 MULIANA

 KHAERUNISA D
 MAULIDA SETYANA
 GALUH SATWIKA P
 FRANSEDO REGANO
 FAJRUL AKMAL
 RAHMAH SYAFITRI
SCAL 7
 MIFTAHUL JANNAH
Drg. Iin sundari M.Si
 ZAHARA NOVIA RESTA
 NAFA MAZAYA
 RAUDHATUL JANNAH
MATERIAL APA SAJA
YANG TERMASUK
GOLONGAN INI?
ELASTOMER
DAN GYPSUM
 Klasifikasi Material cetak

Mekanisme
Elastisitas
setting
Reversible Rigid/Inelastic
• Agar-Agar •Impression Compound
•Impression Compound •Plaster of Paris
•ZOE

Irreversible Elastic
•Alginate •Agar-agar
•ZOE •Alginat
•plaster of paris •Elastomer
•elastomer

Philips’ Sciene Dental Material, Kenneth J. Anusavice, Edisi 12.

 Material Cetak
ELASTOMER GYPSUM
 Bahan impresi berbasis  CaSO4 2H2O ; Calcium Sulfat Dihydrate
polimer sintetik yg secara  Membentuk cetakan dan model prosthesis
dan restorasi gigi
kimiawi terikat silang ketika  Plaster of Paris (Calcium Sulfat
setting Hemyhydrate)
 Terda;pat 2 komponen :
 - base paste
 - catalyst paste (or
liquid)/akselerator

Konsistensinya terdapat dalam

beberapa formulasi mulai dari extra
low ,low,medium,heavy,dan putty

Philips’ Sciene Dental Material, Kenneth J. Anusavice, Edisi 12.

Jenis elastomer

Philips’ Sciene Dental Material, Kenneth J. Anusavice, Edisi 12

 Impression Plaster / Tipe 1

Gypsum
•Jarang digunakan untuk cetakan karena sudah diganti dengan
hydrokoloid dan elastomer

Model Plaster/ Tipe 2

•Warna putih, untuk konstruksi gigi tiruan , kekuatannya memadai

Dental Stone / Tipe 3

•Konstruksi gigi tiruan penuh, kekuatan tekanan 3000-5000 psi

Dental Stone, High Strengh / Tipe 4

•Disebut juga die stone, tahan abrasi, kekerasan permukaan ,

kuat, minimal setting expansion

Dental Stone, High Strengh,Hihg Expansion / Tipe 5

•Kekuatan tekanan lebih kuat dari tipe 4,pembuatan mahkota

tuang,cetakan inlay dan onlay

Philips’ Sciene Dental Material, Kenneth J. Anusavice, Edisi 12.

BAGAIMANA
KOMPOSISI DAN
SIFATNYA?
 Polysulfide
KOMPOSISI :
 Base:
Polymer polysufide -> terminal
mercaptan (-SH)

 Katalis:
• Lead dioxide
• Plastisizer (dibutyl phthalate)
• Asam oleic atau asam stearic
• Filler (titanium
dioxide/lithopone)

Mahalaxmi, S. Materials Used Dentistry. 2013. Wolters Kluwer Health : India. Hal 445.
 Polyether
KOMPOSISI :
 Base:
ethylene imine, silika koloid sebagai pengisi,
dan plasticizer seperti glycol ether atau phthalate.

 Katalis:
ester sulfonat (alkyl benzene sulfonate), pengisi,
dan plasticizer.

 Bahan impresi berbahan dasar polieter tersedia

dalam konsistensi light body, medium body, dan
heavy body.

Mahalaxmi, S. Materials Used Dentistry. 2013. Wolters Kluwer Health : India. Hal 449-450.
 Sillicone

Condensation Addition

Mahalaxmi, S. Materials Used Dentistry. 2013. Wolters Kluwer Health : India. Hal 446-448.
 Sillicone Condensation
KOMPOSISI:
 Base:
Komponen utama silikon kondensasi adalah polydimethyl siloxane a-w-
hidroksilterminasi.

 Katalis:
Ester Organik

 Reaktor:
Cross – linking agent (alkoksi ortoksilat, organo hidrogen siloksan)

 Silikon tersedia dalam konsistensi light, regular, heavy body, very heavy
body.

