Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN TUGAS INDIVIDUAL

DISKUSI KELOMPOK PEMICU 3


“Gigi Hitam”
BLOK 11
MATERIAL DAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN GIGI

DISUSUN OLEH :
Yensaphia Youlandani Sitorus Pane
220600088

FASILITATOR :
drg.Ika Astrina,MDSc

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEDOKTERAN GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2023
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

1.2 DESKRIPSI TOPIK


NamaPemicu : Gigi Hitam
Penyusun : drg. Astrid Yudhit., M.Si, drg. Ika Astrina, MDSc, Dr. Zikri N. S.Si, M.Si.
Hari/ Tanggal : Kamis / 30 November 2023
Jam : 07.30-09.30 WIB
Skenario :
Seorang pasien datang ke dokter gigi dengan keluhan gigi depan berlubang dan menghitam.
Pada pemeriksaan intra oral dijumpai karies profunda pada bagian mesial gigi 11 dan 21 dan
gigi berwarna coklat kehitaman. Rencana perawatan yang akan dilakukan dokter gigi untuk
gigi 11 dan 21 adalah perawatan saluran akar dengan restorasi akhir resin komposit. Dokter
gigi juga akan melakukan pemutihan pada gigi tersebut.
Pertanyaan :
1. Jelaskan etiologi diskolorasi yang terjadi pada kasus!
2. Uraikan mekanisme diskolorasi gigi pada kasus!
3. Jelaskan jenis bahan semen yang digunakan pada kasus!
4. Uraikan sifat- sifat penting yang harus diperhatikan pada bahan yang dipilih pada kasus!
5. Jelaskan cara pemanipulasian bahan yang anda pilih pada kasus!
6. Jelaskan metode dan bahan pemutihan yang digunakan pada kasus!
7. Jelaskan indikasi dan kontraindikasi serta efek samping metode pemutihan yang dipilih
pada kasus!
8. Jelaskan mekanisme pemutihan yang digunakan pada kasus!
9. Jelaskan sifat optik gigi menggunakan CIE L*a*b yang berkaitan dengan kasus!
10. Uraikan efek samping bahan bleaching dan kontraindikasi perawatan bleaching
berdasarkan kasus!
BAB II
PEMBAHASAN
1. Jelaskan etiologi diskolorasi yang terjadi pada kasus!
2. Uraikan mekanisme diskolorasi gigi pada kasus!
3. Jelaskan jenis bahan semen yang digunakan pada kasus!
Basis (biasanya 1-2 mm) digunakan untuk memberikan perlindungan termal untuk pulpa
dan menambah dukungan mekanis untuk restorasi dengan mendistribusikan stress lokal
dari restorasi ke permukaan dentin dibawahnya. 3 Adapun tipe material basis yang dipakai
berdasarkan kasus adalah :
Semen Glass Ionomer
a. Komposisi :
Bubuk Semen Ionomer Kaca adalah kaca alumina-silikat. Walaupun memiliki
karakteristik yang sama dengan silikat tetapi perbandingan alumina-silikat lebih
tinggi pada semen silikat.
Cairan yang digunakan Semen Ionomer Kaca adalah larutan dari asam poliakrilat
dalam konsentrasi kira-kira 50%. Cairan ini cukup kental cenderung membentuk gel
setelah beberapa waktu. Pada sebagian besar semen, cairan asam poliakrilat dalah
dalam bentuk kopolimer dengan asam itikonik, maleic atau asam trikarbalik. Asam-
asam ini cenderung menambah reaktivitas dari cairan, mengurangi kekentalan dan
mengurangi kecenderungan membentuk gel. Asam tartaric juga terdapat dalam cairan
yang memperbaiki karakteristik manipulasi dan meningkatkan waktu kerja, tetapi
memperpendek pengerasan. Terlihat peningktan yang berkesinambungan secara
perlahan pada kekentalan semen yang tidak mengandung asam tartaric.
b. Kelebihan :
1. Tahan terhadap penyerapan air dan kelarutan dalam air
2. Kemampuan berikatan dengan email dan dentin
3. Memiliki angka retensi gigi
4. Biokompabilitas
5. Estetika (penambahan radio opak untuk penyamaan warna dengan gigi)
6. Mempunyai kekuatan kompresi yang tinggi.
7. Bersifat adhesi.
8. Tidak iritatif.
9. Mengandung fluor sehingga mampu melepaskan bahan fluor untuk mencegah
karies lebih lanjut.
10. Mempunyai sifat penyebaran panas yang sedikit.
11. Daya larut yang rendah.
12. Bersifat translusent atau tembus cahaya.
13. Perlekatan bahan ini secara fisika dan kimiawi terhadap jaringan dentin dan email.
14. Di samping itu, semen glass ionomer juga bersifat biokompabilitas, yaitu
menunjukkan efek biologis yang baik terhadap struktur jaringan gigi dan pulpa.
Kelebihan lain dari bahan ini yaitu semen glass ionomer mempunyai sifat anti bakteri,
terutama terhadap koloni streptococcus mutant.
c. Kekurangan :
1. Tidak dapat menahan tekanan kunyah yang besar
2. Tidak tahan terhadap keausan
3. Daya lekat pasta lebih kecil terhadap dentin
4. Setelah restorasi butuh proteksi
5. Kekerasan kurang baik
6. Rapuh dan sensitive terhadap air pada waktu pengerasan
7. Dapat larut dalam asam dan air

Semen Zinc Polycarboxylate


a. Komposisi :
Semen polycarboxylate adalah sistem bubuk-cairan. Cairannya adalah larutan air
dari asam poliakrilat atau kopolimer dari asam akrilik dengan asam karboksilat
yang tidak jenuh. Bubuknya mengandung oksida seng dengan sejumlah oksida
magnesium. Oksida-oksida lainnya lainnya, misalnya bismuth dan alumunium
juga dapat ditambahkan. Bubuk ini juga mengandung sejumlah kecil stannous
fluorida, yang mengubah waktu pengerasan dan memperbaiki sifat manipulasi.
Unsur ini ,merupakan bahan penambah yang penting karena juga meningkatkan
kekuatan.
b. Kelebihan
1. Tidak mengiritasi pulpa
2. Merekat baik pada struktur gigi
3. Perlekatannya melalui ikatan kimia dengan hirdoksiapatit sehingga tidak
mudah lepas
4. Insulator panas yang baik1
c. Kekurangan
1. Waktu kerja pendek
2. Disintegrasi tinggi
3. Tidak melekat baik pada logam mulia
4. Tidak sekaku semen fosfat

Kalsium Hidroksida
Kalsium hidroksida merupakan basis semen saluran akar yang diyakini memiliki
beberapa keunggulan dalam hal dapat terjadi efek terapi yang dapat merangsang
terbentuknya jaringan keras gigi. Kalsium hidroksida dapat merangsang
penutupan biologis pada daerah apikal sehingga menghasilkan penutupan apeks
yang lebih dapat meningkatkan keberhasilan perawatan. Kalsium hidroksida
adalah senyawa kimia denganrumus Ca(OH)2. Kalsium hidroksida dapat berupa
kristal tidak berwarna atau bubuk putih. Kalsium hidroksida dapat dihasilkan
melalui reaksi kalsium oksida (CaO) dengan air.
a.Sifat bahan Kalsium Hidroksida
• Biokompatibilitas baik, karena menimbulkan reaksi respon saluran akar yang
baik dengan sedikit mengiritasi pulpa. Ini di dasari karena gambaran histologis
pulpa, yang menunjukkan penyembuhan awal dari pembentukkan jembatan dentin
konsisten yang lengkap.
• Celah mikro : tujuan perawatan saluran akar, untuk menutup akar dengan rapat
agar terhindar dari masukny bakteri, tidak mengalami pengerutan, kalsium
hidroksida sama seperti ZOE, untuk sifat celah mikro.
• Perubahan pH : memiliki sifat alkalis/ basa, kalsium hodroksida brsifat basa
sehingga dapat menghalangi dan menghambat pertubuhan bakteri terutama
disekitar pulpa dengan ion hidroksil dan merangsang pertumbuhan dentin
reparatif.
• Merangsang perbaikan apical : dapat menstimulasi perbaikan jaringan keras gigi
dalam banyak keadaan dan dapat berkontak lansgsung dengan jaringan periapikal.
• Perlekatan/ adesif ada dua merek kalsium hidroksid, scalapeks memiliki
kekuatan perlekatan yang lemah, sedangkan calciobiotik lebih baik .

b.Keuntungan Kalsium Hidroksida


• Mempunyai efek bersifat bakterisidal dan desinfektan. Konsentrasi ion hidroksil
yang tinggi dapat membunuh mikroorganismedi dalam saluran akar yang tidak
terjangkau oleh instrumentasi dan irigasi.
• Merangsang pembentukan jaringan keras
• Mencegah resorpsi tulang
• Tidak menyebabkan perubahan warna gigi,bukan konduktor panas yangbaik,
manipulasi mudah dan stabil.
• Mengurangi kepekaan rasa nyeri dentin terhadap rangsangan dari luar dan dari
dalam Daya iritasi ringan,
• Menghambat fagositas mikrofag sehingga dapat menurunkan reaksi inflamasi
pada periapikal.

c.Kerugian Kalsium Hidroksida


• Tidak dapat menutup permukaan fraktur pada kasus injury traumatik pada gigi
vital. Dapat menghambat perlekatan fungsi sel-sel ligamen periodontal serta
menghambat proses penyembuhan permukaan akar. 2

4. Uraikan sifat- sifat penting yang harus diperhatikan pada bahan yang dipilih pada kasus!
5. Jelaskan cara pemanipulasian bahan yang anda pilih pada kasus!
6. Jelaskan metode dan bahan pemutihan yang digunakan pada kasus!
7. Jelaskan indikasi dan kontraindikasi serta efek samping metode pemutihan yang dipilih
pada kasus!
8. Jelaskan mekanisme pemutihan yang digunakan pada kasus!
9. Jelaskan sifat optik gigi menggunakan CIE L*a*b yang berkaitan dengan kasus!

Pada kasus dikatakan bahwa pasien adalah seorang peminum kopi, dan pada
pemeriksaan intraoral dijumpai gigi 11 dan 21 berawarna coklat kehitaman. Jika kita
kaitkan warna gigi pasien dengan CIE L*a*b* maka warna gigi ini berada pada notasi
L sampai +a*.
CIELAB merupakan model tiga dimensi, hanya dapat digambarkan apabila dalam
ruang tiga dimensi, dan apabila diambil irisan komponen a* dan b*, maka akan
mendapatkan diagram chromaticity a* b*. Tujuan pengelompokan menggunakan
segmentasi ruang warna L*a*b, mengidentifikasi kandungan warna secara digital.
Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya, panjang gelombang warna
yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer. Ada 12
jenis warna yang dihasilkan dalam lingkar warna, yaitu merah, kuning, hijau, cyan,
biru, magenta, dengan semua warna intermediate (yang terakhir adalah warna antara
magenta dan merah). Dengan CIELAB diberikan makna dari setiap dimensi yang
dibentuk:3

a. Besaran CIE_L* untuk mendeskripsikan kecerahan


b. Dimensi CIE_a* mendeskripsikan jenis warna hijau-merah
c. Dimensi CIE_b* untuk jenis warna biru-kuning,
Pengukuran warna dengan metode ini jauh lebih cepat dengan ketepatan yang cukup
baik. Pada sistem ini term penilaian terdiri atas 3 parameter yaitu L, a dan b. Lokasi
warna pada sistem ini ditentukan dengan koordinat L∗, a∗, dan b∗. 3
a. Notasi L*: 0 (hitam); 100 (putih) menyatakan cahaya pantul yang menghasilkan
warna akromatik putih, abu-abu dan hitam.
b. Notasi a*: warna kromatik campuran merah-hijau dengan nilai +a* (positif) dari
0 sampai +80 untuk warna merah dan nilai – a* (negatif) dari 0 sampai -80 untuk
warna hijau.
c. Notasi b*: warna kromatik campuran biru-kuning dengan nilai +b* (positif) dari
0 sampai +70 untuk warna kuning dan nilai –b* (negatif) dari 0 sampai -70 untuk
warna bir

10. Uraikan efek samping bahan bleaching dan kontraindikasi perawatan bleaching
berdasarkan kasus!

BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
1. Baum, Phillips, Lund. Buku Ajar Konservasi Gigi edisi 3. 1997. Penerjemah Rasinta
Tarigan. Jakarta : EGC
2. Anonim. Makalah semen kedokteran gigi. 19 Agustus 2018. Makalah Semen
Kedokteran
Gigi ~ Dentistry & Oral Health Blog (rema31qisthi.blogspot.com) (18 Desember 2022)
3. Sinaga AS. Segmentasi ruang warna L*a*b. Jurnal Mantik Penusa 2019; 3(1): 44-5.

Anda mungkin juga menyukai