Zahreni Hamzah
Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember
Abstrak
33
sel osteoblas sehingga bersifat osteoinduktif yang berpotensi
sebagai scaffold untuk bahan sintetis bone graft.
Abstract
34 JTMKG 2012;1(1):33-40.
Didin Erma Indahyani: Studi pendahuluan silika amorf sekam padi sebagai scaffold sintetis bone graft.
tetapi secara signifikan bone graft tersebut pembentukan tulang merupakan peristiwa
mempunyai keterbatasan misalnya pada pergerakan prekursor osteoblas ke daerah
autograft dapat mengakibatkan kematian resorpsi dengan proses kemotaksis, dan
di daerah donor, jumlahnya yang sedikit juga adanya proliferasi prekursor osteoblas
sebagai sumber donor dan rasa sakit yang yang diikuti oleh diferensiasi untuk menjadi
lama serta cosmetic deformity.1 Selain itu, sel yang matur. Osteoblas matur mampu
10-15% penderita post operative mengeluh mensintesis protein tulang yaitu kolagen type
karena rasa sakit berkepanjangan sedang I, osteokalsin, osteopontin, alkalin fosfatase,
yang mengalami trauma neural di sekitar proteoglikan dan komponen komponen faktor
daerah donor adalah 10%2, dan juga regulasi pertumbuhan yang disimpan dalam
pembentukan tulang baru pada autograft, matriks tulang termasuk bone sialoprotein
sangat tergantung pada usia, dan kesehatan juga osteonektin. Komponen-komponen
pasien.3,4 Pada allograft berpotensi untuk tersebut menyebabkan penumpukan
terjadinya resiko transmisi penyakit dan mineralisasi pada matriks tulang.11 Pre
reaksi imun/jaringan.5 osteoblas yang berproliferasi dan osteoblas
Prinsip dasar bone tissue engineering, yang matur akan mengekspresikan alkaline
mendasari perkembangan bahan sintetik phosphatase (ALP), sehingga dikatakan
bone graft, bertujuan untuk menghindarkan sebagai enzim marker osteoblas yang
keterbatasan perawatan konvensional aktif.12
pada transplantasi dan biomaterial implan Silika merupakan bahan semi konduktor
dan berpotensi untuk mensuplai toleransi terbukti mempengaruhi pembentukan tulang.
artifisial organ secara imunologis dan Defisiensi silika menunjukkan penurunan
dapat menumbuhkan jaringan pengganti deposisi matriks ekstraseluler (kolagen)
pada penderita.6 Secara khusus bahan dan mineral tulang (hidroksiapatit).13
graft ditujukan untuk memberikan scaffold Makanan yang mengandung silikon dapat
yang porus yang berfungsi untuk template menstimulasi sel osteoblas dan osteoblas-like
regenerasi tulang dan pembentukan tulang untuk mensekresi kolagen tipe I dan marker
baru.4,7 Biomaterial scaffold mengganti biokimia lain pada maturasi sel tulang dan
fungsi biologis dan mekanis dari matriks pembentukan tulang.14
ekstraseluler jaringan di dalam tubuh dengan Silika banyak ditemukan dengan
bertindak sebagai matriks ekstra seluler konsentrasi yang sangat tinggi pada tulang
artifisial.8 yang immature. Pada tahap mineralisasi
Datta dkk9 menyatakan bahwa secara konsentrasi silica menurun, sementara
in vivo, matriks ekstraseluler mempunyai kalsium meningkat pada hidroksiapatit
peranan penting dalam mempertahankan tulang. Hal ini menunjukan bahwa silika
dan memediai fungsi tulang, karena terlibat dalam inisiasi kalsifikasi dengan
mengandung beberapa faktor osteoinduktif mempengaruhi matriks preoseous.13 Bioactive
dan osteokonduktif. Oleh karena itu scaffold glass berbasis silika yang digunakan sebagai
sintetis harus mempunyai sifat osteoinduktif, coating implant menunjukan percepatan
osteokonduktif, integritas mekanisnya tinggi, pembentukan tulang baru dengan adanya
biodegradabilitas, biokompatibilitas (mudah ekspresi BMP-2 dan komponen-komponen
diterima secara imun) dan porositas yang akan matriks tulang (kolagen tipe I, II dan III,
menyebabkan pertumbuhan jaringan dalam osteokalsin, serta marker-marker resorpsi
tulang. Selain itu, scaffold harus didegradasi tulang yaitu katepsin K dan MMP-9).15
ketika jaringan yang rusak telah diregenerasi.10 Silikon mudah dilakukan resorpsi setelah
Peristiwa seluler yang terjadi pada pembentukan tulang, sehingga scaffold
35
silika akan diganti dengan tulang.10 Menurut diuapkan dan diberi akuades dan HCL untuk
Koh dan Atala8 bahwa biomaterial yang dipanaskan kembali. Hasilnya disaring dan
ideal harus kompatibel yaitu biodegradable dicuci 4 sampai 5 kali dengan akuades panas.
