Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Resin akrilik adalah bahan untuk pembuatan basis gigi tiruan lepasan ,
selain itu resin akrilik juga dapat digunakan sebagai bahan reparasi. Resin akrilik
memiliki rantai polimer yang panjang dan terdiri dari unit-unit metilmetakrilat
yang disebut polimetilmetakrilat. Kelebihan dari resin akrilik adalah harganya
relatif murah, mudah direparasi, proses pembuatannya mudah, serta memiliki
warna yang stabil dan mudah dipoles. Namun, salah satu kelemahannya adalah
mudah patah ketika terjatuh atau menggigit benda keras(Budiharjo, 2014).
Berdasarkan setting reaksinya, resin akrilik dibedakan menjadi resin
akrilik polimerisasi cahaya (light curing), resin akrilik polimerisasi kimiawi (auto
curing), dan resin akrilik polimerisasi panas (heat curing). Resin akrilik heat
cured adalah salah satu bahan basis gigi tiruan yang proses polimerisasinya
dengan pengaplikasian panas. Resin akrilik heat cured ini memiliki keunggulan
yaitu mudah diproses dan dipoles, estetis, biaya terjangkau, dan toksisitas yang
rendah(Sundari, 2015).
Kestabilan bahan basis gigi tiruan resin akrilik dapat mengalami
perubahan sifat fisik dan sifat mekanik akibat proses biodegredasi. Biodegredasi
merupakan perubahan zat dalam sifat fisik dan mekanis yang mengarah pada
kegagalan bahan itu sendiri yang disebabkan kondisi lingkungan di dalam mulut.
Perubahan degredasi tidak hanya merubah sifat dari resin akrilik, tetapi juga
mempengaruhi kekuatan ikat basis gigi tiruan resin akrilik. Kekerasan yang
dibutuhkan dalam pembuatan basis gigi tiruan resin akrilik yaitu 20 VHN dan
untuk kekuatan transversal berdasarkan ISO 1567:1999 adalah 6,0 MPa(McCabe,
2014).
Resin akrilik terdiri dari bubuk dan cairan yang dimana bubuk resin akrilik
berbahan dasar polimer dan cairannya berbahan dasar monomer. Reaksi resin
akrilik mengandalkan reaksi polimerisasi yang dimana terjadi saat bubuk dan
cairan dimanipulasi. Resin akrilik adalah turunan etilen yang mengandung gugus
vinil dalam rumus strukturnya. Sedikitnya ada 2 kelompok resin akrilik yang
menarik bagi kedokteran gigi. Satu kelompok adalah turunan asam akrilik,
CH2=CHCOOH, dan kelompok lain dari asam metakrilik CH2=C(CH3)COOH.
Kedua senyawa ini berpolimerisasi tambahan dengan cara yang sama(Anusavice
KJ, 2014).
Ada beberapa tahap dalam polimerisasi, tahap pertama adalah wet sand
stage; resin akrilik terlihat seperti pasir basah, stringy stage; jika resin akrilik
ditarik akan membentuk benang-benang, dough stage; monomer berdifusi ke
polimer membentuk seperti adonan, rubbery stage; akrilik akan elastis seperti
karet, stiff; akrilik mengeras (Manappalil JJ, 2016).

1
2

1.1 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari resin akrilik ?
2. Apa komposisis dari resin akrilik ?
3. Bagaimana reaksi polimerisasi ?
4. Apa saja syarat dari resin akrilik ?
5. Bagaimana manipulasi resin akrilik ?
6. Apa saja kelebihan dan kekurangan resin akrilik ?

1.2 Tujuan Peenulisan


1. Mengatahui definisi dari resin akrilik.
2. Mengetahui komposisi dari resin akrilik.
3. Mengetahui bagaimana reaksi polimerisasi.
4. Mengetahui syarat-syarat dari resin akrilik.
5. Mengetahui cara manipulasi resin akrilik.
6. Mengetahui kelebihan dan kekurangan resin akrilik.

1.3 Manfaat Penulisan


1. Diketahuinya definisi dari resin akrilik.
2. Diketahuinya komposisi dari resin akrilik.
3. Diketahuinya bagaimana reaksi dari polimerisasi.
4. Diketahuinya syarat-syarat dari resin akrilik.
5. Diketahuinya cara manipulasi resin akrilik.
6. Diketahuinya kelebihan dan kekurangan resin akrilik.

DAPUS:

1. Budiharjo A, Wahyuningtyas E, Sugiatno E. Pengaruh Lama Pemanasan


Pasca Polimerisasi dengan Microwave terhadap Monomer Sisa dan
Kekuatan Transversa Pada Reparasi Gigi Tiruan Resin Akrilik. J.Ked Gi.
5(2): 2.
3

2. Sundari I, Sofya PA, Hanifa M. 2016. Studi Kekuatan Fleksural Antara


Resin Akrilik Heat Cured dan Termoplastik Nilon Setelah Direndam
dalam Minuman Kopi Uleekareng (Coffea robusta). J Syiah Kuala Dent
Soc. 1(1): 51.
3. McCabe JF, Walls AWG. 2014. Bahan Kedokteran Gigi. EGC: Jakarta.
4. Anusavice KJ. 2014. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. EGC:
Jakarta.
5. Manappalil JJ. 2016. Basic Dental Material. Bhothahity: Jaypee.
4

Anda mungkin juga menyukai