Mahalaxmi, S. Materials Used Dentistry. 2013. Wolters Kluwer Health : India. Hal 446 - 447.
 Sillicone Addition
KOMPOSISI:
 Base:
Polimer polymethyl hydrogen siloxane

 Katalis:
polydimethyl siloxane

 Silikon tersedia dalam konsistensi heavy

body (putty), regular, and light-body

Mahalaxmi, S. Materials Used Dentistry. 2013. Wolters Kluwer Health : India. Hal
447 - 448.
polysulfide 1. Waktu kerja yg lama 1. Membutuhkan custom
2. Tahan terhadap robekan tray
3. Margin dapat dilihat dgn 2. Dapat mengalami
mudah distorsi
3. Memiliki bau yang tidak
sedap
Condensation silicone 1. Waktu kerja yang baik 1. Polimerization shrinkage
2. Margin dapat dilihat tinggi
dengan mudah 2. Volatile
3. Bersih dan nyaman 3. Tear strength rendah

polyether 1. Setting yang cepat 1. Pahit

2. Stabilitas baik 2. Kaku
3. Menyerap air
4. Mahal
Adition silicone 1. Stabil 1. Hidropobik
2. Elastis 2. Tear strength rendah
3. Dituang berulang kali 3. Susah untuk dituang
pada cetakan
Bahan Kedokteran Gigi, edisi 9, John F. McCabe, Angus W. G. W.
 Gypsum
KOMPOSISI:
 Produk gypsum berasal dari mineral gypsum, yang secara kimia dikenal sebagai
kalsium sulfat dihidrat (CaSO 4 2H2O).
 Gypsum tersedia dalam bentuk mineral atau sebagai produk sampingan industri.
Pemrosesan bubuk gipsum yang terjadi secara alami dengan dehidrasi
menghasilkan berbagai produk (CaSO ½H2O) yang bila dicampur dengan air
membentuk massa yang dapat bekerja yang dapat dituangkan, dibentuk, dan
dikeraskan hingga menjadi massa yang stabil dan kaku. Proses dehidrasi gipsum
disebut kalsinasi yang berarti pembuangan air dengan pemanasan.

Mahalaxmi, S. Materials Used Dentistry. 2013. Wolters Kluwer Health : India.

Hal 463-464.
 SIFAT FISIS  SIFAT KIMIA
1. Warna: Putih, Kuning, 1. Pada umumnya
Abu – abu, Merah jingga, mengandung
Hitam bila tidak murni. SO3 = 46,5%
2. Keras seperti mutiara CaO = 32,4%
3. Konduktivitas rendah H2O = 20,9%
2. Kelarutan bertambah
dengan penambahan HCL
atau HNO3
MANIPULASI
ELASTOMER
 Manipulasi Elastomer
Ada 3 metode mixing:
 Hand mixing
 Static mixing
 Dynamic mixing

Anusavice, Shen. 2013. Philip’s Science of Dental Material. 12th Ed. Elsevier. Page 157-159.
 Hand mixing
 Ambil pasta katalis menggunakan spatula stainless
steel kemudian campurkan ke pasta base.
 Kemudian letakkan diatas mixing pad.
 Kemudian campurkan menggunakan spatula
blade dan campurkan secara bolak balik pada
mixing pad.
 Lanjutkan proses tersebut sampai warna base dan
katalis nya tercampur rata, tanpa ada garis-garis
base atau katalis yang muncul pada pasta.

Anusavice, Shen. 2013. Philip’s Science of Dental Material. 12th Ed. Elsevier. Page 157-159.
Static mixing
 Teknik ini mengubah dua cairan (paste-like)
menjadi homogen tanpa adanya pencampuran
mekanis.
 Alat yang digunakan untuk mencampur dua
bahan ini adalah pistol untuk memampatkan
material dalam 2 silinder yang berisi base dan
katalis secara terpisah, pada satu tip.
 Kemudian base dan katalis ditekan di dalam
catridge ke mixing tip. Pasta keluar melewati tip
sebagai pasta yg homogen.
 Kemudian injeksi kan pada tray atau pada gigi
yang telah disiapkan.

Anusavice, Shen. 2013. Philip’s Science of Dental Material. 12th Ed. Elsevier. Page 157-159.
Dynamic mixing

Menggunakan alat untuk

menggerakkan parallel plungers yang
mendorong material keluar dari
mixing tip ke tray atau syringe
sementara impeller (di dalam mixing
tip) mencampur material yang
kemudian di keluarkan melalui tip.

Anusavice, Shen. 2013. Philip’s Science of Dental Material. 12th Ed. Elsevier. Page 157-159.
BAGAIMANA
HANDLING/MANIPULASINYA?
 Technique of Use
1. Measuring the water
2. Measuring the powder
3. Adding powder
and water

Ref : Marcia Gladwin RDH.Clinical Aspects of Dental Materials.2012.page:133-135

Technique of Use

4. Mixing (pencampuran)
- hand mixing
- vacuum mixing

Ref : Marcia Gladwin RDH.Clinical Aspects of Dental Materials.2012.page:133-135

 Technique of Use
5. Filling the impression

Ref : Marcia Gladwin RDH.Clinical Aspects of Dental Materials.2012.page:133-135

Gypsum
Manipulation

Ref : Chandrasekharan Nair.Manipulation of the commonly used gypsum products.October 2017

Gypsum Manipulation

Ref : Chandrasekharan Nair.Manipulation of the commonly used gypsum products.October 2017

