Anda di halaman 1dari 13

Glass Ionomer

Cement
Nuno da costa de Jesus
40621083
INTRODUCTION
Glass Ionomer Cement adalah salah satu semen
kedokteran gigi yang merupakan gabungan dari semen silikat
dan semen karboksilat dengan tujuan untuk mendapatkan sifat
translusensi dan perlepasan fluor dari semen silikat, dan
kemampuan melekat secara kimia pada struktur gigi dari semen
polikarboksilat.
KOMPOSISI
Glass Ionomer Cement
B. Cairan/Liquid

A. Bubuk/powder Cairan yang digunakan semen


Bubuk semen ionomer kaca adalah kaca ionomer kaca adalah larutan dari
alumina-silikat asam poliakrilat dalam konsentrasi
kira-kira 50%.
Indikasi & Kontraindikasi GIC
Indikasi Kontraindikasi

1.Restorasi gigi sulung dan permanen (kavitas


klas I,III,V)
2.Sebagai bahan perekat/luting
3.Karies servikal 1. Digunakan pada kavitas yg dalam tanpa pelapis
CaOH2 karena dapat menyebabkan patologi pulpa
4.Digunakan sebagai pit and fissure sealant 2. Lesi erosi dangkal karena GIC tidak bisa bertahan
5.Dapat digunakan sebagai basis lama
3. Kavitas yg terletak pd daerah yg menerima tekanan
6.Dapat digunakan untuk membangun inti
tinggi
mahkota pada mahkota yang mengalami 4. Lesi klas IV (memerlukan bahan yang kuat) atau
kerusakan mahkota yang parah (Core Build up) fraktur insisal
5. Lesi yg melibatkan area luas pd email labial yang
7.Untuk meletakkan orthodontic bracket
mengutamakan estetika
8.Pada Insidensi karies yang tinggi
9.Pasien yang kurang kooperatif
Sifat GIC

 Sifar Fisik
Transluensi dan warna menyerupai struktur gigi, anti karies (floue release), thermal ekspansi sesuai
dengan dentin dan enamel
 Sifat mekanis:
Compressive strength lebih rendah dari silikat; Tensile strength lebih tinggi dari silikat; Hardness, lebih
lunak dari silikat; Fracture Toughness, beban yang kuat, dapat terjadi fraktur.
 Sifat Kimia:
Semen Ionomer Kaca melekat dengan baik ke enamel dan dentin, perlekatan ini berupa ikatan kimia
antara ion kalsium dari jaringan gigi dan ion COOH dari Semen Ionomer Kaca.
 Sifat Biologi:
Semen Ionomer Kaca memiliki sifat biokompabilitas yang cukup baik artinya tidak mengiritasi jaringan
pulpa sejauh ketebalan sisa dentin kea rah pulpa tidak kurang dari 0,5 mm.
Klasifikasi Glass Ionomer Cement

Dalam perkembangannya, semen GIC diklasifikasikan menjadi:


 Tipe I : Lutting Cement
 Tipe II : Restorative Cement
 Tipe III : Liner and Basis Cement
 Tipe IV : Fissure Sealants
 Tipe V : Orthodontics Cement
● Tipe VI : Core Build Up
 Tipe VII : Fluoride Releasing
 Tipe VIII : ART (Atraumatic Restorative Cement)
 Tipe IX : Deciduous Teeth
Proses Setting GIC
Fase ini terjadi ketika powder dan larutan asam dicampur,
Ion- polyacid akan bereaksi dengan ionomer kaca dan
leaching melepaskan kation seperti Ca2+ dan AI3+. Ion-ion akan
phase bereaksi dengan ion Fluorida untuk membentuk CaF2 dan
AIF3-. CaF2 teroksidasi membentuk matriks stabil

Fase ini, ion kalsium dilepaskan dengan cepat.


