Anda di halaman 1dari 25

TUGAS AKHIR MATA KULIAH

DENTAL MATERIAL RAWAT JALAN

DOSEN PENGAMPU BLOK :


Dr. drg. Lenni Indriani Hatta, M.Kes

DISUSUN OLEH :

NURYAHDIANISA (V066221013)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TERAPI GIGI


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAHAN KEDOKTERAN GIGI PADA RAWAT JALAN, KLASIFIKASI DAN SIFAT BAHAN
KEDOKTERAN GIGI
Oleh: Dr. drg. Lenni Indriani Hatta, M.Kes
Lingkungan mulut merupakan tantangan bagi keberhasilan material gigi. Sebagai seorang terapis gigi,
mampu menjadi tenaga profesional yang memiliki pengetahuan mendalam tentang seleksi dan
manipulasi badan dalam kedokteran gigi. Suatu bahan kedokteran gigi harus memiliki sifat :

 Biokompatibel
 Mampu berikatan dengan stuktur gigi atau tulang
 Sesuai dengan tampilan alami dari struktur gigi dan jaringan lainnya
 Memiliki sifat yang mirip dengan email dan dentin
 Mampu memperbaiki jaringan atau meregenerasi jaringan yang rusak atau hilang
Klasifikasi bahan dasar kedokteran gigi:
 Resin polimer: basis gigi tiruan
 Polimer komposit
 Keramik: biasanya digunakan pada mahkota tiruan
 Logam: sudah tidak digunakan lagi
 Elastomer : digunakan sebagai bahan cetak
 Garam mineral : sebagai bahan gypsum
Penggunaan bahan kedokteran gigi diklasifikasi :
 Bahan preventif : untuk mencegah meluasnya penyakit pada gigi dan jaringan
 Bahan restorasi: untuk memperbaiki jaringan yang hilang
 Bahan rehabilitasi : digunakan pada laboratorium
Sifat bahan kedokteran gigi :
 Sifat mekanik
 Sifat reologi
 Sifat fisis
 Sifat kimiawi
 Sifat biologis
 Sifat thermal
 Sifat adhesi

BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN PADA DENTAL LABORATORIUM


Oleh: Dr. drg. Lenni Indriani Hatta, M.Kes

Dental laboratorium merupakan suatu fasilitas/tempat untuk membuat gigi tiruan dan
restorasi gigi diluar mulut. Pada dental laboratorium, banyak bahan kedokteran gigi yang
digunakan dengan tujuan untuk pembuatan protesa, alat, juga termasuk bahan cutting,
abrading, dan polishing.

Bahan- bahan pembuatan gigi tiruan :


 Gypsum tipe 1 : dental impression
Tipe 2 : dental plaster
Tipe 3 : dental stone
Tipe 4 : dental stone high stregth, low expansion
Tipe 5 : dental stone high stregth, high expansion
 Dental Wax/ malam dental
 Inlay wax
 Casting wax
 Processing wax : digunakan untuk membantu proses pembuatan gigi tiruan
 Sticky wax : melekatkan dua patahan gigi tiruan
 Utility wax
 Corrective wax : membantu mengoreksi gigitan impression wax
 Bite registration wax
 Resin akrilik : sebagai basis dari gigi tiruan
 Resin akrilik heat cured
 Resin akrilik self cured
 Klamer/kawat
 Porcelen/kramik : digunakan pada pembuatan mahkota tiruan bracket ortho
 Logam

JENIS, PENGGUNAAN, SIFAT DAN MANIPULASI BAHAN-BAHAN PADA BIDANG


PROSTODONSIA
Oleh: Dr. drg. Ike Damayanti Habar, Sp.Pros(K)

