Anda di halaman 1dari 7

Makalah Radiologi Material Kedokteran Gigi

Dosen Pembimbing :
Lidya Irani N, drg,Sp. RKG (K)
Disusun Oleh :
Afifah Ramadhani Hasibuan (170600149)
Firda Annisa (170600150)
Clarinta Simangunsong (170600201)
Erick Kho (170600202)
Theresia Octavia Butar Butar (170600204)
Febby Maulina (170600205)
Nada Fairuzia Soadi (170600206)
Melli Fiary Panjaitan (170600207)
Nurhalijah (170600208)
Assajdah Nasution (170600209)
Sofia Honora Sinaga (170600210)
LATAR BELAKANG

Ilmu dan teknologi di bidang kedokteran gigi semakin berkembang. Seiring dengan
perkembangan tersebut, masyarakat pun semakin sadar akan pentingnya faktor
estetika. Adanya kebutuhan tersebut, para peneliti di bidang kedokteran gigi
mengembangkan berbagai jenis material restorasi sewarna gigi seperti semen
ionomer kaca dan resin komposit

Perkembangan dalam ilmu material dan biomekanik telah mengubah cara pandang
untuk menggantikan komponen anatomi manusia. Ilmu kedokteran gigi telah
melakukan pendekatan untuk menggantikan struktur gigi yang hilang dan gigi secara
keseluruhan. Penggantian struktur gigi yang hilang karena penyakit dan trauma telah
menjadi bagian besar yang umum dalam praktik dokter gigi. Material restoratif gigi
adalah dasar untuk menggantikan struktur gigi.

Kedokteran gigi dalam beberapa tahun terakhir, mengalami peningkatan dalam


perkembangan material estetik. Material restorasi gigi mencakup material logam,
polimer, keramik, dan komposit. Terdapat dua kategori material restoratif yang
sering digunakan dalam kedokteran gigi, yaitu material restorasi langsung yang
digunakan secara langsung pada gigi dan material restorasi tidak langsung yang
membutuhkan fabrikasi restorasi pada laboratorium gigi.

Syarat suatu material restorasi yang ideal adalah memiliki sifat fisik dan mekanik
yang setara dengan gigi, tidak larut dalam cairan mulut, berikatan dengan gigi,
menstabilisasi permukaan gigi atau restorasi, stabil secara dimensional, tidak toksik,
kariostatik dan bakteriostatik, sewarna gigi, mudah untuk ditangani, dan murah.
ISI
1. Amalgam
Dental amalgam adalah capuran logam yang ditambahkan dengan merkuri.
Menurut spesifikasi ANSI/ADA no.1 untuk amalgam alloy, komponen utamanya adalah
perah dan timah , sedangkan kmponen tambahan lainnya antar lain tembaga,seng,mas,
palladium, platinum , indium, selenium, dan merkuri. Kuantitas tembaga harus lebih
besar dibandingkan komponen tambahan lainnya untuk meningkatkan ketahanan
terhadap korosi dan sifat mekanis dari amalgam. Alloy amalgam diklasifikasikan menjadi
dua, yaitu low cooper alloy dan high cooper alloy.
Bentuk partikel dari bubuk amalgam dapat berupa lathe cut dengan bentuk yang
tidak teratur atau spherical yang berbentuk bulat. Partikel lathe cut diperoleh dengan cara
menggiling ataupun memotong batang cor dari alloy amalgam , sedangkan partikel
spherical didapat melalui proses atomisasi alloy cair. Alloy yang berbentuk spherical
membutuhkan merkuri dalam jumlah lenih kecil daripada alloy lathe cut karena partikel
alloy spherical mempunyai daerah permukaaan yang lebih kecil darpada alloy lathe cut.

