NIM : 205160101111008
Kelompok : 4/D
SKENARIO
“Tambalanku Baru”
Seorang pasien, usia 24 tahun, datang ke klinik gigi untuk memeriksakan tambalan gigi depan
atas lepas dan tambalan gigi belakang atas lepas sebagian. Pemeriksaan intra oral gigi 12 dan
16 berlubang. Gigi 16 terdapat sisa tambalan lama terbuat dari logam. Dokter gigi menumpat
gigi 12 dengan bahan tumpatan plastis sewarna dengan gigi. Sedangkan gigi 16 dibersihkan
dari sisa tambalan logam yang lama dan direncanakan penumpatan dengan bahan tumpatan
non plastis. Setelah perawatan, dokter gigi meminta pasien membuka dan menutup mulut untuk
melihat hubungan tonjol gigi-geligi rahang atas dan bawah agar dapat mengunyah dengan
benar.
LEARNING ISSUES
Bahan ini cenderung opaque jika dibandingkan dengan warna enamel gigi asli.
Penambahan serbuk perak meningkatkan kekuatan dan daya tahan terhadap
pemakaian.
Bubuk glass secara alami berisi kaya fluor kemampuan melindungi lingkungan kavitas
dari serangan karies baru.
Material GIC terbukti aman denga sedikit kecenderungan iritasi terhadap jaringan lunak.
Material ini sering digunakan untuk merestorasi gigi bukan akibat karies seperti
erosi/abrasi pada gigi di dekat tepi gusi, digunakan untuk restorasi gigi sulung dengan
masa tambal yang singkat jangka waktuny, sering juga digunakan untuk pit&fissure
sealent, berfungsi baik untuk sementasi restorasi mahkota dan jembaran.
Material ini sensitif terhadap kontaminasi dan terjadinya pengeringan selama reaksi
pengerasan (disimpan pada tempat yang terkontrol kelembabannya).
Glass Ionomer modifikasi resin (Hybrid Ionomer) mirip dengan glass ionomer
konvensional, tetapi memiliki sifat yang lebih baik dalam cara penanganannya.
Resin yang digunakan untuk modifikasi mirip dengan komposit resin maksud
penambahan mengurangi sensitivitas pada saat pengerasan dan memberi kemampuan
bagi material untuk lebih cepat mengeras.
Hybrid Ionomer/Glass Ionomer modifikasi resin, terdiri dari 2 sistem pengerasan, yaitu:
dengan sinar dan reaksi kimia. Sistem pengerasan dengan sinar material menjadi keras
dengan aktivasi sinardari sumber sinar visible.
Glass ionomer modifikasi resin memiliki toleransi yang baik bila digunakan sebagai
tambalan. Tambahan sedikit monomer akrilik meningkatkan kemungkinan terjadinya
iritasi jika dibandingkan dengan glass ionomer konvensional tanpa resin.
Keunggulan glass ionomer modifikasi resin: bisa dikontrol waktu pengerjaan dan
pengerasannya, dengan berkurangnya sensitivitas dari bahan ini membuat lebih mudah
untuk membuat restorasi yang berhasil, sifat translusensi yang lebih baik, memberikan
efek estetika mendekati warna alami enamel, kekuatan tarik lebih tinggi dibandingkan
jenis semen ionomer konvensional.
Porselen
Inlay & veener porselen dibuat dengan salah 1 dari teknik yang berbeda.
Teknik pertama: cetakan gigi dicor dalam bahan refraktori yang dapatdipanaskan
sampai suhu tinggi tanpa mengalami kerusakan. Bubuk porselen dicampur dengan
cairan sampai menjadi pasta, lalu dimasukkan keinlay, dan dibakar dalam tunhku
pembakaran sampai partikel porselennya menyatu. Proses ini diulang hingga
restorasi terbentuk dan berwarna. Model refraktori kemudua dibuka dengan sandb
lasting/glass bead blasting.
Teknik kedua: mengecor suatu batangan kaca ke dalam mould dengan lost wx
technique. Lalu, restorasi dimasukkan ke tungku pembakaran klinik.