Prostodonsia merupakan canbang dari ilmu kedokteran gigi yang mempelajari metode
rehabilitasi dan pemeliharaan fungsi rongga mulut, kenyamanan, penampilan dan kesehatan
pasien dengan pembuatan restorasi gigi asli dan atau penggantian gigi hilang serta jaringan
lunak rongga mulut dan maksilofasial dengan bahan pengganti buatan. Ada banyak
alat/peranti kedokteran gigi yang dibuat diluar mulut pasien yaitu pada model tiruan jaringan
keras dan jaringan lunak. Akurasi ketepatan dan efiesiensi fungsional alat tergantung dari
seberapa baik model dapat meniru jaringan normal mulut. Suatu akurasi dari model
tergantung dari akurasi cetakan yang didapatkan.
Impression materian merupakan bahan cetak. Cetakan adalah cetakan negatif dari jaringan
pada rongga mulut. Cetakan terbuat dari bahhan yang plastis dan akan meneras atau setting
setelah berkontak dengan jarngan.
Sendook cetak adalah untuk mencatat secara akurat bentuk jaringan mulut dan hubungan
antara ruang. Saat pencetakan Bahannya bersifat plastis, ditempatkan berlawanan dengan
jaringan mulut sampai mengeras. Dari pencetakan ini menghasilkan reproduksi negatif dari
jaringan. Disebut Reproduksi positif bila diisi dengan gips atau bahan yang dimasukkan
kedalam cetakan sampai mengeras. Bila satu atau beberapa gigi yang telah dipreparasi
disebut dengan die. Dan jika meliputi daerah yang mulut yang luas disebut dengan model
atau cast.
Kriteria bahan cetak :
 Bahan cukup cair
 Bahan dapat berubah menjadi keras atau menjadi karet dengan waktu setting kurang
dari 7mnt
 Cetakan tidak berubah atau robek ketika dikeluarkan dari mulut
 Dimensi stabil dan dapat di cor dengan gips
Klasifikasi bahan cetak:
 Reversibel/tanpa reaksi kimia
 Irreversibel/ terjadi reaksi kimia
 Elastik
 Rigid/tidak elastik
Non elastic impression material
 Impression plaster : jarang digunakan untuk pencetakan karena mudah fraktur.
Biasanya digunkan pada full edentulous. Kelebihannya akurat dalam mencetak
jaringan lunak dan setting time pendek. Kekurangannya dapat mengalir ke faring,
sensasi kering, dan melepaskan panas.
 Impression compound : kelebihannya dapat mengambil cetakan lagi. Kompatibel
dengan bahan model. Kekurangannya teknik yang sensitif, harus dicampur dalam satu
jam, reproduksi detil rendah.
 Zinc oxide eugenol impression paste: untuk mencetak rahang full edentulous tanpa
atau undercut yang kecil. Dengan keutungannya dapat digunkan bersama impression
compound, murah, stabil. Kekurangannya kotor, dapat mengiritasi jaringan.
 Impression waxes/malam cetak: digunakan untuk cetak pendahuluan dan sebagai
catatan gigit
IRREVERSIBLE HYDROCOLOID
Bahan cetak gigi adalah bahan yang digunakan untuk membuat replika (model) gigi dan
jaringan sekitarnya. Replika ini digunakan sebagai konstruksi restorasi dan aplikasi lainnya.
Bahan cetak digunakan untuk membuat cetakan negatif.
Syarat-Syarat Bahan Cetak
- Biokompatibilas
- Dimensi stabil dan akurasi yang baik
- Bau dan rasa dapat diterima oleh pasien
- Working dan setting time cukup
Irreversible Hydrocoloid merupakan bahan cetak hidrofilik dan low viscosity yang dapat
digunakan pada teknik mukostatik agar dapat merekam alveolar ridge dalam posisi istirahat
atau anatomis dan area servikal gigi. Dapat mengalami penyusutan (Sineresis) dan
Peregangan (Imbibisi).
Prosedur Pencetakan
- Menyiapkan alat & bahan
 Alat : sendok cetak, sendok takar & gelas ukur, rubber bowl & spatula
 Bahan : Alginat & Air
- Prosedur Manipulasi:
 Pemilihan sendok cetak
 Memasukkan powder dan water rasio 1:1
 Insersikan kedalam mulut pasien
 Keluarkan sendok cetak jika telah setting
DENTAL MATERIAL DI ORTODONTI
Berdasarkan Sifat Bahan secara umum dibidang ortodonti:
 Bahan Logam/Metal
 Bahan Keramik
 Bahan Polimer
Bahan Logam/Metal:
 Adalah Material yang biasa keras tidak tembus cahaya, berkilau dan memiliki
konduktivitas listrik dan termal yang baik
 Struktur logam mudah kehilangan elektro sehingga mempunyai sifat menghantarkan
panas dan listrik
 Secara kimia memiliki sifat korosi
 Secara Mekanis mekanis dapat di aplikasikan gaya berupa gaya tarik, gaya tekan,
pemotongan pembengkokan atau gaya torsi
 Dapat dipadukan dengan penambahan nikel, chromium, molybdenum, titanium,
aluminium, tembaga dan magnesium
 Contoh Braket Metal, Archwire (Kawat), auxiliary Struktur
Bahan Keramik:
 Adalah Paduan dari unsur logam dan non logam
 Sifat keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia
 Keramik mempunyai beberapa elektron bebas sehingga tidak bersifat konduktor dan
menjadi konduktor panas yang baruk
 Keramik mempunyai sifat rapuh, keras dan kaku sehingga mempunyai kekuatan tekan
yang lebih baik daripada kekuatan Tarik
 Bahan yang mengandung alumina dan zirconia
 Contoh : Braket Keramik
Jenis Bahan Berdasarkan penggunaan di Laboratorium dan Klinik dibidang orthodonti:
 Jenis-jenis bahan orthodonti di Laboratorium
1. Klamer:
 Klamer 0,6
 Klamer 0,7
 Klamer 0,8
 Klamer 0,9
2. Orthoplas
 Powder
 Liquid
3. Dental Flux
4. CMS
5. Vaselin
Jenis-jenis Braket:
1. Material:
- Metal
- Ceramic
- Resin
2. Tipe:
- Reguler
- Self ligating
- Tip edge
3. Prescription
- Andrews
- Alexander
- Rickets
- Edge Wise
- Roth
- MBT
- Damon
 Jenis-jenis bahan di Klinik Ortodonti
1. Braket :
- Braket Metal
- Braket porselen
- Braket Self Ligating
- Braket Lingual
Macam-macam jenis bracket Berdasarkan perskipsinya:
 Alexander
 Braket edge wise
 MBT
 Damon
2. Molar band
3. Buccal tube
4. Ortho adhesive
5. Power O
6. Power Chain
7. Ligature wire
8. Lingual/palatal button
9. Open coil spring
10. Closed coil spring
11. Separator
12. Elastic
13. Aksesoris tambahan : Crimpable orthodonti
14. TAD (Temporary Anchorage Device)
15. GIC luting cement

