• GTSL Akrilik a. Klasifikasi Kennedy Menurut klasifikasi Kennedy, kasus tersebut merupakan kelas 2 modifikasi 2. Karena pasien mengalami kehilangan gigi 16,17 merupakan unilateral free end dan memiliki 2 regio yag kehilangan pada gigi 21,22 dan 25,26. b. Dukungan Dukungan gigi 16 dan 17 terdapat gigi 15 dan dukungan jaringan berupa mukosa serta tulang alveolar.(Gigi dan Mukosa) Dukungan gigi 21,22 dan 25,26 adalah dukungan gigi, yakni gigi 23 dan 27 yang masih tersisa. (Gigi) c. Retainer Direct Retainer Gigi : Cangkolan jari tiga pada Gigi 15 dan 27. Serta Cangkolan jari satu atau C claps pada gigi 23. d. Konektor Konektor Gigi Tiruan tersebut adalah Basis Akrilik, terdiri dari : - Bounded Saddle : 27 - Free End Saddle : 11,12,13,14,15 e. Arah pasang Arah pasang dari Anterior
• GTSL Kerangka Logam
a. Klasifikasi Kennedy Menurut klasifikasi Kennedy, kasus tersebut merupakan Kelas 2 modifikasi 2. Karena pasien mengalami kehilangan gigi 16,17 merupakan unilateral free end dan memiliki 2 regio yang kehilangan pada gigi 21,22 dan 25,26. b. Dukungan Dukungan gigi 16 dan 17 terdapat gigi 15 dan dukungan jaringan berupa mukosa serta tulang alveolar. (Gigi dan Mukosa) Dukungan gigi 21,22 dan 25,26 adalah dukungan gigi, yakni gigi 23 dan 27 yang masih tersisa (Gigi) Dimana untuk penyangga, gigi 23 harus masih sehat tanpa adanya perawatan. c. Retainer Direct Retainer Gigi : Cangkolan tiga jari atau Cangkolan Akers pada Gigi 15 dan Cangkolan Cincin / Ring Claps gigi 27. Serta Cangkolan T-Claps pada gigi 23. Cangkolan infra garis survey atau T-claps memiliki indikasi untuk pasien dengan frekuensi karies yang tinggi, mementingkan faktor estetis, dan dimana GTSL didukung gigi. Indikasi cangkolan cincin pada gigi 27 adalah gigi molar terakhir yang berdiri sendiri atau yang miring. d. Konektor Konektor yang digunakan adalah Konektor Double palatal Bar / Antero-posterior Palatal Bar. Dimana indikasi dari Konektor tersebut, yakni : Kelas I, II, IV Kennedy, juga Gigi penyangga anterior dan posterior terpisah jauh, pada pasien yang tidak bisa beradaptasi dengan plat palatal penuh. e. Arah pasang Arah pasang : Tilting Posterior (Arah pasang dari anterior ke posterior) Sumber :
- Haslinda, dkk. Buku Ajar Ilmu Gigitiruan Sebagian Lepasan. Departemen Prostodonsia FKG USU. 2021.