Anda di halaman 1dari 51

Material Kedokteran Gigi

(Sifat Fisis, Optis, dan Mekanis)

Siti Utari Rahayu, S.Si., M.Sc.


Dept. Fisika USU
2018/2019
Capaian Pembelajaran

Setelah mengikuti perkuliahan Sistem Kontrol selama 1


blok, mahasiswa Prodi S1 Kedokteran Gigi USU
diharapkan akan dapat menjelaskan dasar-dasar
material kedokteran gigi.
Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

Setelah mengikuti pertemuan ini, mahasiswa Prodi


Prodi S1 Kedokteran Gigi USU diharapkan akan dapat
menjelaskan tentang sifat fisis, optis, dan mekanis dari
material kedokteran gigi.
Bahan Kajian

Material-Material Kedokteran Gigi


Sifat Fisis Material Kedokteran Gigi
Sifat Optis Material Kedokteran Gigi
Sifat Mekanis Material Kedokteran Gigi
Material Kedokteran Gigi
Kepentingan Mempelajari Sifat Fisis Material Kedokteran Gigi

• Karena material-material yang digunakan untuk menggantikan


bagian yang hilang dari gigi terekspos dengan lingkungan mulut
dan gaya yang diberikan dari proses menggigit.
• Material-material penguat (restorative) dibersihkan dan di-
polish dengan prosedur tertentu untuk mencegah penyakit
sehingga perlu diketahui sifat-sifat fisis dari material.
• Perlunya pengembangan material kedokteran gigi sehingga
diperlukan teori dasar tentang material, terutama teori tentang
sifat-sifat fisis material kedokteran gigi.  pengembangan
standar minimum/spesifikasi dari material. contohnya
American National Standard Institute (ANSI), American Dental
Association (ADA), dan Organization for Standarization (ISO)
Material Kedokteran Gigi
State of Matter (Fase Zat)

Fungsi dari Suhu


Material Kedokteran Gigi
Zat Padat
• Atom-atom pada zat padat tersusun sangat teratur dan
gaya tarik sangat kuat.
• Energi kinetiknya  bergetar pada tempatnya, namun pada
suhu nol mutlak (-273ᵒC) atom-atom tidak bergerak.
• Ketika diberi energi dari luar (misalnya dengan dipanaskan),
maka energi kinetiknya akan meningkat dan jarak antar
atom meningkat sehingga struktur dan dimensinya
berubah.
• Ikatan antar atom:
 Ikatan Kimia: ionik, kovalen, dan logam.
• Ikatan antar molekul
 Ikatan Fisika: Ikatan hidrogen; Gaya Van der Waals.
Material Kedokteran Gigi
Ikatan Kimia

Sumber: Silberberg, Martin S. 2009. Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change (5th edition).
New York: McGraw Hill
Material Kedokteran Gigi
Ikatan Fisika

Ikatan Hidrogen adalah gaya tarik


antar-molekul yang terjadi antara
atom hidrogen yang terikat dengan
atom sangat elektronegatif (N, O,
atau F) dan pasangan elektron bebas
dari atom sangat elektronegatif
lainnya.

Gaya van der Waals adalah jumlah


gaya tarik menarik atau tolak menolak
antar molekul (atau antar bagian
dalam molekul yang sama) (gaya tarik
listrik).
Material Kedokteran Gigi
Kristal dan non-kristal

• Struktur kristal: mempunyai susunan atom


yang teratur pada kisi.
• Struktur non-kristal/amorf: susunan atom
tidak teratur.  contoh: wax, gelas (super-
cooled liquids)
Material Kedokteran Gigi
Sifat Fisis  Optis, Mekanis

•Sifat fisika adalah perubahan yang dialami suatu benda tanpa


membentuk zat baru.
•Sifat ini dapat diamati tanpa mengubah zat-zat penyusun materi
tersebut.
•Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih,
massa jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan, kemagnetan, dan
kekentalan.
Material Kedokteran Gigi
Material Kedokteran Gigi