KAPAN DIGUNAKAN
MATERIAL ELASTOMER &
UNTUK APA ?
 polisulfide
 Pencampuran 45-60 detik
dengan working time 5-7 menit.
Pengecoran harus dilakukan
sebelum 1 jam dari
pencetakkan. Paling banyak
digunakan untuk GTS, namun
kurang populer karena setting
yang lama dan bau yang
kurang disukai dan rasa agak
sedikit pahit
Silikon kondensasi
 Setting waktu antara 6-8 menit
(kurang dari polisulfida) yang
menawarkan beberapa
keuntungan dalam penghematan
waktu. Karena penyusutan yang
tinggi, pengecoran harus segera
dilakukan. Suhu dan kelembapan
yang lebih tinggi akan
mempersingkat setting time. Silikon
digunakan untuk cetakan gigi
tiruan parsial. Bahan ini ideal untuk
single-unit inlay.
 Silikon adisi
 Silikon addisi mempunyai
elastisitas yang sangat baik dan
menunjukan penyusutan dimensi
yang sangat rendah saat
penyimpanan. Dengan begitu
addition silicone bisa di cor
dengan aman nanti atau setelah
dikirim ke laboratorium. Paling
sering digunakan yaitu untuk
crown, inlay , onlay, GTSL/GTP
Polyether
 Pasta basis dan katalis
yang jumlahnya sama
panjang dicampur dengan
cepat selama 30-45 detik,
hal ini disebabkan karena
working time yang singkat.
Digunakan untuk mencetak
secara akurat beberapa
gigi yang telah dipreparasi
tanpa undercut yang
parah.
PERBANDINAGN
BAHAN CETAK
ELASTOMER
 Deskripsi Polysulfide Polyether Silicone Adisi Silicone
Kondensasi

Definisi Pasta dasar yaitu Hasil dari Polivinyl siloksan Hasil dari
polimer polisulfida polimerisasi ionik dibuat dengan kondensasi dari
yg mengandung dengan cara polimerisasi terminasi
mercaptan yg pembukaan adisi dari divinyl kelompok –OH
multifungsi cincin dari gugus polisiloksan dan oleh
etilena-imin dan polimethyl orthoalkilsilikats
ekstensi rantai hidrosiloksan dan melepaskan
dengan garam alkohol sebagai
platinum sebagai hasil produk
katalis

Waktu kerja 4-7 2,5-4 2-4 3

(menit)
Waktu setting 7-10 6-8 4-6,5 6
(menit)
Tear Strength 2500-7000 2300-2600 1500-4300 1800-4800
(N/m)
Percent 0,40-0,45 0,38-0,60 0,14-0,17 0,19-0,24
contraction (24
jam) Philips’ Sciene Dental Material, Kenneth J. Anusavice, Edisi 12
 Deskripsi Polysulfide Polyether Silicone Adisi Silicone
Kondensasi
Automatic mixing - - + +

Custom tray - + - -

Bau yg tidak + - - -
menyenangkan
Multiple casts - - + +

Distortion on 1 2 4 3
removal (urutan
tertinggi)

Elastisitas viskoelastik kuat Sangat baik Sangat baik

Stabilitas Dimensi Kuat Sangat baik Sangat baik Cetakan harus

pada segera diisi
kelembaban
rendah
Bahan Kedokteran Gigi, edisi 9, John F. McCabe, Angus W. G. W.c
Deskripsi Polysulfide Polyether Silicone Adisi Silicone
Kondensasi
v
Akurasi Baik dengan Baik dengan Baik dengan Baik dengan
sendok cetak sendok cetak sendok cetak sendok cetak
khusus pabrik khusu pabrik
Gypsum tipe berapa yang kompatible
dengan material cetak elastomer dan
mengapa ?
Gypsum tipe IV Memilki sifat dua kali lebh kuat dari
gypsum tipe III, GYPSUM TIPE INI MEMLIKI DAYA TAHAN
TERHADAP ABRASI YANG CUKUP BAIK UNTUK
MENGHINDARI PERUBAHAN BENTUK GYPSUM SAAT
MENGUKIR WAX DAN TIDAK MUDAH PATAH.
MEMPERTIMBANGKAN HARGA BAHAN CETAK
gypsum tipe IV
ELASTOMER YANGRELATIF MAHAL MAKA BAHAN CETAK
(
ELASTOMER DIGNAKAN UNTUK MENHASILKAN HASIL
CETAKAN YANG BAIK DAN AKURAT SEHINGGA
DIBUTUHKAN JUGA BAHAN COR YANG BAIK DAN KUAT.
ELASTOMER MEMILKI TEAR STREANGTH YANG TINGGI
SEHINGGA DAPAT MENAHAN ROBEKAN YANG
DISEBABKAN OLEH PENGOCORAN GYPSUM TIPE IV
YANG KERAS DAN KUAT