Keuntungan: kekuatan kompresif yang tinggi
Kekurangan: kekuatan menahan tensile rendah sehingga bahan ini relatif getas
dalam potongan tipis
Ketahanan terhadap abrasi: sama seperti logam tuang. Namun, porselen lebih
resisten dibandingkan enamel sehingga jika restorasi porselen berantagonis dengan
gigi, gigi tersebut akan aus lebih cepat
Restorasi Crown
Penggantian sebagian/seluruh mahkota klinis yang disemenkan. Bertujuan untuk
memperkuat gigi yang kekuatannya menurun (misal karena berlubang besar), digunakan
untuk memodifikasi warna dan posisi gigi asli.
Keutungan:
Memperbaiki struktur gigi
Memperbaiki gigi yang telah berubah
warna/bentuk yang tidak estetis
Menutup dan menyangga gigi dengan kondisi
sisa gigi yang tidak mencukupi untuk
dilakukan penambalan
Menyangga bridge (protesa gigi jembatan)
Melindungi gigi yang lemah dari fraktur/gigi yang telah rusak
Menutupi gigi implan
Jenis Crown Mahkota selubung (Jacket Crown)
Menyelubungi seluruh permukaan gigi anterior posterior, baik pada gigi yang vital
maupun non-vital (post endodontic treatment)
Indikasi: tidak memungkin untuk ditumpat direct, resistensi kurang baik untuk
restorasi onlay, kerusakan di sekeliling servikal/abrasi oklusal, mahkota klinis
rendah, gigi pasca perawatan saluran akar.
Macam-macam:
a. Mahkota Tuangan Penuh (Full Cast Crown) menyelubungi seluruh permukaan
mahkota klinis gigi dan terbuat dari logam campur secara tuang.
Indikasi: sebagai restorasi single unit/ penyangga jembatan gigi, digunakan pada
gigi posterior (tidak estetik), gigi dengan karies servikal, dekalsifikasi, enamel
hipoplasia/memperbaiki fungsi mastikasi.
Kontradiksi: sisa mahkota tidak kuat menahan beban daya mastikasi (terutama
gigi dengan pulpa vital), restorasimudah korosi/tarnish jika oral hygiene buruk,
gusi cukup sensitif terhadap logam.
Sumber: Profit WR, Fields HW, Sarver DM. Contemporary orthodontics. 4th ed. Canada:
Elsevier, 2007: 3-5, 201-19.
DAFTAR PUSTAKA
Diana, R. 2013. Gambaran Estetis Wajah Menurut Merrifield Pada Oklusi Normal Mahasiswa Fkg
Usu Ras Deutro Melayu. Skripsi. Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Firda, A. Z. 2016. Pengaruh Aplikasi Fiber Braided Polyethylene Terhadap Kekuatan Tekan Resin
Komposit Nanofil. Skripsi. Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Hutagalung, P. S. 2011. Restorasi Rigid Resin Komposit pada Gigi Posterior. Skripsi. Fakultas
Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Irawan, B. 2015. Material Restorasi Direk Kedokteran Gigi Saat Ini. Journal of Dentistry
Indonesiai. 11(1): 24-28
Raditya, A. W. 2018. Perbedaan Indeks Bolton Anterior Berdasarkan Jenis Kelamin pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Semarang. Thesis.
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Muhammadiyah Semarang.
Suhartini. 2011. Fisiologi Pengunyahan pada Sistem Stomatognati. J.K.G Unej. 8(3): 122-126
WebMD. 2019. Dental Health and Tooth Fillings. Diambil dari https://www.webmd.com/oral-
health/guide/dental-health-fillings pada 18 Maret 2021.
Willy, T. 2018. Tambal Gigi, Ini yang Harus Anda Ketahui. Diambil dari
https://www.alodokter.com/tambal-gigi-ini-yang-harus-anda-ketahui pada 18 Maret 2021.
Sulastri, S. 2017. Bahan Ajar Keperawatan Gigi Dental Material Edisi Tahun 2017. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.