Anda di halaman 1dari 18

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER

DENTAL MATERIAL

Dosen Pembimbing :

Siti Sulastri, S.Pd, S.SiT, M.kes

Disusun Oleh :

Dyah Fitria Nur Rahmadhani (P07125219015)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

PRODI SARJANA TERAPAN TERAPI GIGI

2019/2020
PRINSIP DASAR DENTAL MATERIAL

Pengertian Dental Material/DM

Suatu ilmu tentang bahan kedokteran gigi yang mempelajari jenis bahan,
komposisi, sifat , kegunaan cara penggunaannya.

Pengaruh bahan terhadap lingkungan rongga mulut antara lain:

a. Sifat-sifat Biologis

Yang dimaksud sifat-sifat biologis adalah bahan-bahan yang dipergunakan


untuk.keperluan kedokteran gigi yang ditinjau dari segi biologis &
mempunyai ketentuan sbb.:

1. Tidak mengandung racun, tidak hanya untuk pasien, tetapi untuk


operator/perawat gigi dan dokter gigi
2. Tidak mengiritasi rongga mulut & jaringan sekitarnya
3. Tidak menghasilkan reaksi alergi
4. Tidak carcinogen
b. Klasifikasi Bahan Kedokteran Gigi

Yang dimaksud klasifikasi bahan kedokteran gigi yaitu :

1. Yang berkontak dengan jaringan lunak di dalammulut


2. Yang dapat mempengaruhi kesehatan/kelangsungan hidup pulpa gigi.
3. Yang dipergunakan sebagai bahan pengisi saluran akar
4. Yang mempengaruhi jaringan keras gigi
5. Yang dipakai dalam laboratorium meskipun tidak digunakan di dalam
mulut tetapi sewaktu pemakaian secara tidak sengaja dapat tertelan
atau terhirup
Contoh -contoh risiko biologis

1. Beberapa.komponen semen gigi bersifat asam & menyebabkan iritasi

2. Asam folat, dipergunakan sebagai etsa untuk enamel

3. Beberapa obat untuk jaringan periodontal mengandung serat-serat asbestos

4. Mercury dipergunakan dalam amalgam untuk tambalan gigi, uap mercury

bersifat racun.

5. Debu & cetak alginate bisa terhirup, beberapa macam bahan ini mengandung

senyawa lead timah.

6. Senyawa logam (misal lead &Tin) yang digunakan dalam bahan cetak

elastomer

7.Monomer yang terkandung di dalam landasan gigi tiruan akrilik dapat

mengiritasi bila jumlahnya terlalu banyak.

8. Ada beberapa powder porselen gigi yang mengandung uranium

9. Beberapa pasien memperlihatkan reaksi alergi terhadap alloy yang mengandung

nickel.

10. Bahan lab.pemakaiannya mempunyai risiko biologis, misal larutan cyanide

yang dipergunakan utntuk electroplating uap die yang.terbuat dari bahan Low

fucing metal, partikel Silica di dalam bahan tanam, & fluxe yang mengandung

fluoride
Sifat-sifat kimia

Suatu bahan di dalam mulut harus tidak larut dalam saliva atau dalam
segala macam cairan yang dapat dimasukkan ke dalam mulut. Tidak luntur &
tidak berkarat.

Sifat-sifat mekanis & termis

Bahan-bahan yang dipergunakan untuk berbagai pemakaian kedokteran


gigi harus cukup kuat, cukup kaku & keras serta tahan terhadap abrasi, dll.
Thermal conductivity (penghantar panas). Jenis bahan.mempunyai perbedaan
dalam penghantar panas (logam keramik/porcelain)

Misal:Amalgam campur emas, gigi sensitif terhadap perubahan suhu dalam tubuh.

Perubahan suhu

Dibutuhkan bahan landasan gigi tiruan yang dapat meneruskan sebagian


panas ke permukaan mukosa di bawahnya, sehingga pasien yang memakai gigi
tiruan masih mempunyai sensasi terhadap makanan hangat & dingin. Sebaliknya
bahan.tambal seharusnya tidak meneruskan panas ke dalam pulpa gigi. Bahan
semen yang.mempunyai sifat penghantar panas rendah digunakan untuk
melindungi pulpa.

