Anda di halaman 1dari 23

GIGIKU SAKIT

PEMICU 5
Kelompok 1
Ketua : Kevin A Marpaung (180600076)
Sekretaris : Monica Lydia R B (180600178)

Dhea Raihani (180600001) Agnes C C Situmorang (180600078) Siti Nurfadhilah (180600173)

Filza Annisa (180600002) Nihlana R (180600079) M. Guntur Surya P (180600174)

Juwita Amalia (180600003) Laila Nur A (180600080) Putri Nadya (180600175)

Cindy Amelia (180600004) Vini Heliza (180600081) Intania Elfitria (180600176)

Oryza Rahma (180600005) Diniaturahmi. (180600082) Revina Angelia (180600177)

Adzahwa Nabila (180600006) Tri Suci Alfarani (180600083) Nurul Farah Nazwa (180600241)

Fathya Afifah Ramaddila N (180600077)


PEMICU 5
Nama Pemicu : Gigiku sakit
Narasumber : Dr. Trelia Boel, drg., M.Kes., Sp.RKG(K) ; Cek Dara Manja, drg., Sp.RKG ;
Minasari, drg., MM
Hari / tanggal : Jumat / 01 November 2019
Jam : 07.30-09.30 WIB

Seorang wanita berumur 40 tahun, dating ke praktek dokter gigi mengeluhkan geraham sebelah kanan
bawah berlubang besar dan gusinya bengkak tetapi pasien tidak merasakan sakit. Pasien ingin
melakukan pemeriksaan dan pengobatan terhadap keluhan /penyakit yang dideritanya.

Hasil pemeriksaan klinis oleh dokter gigi ditemukan gigi 47 non vital dan bengkak pada gingiva, gigi 14
terlihat karies dengan pulpa yang sudah terbuka serta gigi 28 belum erupsi.
1
Pemeriksaan apakah yang akan anda lakukan saat pertama kali pasien
datang dengan berbagai keluhan seperti yang dilakukan diatas
(sebelum dirujuk untuk dilakukan pemeriksaan radiografi) ?
Pemeriksaan secara umum, sebelum dilakukan pemeriksaan radiografi ialah :

1. Pemeriksaan Subjektif

Pemeriksaan yang mengacu kepada pengumpulan informasi yang berkaitan dengan keluhan/penyakit yang diderita oleh pasien.

a. Identitas pasien,

b. Present Illness ( Keluhan utama ),

c. Riwayat Kronologis Keluhan Utama

d. Riwayat Medis ( Obat, alergi, dll)

e. Riwayat Keluarga ( Herediter )

f. Riwayat Sosial (Ekonomi & Pengetahuan)

g. Riwayat Keluar Negri

2. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan guna untuk melihat bila ada kelainan sistemik, kadar gula darah, dll.

3.. Pemeriksaan Objektif


Pemeriksaan ini terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:
a. Pemeriksaan Ekstraoral
b. Pemeriksaan Intraoral
c. Pemeriksaan visual
d. Test Palpasi
e. Test vitalitas
2
Pada kasus diatas, untuk gigi 47, jenis radiografi apa yang bias
digunakan untuk melihat keadaan tersebut dan apa yang menjadi
indikasi radiografi yang anda pilih?
Pada kasus dinyatakan bahwa gigi 47 adalah gigi non vital ( gigi yang tidak ada pendarahan) atau secara tidak langsung ada
gangguan pada jaringan pulpa. Oleh karena itu, radiografi yang paling baik dilakukan adalah radiografi periapikal, karena jenis
radiografi ini menggunakan film yang berukuran 3x4 cm yang setiap film biasanya menunjukkan 2-4 gigi dan dapat memberikan
gambaran secara rinci tentang gigi ( kelihatan dari mahkota sampai akar ) dan jaringan sekitarnya.

Indikasi utama dalam menggunakan radiografi periapikal yaitu:

 Deteksi infeksi apikal atau peradangan (bengkak pada gingiva)

 Penilaian status periodontal

 Apabila terjadi trauma pada gigi dan tulang alveolar

 Penilaian terhadap keberadaan dan posisi gigi yang tidak erupsi

 Selama perawatan endodontik

 Mengetahui kista apical dan lesi di dalam tulang alveolar

 Mengetahui pasca operasi implan


3
Apakah suspek radiodiagnosis keadaan tersebut dan bagaimana
gambarannya secara radiografi?
Suspek Radio diagnosis keadaan tersebut adalah Kista Periapikal.

Berdasarkan scenario, diketahui bahwa pasien tidak merasakan rasa sakit


dan terdapat gigi 47 yang non vital. Gigi non vital terjadi akibat gigi
berlubang yang dibiarkan terus menerus, akan menyebabkan peradangan
pada jaringan pulpa gigi (pulpitis) kemudian terjadi kematian saraf pada
gigi tersebut. Setelah gigi non vital (mati) lama kelamaan akan dapat
terbentuk kista periapical pada ujung akar gigi tersebut. Kista periapikal
umumnya tidak menimbulkan keluhan atau rasa sakit, kecuali jika terjadi
infeksi pada kista tersebut.

Gambaran radiografi dari kista periapikal tersebut adalah

• Mahkota = Radiolusen
• Lamida Dura = terputus-putus
• Membran Periodontal = Melebar
• Periapikal = Radiolusen dan dibatasi oleh radiopak.
4
Keadaan gigi 28 adalah embedded, jelaskan jenis-jenis radiografi yang
mungkin digunakan untuk melihat keadaan gigi 28 dan jenis mana yang
dipilih serta alasannya.
Pemeriksaan radiografi untuk gigi 28 yang embedded adalah radiografi
periapikal. Pada beberapa kasus impaksi atau embedded, penggunaan
teknik foto periapikal sangat diindikasikan dari perawatan yang akan
dilakukan dengan berbagai keuntungan, seperti gambaran radiografi yang
dihasilkan lebih jelas dan rinci, yang meliput jaringan gigi dan
pendukungnya sehingga memudahkan diagnosis dan rencana perawatan.

Namun, dapat juga dilakukan pemeriksaan dengan radiografi ekstraoral


yaitu Radiografi Panoramik dan Oblique Lateral.

■ Radiografi panoramik dapat memuat keseluruhan maksila dan


mandibula sehingga dapat menampilkan gigi molar
impaksi/embedded lebih dari satu regio.

■ Oblique Lateral Radiografi merupakan radiografi lateral miring yang


diambil menggunakan X-ray. Salah satu indikasi utama dari radiografi
ini adalah menilai keberadaan dan/atau posisi gigi yang belum
erupsi.
5
Ada berapa jenis radiografi yang mungkin digunakan untuk melihat
kasus gigi 14 dan jelaskan teknik apa yang digunakan agar semua
saluran akar untuk perawatan saluran akar dapat terlihat.
Pemeriksaan radiografi hingga akar gigi dapat dilakukan dengan radiografi
periapikal, oklusal dan panoramik. Namun, kelemahan dari panoramik
yaitu detail gambar yang tampil tidak sebaik radiografi periapikal intraoral
dan tidak dapat mendeteksi karies yang kecil. Sedangkan teknik oklusal
biasanya digunakan untuk pemeriksaan yang luas pada maksila dan
mandibula.

Teknik radiografi paling tepat yang dapat digunakan pada kasus gigi 14
agar semua saluran akar terlihat adalah teknik intaoral periapikal. Teknik
periapikal berguna untuk melihat gigi secara individual ( 2-4 gigi ) mulai
dari keseluruhan mahkota sampai akar gigi dan jaringan disekitarnya, dan
juga teknik ini mampu mengindikasikan karies, benih gigi yang belum
tumbuh.
6
Apa sajakah anatomi normal yang dapat terlihat pada radiografi
periapikal gigi 47, 14 , dan 28?
1. Gigi 14 ( Premolar 1 kanan atas )

- Sinus maksilaris : terletak pada superior premolar dan molar atas, terlihat sebagai area radiolusen pada superior
apical premolar dan molar atas. Lantai sinus terlihat sebagai radiopak line yang merupakan tulang kartikal yang
sangat tebal.

- Nutrient canal dalam sinus maksilaris : bentuknya ramping, seperti jalan tube melalui tulang, yang mengandung
pembuluh darah dan saraf yang menyerupai gigi maksila dan area interdental, terlihat pada periapical posterior
maksila, pita radiolusen yang sempit diapit oleh 2 garis radiopak tipis.

2. Gigi 28 ( molar 3 kiri atas )

- Maxillary tuberosity : penonjolan tulang yang membulat pada daerah posterior molar tiga, pembluh darah dan saraf
masuk ke maksila melalui regio ini dan mensuplai gigi posterior.

- Hamulus : proyeksi dari perluasan medial pterygoid plate tulang sphenoid, terletak pada posterior area tuberositas
maksilaris. Hamulus terlibat dengan berbagai lebar,bentuk, densitas.

- Zygomatikus prossesus : terletak pada bagian lateral maksila.