bioresorbable untuk mendukung penggantian Hasil penyaringan berupa residu padat
jaringan normal tanpa inflamasi. Bahan yang beserta kertas saringnya dipanaskan hingga
tidak kompatible lemah pada inflamatori atau kertas saring menjadi arang. Kemudian
respon benda asing tubuh yang akhirnya dilanjutkan dengan memanaskan pada suhu
berperan pada penolakan atau nekrosis. 600oC hingga yang tersisa hanya endapan
Selain itu hasil degradasi, jika dihasilkan silika (SiO2) berwarna putih.16 Identifikasi
harus dihilangkan dari tubuh melalui jalur dilakukan dengan menggunakan Gravimetri.
metabolisme. Persiapan pengkondisian medium
Sekam padi adalah bagian terluar dari kultur dilakukan dengan cara silika amorf
butir padi, yang merupakan hasil sampingan sekam padi (60%) ditambahkan CaO (36%)
saat proses penggilingan padi dilakukan. dan P2O (54%), sedangkan 58S bioactive
Kandungan silika dari abu sekam adalah 94- glass (60% SiO2, CaO (36%) dan P2O (54%),
96% dan atau mendekati di bawah 90%. dalam mol persen) disiapkan sebagai kontrol.
Silika yang terdapat dalam sekam dalam Bahan tersebut masing-masing digiling
bentuk amorf terhidrat. Tapi jika pembakaran (dihaluskan) dalam wadah dan diayak untuk
dilakukan secara terus menerus pada suhu di mendapatkan ukuran partikel antara 90-
atas 650oC akan menaikkan kristalinitasnya 710µm. Medium yang belum disuplemen
dan akhirnya akan terbentuk fasa kristobalit akan dikondisikan dalam silika amorf dari
dan tridimit dari silika sekam.16 Tujuan dari sekam padi dan 58S bioactive glass, disiapkan
penelitian ini adalah menganalisis silika dengan perendaman partikel silika amorf dan
amorf dari limbah sekam padi sebagai bahan juga 58S bioactive glass (antara 0,1 dan 0,5
sintetis bone graft (scaffold), khususnya g/100mL) selama 24 jam pada suhu 370C.
terhadap aktifitas osteoblast secara in-vitro. Ekstraks tersebut kemudian disterilisasi
dengan vacum filtration menggunakan
Metode penelitian membran nilon dengan ukuran pori-pori
0,2-µm. Medium yang telah dikondisikan
Alat dan bahan penelitian ini adalah tersebut, kemudian disuplemen dengan 10-
silika sekam padi, Alkaline Phosphatase 15% FBS, penisilin-streptomisin (100 U/mL),
Assay Kit (Catalog #K412-500 (Biovision), 2mM L-glutamin, askorbat -2 fosfat (50 µg/
FBS, penisilin-streptomisin (100 U/mL), 2mM mL) dan 10mM β-glycerophosphate.17
L
-glutamin, askorbat -2 fosfat (50 µg/mL) dan Pembuatan kultur primer osteoblas
10mM β-glycerophosphate. phosphate buffer dari kalvaria tikus umur 2 hari, diambil dan
saline (PBS), kolagenase, Fetal bovine serum dicuci dengan phosphate buffer saline (PBS)
(FBS), sentrifuse, basic medium culture (α- dan dipotong-potong kecil dengan gunting,
modified Eagle’s medium (α-MEM), penisilin kemudian dihancurkan 5 kali dengan
G (50U/mL), streptomisin (50µg/mL), cultur kolagenase selama 10 menit pada suhu 370C.