Dental Gypsum
Gypsum adalah mineral serbuk putih kekuningan yangterdapat di alam
dan ditemukan sebagai massa yang padat dengan nama kimia Kalsium Sulfat
Dihidrat (CaSO4-2H2O). Gypsum dalam kedokteran gigi adalahmineral yang
mengandung Kalsium (Ca),Sulufur (S), Oksigen (O), dan ditembah dua molekul
air (H2O). Komponen utama dari dental gypsum adalah kaslium sulfate
hemihidrat. Kalsium sulfat dihidrat dipanaskan di suhu yang tinggi dan
menyebabkan kehilangan kandungan air yang kemudian di olah dan
menghasilkan hemihidrat bubuk.proses tersebut dikenal dengan kalsinansi
gypsum.
Tipe I, Impression Plaster
● Terdiri dari Plaster of Paris (Beta-hemihidrat)
● Digunakan untuk mencetak daerah edentulous dan bite registration
● Bersifat kaku (tidak elastis) sehingga jarang lagi digunakan sebagai bahan
cetak
● Komposisi gips ini terdiri dari Dental Plaster + K2SO4 + Borax + Bahan
pewarna dan perasa
● W/P ratio -> 50-75 ml/100 gr

Tipe II, Model Plaster


● Bentuk kristal tidak beraturan, partikel porous sehingga menghasilkan cast
yang
lebih lemah dibandingkan dental stone
● Dipasarkan dalam warna putih alami yang terlihat kontras dengan tipe lain
yang
umumnya berwarna
● Digunakan untuk membuat model studi,penanaman model di articulator
(mounting), dan digunakan untuk mengisi kuvet dalam pembuatan prothesa
● Komposisi gips ini terdiri dari Beta Hemihidrat dan Modifier
● W/P ratio -> 45-50 ml/100 gr
Tipe III, Dental Stone
● Padat, bentuk beraturan,kristal kuboid dan non porous
● Digunakan untuk membuat model kerja dan prosedur flasking untuk gigi
tiruan akrilik
● Lebih kuat dari plaster
● Komposisi gips ini terdiri dari Alfa hemihidrat + K2SO4 +Borax + Pewarna
● W/P ratio -> 28-30 ml/100 gr

Tipe IV, Dental Stone, High Strenght, Low Expansion


● Kristal lebih besar dan padat dibandingkan dental stone
● Digunakan untuk cetakan inlay, crown,bridge, dan pembuatan die
● Jenis gypsum yang paling kuat dan keras dan hampir 2x lebih kuat
dibandingkan
dental stone tipe III
● Komposisi gips ini terdiri modified Alfa hemihidrat
● W/P ratio -> 22-24 ml/100 gr

Tipe V, Dental Stone, High Strenght, High Expansion

● Bahan gypsum yang paling mahal dan umumnya berwarna biru atau hijau
● Digunakan untuk proses casting alloys dan pembuatan die dengan
peningkatan ekspansi
● Jenis gypsum yang memiliki kekuatan tekanan yang lebih tinggi
dibandingkan
dengan gips tipe IV
● W/P ratio -> 18-22 ml/100 gr
Waktu yang diperlukan dari awal pencampuran hingga bahan mengeras disebut
sebagai setting time. Setting time terbagi menjadi:
● Initial setting time; waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kekerasan
tertentu, yaitu air diabsorbsi hingga menjadi kristal.
○ Mixing time; waktu yang diperlukan dari penyatuan bubuk gips dan air
hingga homogen
○ Working time; waktu yang diperlukan hingga viskositas meningkat dan
bahan menjadi kaku dan tidak bisa dituang

● Final setting time; waktu yang diperlukan untuk reaksi kimia selesai dan
model terasa dingin saat disentuh serta dapat dikeluarkan dari cetakan
tanpa distorsi atau fraktur

Jenis,Penggunaan, dan Sifat Bahan Bidang IPM

Alat Diagnostik Set


1. Kaca mulut/mirror
Fungsi :
-melihat kelainan dalam rongga mulut, lidah, gusi dan palatum
-membantu memperluas daerah kerja (menahan lidah, pipi dan bibir)
-mengetahui adanya debris, karang gigi, gigi berlubang
2. Pinset (dental pinset)
Fungsi : untuk menjepit kapas,kasa,tampon,cotton roll,cotton pellet
3. Sonde
Fungsi : Bagian punggung sonde digunakan untuk aplikasi obat topical
(gel/cream)
4. Excavator
Fungsi : Digunakan untuk aplikasi obat topikal (gel/cream)
5. Nierbeken
Fungsi :
• tempat meletakkan alat kedokteran gigi
• tempat meletakkan larutan
• tempat meletakkan bahan kedokteran gigi : kapas lilit

Pemeliharaan alat

• Instrumen yang digunakan direndam dengan larutan klorin : 10-15 menit


• Lalu dibersihkan : sabun, air, sikat
• Larutan deterjen yang digunakan disiapkan setiap hari dan diganti lebih sering
• Operator menggunakan APD level 2
• Setelah alat dibersihkan, alat harus dibilas menggunakan air mengalir
kemudian
disimpan dalam wadah lalu dikeringkan dengan handuk bersih
• Alat disterilkan : ruangan CSSD

Alat untuk pemeriksaan tanda vital


Pemeriksaan Tekanan Darah
 Sphygmomanometer
 Stetoskop
 Tensimeter

Spatel
Fungsi :
• Mengkerok lesi dalam rongga mulut
• Menekan lidah (pemeriksaan uvula dan tonsil)
Obyek Glass
Fungsi :
• Sebagai tempat untuk meletakkan hasil apusan dari lesi yang
telah dikerok untuk pemeriksaan sitologi
• Pemeriksaan diaskopi
Gelas Ukur
Fungsi :
• Sebagai tempat penyimpanan saliva (pemeriksaan sialometri)
Cawan Petri
Fungsi :
• Sebagai tempat penyimpanan agar saboraud (pemeriksaan
mikologi)
Velscope
Fungsi :
Sebagai alat deteksi lesi oral praganas/ganas
Bahan Bahan Yang digunakan pada Ruang Kegawat Daruratan (IGD)

Pelayanan Kegawatdaruratan adalah Tindakan medis yang dibutuhkan


oleh pasien gawat darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan nyawa dan
pencegahan kecacatan.Gawat Darurat adalah keadaan klinis yang membutuhkan
Tindakan medis segera untuk penyelamatan nyawa.
Definisi KGD: Rangkaian praktik keperawatan kedaruratan yang
diberikan oleh perawat yang berkompten untuk memberikan asuhan
keperawatan di ruang gawat darurat.
Ruang Lingkup Keperawatan Gawat Darurat
 Melakukan Primary Survey, kemudian Secondary Survey
 Menggunakan tahapan ABCDE dalam Primary Survey
 Resusitasi pada kasus kegawatan
Sifat Pasien Gawat Darurat
 Mengancam nyawa
 Adanya gangguan pada jalan nafas,pernapasan dan sirkulasi
 Adanya penurunan kesadaran
 Adanya gangguan hemodinamik
Karena diperuntukkan untuk kegawat daruratan maka ruangan ini harus dibuka
selama 7 hari 24jam,idealnya harus mampu digunakan tim medis untuk:
 Melakukan diagnosis dan penanganan gangguan pernapasan sirkulasi
 Melakukan penilaian terhadap kecacatan penggunaan obat serta
mengoprasikan alat kejut jantung serta rekam jantung
 Melakukan observasi dan stabilisasi kondisi pasien,layaknya di ruang
perawatan serta ruang resusitasi
 Melakukan Tindakan operasi dan kegawat daruratan lainnya

DENTAL MATERIALS
RAWAT JALAN
Alkohol antiseptic
Alkohol merupakan cairan yang digunakan sebagai antiseptik (membunuh atau menghambat
pertumbuhan mikroorganisme).

Povidone Iodine
Povidone iodine merupakan antiseptik yang bekerja dengan cara merusak sel kuman dan membuat
kuman menjadi tidak aktif. Antiseptik yang membunuh bakteri, virus, dan jamur.

Handscoon
Berfungsi untuk mencegah terjadinya infeksi silang serta mencegah terjadinya penularan kuman.

Masker
Berfungsi untuk

 Menghindari paparan polusi udara


 Mencegah penularan dan penyebaran penyakit
 Melindungi wajah dari efek negative sinar matahari dan polusi

Pack
 Memberikan perlindungan mekanik untuk luka bedah dan dapat memfasilitasi penyembuhan
 Mencegah perdarahan pasca operasi dengan mempertahankan initial clot ditempat
 Menghindari dari daerah bebas debris
 Mendukung pergerakan gigi selama penyembuhan
 Membantu dalam membentuk atau mencetak jaringan yang baru terbentuk.

Surgical suture
Benang bedah atau benang operasi ( suture ) adalah materi berbentuk benang yang berfungsi untuk
ligasi (Mengikat) pembuluh darah atau aproksimasi (mengikat / menyatukan jaringan).

Ligature Wire
• Berfungsi untuk stabilisasi gigi goyang sebelum dan selama terapi periodontal dengan tujuan untuk
mengurangi trauma pada waktu perawatan dan mempercepat proses penyembuhan.
• Cara menggunakannya memotong kawat sepanjang gigi yang akan displinting, tekuk jadi 2, jepit
ujungnya dengan needle holder.

vaselin
Berfungsi sebagai pelembab dasar yang berbahan netral. Vaseline diberi pada tangan.

Disclosing Agent
Disclosing agent adalah zat pewarna plak yang bekerja mengubah warna plak gigi menjadi kontras
dengan warna permukaan gigi yang putih.
Disclosing agents merupakan bahan yang memiliki berbagai sediaan yaitu: solution, tablet dan gel.
Disclosing agents mengandung pewarna yang digunakan dipermukaan gigi untuk mewarnai bakteri
yang terdapat dalam plak (Datta, 2017).

BAHAN RESTORASI GIGI BIDANG


KEDOKTERAN GIGI ANAK

Gigi anak

Mengapa perlu dilakukan penambalan?


 Mengembalikan kerusakan gigi yang diakibatkan oleh karies.
 Melindungi dan mempertahan pulpa dan struktur gigi
 Mempertahankan fungsi yang adekuat
 Restorasi yang estetik
 Perawatan mulut yang baik 🡪 oral hygiene yang baik
 Mempertahankan lengkung rahang dan ruang untuk perkembangan dan pertumbuhan gigi
permanen.

BAHAN RESTORASI
AMALGAM
 Digunakan dokter gigi selama lebih dari 150 tahun
 Salah satu bahan restorasi yang popular 🡪 DULU
 Saat ini sudah tidak digunakan lagi karena bisa terjadi toksisitas merkuri
 Jarang digunakan pada gigi sulung
 Dental amalgam adalah campuran logam yang ditambahkan merkuri.
 Campuran logam tersebut merupakan perpaduan dari perak, timah, tembaga dan kadang seng,
palladium, indium dan selenium. Kombinasi logam padat ini dikenal dengan amalgam alloy.
 Ketahanan terhadap tekanan baik.
 Nilai tekanan yang tinggi merupakan keuntungan bagi amalgam, karena dapat mengurangi
kemungkinan fraktur akibat tekanan kontak yang kuat.
 Desain kavitas harus dibuat dengan baik agar mengurangi tekanan dari gigitan.
 Korosi yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan porositas, berkurangnya integritas
marginal, kehilangan kekuatan, dan pelepasan produk logam ke dalam rongga mulut.
 Adanya persentase timah yang relatif tinggi mengurangi terjadinya korosi.

Indikasi amalgam :
 Restorasi sedang hingga besar
 Restorasi yang tidak melibatkan area estetis pada rongga mulut
 Restorasi yang memiliki kontak oklusal berat
 Restorasi yang tidak dapat diisolasi dengan baik
 Restorasi yang meluas ke permukaan akar
 Gigi penyangga untuk gigi tiruan sebagian lepasan
 Restorasi sementara

Kontra indikasi amalgam :


 Area gigi posterior yang menonjol secara estetik
 Restorasi Kelas I dan II kecil hingga sedang yang bisa terisolasi dengan baik
 Restorasi Kelas VI kecil.

TRITURASI AMALGAM
1. Pencampuran manual
 Pencampuran menggunakan tangan dengan mortar dan pastel yang terbuat dari kaca
 Teknik ini sudah jarang digunakan karena lebih cepat menggunakan metode mekanis, karena
risiko terhirup mercury lebih kecil
 Perbandingan alloy dan mercury 1 : 1
 Diaduk hingga alloy dan mercury tercampur dengan baik dan mengkilat

2. Pencampuran mekanis
 Alloy dan mercury dalam perbandingan yang tepat, dapat dicampur secara mekanis di dalam
kapsul.
 Pengadukan selama 60 detik, apabila bahan tumpatan sudah mengkilat dan menempel di
dinding berarti sudah homogen.
 Letakkan di dalam kain kasa peras menggunakan pinset, apabila kelebihan mercuri akan ke
luar lewat kain kasa tersebut.
 Bahan amalgam yang sudah tidak mengandung merkuri, sudah dapat digunakan.

KONDENSASI AMALGAM
 Bahan yang telah siap kemudian dimasukkan ke dalam kavitas sedikit demi sedikit agar setiap
bagian teradaptasi dengan baik menggunakan alat kondensor sesuai ukuran besar kavitasnya.
 Setiap kali amalgam dimasukkan diberi tekanan agar merata ke seluruh permukaan kavitas.

KEUNTUNGAN AMALGAM
 Mudah digunakan
 Kekuatan tensil tinggi
 Tidak mudah aus
 Dapat bertahan lama dalam rongga mulut
 Biaya lebih rendah daripada restorasi komposit

KERUGIAN AMALGAM
 Tidak estetis
 Kurang konservatif
 Melemahkan struktur gigi
 Teknik lebih sensitif
 Preparasi gigi lebih sulit
 Kebocoran marginal awal

RESIN KOMPOSIT
 Komposit adalah campuran yang dihasilkan dari setidaknya dua kelas material yang berbeda,
yaitu logam, keramik, dan polimer.
 Dental komposit adalah bahan pengisi yang kompleks dan berwarna seperti gigi yang terdiri
dari polimer sintetik, filler reinforced partikular ceramic, molekul yang mendorong atau
memodifikasi reaksi polimerisasi yang menghasilkan matriks polimer ikatan silang dari
monomer resin dimetakrilat, dan agen coupling silan yang mengikat filler reinforcing ke
matriks polimer.
 Komposit (componere = menggabungkan) adalah bahan restorasi langsung sewarna gigi yang
digunakan secara universal dikembangkan pada tahun 1962 dengan menggabungkan
dimetakrilat (resin epoksi dan asam metakrilat) dengan bubuk kuarsa silinisasi oleh Bowen
(1963).
 Komposit adalah suatu campuran dari dua material atau lebih, sifat masing-masing
materialnya berbeda satu sama lainnya.

