Anda di halaman 1dari 5

-Definisi crossbite anterior.

Crossbite anterior adalah kondisi dimana posisi satu atau lebih gigi anterior
desidui maupun permanen maksila lebih lingual dari gigi anterior mandibula.
Crossbite anterior juga dapat diartikan sebagai maloklusi dimana satu atau lebih gigi
insisivus maksila beroklusi kearah lingual dari gigi insisivus mandibula saat gigi
dalam oklusi sentrik. Crossbite anterior memiliki sebutan lain seperti reverse overjet,
reverse bite dan under bite (Premkumar., 2015)

-Etiologi crossbite anterior

Terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya crossbite anterior, yaitu faktor


dental, skeletal, dan fungsional. Crossbite anterior dental, yaitu crossbite anterior
yang disebabkan karena inklinasi aksial gigi incisivus maksila yang abnormal.
Penyebab-penyebab inklinasi aksial yang abnormal, antara lain: (1) Trauma pada gigi
desidui atau trauma yang mengenai benih gigi permanen, (2) Gigi desidui yang
prolong retensi, (3) Terdapat gigi supernumerary yang terletak di labial, (4) Panjang
lengkung yang tidak adekuat sehingga menyebabkan gigi permanen erupsi kearah
lingual, (5) Kebiasaan menggigit bibir, (6) Celah bibir yang baru dioperasi. Crossbite
anterior skeletal disebabkan pertumbuhan mandibular yang berlebihan. Keadaan ini
biasanya disebabkan oleh genetik atau keturunan. Selain itu, pada anak yang
menderita celah palatum maksilanya mengalami retrusi. Crossbite anterior
fungsional terjadi karena kondisi fungsional mandibula saat menutup mulut. Kondisi
ini disebabkan adanya kontak premature dari gigi dan akan mengakibatkan maloklusi
pseudo kelas III Angle (Premkumar., 2015).

Gambar 4. A. Crossbite anterior dental; B. Crossbite anterior skeletal; C. Crossbite anterior fungsional (Rakosi dan Graber,
2010; Phulari, 2011; dan Premkumar., 2015)

-Manifestasi crossbite anterior.


Manifestasi crossbite berdasarkan jumlah gigi yang terlibat ada 2 yaitu single
tooth dan segmental. Singel tooth adalah suatu kondisi dimana terdapat tumpang
tindih (overlapping) dari salah satu gigi anterior mandibula terhadap salah satu gigi
anterior maxilla. Sedangkan segmental adalah suatu kondisi dimana terdapat tumpang
tindih (overlapping) dari kelompok gigi anterior mandibula terhadap kelompok gigi
maxilla (Ardhana., 2009).

40.2 : single tooth, 40.3:segmental

-Pemeriksaan

Pemeriksaan cross bite yaitu secara extra oral dan intra oral :

1)Ekstra oral : pemeriksaan ekstra oral harus dimulai ketika pasien memasuki
ruangan dan penting untuk melihat wajah dan jaringan lunak baik secara pasif atau
keadaan animasi, tampilan dengan wajah harus dinilai secara vertical dan transversal,
hubungan bibir (hubungan bibir kompeten saat istirahat), sudut nasolabial dan
tonjolan bibir, hubungan vertical

2) Intra oral: kesehatan gigi, hubungan gigi seri, overjet (Cobourne., 2010)

-Perawatan.

Terdapat beberapa alat yang dapat digunakan untuk memperbaiki crossbite anterior,
yaitu:

1. Tongue Blade

Terdapat berbagai cara untuk memperbaiki crossbite anterior. Pada kasus dimana
gigi incisivus permanen maksila belum erupsi sempurna, namun telah tampak
hubungannya lebih ke palatal dari gigi incisivus mandibula, tongue blade dapat
digunakan sebagai alat koreksi. Pasien anak dan orang tuanya diinstruksikan
menekankan tongue blade ke bawah dengan tangan untuk mendorong gigi anterior
maksila ke depan. Ujung tongue blade diletakan pada gigi insisivus atas yang
crossbite, sementara ujung yang lainnya melalui permukaan labial gigi incisivus
bawah yang berfungsi sebagai tumpuan. Gerakan ini harus dilakukan 20 kali setiap
sebelum makan dan pasien menghitung hingga hitungan kelima setiap melakukan
gerakan ini. Keberhasilan perawatan ini sangat tergantung pada kedisiplinan pasien
untuk melakukannya secara teratur. Apabila dilakukan dengan baik, gigi anterior
yang crossbite akan bergerak ke depan dalam waktu 2-3 minggu. Apabila perawatan
ini tidak berhasil setelah dua minggu atau lebih, maka perlu dilakukan perawatan
dengan alat lain.

2. Acrylic Inclined Bite

PlanAcrylic bite plane dibuat pada model gigi menggunakan self-curing resin yang
menutupi seluruh gigi insisivus mandibula. Kemudian ditambahkan dataran miring
dengan panjang kurang lebih ¼ inchi dan miring ke lingual 45° dari garis aksis
insisivus rahang bawah. Acrylic inclined bite plane disementasikan pada gigi-gigi
insisivus rahang bawah sehingga dapat menghasilkan suatu gerakan meluncur pada
gigi atas yang crossbite. Hanya gigi yang crossbite yang bersentuhan dengan dataran
miring tersebut dan tidak boleh ada gigi lain yang berkontak dengan dataran miring.
Selain itu dataran miring tidak boleh menyentuh jaringan lunak palatum. Selama
penggunaan alat ini, gigi posterior tidak beroklusi dengan jarak 2-3 mm. Erupsi gigi
posterior akan terlihat dalam 10 hari dan akan terjadi kecenderungan openbite pada
gigi-gigi anterior. Dataran miring dapat dilepas setelah gigi yang crossbite sudah
melampaui permukaan insisal gigi anterior mandibula. Namun apabila crossbite tidak
membaik dalam 2 minggu, perlu dipertimbangkan untuk dipergunakan alat lain. Alat
ini dapat dipakai untuk satu atau lebih gigi anterior yang crossbite

3. Reversed Stainless Steel Crown

Alat ini digunakan untuk memperbaiki satu gigi incisivus atas yang crossbite dengan
cara memasangkan stainless steel crown dengan posisi terbalik pada gigi yang
crossbite. Crown dipilih yang lebih panjang (1-2 mm) dari gigi asli supaya letak
crown lebih ke depan dari gigi bawah dan dapat mendorong gigi atas ke depan.

4. Hawley Type Appliance

Penggunaan removable palatal appliances diindikasikan untuk kasus dimana satu atau
dua gigi (biasanya gigi incisivus lateral) mengalami crossbite. Alat ini terbuat dari
akrilik yang dipasang pada rahang atas dan terdapat komponen aktif (simple spring)
untuk mendorong gigi yang crossbite ke labial. Selain untuk memperbaiki crossbite,
palatal appliances juga dapat digunakan sebagai space maintainer atau untuk
memperbaiki kelainan minor pada lengkung rahang. Pada alat ini diperlukan retensi
yang baik, oleh karena itu harus digunakan cengkeraman yang cukup atau jenis
fiksasi lain
5. Bonded Resin-Composite Slopes

Alat ini menyerupai acrylic inclined bite plane namun dibuat langsung di atas gigi
insisivus rahang bawah menggunakan resin komposit. Pertama, gigi insisivus
mandibula dietsa selama 15 detik lalu dibersihkan. Kemudian diaplikasikan bonding
agent dan disinar selama 20 detik. Resin komposit dibentuk di atas bonding agent
hingga membentuk slope dengan ketebalan 3-4 mm dengan kemiringan 45
longitudinal dari sumbu gigi incisivus mandibula. Resin komposit disinar 20 detik
hingga mengeras kemudian dipoles. Bonded resin-composite slope ini dipakai selama
2 minggu. Setelah crossbite sudah teratasi, resin-composite slope di bersihkan dengan
low-speed diamond bur, permukaan email dipoles dengan aluminium oxide finishing
disc, dan terakhir diaplikasikan fluor secara topikal pada permukaan gigi

6. Removable Appliances dengan Double helical coil spring

Penggunaan alat double helical coil spring pada gigi insisivus lateral atas akan
menggerakkan gigi keluar dari posisi crossbite. Double cantilever spring atau yang
disebut Z spring atau double helical coil spring merupakan salah satu komponen aktif
alat ortodontik lepasan. Disebut Z spring karena memiliki 2 coil dan menyerupai
huruf z ketika diaktifkan. Komponennya terdiri atas: 2 lengan aktif, 2 coil atau helix
dan 1 lengan retentive. Ukuran kawat yang digunakan adalah 0,5 mm untuk gigi
incisivus dan 0,6 mm untuk gigi premolar dan molar. Arah gerakan dari Z spring
adalah ke labial atau bukal. Sedangkan jenis gerakannya adalah proklinasi dan rotasi.
Cara mengaktifkan Z spring dengan membuka kedua helix sekitar 2-3 mm. Untuk
rotasi yang kecil, satu helix dibuka. Instrumen yang diperlukan untuk aktivasi Z
spring adalah tang bulat dan tang adam

7. Edgewise fixed appliances

Crossbite anterior selain dapat dirawat menggunakan alat lepasan, juga dapat
memakai alat cekat berupa edgewise fixed appliances. Pemakaian alat tersebut
disertai dengan adanya lower posterior acrylic bite plate (plat dataran gigitan akrilik
posterior bawah) atau berupa semen ionomer kaca (SIK) pada permukaan oklusal gigi
molar rahang bawah, yang berfungsi untuk membuka gigitan agar insisivus atas dapat
bergerak keluar dari crossbite dengan mudah (Avriliyanti., 2016)
DAPUS:

- Premkumar S. Textbook Of Orthodontics. New Delhi: Elsevier Health Sciences;


2015.

- Ardhana W. 2009. Ortodonsia I: Prosedur Pemeriksaan Ortodontik. Yogyakarta:


FKG UGM.

- Cobourne MT, DiBiase AT. 2010. Handbook of Orthodontic. London: Elsevier.

- Avriliyanti F. 2016. Makalah Kelompok 1 Ganjil Cross Bite Anterior.

Anda mungkin juga menyukai