dish, plate 96 well, mitomycin C (100 µg/mL), Masing-masing hasil pemotongan diambil
human recombinant basic fibroblast growth supernatannya dan dipindahkan dalam Fetal
factosr (bFGF, 10ng/mL), Elisa Reader. bovine serum (FBS). Kumpulan dari ke 3,4
Pertama kali dilakukan ekstraksi silika, dan 5 supernatan tersebut, dikumpulkan dan
yang diperoleh dengan melakukan proses disentrifuse pada 1500 rpm selama 5 menit,
pengabuan. Abu sekam padi dimurnikan kemudian diresuspensi dalam basic medium
dengan cara pengasaman, kemudian culture (α-modified Eagle’s medium (α-MEM)
36 JTMKG 2012;1(1):33-40.
Didin Erma Indahyani: Studi pendahuluan silika amorf sekam padi sebagai scaffold sintetis bone graft.
dengan 15% FBS, penisilin G (50U/mL) dan dianalisis statistik dengan uji Anova satu
streptomisin (50µg/mL). Sel dipertahankan satu arah.
dalam basic medium dan passaged 3 kali
sebelum digunakan untuk eksperimen dalam Hasil penelitian
medium yang diberi suplemen.
Sel-sel ditumbuhkan dalam plate 96 Pada penelitian ini, medium kultur di
well selama 7 dan 14 hari, dalam medium kondisikan dengan silika amorf dari sekam
yang dikondisikan dengan silika, glas dan dan silika 58S serta medium yang tidak
pada medium yang tidak dikondisikan. Sel- dikondisikan sebagai kontrol. Medium yang
sel disuplai dengan mitomycin C (100 µg/ dikondisikan mengandung 1 gram/100 ml
mL) atau human recombinant basic fibroblast dari masing-masing silika yang diameternya
growth factosr (bFGF, 10ng/mL). Sel primer <200µl. Pertumbuhan osteoblas yang baik,
osteoblas yang diperoleh melalui kultur akan di tandai dengan adanya diferensiasi,
sel, ditreatment dengan mengkondisikan proliferasi dan maturasi. Pertumbuhan
medium kultur dengan bahan silika dan osteoblas selalu disertai dengan adanya
juga silika yang berasal dari sekam padi. aktivitas sel itu sendiri. Untuk melakukan
Sebagai kontrol digunakan α-MEM sebagai aktivitasnya, osteoblas mensekresi alkalin
mediumnya.17 Aktifitas osteoblas diamati fosfatase dengan nilai yang cukup tinggi,
menggunaka ALP Kit. Hasil yang diperoleh sehingga ekspresi alkalin phosphatase
berdasarkan nilai absorbansi yang dilakukan digunakan sebagai penanda terjadinya
dengan pengukuran 405 nm. Nilai absorbansi aktivitas osteoblas. Hasil analisis dapat
diinterpolasikan dengan kurva standar. Data dilihat pada Tabel 1.
Secara histogram dapat di lihat sebagai Bedasarkan data yang telah dianalisis
berikut. menggunakan Anova satu arah, diketahui
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
(p<0,005), antar seluruh kelompok. Data
ini kemudian dilakukan uji menggunakan
LSD untuk mengetahui perbedaan antar
kelompok penelitian dan hasilnya secara
bermakna dari ketiga kelompok menunjukkan
berbedaan yang berbeda secara bermakna
(p<0,05) yaitu rerata dari masing-masing
kelompok baik yang 7 hari maupun yang
14 hari terdapat perbedaan yang bemakna
(p<0,05). Ini berarti bahwa rerata jumlah
Gambar 1. Derajat Ekspresi ALP pada Kultur
Osteoblas.
alkaline phosphatase pada kelompok sekam
37
secara bermakna (p<0,05) mempunyai proliferasi osteoblas tersebut adalah adanya
nilai paling tinggi dari kelompok yang lain, reaksi permukaan yang melepaskan spesies
sedangkan kelompok silica 58S secara ionic yang terlarut dengan cepat dari glass
bermakna (p<0,05) mempunyai jumlah dalam larutan interfasial (medium). Silica
yang paling rendah. terhidrat yang tinggi di daerah permukaan,
dan polycrystalline hydroxyl carbonate
Pembahasan apatit (HCA) bilayer terbentuk beberapa
jam. Lapisan-sapiasn tersebut mempertinggi
Osteogenesis adalah proses yang adsorpsi dan desorpsi faktor pertumbuhan.
kompleks yang melibatkan diferensiasi sel Perlekatan sel, prolifesari dan diferensiasi
mesensimal di dalam pre osteoblas maupun secara cepat terjadi pada permukaan
osteoblas yang berperan penting pada bahan bioaktif. Pada saat itu juga di mulai
sintesis dan deposisi protein matriks tulang.18 memproduksi factor-faktor pertumbuhan yang
Osteoblas secara spesifik mensekresi dan menstimulasi divisi sel, mitosis dan produksi
memineralisasi matriks tulang. Matriks protein matriks ekstra selular.22 Peranan
ekstra seluler terutama terdiri dari kolagen aktif dari ion-ion yang terlepas pada sel
tipe I tetapi ada sejumlah kecil osteocalcin osteoblas adalah mengaktifkan gen-gen yang
(OC), matrix gla protein, osteopontin (OPN), berhubungan dengan perlekatan, proliferasi
bone sialoprotein (BSP), BMPs, TGF-β, dan dll.22 Gen-gen tersebut mengontrol siklus
inorganic mineral hydroxylapatite. Osteoblas sel osteoblas, mitosis dan diferensiasi yang
berdiferensiasi secara in vivo dan in vitro menyebabkan peningkatan regenerasi tulang
yang dapat di kharakteristikkan dengan dengan cepat. Selain itu diperlukan untuk sel
3 tahap yaitu proliferasi sel, maturasi progenitor mengalami mitosis dan menerima
matriks dan mineralisasi matriks.19 Maturasi stimuli kimia yang benar dari lingkungan
matriks dan mineralisasi biasanya di lokalnya yang menginstruksikannya untuk
pertinggi dengan pertumbuhan sel menjadi memasuki segmen aktif pada siklus sel, yang
sempurna dan dengan adanya beberapa berperan untuk mitosis sel.23 Oleh karena itu
penambahan faktor-faktor osteogenik yang pada penelitian ini ekspresi ALP menandai
spesifik. Selama proliferasi beberapa protein terjadinya proliferasi kultur osteoblas pada
matriks ekstra seluler terdeteksi dan juga medium silica. Medium silica yang berasal
ditandai dengan adanya ekspresi alkaline dari sekam padi mempunyai jumlah ALP
phosphatase, pada saat mulai mineralisasi yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan bahwa
gen-gen protein non kolagen termasuk OC, sekam padi berasal dari bahan alami yang
BSP, and OPN di ekspresikan dan mineralisasi lebih sesuai dengan kultur sel osteoblas.
akan menjadi sempurna.20,21 Menurut Dana, Selain itu, diduga bahwa peristiwa
dkk12, menyatakan bahwa aktivitas alkaline siklus sel yang baru dimulai setelah
phosphatase merupakan marker efektif pada sel selesai mitosis sempurna juga bisa
tahap proliferasi dan juga maturasi pada menyebabkan ekspresi ALP meningkat.
kultur primer osteoblas tikus. Beberapa penelitian menunjukan bahwa
Penelitian ini menunjukan bahwa kontrol siklus sel osteoblas dicapai dengan
kultur primer osteoblast yang dikondisikan mengontrol pelepasan produk ionic yang
dalam medium bioactive glass (58S) terlarut dari bahan bioaktif. Sel-sel tersebut
dan silica yang berasal dari sekam padi berkoloni di permukaan bioactive glass.
terdeteksi ekspresi ALP lebih tinggi. Hal ini Konsentrasi Si yang terlarut dan ion Ca
diakibatkan karena sel sedang mengalami pada interface larutan sel penting untuk
proliferasi. Dasar mekanisme terjadinya mengontrol siklus sel. Pada tahap pertama
38 JTMKG 2012;1(1):33-40.
Didin Erma Indahyani: Studi pendahuluan silika amorf sekam padi sebagai scaffold sintetis bone graft.