Komposisi resin komposit, yaitu :


 Matriks resin organik
 Bahan pengisi anorganik (filler)
 Bahan pengikat (coupling agent)
 Aktivator
 Bahan lain untuk stabilitas warna dan mencegah polimerisasi dini

INDIKASI RESIN KOMPOSIT


 Restorasi Kelas I, II, III, IV, V, dan VI
 Core built-up
 Sealant
 Restorasi resin preventif
 Estetik tinggi (partial venee, full veneer, modifikasi kontur gigi, penutupan diastema)
 Semen (untuk restorasi indirect)
 Restorasi sementara
 Periodontal splinting

KONTRA INDIKASI RESIN KOMPOSIT


 Tidak dapat diisolasi dari kontaminasi cairan mulut
 Jika semua beban oklusal berada pada bahan restoratif
 Restorasi yang meluas ke permukaan akar dapat menghasilkan integritas marginal yang
kurang ideal

KEUNTUNGAN RESIN KOMPOSIT


 Estetis
 Pengangkatan struktur gigi secara konservatif
 Tooth preparation sederhana
 Memiliki konduktivitas termal yang rendah
 Digunakan secara universal
 Terikat baik pada struktur gigi
 Dapat diperbaiki

KERUGIAN RESIN KOMPOSIT


 Dapat terjadi celah
 Memakan waktu yang lama
 Mahal
 Memerlukan kontak proksimal, kontur aksial yang lebih sulit
 Teknik yang sensitif
 Menunjukkan keausan oklusal yang lebih besar di area dengan tekanan oklusal yang tinggi
 Kebocoran marginal dapat terjadi.

KLASIFIKASI RESIN KOMPOSIT (BERDASARKAN UKURAN PARTIKEL)


KLASIFIKASI RESIN KOMPOSIT (BERDASARKAN MANIPULASI)
   
RESIN KOMPOSIT (ALAT DAN BAHAN)

APLIKASI RESIN KOMPOSIT


 Isolasi daerah kerja dengan cotton roll
 Pemilihan shade guide
 Pembuangan jaringan karies dengan menggunakan bur
 Pembilasan dengan air
 Keringkan permukaan gigi namun tetap menjaga kelembaban
 Aplikasikan etsa 20 detik
 Pembilasan dengan air
 Keringkan permukaan gigi
 Aplikasikan bonding
 Penyinaran dengan light cure selama 20 detik
 Aplikasikan Resin Komposit
 Penyinaran dengan light cure selama 20 detik
 Evaluasi oklusal
GLASS IONOMER CEMENT (GIC)
Glass Ionomer Cement adalah bahan tambal sewarna gigi yang komponen utamanya terdiri dari liquid
(polycarboxylate) dan powder (silicate cement).

SIFAT GLASS IONOMER CEMENT (GIC)


 Kelarutan rendah
 Koefisien ekspansi termal mirip dengan dentin
 Pelepasan fluorida
 Kekuatan tekanan tinggi
 Ikatan dengan struktur gigi terutama karena bahan kimia (gugus kalsium-karboksil),
mikromekanis
 Kekuatan lentur rendah
 Kelarutan rendah
 Koefisien ekspansi termal mirip dengan dentin
 Pelepasan fluorida
 Kekuatan tekanan tinggi
 Ikatan dengan struktur gigi terutama karena bahan kimia (gugus kalsium-karboksil),
mikromekanis
 Kekuatan lentur rendah

KOMPOSISI GLASS IONOMER CEMENT (GIC)


Liquid
 Polyacid (acrylic, maleat, itaconic)
 Air
 Comonomer: D-Tartaric: mempercepat set, mempercepat waktu kerja, tembus cahaya, dan
kuat
 Asam polivinil fosfat.

Powder
Alumina (Al2O3)
 16,6%
 Membentuk struktur kerangka
 Meningkatkan opasitas
Silica (SiO2)
 29%
 Tembus cahaya
Calcium fluoride (CaF2)
 34,2%
 Meningkatkan opasitas
 Bertindak sebagai fluks
Aluminium phosphate (AlPO4)
 9,9%
 Turunkan suhu leleh
 Tingkatkan transparansi
Cryolite (Na3AlF6)
 5%
 Meningkatkan opacity
 Bertindak sebagai fluks
Ion lain: Na+, K+, Ca+, Sr+3
Fluoride
 Kurangi fusi
 Anti kariogenik
 Tingkatkan transparansi

INDIKASI GLASS IONOMER CEMENT (GIC)


 Kelas III dan V restorasi pada gigi permanen
 Restorasi Kelas I dan II pada gigi sulung
 Restorasi sementara
 Perbaikan margin mahkota
 Basis semen di bawah amalgam, resin komposit, bahan keramik
 Core build-up dengan sisa 1/3 mahkota (setelah preparasi mahkota).