Perubahan dimensi

Bahan tambal seharusnya mempunyai koefisien ekspansi termis yang sama


dengan email & dentin. Bahan landasan gigi tiruan & bahan gigi tiruan
seharusnya mempunyai koefisien ekspansi yang serupa

Sifat-sifat lain

Estetis, misal untuk gigi tiruan & bahan restorasi tertentu


Logam

Logam adalah.suatu elektro positif, yaitu memberi ion positif dalam


larutan. Logam murni sangat jarang digunakan dalam.kedokteran gigi karena
terlalu lunak & terlalu liat, kecuali lembaran emas & platinum dalam prosedur
pembuatan porselen di lab.

Alloy

Alloy atau aliase adalah campuran dua atau lebih elemen logam kadang-
kadang konstitusi terpentingnya mungkin berupa metalloid atau bahkan suatu non
logam (missal carbon di dalam besi) Alloy yang digunakan dalam kedokteran gigi
Dental amalgam paling banyak digunakan untuk bnahan tambal gigi merupakan
alloy silver & tin kadang-kadang diberi sedikit kuprum & zinc.

Korosi

Korosi atau berkarat adalah reaksi kimia antara sebuah logam &
lingkungannya membentuk suatu senyawa logam.
SEMEN: KLASIFIKASI PEMAKAIAN, DAN PERSYARATAN

Klasifikasi Bahan:

a. Semen dg.reaksi asam


b. Bahan yang berpolimerisasi : cyanoacrylates
c. Polimer dimethacrylate, Composit polymer- ceramic.
d. Bahan lain: Calcium hydroxide, gutta percha, varnish.

Bahan Utama:

Semen tersedia dalam bentuk puder & cairan. Puder bersifat basa & cairan
bersifat asam. Pada pengadukan keduanya terbentuk pasta kental yang selanjutnya
mengeras membentuk masa padat.

Pemakaian di kedokkteran gigi dan bahannya

a. Sebagai Cavity lining : Zinc Oxide Eugenol, EBA Cements, Zinc


Phosphat, Calcium Hidroksida, Zinc Polycarboxylate (Polyacrylate)
b. Restorasi Sementara : Zinc Oxyde –Eugenol, EBA Cements, Copper
Cements, Silver Cements, Gutta Percha, Semen Silico –phosphate
c. Restorasi gigi susu : Zinc Phosphat, Silico Phosphat, Semen Glass –
Ionomer
d. Bahan restorasi untuk gigi depan : Semen silikat: Komposisi polimer-
keramik, Semen Glass Ionomer
e. Pulpa capping : Zinc Oxide eugenol, Kalcium Hidrokside
f. Bahan Pengisi saluran Akar : Zinc Oxide Eugenol dan bahan sejenis
Gutta Percha ( juga chloropercha, bahan resin komposit, resin epoksi).
g. Bahan semen untuk inlay, mahkota, jembatan : Semen EBA, Zinc
Phosphat, Zinc polycaboxylate(polyacrilate), Semen silico-phosphat,
Semen Glass –Ionomer
h. Bahan Semen untuk splint dan peralatan orthodonsi : Zinc Phosphat,
Semen copper, Zinc Polycarboxylate (Poliacrilic)
i. Bahan untuk penyemenan langsung alat orthodonti : Polymer acrylic,
Zinc polycarboxylates)
j. Bahan perekat untuk jaringan lunak : Adhesive bandage,
Cyanoacrylates
k. Pembebat periodontal : Zinc oxide eugenol, Zinc polyacrylates,
Cyanacrylate
l. Sealants untuk pit & fissure : Polimer dimethacrylates, Cyanacrylates,
Semen Glass Iomomer/GI

Persyaratan Bahan Semen

1. Tidak bersifat racun & tidak mengiritasi pulpa & jaringan


2. Tidak larut dalam saliva & cairan lain yang dimasukkan ke dalam mulut
3. Sifat-sifat mekanis harus memenuhi syarat untuk tujuan penggunaan bahan
tersebut, misal semen untuk cavity lining haruslah menghasilkan kekuatan
yang cukup dalam waktu cepat untuk memungkinkan bahan tambal
dimasukkan ke dalam kavitet.
4. Perlindungan jaringan pulpa terhadap pengaruh bahan restorasi lainnya.
a. Penghambat panas, lapisan semen diberi di bawah suatu restorasi
besar yang terbuat dari bahan logam ( misal amalgam) untuk
melindungi pulpa terhadap perubahan suhu.
b. Pelindung kimia, suatu semen haruslah dapat mencegah penetrasi zat
kimia yang bersifat merusak dari bahan restorasi ke dalam pulpa.
c. Penghambat arus listrik antara restorasi logam untuk mengurangi
pengaruh galvanis
CALCIUM HYDROKSIDE

Ca(OH)₂

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, kalsium hidroksida dianggap tidak


sukses sebagai bahan pengisi saluran akar gigi sulung. Hal ini karena bahan
tersebut menimbulkan resorbsi internal pada akar gigi sulung. Pemakaian kalsium
hidroksida lebih diindikasikan untuk perawatan apeksogenesis atau apeksifikasi
gigi permanen muda karena bahan tersebut dapat menstimulus pembentukan
dentin baru.

Pada sebagian besar kasus perawatan saluran akar baik pada gigi vital
maupun non vital, peletakan kalsium hidroksida di antara waktu kunjungan
dianjurkan pada gigi dengan pembersihan dan pembentukan saluran akar yang
belum sempurna, simptomatis, waktu antar kunjungan lama, ada infeksi
periapikal, juga pada kasus injuri traumatik.

Pemakaian kalsium hidroksida sebagai dressing awal tidak diindikasikan


pada keadaan dimana dibutuhkan penghambatan inflamasi atau inflamasi resorbsi
akar aktif, atau bila ada rasa sakit. Karena pada keadaan tersebut pasta ini dapat
merupakan iritan yang dapat menyebabkan eksaserbase simptom atau inflamasi
yang sebelumnya sudah ada

Efek : Bakteriostatik (pH:12,4), merangsang pembentukan dentin sekunder

Kegunaan : Pulp capp/amputasi pulpa

Pengis saluran akar: Perlindungan gigi sensitif/cavity lining

Bahan Devitalis Pulpa

1. Arsen(As₂O₃)
Komposisi:
a.Ephedrine hydrochioride 1.00 g
b.Lidocaine 30.00 g
c.Arsenic anhydride 30.00 g

Keuntungan:

a. Mudah pemakaian
b. Dapat digunakan pada pasien kontra indikasi terhadap bahan anestesi
c. Perlu waktu utk mengadakan amputasi pulpa

Kerugian:

a. Ada rasa sakit pada proses matinya pulpa


b. Menurunnya vitalitas jaringan periapikal yang disebabkan seperti sifat
arsen yg punya efek tidak terbatas.
c. Bocornya tumpatan sementara dapat menyebabkan necrosis jaringan
gingiva, jaringan periapikal, tulang alveolar

Jenis:

a. Tanpa dosis (Necro pulp,Rapid arsen)

b. Dengan dosis (kaustin: merah,biru, kuning, hitam, hijau)

Efek samping:

a. Periodontitis,
b. Perubahan warna manifestasi keracunan arsen kronis : paringitis,
gingivitis, glositis, stomatitis hiperpigmentasi kulit/hitam keabu-abuan
bagian bukal membran mukosa

2. Devitalisasi non arsen

a. Pulpa toxin

b.Toxafit

c. Vitaxand.
d. Paraformaldehid pemakaian bahan tersebut perlu 6-10 hari

Yang Dilakukan Pada Mumifikasi:

1. Devitalisasi pulpa → arsen untuk gigi tetap


2. Preparasi
3. Irigasi betadin solution.,H2O2
4. Bahan antiseptik tutup tumpatan sementara
5. Pasta mumi
6. Tutup tumpatan dasar
7. Tumpatan tetap