39
shear stress synergistically enhance Sol-Gel bioactive glass on proliferation
3D osteoblastic differentiation. PNAS and differentiation of murine and
2005;21(103):82488–93. [Diakses 2010 human osteoblasts. Tissue Engineering
Mar 3]. Tersedia pada: www.pnas.org_ 2004;10(7/8):200.
cgi_doi_10.1073_pnas.0505661103. 18. Sila-Asna M, Bunyaratvej A, Maeda S,
10. Sun W. Porous Silicon Based Biomaterials Kitaguchi H, Bunyaratavej N. Osteoblast
for Bone Tissue Engineering, Partial differentiation and bone formation gene
Fulfillment of the Requirements for expression in strontium-inducing bone
the Degree Doctor of Philosophy. marrow mesenchymal stem cell. Kobe J
Department of Biomedical Engineering Med Sci 2007;53(1):25-35.
The College School of Engineering and 19. Stein GS, Lian JB. Molecular mechanisms
Applied Science. New York: University of mediating developmental and hormone-
Rochester Rochester. 2007. h. 2-25. regulated expression of genes in
11. Mundy R. Inflammatory mediator and osteoblasts: an integrated relationship of
the destruction of bone. J Periodont Res cell growth and differentiation. In: Noda
1991;26:213-7. M, editor. Cellular and molecular biology
12. Dana M, Daniel G, Georgete S, of bone. Tokyo: Academic Press. 1993.
Suzana V, Carmina B, Roxana C et h. 47–95.
al. Alkaline phosphatase-biochemical 20. Kasperk C, Wergedal J, Strong D, Farley
and histochemical marker for primary J, Wangerin K, Gropp H, Ziegler R,
osteoblast in proliferative phase. Romania Baylink DJ. Human bone cell phenotypes
J Endocrin 2004;42(1-4):29-36. differ depending on their skeletal site
13. Waked W, Grauer J. Silicates and Bone of origin J Clin Endocrinol Metab 1995
Fusion, Orthopedics, 2008;31:591. Aug;80(8):2511-7.
[Diakses 2010 Des 5]. Tersedia pada: 21. Kostenuik PJ, Bernard P, Halloran,
http:www.orthosupersite.com. Emily R, Holton M, Daniel DB. Skeletal
14. Reffitt DM, Ogston N, Jugdaohsingh R, unloading inhibits the in vitro proliferation
Cheung HFJ, Evans BAJ. Orthosilicic acid and Differentiation of rat osteoprogenitor
stimulates collagen type 1 synthesis and cells. Am J Physiol 1997;E1133:273.
osteoblastic differentiation in human 22. Hench LL, Polak JM. A genetic basis for
osteoblast-like cells in vitro. Bone. design of biomaterials for in situtissue
2003;32(2):127-35. regeneration. Key Enginer Mater
15. Valimaki, Ville-Valtteri BM, Yrjans JJ, 2008;377:151-66.
Vuorio EI, Aro HT. Molecular Biological 23. Lutz-Christian G, Boccaccini AD. Bioactive
evaluation of bioactive glass microspheres glass and glass-ceramic scaffolds for
and adjunct bone morphogenetic protein bone tissue engineering. Materials,
2 gene transfer in the enhancement of 2010;3:3867-910.
new bone formation 2005;11(3/4):1 24. Riley GC, Radin S, Chen AT, Ducheyne
16. Harsono H. Pembuatan silika amorf P. Differential alkaline Phosphatase
dari limbah sekam padi. J Ilmu Dasar responses of rat and human bone
2002;3(2):98-103. marrow derived mesenchymal stem cells
17. Bielby RC, Christodoulo IS, Pryce RS, to 45S5 bioactive glass, doi: 10.1016?
Radford WJP, Hench LL, Polak JM. J Biomaterials 2007;05(038):4091-7.
Time-and concentration-dependent Tersedia pada:www.elsevier.com/locate/
effects of dissolution products of 58S biomaterials.
40 JTMKG 2012;1(1):33-40.