- Zygomatic
3. Gigi 47 ( Molar 2 kanan bawah )
- Mandibular canal : jalan seperti tube melalui tulang yang berjalan sepnajang mandibula, terluhat dari foramen mandibular
hingga foramen mental dan merupakan tempat saraf dan pembuluh darah alveolar interior.
- Mylohyoid ridge : nama lainnya internal oblique ridge, merupakan penonjolan tulang pada permukaan internal mandibula,
terlintang dari premolar 2 hingga molar 3
- External oblique ridge : permukaan bukal mandibula yang memanjang dan batas anterior.
- Anterior border of the ramus : ramus kebawah dan kedepan
- Submandibular fossa.
7
Apabila anda harus melakukan lebih dari satu kali radiografi, hal apa
yang menguatkan anda sehingga anda dibenarkan untuk melakukan hal
ini?
Hal yang menguatkan untuk dilakukannya lebih dari 1 kali radiografi :

a. Apabila memang dalam keadaan yang sangat mendesak harus dilakukan foto rontgen lebih dari satu kali
pada waktu berdekatan.

b. Dokter harus mempertimbangkan prinsip justifikasi, prinsip ini mewajibkan dokter gigi untuk
membandingkan manfaat yang diperoleh dan risiko yang diterima dalam membuat radiografi gigi. Dokter
gigi harus mengidentifikasi situasi dimana paparan diagnostic memberi manfaat kepada pasien lebih
besar daripada risiko bahaya yang akan diterima. Pengaruh prinsip ini adalah pemilihan secara tepat
pasien seperti apa yang memerlukan pemeriksaan radiografi serta jenis pemeriksaan radiografi yang
dibutuhkan.

c. Apabila diperlukan untuk kepastian diagnosis yang menjadikan bagian dari terapi yang harus diikuti.
8
Usaha apa yang akan anda lakukan agar pasien merasa aman akan
bahaya radiasi yang mungkin terjadi?
Usaha yang akan dilakukan yaitu :

• Menjelaskan kepada pasien tentang tujuan pengambilan radiograf dan cara kerja yang diperlukan, serta instruksi untuk
menanggalkan semua yang merintangi pembuatan radiograf dan menyebabkan gambaran radiopak, missal gigi palsu, kaca
mata, anting, cincin, dan lain-lain.

• Posisi kepala pasien perlu diperhatikan , letakkan kepala pada tempat yang benar dan disandarkan.

• Pasangkan apron pada pasien

• Peralatan sinar x diagnostik harus dalam kondisi baik, terawatt, teruji, mempunyai surat izin.

• Pemakaian peralatan sinar x harus memperhatikan faktor-faktor penyinaran :

a. Kilovoltage (KV)

b. Miliampere (mA)

c. Waktu

• Memperhatikan proteksi radiasi internal (membatasi waktu,jarak, dan penahan alpha dan beta)
9
Jelaskan peran mikroorganisme dan bakteri yang dominan pada kasus
abses tersebut.
Abses merupakan rongga patologis yang berisi pus yang disebabkan oleh infeksi bakteri campuran. Bakteri yang berperan pada
umumnya adalah Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans. Mikroorganisme dominan pada abses lainnya
adalah Bacteriodes, Fusobacterium nucleatum, Actinomycetes ,dan Corinebakterium.

a. Staphylococcus aureus

Bakteri ini memiliki enzim aktif yang disebut koagulase yang fungsinya mendeposisi fibrin. Bakteri ini bersifat pathogen
yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan penyakit pada manusia apabila di pengaruhi faktor presdiposisi seperti perubahan
kuantitas bakteri dan penurunan daya tahan tubuh host. Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri yang berkaitan
dengan bidang ilmu Kedokteran Gigi yang dapat menyebabkan infeksi yang bersifat abses local namun dapat juga menyebar
melalui pembuluh darah dan menyebabkan abses pada organ dalam.

b. Streptococcus mutans

Bakteri ini memiliki 3 enzim yang berperan dalam penyebaran infeksi gigi, yaitu streptokinase, streptodornase, dan
hyaluronidase adalah enzim yang bersifat merusak jembatan antara sel, yang pada fase aktifnya nanti, enzim ini berperan layaknya
parang yang digunakan petani untuk merombak hutan. Enzim ini merusak jembatan sel yang terbuat dari enzim pemecah
hyaline/hyaluronsit. Proses kematian pulpa, salah satunya yang bertanggung jawab adalah enzim dari Streptococcus aureus
akibatnya jaringan pulpa mati, dan menjadi media perkembangbiakan bakteri yang baik.

Anda mungkin juga menyukai