FLETCHER

Bahan : Fletcher (serbuk dan Cairan)

Alat : Glass slab tebal, spatel cement

Cara Kerja:

1. Letakkan serbuk dan cairan dengan perbandingan 4:1 diatas glass slab
2. Serbuk dibagi 2, satu bagian dibagi dua lagi
3. Serbuk bagian pertama ditarik ke dalam cairan secepat mungkin, diaduk
dengan gerakan melipat, waktu pengadukan maksimal 1 menit.
BAHAN TUMPATAN GI

• Glass Ionomer Cement/GIC

Merupakan bahan tambal sewarna gigi yang komponen utamanya


terdiri dari likuid yang merupakan gabungan air dengan polyacid (Asam
poliakrilat, maleat, itakonat, tartarat) & bubuk berupa
fluoroaluminosilicate glass (Anang, Mariati.2015).

Bahan ini bersifat antikariogenik oleh karenanya mampu


melepaskan flourida, mempunyai thermal compatibility dengan enamel
gigi, serta mempunyai biokompatibilitas yang baik (Jurnal PDGI.2012)..

• Indikasi GIC adalah,

1.Restorasi pada lesi erosi/abrasi tanpa prevarasi kavitas.

2.Penutupan/penumpatan pit & fisura oklusal.

3.Restorasi gigi decidiu.

4.Restorasi lesi karies kelas V.

5.Restorasi lesi karies kelas III, diutamakan yang pembukaannya dari

lingual/palatinal belum melibatkan bagian labial

• Kontra indikasi:

1. Kavitas-kavitas yang ketebalannya kurang


2. Kavitas-kavitas yang terletak pada daerah yang menerima tekanan
tinggi
3. Lesi karies klas IV/fraktur insisal
4. Lesi yang melibatkan area luas pada email labial yang mengutamakan
factor estetika
Berdasarkan sifat fisik dan kimia, Glass Ionomer cement, diklasifikasikan
menjadi 4 tipe

1. Glass Ionomer Cement Konvensional

Bahan ini berasal dari asam polialkenoat cair seperti asam


poliakrilat & komponen kaca yang biasanya adalah fluoroalumino silikat
Glass Ionomer

Fuji 7 merupakan bahan semen GI yang mengeluarkan fluor kadar


tinggi untuk proteksi permukaan pada daerah resiko tinggi. Restorasi
pengganti & restorasi oklusal minimal.

Sifat dan manfaat:

• Melepaskan fluoride & strontium kadar tinggi untuk meningkatkan


kemampuan remineralisasi

• Konsistensi mengalir menjamin keefektifan perlekatan yang tinggi


terhadap permukaan gigi

• Merupakan GI konvensional tanpa penambahan resin

• Cocok untuk situasi klinis dimana sulit didapatkan control saliva.

• Kecepatan pengerasan yang berwarna pink dapat dipercepat dengan


penyinaran 40 detik dengan unit VLC halogen

Indikasi
• Melindungi permukaan oklusal di atas gigi molar yang sedang
erupsi

• Perlindungan permukaan akar

• Mengontrol hipersensitif gigi

• Stabilitas karies & remineralisasi internal lesi aktif

• Perantara sealing endodontik-


• Restorasi kavitas kecil

• Pupa capping indireck

2. Resin Modifide Glass Ionomer Cement


Bahan ini mengkombinasikan reaksi basa ionomer kaca tradisional dengan
reaksi polimerisasi amine peroksiad self cured. System light cured ini telah
dikembangkan
3. Hybrid Ionomer
Jenis semen ini memiliki kekuatan tarik yang.lebih tinggi dibandingkan
dengan jenis semen ionomer konvensional.
4. Tri Care Glass Ionomer Cement
Semen ini terdiri dari kaca silikat, sodium fluoride & moner yang
dimodifikasi polyacid tanpa kandungan air.

Klasifikasi/tipe Glas ionomer cemen

• Tipe 1: Luting                             

Fuji I aman digunakan & efektif untuk segala prosedur luting cement. Isi

murni GlassIonomer

Sifat dan Manfaat:

Melekatkan restorasi indirect (crown, inlay). Paling baik umtuk


merekatkan restorasi berbahan dasar logam pada permukaan dalam,
beradaptasi terhadap pullpa & jaringan gigi, sehingga mengurangi resiko
sensitis setelah pengerjaan, Perlekatan sempurna & member penutupan
tepi yang sempurna, Waktu pengerjaan panjang, hasil pencampuran yang
memudahkan dalam aplikasi sehingga dapat melekatkan sekaligus
banyak crown, Ukuran partikel kecil, mudah ditempatkan pada restorasi,
cepat mengeras /setting cepat, Radiopasitas sempurna, melepaskan
fluoride dalam jangka lama, sehingga gigi tidak linu & tahan terhadap
karies.

• Tipe 2 : Restorasi

Fuji II memberikan semua keuntungan yang dimiliki oleh GI,


sehingga menjadikan ideal untuk restorasi kelas III & V, karies karena
erosi & basis kavitas..

Sifat dan manfaat:

Dapat mentoleransi kelembaban sehingga pemolesan dapat


dilakukan dengan menggunakan water spray, 20 menit sesudah
.pengadukan, radiopak memudahkan diagnose post operative., Mudah
handlingnya sehingga pengadukan lebih mudah. Translusen sehingga
warna mendekati warna gigi asli.

• Tipe 3: Lining/base

Diaplikasikan pada permukaan oklusal gigi untuk menutup pit &


fissure. Sebagai sealantnya yang bertindak sebagai agen kimia & mekanis
yang melepaskan fluor sehingga dapat berfungsi sebagai perawatan
profilaksis & mencegah karies gigi. Polimerisasi dengan sinar.

• Tipe 5 : Orthodontic cement

• Tipe 6 : Core build up

• Tipe 7 : Flouride release

• Tipe 8 : ART

• Tipe 9 : Decidui restoration

Fuji IX merupan bahan tambal Glass Ionomer yang dikembangkan


secara khusus untuk mengembangkan teknik ART dengan kekuatan tekan
yang lebih besar dan ketahanan pemakaian lebih baik yang memungkinkan
dipakai pada gigi belakang. Paket terpadu meliputi cairan multifungsi yang
digunakan sebagai kondisioner & powder untuk membentuk semen

Sifat mekanis:

1. Compresive strength/kekuatan kompresi lebih rendah dari silikat


2. Tensile strength/kekuatan tarik/kekuatan utama lebih tinggi dari silikat
3. Hardnes/uji kekerasan, lebih lunak dari silikat
4. Frakture Toughnes/kemampuan menahan beban, beban yang kuat, dapat
terjadi fraktur.

Sifat Kimia:

Semen Ionomer Kaca melekat dengan baik ke enamel dan dentin,


perlekatan ini berupa ikatan kimia antara ion kalsium dari jaringan gigi dan ion
COOH dari Semen Ionomer Kaca.

Sifat Biologi:

Semen Ionomer Kaca memiliki sifat biokompabilitas yang cukup baik


artinya tidak mengiritasi jaringan pulpa sejauh ketebalan sisa dentin ke arah pulpa
tidak kurang dari 0,5 mm.

Kelebihan:

Adhesi yaitu dapat berikatan secara kimiawi engan gigi, dapat.berikatan


dengan email & dentin, dapat melepaskan flouride, sehingga dapat mencegah
karies lebih lanjut, Tidak ritasi, mempunyai sifat biokompatibilitas yaitu
mempunyai efek biologis yang baik terhadap struktur jaringan gigi & pulpa. Sifat
penyebaran panas sedikit, Daya larut yang rendah, Bersifat translucent/tembus
cahaya, Perlekatan bahan secara fisika & kimiawi terhadap.jaringan dentin &
enamel, mempunyai sifat antibakteri terutama terhadap koloni streptococcus
mutant,
Kekurangan

