok 14 blok 14 blok 14
08.00 - 09.00 SL DK 1 / SK 1 SCAL 2 SL DK 2 / SK 1
09.00 - 10.00 SL DK 1 / SK 1 SCAL 2 SL DK 2 / SK 1
10.00 - 11.00 SL MT SCAL 2 SL
11.00 - 12.00 MT
12.00 - 13.00
13.00 - 14.00
14.00 - 15.00 SCAL 1 METPEN K. USAHA SL SCAL 3
15.00 - 16.00 SCAL 1 METPEN K. USAHA SL SCAL 3
16.00-17.00 SCAL 1 SL SCAL 3
Minggu 2 SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
Jam 21/10/2019 22/10/2019 23/10/2019 24/10/2019 25/10/2019
blok 14 blok 14 blok 14 blok 14 blok 14
08.00 - 09.00 SL PLENO SK 1 SCAL 5 SL SCAL 6
09.00 - 10.00 SL PLENO SK 1 SCAL 5 SL SCAL 6
10.00 - 11.00 SL SCAL 5 SL SCAL 6
11.00 - 12.00
12.00 - 13.00
13.00 - 14.00
14.00 - 15.00 SCAL 4 METPEN K. USAHA SL
15.00 - 16.00 SCAL 4 METPEN K. USAHA SL
16.00-17.00 SCAL 4 SL
31
Minggu 3 SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
Jam 28/10/2019 29/10/2019 30/10/2019 31/10/2019 01/11/2019
blok 14 blok 14 blok 14 blok 14 blok 14
08.00 - 09.00 SL SCAL 8 CBT 1 SL SCAL 9
09.00 - 10.00 SL SCAL 8 CBT 1 SL SCAL 9
10.00 - 11.00 SL SCAL 8 SL SCAL 9
11.00 - 12.00
12.00 - 13.00
13.00 - 14.00
14.00 - 15.00 SCAL 7 METPEN K. USAHA SL
15.00 - 16.00 SCAL 7 METPEN K. USAHA SL
16.00-17.00 SCAL 7 SL
Minggu 4 SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
04/11/2019 05/11/2019 06/11/2019 07/11/2019 08/11/2019
blok 14 blok 14 blok 14 blok 14 blok 14
08.00 - 09.00 SL DK 1 / SK 2 SCAL 10 SL DK 2 / SK 2
09.00 - 10.00 SL DK 1 / SK 2 SCAL 10 SL DK 2 / SK 2
10.00 - 11.00 SL MT SCAL 10 SL
11.00 - 12.00 MT
12.00 - 13.00
13.00 - 14.00
14.00 - 15.00 METPEN K. USAHA SL
15.00 - 16.00 METPEN K. USAHA SL
SL
32
Minggu 5 SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
Jam 11/11/2019 12/11/2019 13/11/2019 14/11/2019 15/11/2019
blok 14 blok 14 blok 14 blok 14 blok 14
08.00 - 09.00 SL SCAL 12 SCAL 13 SL SCAL 14
09.00 - 10.00 SL SCAL 12 SCAL 13 SL SCAL 14
10.00 - 11.00 SL SCAL 12 SCAL 13 SL SCAL 14
11.00 - 12.00
12.00 - 13.00
13.00 - 14.00
14.00 - 15.00 SCAL 11 METPEN K. USAHA PLENO SK 2
15.00 - 16.00 SCAL 11 METPEN K. USAHA PLENO SK 2
16.00-17.00 SCAL 11
Minggu 6 SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
Jam 18/11/2019 19/11/2019 20/11/2019 21/11/2019 22/11/2019
blok 14 blok 14 blok 14 blok 14 blok 14
08.00 - 09.00 UJIAN SL REMEDIAL SL
09.00 - 10.00 UJIAN SL REMEDIAL SL
10.00 - 11.00 CBT 2 REMEDIAL CBT UJIAN SL REMEDIAL SL
11.00 - 12.00 CBT 2 REMEDIAL CBT
12.00 - 13.00
13.00 - 14.00
14.00 - 15.00
15.00 - 16.00
16.00-17.00
33
34