• Metals (Logam)
• Ceramics (Keramik)
• Polymers (Polimer)
• Composites (Komposit)
Material Kedokteran Gigi
Sifat-Sifat Fisis  Dalam Material Kedokteran Gigi
• Sifat Termal
• Rheology (aliran) ; Kekentalan (Viskositas)
• Warna
• Sifat Optis
• Sifat Elektrik
• Sifat Mekanis
Material Kedokteran Gigi
Logam (Metals) Sifat-Sifat Fisis dari Logam
• Memiliki konduktivitas termal dan elektrik yang tinggi.
• Elastis: bisa dibengkokkan tanpa mematahkannya.
• Opacity: tidak melewatkan cahaya.
• Luster (berkilau): Memiliki permukaan yang dapat dengan
kuat memantulkan cahaya dan kelihatan terang dan
berkilau.
• Warna logam: abu-abu, kecuali emas berwarna
kekuningan, dan tembaga: kemerah-merahan.
• Membentuk Ikatan Logam  struktur kristal  titik lebur
dan titik didih yang tinggi.
Material Kedokteran Gigi
Logam (Metals)

• Terdapat satu logam berbentuk liquid pada


suhu kamar: merkuri, yang ditambahkan
dengan perak, seng, atau tembaga untuk
membentuk amalgam  restoration of
decayed teeth.
• Logam digunakan secara luas sebagai
komponen struktur dari material pengganti
struktur gigi.
• Aplikasi logam pada kedokteran gigi  ref.2
Material Kedokteran Gigi
Alloys Paduan (Alloy) adalah campuran unsur yang mempunyai sifat-sifat logam,
terdiri dari dua atau lebih unsur, dan sekurang-kurangnya satu unsur utamanya
adalah logam.
Material Kedokteran Gigi
Keramik (Ceramics)
• Logam tidak terlihat alami  Keramik.
• Keramik adalah senyawa yang dibentuk dari penyatuan antara unsur
logam dan non-logam.
• Kerapatan (Density): Lebih ringan dibanding logam, tetapi lebih berat
dibanding polimer.
• Biasanya penggabungan antara oksigen dan logam seperti: Si, Al, Ca, Mg.
• Contoh keramik: Gelas, beton (concrete), fine crystal, gypsum, porcelain
(sering dipakai pada kedokteran gigi).
• Merupakan Brittle materials: tidak bisa dibengkokkan tanpa
mematahkannya.
• Sifat Fisis: titik didih tinggi, dan bersifat insulator (konduktivitas termal
dan elektrik rendah).
• Dapat diproduksi dengan warna mendekati warna asli gigi.
• Inert: tidak reaktif secara kimia.
• Penggunaan: Reiforcing agents atau fillers untuk komposit.
Material Kedokteran Gigi
Polimer (Polymers)
• Polimer: senyawa molekul besar berbentuk rantai atau
jaringan yang tersusun dari gabungan ribuan hingga jutaan
unit pembangun yang berulang.
• Mengandung ribuan atom karbon yang terhubung bersama
seperti manik-manik pada suatu tali.
• Merupakan ikatan kovalen.
• Interaksi antar rantai polimer merupakan interaksi lemah 
stabilitas termal dan strukturalnya lemah jika dibandingkan
dengan logam dan keramik.
• Memiliki konduktivitas termal dan elektrikal yang rendah.
• Penggunaan: untuk membuat gigi dan dasar gigitiruan, agen
perekat untuk meningkatkan ikatan antar berbagai material.
Material Kedokteran Gigi
Komposit (Composite)
 Komposit adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri
dari dua atau lebih bahan dimana sifat masing-masing bahan
berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun fisikanya dan
tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut (bahan komposit).
 Contohnya: Fiberglass (serat gelas)
Material Kedokteran Gigi
Sifat-Sifat Fisis  Dalam Material Kedokteran Gigi
• Sifat Termal
• Rheology (aliran) ; Kekentalan (Viskositas)
• Warna
• Sifat Optis
• Sifat Elektrik
• Sifat Mekanis
Material Kedokteran Gigi
Sifat Termal Material Kedokteran Gigi
• Konduktivitas termal: suatu besaran intensif bahan yang
menunjukkan kemampuannya untuk menghantarkan panas.
• Material yang memiliki konduktivitas yang lebih tinggi mampu
menghantarkan panas lebih cepat dibanding dengan material
dengan konduktivitas rendah.
Material Kedokteran Gigi
Sifat Termal Material Kedokteran Gigi
• Koefisien Ekspansi Termal: perubahan panjang per unit panjang
asal suatu benda bila temperatur dinaikkan 1⁰C: kemampuan
benda untuk memuai.
• Restorasi gigi mungkin mengalami ekspansi atau kontraksi yang
lebih besar daripada gigi asli selama ada perubahan temperatur,
jadi restorasi mungkin bocor atau terlepas ikatannya dari gigi.
• Sama seperti, elemen gigi tiruan yang disusun pada basis malam
dilaboratorium yang cukup panas, mungkin berubah posisinya
dalam mulut begitu basis gigi tiruan dipindahkan ke ruangan yang
lebih dingin sebelum dilakukan proses pembuatan gigi tiruan.
Material Kedokteran Gigi
Sifat Termal Material Kedokteran Gigi
Material Kedokteran Gigi
Sifat Termal Material Kedokteran Gigi
Material Kedokteran Gigi
Sifat Termal Material Kedokteran Gigi
Difusi Termal. Perpindahan massa karena adanya perubahan temperatur. Nilai
difusi termal suatu bahan mengendalikan besarnya waktu perubahan temperatur
begitu panas melewati suatu bahan. Besarnya dapat diukur pada saat suatu
benda dengan temperatur yang tidak sama mencapai keseimbangan termal.
Material Kedokteran Gigi
Rheology  Sifat Aliran Suatu Zat
• Viskositas (kekentalan) : Ketahanan untuk bergerak dan
dikendalikan oleh gaya friksi internal dalam cairan. Kekentalan
adalah ukuran konsistensi suatu cairan beserta ketidakmampuannya
untuk mengalir.
• Kekentalan dari kebanyakan cairan meningkat cepat dengan
meningkatnya temperatur.
• Suatu cairan jenis ini yang menjadi kurang kental dan lebih cair di
bawah tekanan, disebut tiksotropik.
• Sifat tiksitropik dari bahan-bahan ini menguntungkan karena
membuat bahan tidak mengalir dari sendok cetak sampai dapat
diletakkan diatas jaringan mulut.
• Contoh dalam kedokteran gigi: semen dan bahan cetak yang
mengalami perubahan wujud dari cair ke padat di dalam mulut.
Material Kedokteran Gigi
Rheology  Sifat Aliran Suatu Zat