Mudah terpengaruh oleh air, Mudah teejadi.dehidrasi, Kurang kuat


melekat pada porselein & emas murni, manipulasi & teknik memasukkan ke
dalam cavitas cukup sulit, Perbandingan ukuran bubuk & cairan kurang tepat,
Warna kurang stabil/tidak persis sama dengan gigi, Mudah berubah bentuk,

Mekanisme perlekatan GIC pada struktur Gigi

Retensi semen ionomer kaca terhadap gigi berupa ikatan fisiko kimia
tanpa menggunakan tehnik etsa asam. Kontaminasi dengan saliva akan
menyebabkan GIC mengalami pelarutan & daya adhesinya terhadap gigi akan
menurun & juga rentan terhadap kehilangan air beberapa waktu setelah
penumpatan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimum , maka selama proses
pengerasan GIC perlu dilakukan perlindungan agar tidak terjadi kontaminasi
dengan saliva & udara dengan isolasi & bahan yang kedap air.

Manipulasi

Dilakukan pada glass plat yang dilapisi paper pad menggunakan agaat
spatel, Perbandingan bubuk dengan cairan = 3: 1 (sesuai aturan pabrik)., waktu
meneteskan cairan posisi botol vertical, agar udara keluar, kemudian dicampur
dan diaduk dengan cepat , posisi melipat, selesai dalam waktu 30- 40 detik.

Konsistensi Adonan

Terlihat kental dan berkilat di permukaan/seperti permen karet, asam


poliakrilat mnasih basah dan dapat melekat ke struktur gigi.
DENTIN CONDISIONER DAN VARNISH

• Dentin Conditioner

Cairan asam poliakrilik 10% untuk membersihkan permukaan gigi


( setelah gigi selesai di preparasi & siap dilakukan penumpatan), untuk
meningkatkan perlekatan terhadap GI.

Sifat dan Manfaat:

Meningkatkan penutupan tepi untuk.menambah keawetan restorasi.


Meninggalkan ,smear plug’ di dalam tubulus untuk mengurangi resiko
sensitivitas setelah pengerjaan. Warnanya biru untuk mengontrol
pemakaian

Cara penggunaan:

Oleskan dalam preparsi kavitas dengan cotton pellet selama 10-20


detik (tergantung pabrik), bilas/berkumur dengan air, keringkan tetapi
jangan terlalu kering & bahan tumpatan GI siap untuk.diaplikasikan ke
kavitas gigi .

• Varnish

Varnish kavitas sebagai bahan kedokteran gigi tambahan untuk


menutup & melindungi daerah pulp – dentin. Saat Varnish di aplikasikan
terdapat lapisan tipis resin yang berada di permukaan kavitas yang
dipreparasi. Lapisan tipis ini bertindak sbebagi membran semi permeable,
menutup jalan keluar masuk beberapa ion. Sangat penting untuk menjaga
penutupan yang seragam & kontinue di seluruh permukaan kavitas yang
dipreparasi. Jika lapisan tidak teratur & porus hasilnya tidak akan
memuaskan.
Keuntungan :

1. Mengurangi kebocoran tepi

2. Menghilangkan sengatan galvanic

3. Memberikan perlindungan terhadap daerah dentin-pulpa

4.Bahan baku dengan tingkat kemurnian tinggi

Cara Pemakaian

Varnis harus diaplikasikan agar mendapatkan lapisan yang


seragam dan continue di seluruh permukaan kavitas yang di preparasi.
Pengaplikasian seperti ini harus dilakukan dengan brush disposable/cotton
ball. Untuk pelapis permukaan & pelindung terhadap kelembaban atau
dehidrasi pd. semua jenis GI. Oleskan segera stlh. penambalan GI semen
& secara perlahan dikeringkan. Utk.pelapis permukaan & pelindung
terhadap kelembaban/dehidrasi pada semua jenis GI.

Waktu Pengolesan

Dibutuhkan jangka waktu 15–20 detik. Tiap pengaplikasian,


agar lapisan pertama mengering terlebih dahulu. Jikalau dibutuhkan
produk dapat diencerkan dengan pelarut yang sesuai (dimetilseton) agar
didapatkan ketebalan lapisanyang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai