Oleh :
Rheisa maulida
I1D109201
Klasifikasi GV Black juga menjadi acuan dalam melakukan preparasi gigi yang
sesuai. Jenis karies kelas V bisa ditambal dengan GIC dan juga komposit tapi dengan
Kelas 1 Karies yang terjadi pada pit dan fisur pada permukaan oklusal
insisivus.
Kelas 6 Karies yang terjadi pada tonjol gigi posterior atau pada insisal
gigi anterior.
Semen glass ionomer merupakan bahan restorasi berupa bubuk dan cairan.
Bubuk semen glass ionomer adalah calcium fluoroaluminosilicate glass dengan
formula SiO2-Al2O3-CaF2-Na3AlF6-AlPO4. Sedangkan cairan adalah larutan
polyacrylic acid / itaconic acid copolymer dalam air. Hal yang perlu diperhatikan
pada manipulasi glass ionomer adalah :
Perlekatan glass ionomer adalah secara kimia pada enamel dan dentin selama proses
pengerasan, Mekanisme perlekatan adalah ionic interaction dengan calcium dan /
atau phosphate ion dari permukaan enamel atau dentin.2
BAB II
ISI
Glass ionomer semen diperkenalkan oleh Wilson pada tahun 1972, gic adalah
nama generic dari kelompok bahan yang menggunakan bubuk kaca silikat dan larutan
asam poliakrilat. Glass ionomer cement memiliki warna yang lebih opaque bila
dibandingkan dengan warna email gigi asli. GIC memiliki sifat translusen yang
belum baik, maka belum dapat memberikan tampilan yang alami pada gigi. Materi
GIC terbukti aman dengan sedikit kecenderungan iritasi terhadap jaringan lunak.
Sensitifitas gic setelah penambalan sangat kecil dan jarang bila dihubungkan dengan
Bahan ini terdiri dari power dan liquid. Powdernya merupakan kalsium
fluoroaluminosilikat yang larut dalam asam dan liquidnya adalah turunan asam
Alumina 28,6%
Ada dua sifat utama SIK yang menjadikan bahan ini diterima sebagai salah satu
bahan kedokteran gigi yaitu karena kemampuannya melekat pada enamel dan dentin
dan karena kemampuannya dalam melepaskan fluoride. Salah satu karakteristik dari
struktur gigi terjadi oleh karena adanya peristiwa difusi dan absorbs yang dimulai
polikarboksilat dan dengan sifat melepas fluoride dari semen silikat. SIK memiliki
kemampuan untuk melekat secara fisikokimia pada enamel dan dentin, biokompatibel
dengan jaringan dentin, melepaskan ion-ion fluorida yang memiliki kontribusi dalam
penghambatan karies sekunder dalam struktur gigi dan semen ini memiliki koefisien
thermal ekspansi yang rendah serupa dengan yang dimiliki jaringan gigi. Secara
invitro bahan restorasi ini ditemukan untuk memberikan pengaruh pada remineralisasi
bahan semen ionomer kaca. Meskipun telah disepakati bahwa setting semen ionomer
kaca dengan reaksi asam-basa namun sebenarnya begitu kompleks. Hal ini
dikarenakan ion-ion fluorida dan tartar. Sedangkan beberapa faktor lainnya seperti
reaksi, tentu saja bahan kimia fluorida dan asam tartar sangat memberikan pengaruh
melibatkan proses perlekatan gugus karboksil dari poliasam dengan kalsium di kristal
apatit pada enamel dan dentin. Ikatan antara semen dengan enamel selalu lebih besar
Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan adalah kaca mulut, pinset, sonde,
eskavator, handfises, Bur, Glass plate, Spatula semen, Spatula agate, chip blower,
pitta seluloid, vasellin, plastik filling instrument, finishing & polhsing instrument,
GIC, dentin kondesioner, cotton roll & cotton pellet. Prinsip – prinsip Black untuk
preparasi kavitas ada tujuh, yaitu outline form, removal of caries (membuang
(menghaluskan dinding / tepi kavitas), toilet of the cavity (membersihkan kavitas dari
debris).7
a. Isolasi gigi
Isolasi memerlukan pemasangan isolator yang tepat. Alat ini akan mengisolasi ruang
pulpa dari saliva dan darah serta melindungi gingival dari instrument.
b. Preparasi kavitas:
ekskavator.
- Dengan bur fissure bentuk dinding-dinding kavtas sesuai dengan outline form yaitu
bentuk ginjal.
- Beri retensi berupa undercut di seluh tepi kavitas dengan inverted/ round bur yang
kecil.
perlekatan bahan glass ionomer dan dentin, dengan cara menghilangkan smear layer
dentin bagian luar untuk membantu ikatan bahan restorasi adhesif seperti bahan
bonding dentin. Hal ini berperan dalam mencegah penetrasi mikroorganisme atau
bahan-bahan kedokteran gigi yang dapat mengiritasi jaringan pulpa. Bahan yang
biasanya digunakan adalah asam poliakrilat 25% yang diaplikasikan selama 10-20
2. Manual, ada 3 cara yaitu circular motion (gerakan memutar berlawanan arah
jarum jam), figure eight motion (gerakan membentuk angka 8 biasanya untuk
sediaan pasta), dan fold and press motion (diusapkan ke arah tengah kemudian
ditekan).
e. Masukan semen yg telah diaduk kedalam kavitas dan tempatkan matrik/ celluloid
disk yang diberi vaselin/ bur alpine putih yang diberi vaselin.
kontribusi pada sifat resin komposit. Ada tiga komponen utama pada resin komposit,
yaitu: matriks resin organic, filler dan coupling agent. Sifat-sifat resin komposit
antara lain adaptasi tepi baik, resistensi terhadap abrasi, ekspansi termal rendah,
Jenis komposit yang dapat digunakan untuk kelas 5 adalah All-purpose composite,
Tipe/bahan Penggunaan
All-purpose composite Kelas 1,2,3,4,5, dan pasien dengan resiko karies rendah
Didalam gingival sendiri terdapat cairan yang membantu mencegah karies yaitu
cairan sulkus gingival. Cairan sulkus gingival berasal dari serum darah yang terdapat
dalam sulkus gingival baik dalam keadaan sehat maupun meradang. Menurut
Goldberg dan cimasoni CSG adalah eksudat peradangan. Alfano menyatakan bahwa
kedua teori tersebut benar. Hipotesa Alfano membuktikan bahwa CSG dapat berasal
dari jaringan gingiva yang sehat, melalui mekanisme perubahan tekanan osmosis
sebab adanya makromolekul. Komponen dalam CGS normal biasanya materi darah,
elektrolit, protein plasma, Sistem Fibrinosis, endotoksin bakteri dan sel epitel
makrofag, limfosit, monosit ion elektrolit, protein plasma dan endotoksin bakteri
bertambah banyak sedangkan jumlah urea menurun. Cairan sulkus gingival adalah
Cairan sulkus gingiva memiliki fungsi yang baik bagi rongga mulut, seperti sifat
antimikroba yang ditiliti dapat digunakan sebagai indikator untuk menilai keadaan
jaringan periodontal secara objektif dan juga sebagai pencegahan terhadap karies.2
Klavan, Tylman, Malone menyatakan aliran CSG dari sulkus gingiva dapat
digunakan sebagai indikator terhadap respon dini dari aktifitas antigen bakteri. Cairan
gingiva sangat peka terhadap rangsangan kimiawi maupun mekanis serta sangat
gingival mempunyai aksi mekanis dan pertahanan terhadap bakteri dan benda asing
pada daerah yg tidak mengalami inflamasi. Aliran akan meningkat pada gingivitis
Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengukur CSG, salah satunya dengan
menggunakan paper strips yang diletakan di pada bagian atas dari sulkus untuk
membuat iritasi minimum, biarkan selama 30 detik lalu ukur paper strips dengan
periotron (alat elektronik pengukur paper strips yang lembab)* lalu dengan cepat
mengindikasi jaringan dalam keadaan sehat dan tidak ada radang, angka 20-60
mengindikasi radang ringan tapi bukan periodontitis, angka 60-150 mengindikasi
KESIMPULAN
Klasifikasi GV Black juga menjadi acuan dalam melakukan preparasi gigi yang
sesuai. Karies gigi kelas 5 maksudnya adalah karies yang terjadi pada sepertiga
gingival pada permukaan fasial dan lingual pada semua gigi . Jenis karies kelas V
bisa ditambal dengan GIC dan juga komposit tapi dengan jenis komposit tertentu
saja. Glass ionomer cement adalah nama generik dari kelompok bahan yang
menggunakan bubuk kaca silikat dan larutan asam poliakrilat. SIK memiliki
kemampuan untuk melekat secara fisikokimia pada enamel dan dentin, biokompatibel
dengan jaringan dentin, melepaskan ion-ion fluorida yang memiliki kontribusi dalam
penghambatan karies sekunder dalam struktur gigi dan semen ini memiliki koefisien
thermal ekspansi yang rendah serupa dengan yang dimiliki jaringan gigi. Jenis
Cairan sulkus gingival berasal dari serum darah yang terdapat dalam sulkus
gingival baik dalam keadaan sehat maupun meradang. Komponen dalam CGS normal
bakteri dan sel epitel deskuamasi. Pada cairan gingival yang meradang jumlah
1. Bakar drg. Abu. Kedokteran gigi klinis edisi 2. Yogyakarta: Quantum sinergis
media. 2011.
3. Hidayat ihmad. Material restorasi direk yang sering dipakai pada bidang
kedokteran gigi. USU Press: Sumatra utara, 2006.
5. Craig, Robert G., John M. Powers. 2002. Restorative Dental Materials : 11th
edition. Missouri: Mosby Inc. 2000.
6. Adiana Ika Devi. Semen ionomer kaca sebagai bahan pelapik pada restorasi
sandwich. USU press: Sumatra Utara.2004.
7. Roberson TM, heymman OH, and Swift EJ. Sturdevant’s art & science of
operative dentistry 4th edition. London: Mosby Inc. 2002.
8. Puteri nadia Tiara. Peranan cairan sulkus bagi keadaan jaringan periodontal.
Universitas sriwijaya. 2011.