• Creep didefinisikan sebagai geseran plastik yang bergantung waktu


atau perubahan bentuk yang terjadi ketika suatu bahan diberikan
tekanan konstan pada suhu dekat dengan titik leburnya.
• Karena creep menyebabkan deformasi plastik terus-menerus,
proses tersebut dapat merusak bahan restorasi.
• Flow adalah creep pada bahan amorf, misalnya pada wax.
• Creep adalah pertimbangan penting bagi bahan kedokteran gigi
apapun, yang harus dipertahankan pada temperatur yang
mendekati titik leleh untuk periode yang diperpanjang.
Material Kedokteran Gigi
Warna
• Tujuan lain dari perawatan gigi yang juga penting adalah merestorasi warna dan
penampilan gigi asli.
• Sebagai contoh, pencarian bahan restorasi untuk tujuan umum yang ideal, bahan pengisi
langsung dan bahan restorasi sewarna gigi adalah suatu tantangan dalam berbagai
penelitian.
• Mata manusia sensitif terhadap cahaya tampak dengan rentang 400 nm – 700 nm,
kombinasi cahaya tampak tersebut diterjemahkan mata sebagai warna.
• Warna-warna primer terdiri dari merah, biru, dan kuning.
• Secara kualitatif, ada tiga variable untuk menyatakan kualitas warna dari suatu objek,
yaitu:
• Hue (warna dominan/warna dasar suatu objek ), untuk gigi alami: kuning-hingga kuning
ke merah.
• Value (kecerahan dari warna, skalanya: 1 (Hitam) – 10 (Putih), untuk warna gigi alami: 6-
8.
• Chroma (Intensitas dari warna); 1-10, 10 untuk intensitas jenuh; untuk warna alami gigi
kira-kira 1-3 skalanya.
Material Kedokteran Gigi
Sifat Optis Material Kedokteran Gigi
• Karena gigi tersusun dari struktur yang berbeda-beda, maka penampakan dari
gigi ditentukan oleh beberapa hal:
• Translusensi adalah derajat tembus cahaya.
• Cahaya yang datang ke sebuah objek sebagian akan ditransmisikan total, juga
ada yang dipantulkan dari permukaannya dan tidak masuk ke gigi sama sekali,
sebagian juga akan menghamburkan dan menyerapnya.
• Objek yang transparan seperti gelas akan melewatkan seluruh cahaya tanpa
adanya penyerapan.
• Objek yang opaque akan menyerap seluruh cahaya secara total tanpa adanya
transmisi.
• Fluoresensi adalah fenomena dimana energi yang diserap cahaya dikonversikan
menjadi cahaya dengan panjang gelombang lebih lebar, sehingga gigi menjadi
sumber cahaya  400-450 nm dengan warna putih kebiruan.  berkontribusi
pada kecerahan gigi.
• Gigi yang digantikan dengan material yang memiliki translusensi yang merata
akan tampak lebih natural.
• Sekarang ini banyak dipakai komposit dan keramik dengan translusensi yang
disesuiakan dengan gigi alami, juga dengan agen opasitas: TiO2
Material Kedokteran Gigi
Sifat Optis Material Kedokteran Gigi
Material Kedokteran Gigi
Sifat Elektris Material Kedokteran Gigi
•Material kedokteran gigi tidak perlu bersifat konduktor, oleh karena itu jika
menggunakan konduktor misalnya logam harus dilindungi sehingga dapat
mengisolasinya dari pulp. Dan air liur bisa menjadi penghantar listrik yang baik.
•Oleh karena itu jika menggunakan, misalnya amalgam, maka diperlukan adanya
suatu dasar (base).
• Sedangkan, restorasi dengan menggunakan komposit dan keramik tidak
memerlukan adanya isolator sebagai base.
Daftar Pustaka
1. Phillips. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi 10 ed, Jakarta. EGC, 2003: 27-39
2. John M.Powers, John C Wataha, Dental Materials Properties and Manipulation,
Elsevier: 2008.
Material Kedokteran Gigi
(Sifat Mekanis)

Siti Utari Rahayu, S.Si., M.Sc.


Dept. Fisika USU
2018/2019
Sifat Mekanis
Stress and Strain
Jarak antara dua atom disebut sebagai jarak interatomik  gaya elektrostatis.
gaya elektrostatis
• Atom-atom akan berada tetap di tempatnya karena gaya tarikan dan
dorongan yang terjadi pada atom tersebut memiliki harga yang
sama dengan arah yang berlawanan.
• Posisi normal dari atom dapat diubah dengan mengaplikasikan gaya
mekanis  stress (tegangan) and strain (regangan).
• Secara teori, stress and strain akan timbul kapanpun jarak
interatomik diubah dari posisi equilibrium.

gaya mekanis
Sifat Mekanis
Stress and Strain Hukum Hooke

proporsional

Kurva Stress-Strain dalam penentuan sifat mekanik bahan


Sifat Mekanis
Stress
• Ketika sebuah gaya diberikan kepada suatu objek yang dapat menyebabkan
perubahan bentuk dari objek tersebut,. terdapat ketahanan internal dari dalam objek
untuk mengimbangi gaya eksternal tersebut, hal tersebut disebut sebagai stress
(tegangan)
• Stress tersebut didistribusikan kepada seluruh area objek atau dengan kata lain stress
adalah rasio antara gaya dengan area :
Pounds/inchi2 (psi)
N/m2 (Pascal)