2. Resin Komposit
Komposisi resin komposit terdiri atas filler (bahan pengisi) anorganik, matriks
resin dan coupling agent. Filler anorganik berperan terhadap kekuatan resin komposit.
Matriks resin digunakan untuk membentuk fisik resin komposit agar dapat diaplikasikan.
Coupling agent berfungsi untuk menyatukan filler dan matriks resin. Selain ketiga
komponen tersebut, komposisi resin komposit juga dapat ditambahkan dengan aktivator,
inisiator, pigmen dan ultraviolet absorben. Tambahan komponen tersebut dapat berfungsi
saat proses polimerisasi dan warna resin komposit sesuai dengan warna gigi. Penambahan
komponen bahan pengisi ke dalam matriks resin secara signifikan dapat meningkatkan
sifat mekanis resin komposit. Dan juga pada penglihatan radiografi Resin komposit akan
terlihat radiopag.
Sifat mekanis resin komposit merupakan faktor penting terhadap kemampuan
bahan ini bertahan di dalam gigi karena gigi sering mendapat tekanan pengunyahan.
Volume filler (bahan pengisi) yang besar dapat meningkatkan kekuatan resin komposit,
tetapi berdasarkan studi evaluasi klinis selama 1 tahun melaporkan bahwa 34 % tumpatan
resin komposit mengalami fraktur (Raharjo dkk., 2002). Oleh karena itu, untuk
meningkatkan sifat mekanis resin komposit bahan pengisi tidak hanya ditambah
volumenya, tetapi juga harus dimodifikasi agar sifat mekanisnya bertambah baik.
3. Porselen
Porselen adalah bahan yang terbuat dari jenis keramik yangdibakar dengan suhu
tinggi dari bahan lempung murni yang tahan api. Dental porselen dapat diklasifikasikan
menurut temperatur fisionya atau temperatur untuk menyelesaikan reaksi selama
pembakaran ada 3 macam yaitu High Fusing, medium fusing, low fusing.
Komposisi dental porselen meliputi Kaolin/Clay merupakan material untuk
mempertahankan body & strength agar dapat dibentuk sebelum dibakar, silika sebagai
bahan utama dalam pembuatan porselen, feldspar sebagai fluxs agar terjadi
fusion/persatuan dengan kaolin dan silika, borax untuk memperendah fusion temperatur.
Sifat fisis porselen keuletan dan tegangan geseknya rendah tetapi tegangan tariknya tinggi.
thermal ekspansi dental porselen sama dengan thermal ekspansi substansi gigi yaitu sekitar
4,1 x 10 mm/c3. Penghantar panas, difusi panas dan penghantar listrik yang rendah.
Sifat kimia, porselen memiliki sifat kelembapan kimia merupakan hal penting untuk
memastikan bahwa permukaan restorasi gigi tidak melepaskan elemen-elemen yang
berbahaya selain mengurangi risiko dari kekerasan permukaan serta meningkatkan
kerentanan terhadap adhesi bakteri. Selain itu porselen merupakan bahan yang
biokompatibel dengan lingkungan rongga mulut.

4. Resin Akrilik
Resin akrilik adalah suatu turunan etilen yang dalam rumus struktur kimianya
mengandung gugus vinil. Resin akrilik ini ada 2 tipe yaitu tipe heat cured dan tipe self
cured acrylic. Resin akrilik tipe heat cured merupakan salah satu bahan basis gigi tiruan
yang paling banyak digunakan sampai saat ini. Komposisinya sebagian besar resin
polimetil metakrilat terdiri dari serbuk dan komponen cair. Serbuk terdiri dari polimetil
metakrilat dan sejumlah kecil benzoil peroksida sebagai inisiator dan pigmennya yaitu
garam-garam kadmium atau besi atau pewarna organik. Cairan didominasi oleh non-
polimerisasi metil metakrilat monomer dengan sejumlah kecil hydroquinone yang
ditambahkan sebagai inhibitor, bahan pengikat-silang dari etilenglikoldimetakrilat sekitar
10%, dan aktivatornya adalah N N’-dimetil-p-toluidin (sekitar 1%) Resin akrilik
memiliki densitas yang relatif rendah yaitu sekitar 1,5-1,19 g/cm pangkat 3. Hal ini
disebabkan resin akrilik terdiri dari kumpulan atom atom ringan, seperti karbon, oksigen,
dan hidrogen. Sehingga resin akrilik bersifat radiopak.

5. Valplas

Valplast merupakan suatu basis gigitiruan resin fleksibel yang ideal untuk gigitiruan
sebagian lepasan
- Terbuat dari : Nilon Termoplastik
- Digunakan untuk : Valplast dapat digunakan bilamana mempertimbangkan gigi
tiruan sebagaian lepasan.
- Sifat Sifat : Biokompatibel nilon dan resin termoplastik dari valplast memberikan
tingkat fleksibilitas yang ideal dan stabilitas ketika diproses dan diselesaikan sesuai
dengan ketebalan yang disarankan. Sebagai tambahan, warna, bentuk, dan desain dari
bagian valplast menyatu dan tampak sama dengan keadaan jaringan gingival
sesungguhnya, membuat gigitiruan hampir tidak tampak.

Kelebihan Dan Kekurangan Valplast:

1. Valplast lebih lentur dari gigi tiruan biasa dan biasanya lebih kuat.
2. Valplast lebih nyaman karena menggunakan pegangan gusi berbeda dengan gigi tiruan biasa
yang hanya menggunakan pegangan gigi yang dicangkoli kawat.
3. Valplast memiliki warna dan perawatan yang baik.
4. Untuk kelemahan valplast adalah harga sedikit mahal, kalau tidak pas susah di stel, dan juga
tidak bisa digunakan untuk gigi tiruan penuh (full)