KONTRA INDIKASI GLASS IONOMER CEMENT (GIC)


 Aplikasi pada tekanan tinggi
 Restorasi Kelas IV dan II
 Penggantian cusp
 Corebuild-up dengan sisa mahkota kurang dari 1/3

KEUNTUNGAN GLASS IONOMER CEMENT (GIC)


 Berikatan dengan enamel dan dentin
 Pelepasan fluorida yang signifikan
 Koefisien ekspansi termal mirip dengan struktur gigi
 Berwarna gigi
 Konduktivitas termal rendah.

KERUGIAN GLASS IONOMER CEMENT (GIC)


 Opacity lebih tinggi dari resin komposit
 Lebih mudah dipoles daripada resin komposit
 Ketahanan aus yang buruk
 Rapuh, kekuatan tensile yang buruk
 Tidak bertahan lama pada pasien xerostomia

GLASS IONOMER CEMENT (GIC)


 Klasifikasi/tipe GIC :

- Tipe 1 luting
- Tipe 2 restorasi
- Tipe 3 liner dan base
- Tipe 4 fissure sealant
- Tipe 5 orthodontic cement
- Tipe 6 core built up
- Tipe 7 melepaskan fluoride
- Tipe 8 Atraumatic Restorative Treatment (ART)
- Tipe 9 gigi sulung

MANIPULASI GLASS IONOMER CEMENT (GIC)


 Dilakukan pada glass plat yang dilapisi paperpad menggunakan agate spatel.
 Perbandingan powder dengan liquid = 1 : 1 (sesuai aturan pabrik), waktu meneteskan liquid
posisi botol vertikal, agar udara keluar, kemudian dicampur dan diaduk dengan cepat. Cara
pengadukan dengan gerakan memutar dengan sesekali melipat. Selesai dalam waktu 30- 40
detik.
 Apabila konsistensi adonan terlihat kental dan berkilat di permukaan/seperti permen karet,
maka dapat dilakukan penumpatan di dalam kavitas.
BAHAN SEMENTASI

BAHAN SEMENTASI
Beberapa bahan sementasi yang digunakan, yaitu :

 Silicate cement (sudah tidak digunakan)


 Zinc phosphate cement (sudah tidak digunakan)
 Polycarboxylate cement
 Zinc oxide-eugenol cement

PENGGUNAAN IDEAL DARI BAHAN SEMENTASI


 Waktu kerja sedang
 Waktu setting pendek-sedang
 Kekuatan tekanan sangat tinggi
 Melepaskan fluoride
 Tidak merespon pulpa
 Mudah untuk menghilangkan kelebihan bahan

POLYCARBOXYLATE CEMENT
 Terdiri dari polyacrylic acid (liquid) dan zinc oxide (powder)
 Waktu kerja pendek
 Waktu setting pendek
 Kekuatan tekanan rendah
 Tidak melepaskan fluoride
 Tidak merespon pulpa
 Penghilangan kelebihan bahan sedang-sulit
 Digunakan sebagai luting agent atau base terutama kavitas yang sudah dekat dengan pulpa.

ZINC OXIDE EUGENOL


 Terdiri dari zinc oxide (powder) dan eugenol (liquid)
 Waktu kerja Panjang
 Waktu setting sedang
 Kekuatan tekanan rendah-sedang
 Tidak ada kekuatan ikatan pada gigi
 Tidak melepaskan fluoride
 Tidak merespon pulpa
 Mudah untuk penghilangan kelebihan bahan
 Memiliki efek sedative
 Digunakan sebagai bahan tambalan sementara, base, luting semen sementara

ZINC OXIDE EUGENOL


 Zinc Oxide Eugenol merupakan bahan obturasi yang paling umum digunakan pada perawatan
pulpa gigi sulung dan merupakan bahan obturasi pertama yang direkomendasikan
penggunaannya oleh Sweet pada tahun 1930.
 Untuk meningkatkan sifat dan keberhasilannya ZnOE dikombinasikan dengan bahan lainnya
seperti formokresol, formaldehyde, dan paraformaldehyde namun tidak menunjukkan suatu
keberhasilan.
 Kombinasi dengan iodoform menunjukkan keefektifitas dalam melawan bakteri aerob dan
nonaerob maximum 10 hari setelah aplikasi.
 Pada penelitian jangka pendek ZnOE dikombinasi dengan Ca(OH)2 ditemukan bahan tersebut
tetap ada di saluran akar sampai resorpsi fisiologis gigi sulung terjadi dan bahan ini juga ikut
teresorpsi. Hal ini juga terjadi pada kombinasi ZnOE dengan Ca (OH)2 dan 10% larutan
sodium fluoride.

Anda mungkin juga menyukai