Gaya sebesar 111 N


pada mulut dapat
memproduksi
tegangan yang
besar: 172 Mpa
karena area pada
gigi yang cukup kecil
(0.6 mm2)

Gaya yang terdistribusi Gaya yang terterkonsentrasi


Sifat Mekanis
Tipe dari Stress
• Tensile Stress: Berupa tarikan yang diberikan kepada suatu objek.
• Compressive Stress: Tekanan yang diberikan kepada suatu objek.
• Shear Stress: Geseran yang diberikan pada suatu objek.
• Twisting moment (torsion)
• Bending moment (bending) Flexural (lentur)

Compressive Stress

Tensile Stress Shear Stress


Sifat Mekanis
Strain

• Jika stress (ketahanan internal tidak cukup untuk menahan


gaya eksternal, maka objek akan mengalami perubahan bentuk
(deformasi).
• Perubahan bentuk tersebut ditandai dengan strain (regangan
yang terjadi).
• Perubahan bentuk per satuan panjang:
Sifat Mekanis
Kurva Stress-Strain
• Untuk mengukur sifat mekanis dari suatu objek, maka perlu diadakan suatu
pengujian dengan mengaplikasikan berbagai gaya kepada material tersebut
dan menentukan nilai stress dan strain.  Kurva Stress-Strain.

emas
Sifat Mekanis
Modulus Elastisitas
• Modulus elastisitas adalah slope dari kurva stress-strain pada bagian lurus pertama
(daerah elastik).
• Disebut juga sebagai modulus Young.
• Menunjukkan kekakuan (stiffness/rigidity) relatif dari material pada daerah elastik.
• Stiffness/Kekakuan: Kemampuan suatu bahan untuk menerima tegangan atau beban
tanpamengakibatkan terjadinya perubahan bentuk (deformasi) atau defleksi.

Daerah proporsional, berlaku Hk.Hooke


Sifat Mekanis
Modulus Elastisitas
Sifat Mekanis
Flexibility
• Meskipun secara umum dalam bidang kedokteran gigi diperlukan adanya
bahan yang memiliki sifat menahan tekanan (stress) yang besar, dan
menunjukkan deformasi minimum, tetapi dalam beberapa hal dibutuhkan
material yang flexibel, yaitu dengan stress yang sedang atau kecil dapat
memberikan strain yang besar.
• Maka, ditentukan juga fleksibilitas maksimum dari bahan,
Maximum Flexibility = Proportional Limit/Modulus of Elasticity
Sifat Mekanis
Proportional Limit and Yield Strength
• Proportional limit (batas proporsional) batas
dimana material tidak lagi memenuhi Hk.Hooke.
• Elastic Limit (Batas Elastis) menunjukkan nilai
stress dimana setelah batas tersebut dilampaui
maka material tidak lagi bersifat elastis (Artinya
ketika gaya eksternal dilepas, maka benda akan
kembali ke bentuk yang semula); tetapi sampai
pada batas ini masih dalam daerah elastis
walaupun tidak lagi proporsional.
• Yield Point. Jika stress yang diberikan sudah
melampaui batas elastis, maka ratio-nya tidak
lagi proporsional; dalam hal ini stress yang
menyebabkan penyimpangan sedikit yang
disebut sebagai Yield Point, dan jika gaya terus
diberikan maka akan mengakibatkan benda
untuk mengalami deformasi plastik secara
permanen.
Sifat Mekanis
Proportional Limit and Yield Strength
Sifat Mekanis
Plastic Deformation Daerah Plastik

Jika sebuah bahan terus-menerus diberikan gaya sehingga melewati batas Yield Point,
maka akan memasuki daerah plastik, dimana pada daerah ini bahan akan mengalami
deformasi plastik, yaitu bahan tidak akan kembali ke bentuknya semula jika gaya
dihentikan.
Sifat Mekanis
Ultimate Strength
• Jika semakin besar gaya yang diberikan kepada suatu material, objek akan mencapai
suatu titik dimana material mengalami retak/patah (fractures/ruptures) setelah
melewati daerah plastik.
• Titik ini disebut sebagai ultimate strength.
• Jika patahan terjadi akibat tensile stress, maka disebut sebagai tensile strength.
• Jika terjadi akibat compressive stress, maka disebut sebagai compressive strength.
• Jika terjadi akibat shear stress, maka disebut sebagai shear strength.
• Jika terjadi akibat flexure stress, maka disebut flexure strength

Daerah plastik
Sifat Mekanis
Ultimate Strength
Sifat Mekanis
Elongation and Compression
• Nilai Total deformasi plastik yang terjadi (antara datas proporsional hingga ultimate
strength) disebut sebagai percent elongation.
• Dari nilai percent elongation inilah ditentukan suatu bahan apakah bersifat:
ductility (derajat kelenturan pada saat diberikan tarikan/tensile strenght:
kemampuan bahan untuk menahan deformasi plastik tanpa patahan), atau
malleability (derajat kelunakan pada saat diberikan tekanan: kemampuan bahan
untuk menahan deformasi plastik tanpa patahan ketika diberi tekanan).
• Bahan yang memiliki nilai ductility yang rendah, dikatakan sebagai bahan yang brittle
(rapuh).
• Gelas, Keramik, dan Komposit: Bahan Brittle.
• Logam: Bahan Ductile (1.Emas, 2.Perak, 3.Platinum, 4. Tembaga); regangan sebelum
putus lebih dari 5%.
• Alloy: tergantung pada paduannya, regangan sebelum putus lebih dari 5%.
contohnya Amalgam: Brittle
Sifat Mekanis
Resilience and Toughness  Energi yang dibutuhkan untuk
membuat material berubah bentuk
secara permanen menunjukkan sifat
resilience (derajat kelentingan):
kapasitas bahan untuk menyerap energi
pada daerah elastis.
Energy yang dibutuhkan material
untuk patah menunjukkan sifat
Toughness (derajat ketangguhan).
 Toughness menunjukkan
merupakan kemampuan bahan
untuk menyerap energi tanpa
mengakibatkan terjadinya kerusakan.

Walaupun komposit memiliki nilai


Yield Strength yang tinggi, tetapi titik
patah dari Unfilled Acrylics lebih
tinggi dari Unfilled Acrylic sehingga
dikatakan bahwa Unfilled acrylics
lebih tangguh daripada komposit.
Komposit Unfilled Acrylics
Sifat Mekanis
Other Properties
• Hardness : kemampuan material untuk menahan gaya gesekan (dalam kejadian wear)
dan abrasi, misalnya pada saat mengunyah makanan atau menyikat gigi.
• Fatigue. Tekanan yang berulang-ulang pada suatu bahan menyebabkan adanya sedikit
retakan pada struktur dalam bahan, retakan akan menjalar dan mengakibatkan
patahan/kerusakan. Kerusakan akibat hal seperti ini disebut dengan Fatigue.
• Dengan kata lain, Fatigue: Merupakan kecenderungan bahan untuk patah apabila
menerima tegangan berulang-ulang yang besarnya jauh dibawah batas kekakuan
elastisitas.
• Logam, plastik, dan keramik dapat mengalami fatigue.
• Pengujiannya dengan menggunakan stress yang kecil tetapi dilakukan berulang.
• Mulur (Creep). Menyatakan kecenderungan bahan mengalami perubahan bentuk
(deformasi platis) yang besarnya merupakan fungsi waktu saat menerima beban yang
besarnya tetap.
Sifat Mekanis
Contoh Kurva stress dan strain pada logam

emas

Anda mungkin juga menyukai