6. Metal Frame
Gigi tiruan menggunakan metal frame sebagai basisny dikombinasikan bersam
akrilik, valplast, policarbonat sebagai basis untuk meletakkan gigi yang terbuat dari akrilik.
Bahan logam yg digunakan pada gigi tiruan ini adalah chromium cobalt dan titanium. Gigi
tiruan jenis ini mempunyai beberapa kelebihan yaitu tidak mudah patah karena
menggunakan logam, tidak untuk full denture, pembersihannya mudah dan jugan bahanny
lebih tipis sehingga lebih nyaman digunakan oleh pasien tetapi memiliki harga yg paling
mahal karena menggunakan plat logam.
Gigi tiruan kerangka logam (frame) lebih ideal dibandingkan gigi tiruan akrilik,
karena dapat dibuat lebih sempit, lebih tipis, lebih kaku, dan lebih kuat, sehingga dapat
dibuat disain yang ideal. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh
gigi tiruan sebagian lepasan pada kesehatan periodontal yang terdiri dari akumulasi plak,
peradangan gingiva, mobilitas, kedalaman poket dan resopsi tulang. Desain kerangka gigi
tiruan sebagian lepasan dapat meningkatkan penumpukan sisa makanan pada bagian yang
berkontak dengan permukaan gigi asli, yang mengganggu aksi self-cleansing oleh lidah
dan bukal selama proses pengunyahan. Disain kerangka gigi tiruan sebagian lepasan juga
berperan dalam perkembangan bakteri pada rongga mulut dan pembentukan plak.

7. Logam
Logam memiliki karakteristik seperti ductility (dapat dibengkokkan tanpa patah),
opacity (tidak dapat tembus cahaya), luster (permukaan yang kuat), warnanya putih atau
abu-abu, kuat, stabil, dan mudah dibentuk. Komposisi logam adalah titanium dan paduan
cobalt-chromium-molybdenum. Titanium merupakan jenis logam yang paling banyak
digunakan sebagai bahan dental implant. Sifat yang paling menguntungkan dari titanium
adalah memiliki kekuatan yang tinggi dan tahan terhadap korosi.
8. Keramik
Istilah keramik berasal dari bahasa Yunani: “keramos” yang artinya bahan bumi
yang bersifat mudah terbakar. Secara umum, keramik bersifat refraktori, keras,
kerentanan terhadap fraktur karena rapuh (untuk mengatasinya dilakuka penguatan
dengan system alumina dan zirconia). Keramik gigi merupakan senyawa logam (seperti
aluminium, kalsium, litium, magnesium, kalium, natrium, timah, titanium, dan zirkonia)
dan non-logam (seperti silikon, boron, fluorin, dan oksigen) yang digunakan sebagai satu
komponen struktural, seperti pada inlai CAD-CAM, atau sebagai salah satu dari beberapa
lapisan yang digunakan untuk pembuatan gigitiruan berbasis keramik. Berdasarkan
struktur mikronya, keramik gigi secara garis besar diklasifikasikan menjadi tiga bagian,
antara lain: bahan yang didominasi kaca (feldspar), kaca yang diisi dengan partikel (resin
komposit), dan keramik polikristal (zirkonia)

TABEL

Bahan Komposisi No. Radiodensitas


Dental Atom
Siler 47 Radiopak
Timah 50 Radiopak
Copper 29 Radiopak
(Tembaga)
Zinc 30 Radiopak
Amalgam Emas 79 Radiopak
Palladium 46 Radiopak
Platinum 78 Radiopak
Indium 49 Radiopak
Selenium 34 Radiopak
Merkuri 80 Radiopak
Kalsium 20 Radiopak
Porselen
Karbon 6 Radiopak
Natrium 11 Radiopak
Barium 56 Radiopak
Resin
Stronsium 38 Radiopak
Komposit
Zirkonium 40 Radiopak
Alumunium 13 Radiopak
Keramik Karbon 6 Radiopak
Zirkonium 40 Radiopak
Logam Titanium 22 Radiopak
Cobalt 27 Radiopak
Kromium 24 Radiopak
Molybdenum 42 Radiopak
Metal Kromium 24 Radiopak
Frame Titanium 22 Radiopak
Resin Karbon 6 Radiopak
Akrilik Oksigen 8 Radiopak
Hidrogen 1 Radiopak
Valplast Nilon 6 Radiopak

DAFTAR PUSTAKA
1. Syafiar I, Rusfian, sumadhi S, et al. Ilmu Material Dan Teknologi Kedokteran Gigi. medan:
USU Press, 2018: 105-203
2. Jagger D, Harrison A. Complete dentures-problems solving. London:
British Dental Association, 2003: 9
3. Carol Dixon, W. Stephan Eakle, William F. Bird. Dental Materials Clinical
Applications for Dental Assistants and Dental Hyegienists. 2011. Saunders
Elsevier
4. Maj.Ked.Gigi (Dent. J). Removable partial denture as foreign body in trachea. Vol.38(3).2005:
112–114
5. Anusavice, K.J. 2003. Phillips:Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi Ed.10. Jakarta: EGC
6. Nahak,MM. Jurnal Kesehatan Gigi. Kontroversi Penggunaan Amalgam Alloy Sebagai Bahan
Restorasi Karies Gigi. 2014. Vol 2(1) : 160-66.

Anda mungkin juga menyukai