Ion yang dibebaskan ini berikatan silang dengan
Hydroge
asam Poliakrilat > membentuk jembatan kalsium l
dari gel kalsium Polikarboksilat Phase

Fase ini terjadi ketika material mencapai final set, tahap ini
terus berlanjut hingga berbulan-bulan. Ion hidrogen yang terus
menerus menyebabkan pelepasan ion Aluminium yang tertunda
Polysalt dari glass silikat dalam bentuk ion AIF yang diendapkan dalam
gel
matriks yang sudah dibentuk sebelumnya dari gel Ca-Al.
Phase
MEKANISME PELEKATAN GIC
DENGAN ENAMEL DAN DENTIN
Ion exchange antara GIC dgn permukaan
gigi

Rantai polialkenoat acid telah masuk ke permukaan enamel


dan dentin dan memindahkan ion fosfat dan melepaskannya
ke semen

Tiap ion fosfat disertai oleh ion Ca untuk keseimbangan elektrolitik 


hasilnya layer yang kaya ion pada permukaan saat asam di buffer oleh
pelepasan ion  pH akan naik dan interface akan set sebagai material baru
yang kaya ion antara gigi dan restorasi.
Alat dan Bahan Restorasi GIC
Alat Bahan
● Alat diagnostik (Kaca mulut, pinset, ● cotton roll
sonde, ekskavator) ● cotton pellet
● diamond bur ● dentin conditioner,
● contra angle highspeed ● glass ionomer cement
● rubber stone ● Varnish
● Agate spatulla ● articulating paper
● Microbrush
● Paper Pad
● Glass Plate
● Plastic Filling instrumen
Prosedur Kerja Restorasi GIC
1. Persiapan pasien dan 3. Preparasi kavitas
operator 2. Isolasi daerah kerja

5. Manipulasi GIC 4. Ulas dengan dentin


6. Aplikasi ke dalam
(putty like and glossy conditioner (10-15 detik),
tumpatan menggunakan Irigasi dan keringkan
consistency)
plastis instrument

7. Tunggu setting (5-10 menit), 9. Pemulasan dilakukan


kemudian Cek oklusi dengan 8. Oleskan varnish/cocoa
setelah 24 jam
artikulating papper butter di atas tumpatan
Kekurangan dan Kelebihan GIC
Kekurangan :
Kelebihan :

• Memiliki ikatan kimiawi pada enamel • Kekuatannya lebih rendah bila


dan dentin dibandingkan bahan tambal lain, sehingga
•Melepaskan fluorida tidak disarankan untuk digunakan pada gigi
• Biokompatibilitas tinggi yang menerima beban kunyah besar seperti
• Ekspansi termal mirip dengan struktur gigi molar (geraham)
gigi • Warna tambalan ini lebih opaque, sehingga
• Penurunan sensitivitas kelembaban jika dapat dibedakan secara jelas antara tambalan
dibandingkan dengan resin. dan permukaan gigi asli
• Persiapan kavitas minimal diperlukan •Tambalan glass ionomer cement lebih
sehingga mudah digunakan pada anak- mudah aus dibanding tambalan lain
anak
•Bersifat transluensi
Daftar Pustaka
 Anusavice K. 2013. Philips buku ajar ilmu kedokteran gigi. Jakarta :EGC
 Nowak, A.J., Cristensen, J.R., Mabry, T.R., Townsend, J.A., Wells, W.H.
2019. Pediatric Dentistry: Infacy Through Adolescence 6th ed. Elseiver
Inc. Philadelphia. (e-Book)
 Craig, Robert G., Powers, John M., Wataha, John C. 2004. Dental
Materials  Properties and Manipulation 9th Edition. Mosby Elsevier,
Missouri. 
 Sungkar, Suzanna. 2014. Peran Kondisioner pada Adhesi Bahan
Rrestorasi Semen  Ionomer Kaca dengan Stuktur Dentin. Cakradonya
Dent J. 6(2):678-744
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai