Anda di halaman 1dari 21

Glass Ionomer Cement

Oleh:
Dianita Susianni, drg., SpKG
Glass Ionomer Cement
 Bahan tumpatan yang merupakan gabungan
semen silikat dan polikarboksilat
TIPE GLASS IONOMER

 TIPE I: lutting agents  perekat mahkota tiruan/


tumpatan tuang

 TIPE II: Tipe II : “Aesthetic Filling materials”


Indikasi :- tumpatan di oklusal pada pit/fisur
- restorasi gigi sulung
- restorasi kelas III & V
- memperbaiki tepi restorasi
Tipe II “BIS-REINFORCED FILLING MATERIALS”
GIC + kandungan logam (CERMET CEMENT)
Estetik kurang baik tetapi tahan terhadap abrasi

 TIPE III: lining, base, fissure sealing


sebagai liner/ fissure sealent
INDIKASI

 KLAS III, V, I (KECIL)


 MELEKATKAN MAHKOTA
 BAHAN PELINDUNG PULPA
 FISSURE SEALENT
 MELEKATKAN BAND
Keuntungan & Kekurangan
 KEUNTUNGAN:
adesi > baik
Biokompatibilitas baik
melepaskan fluormencegah karies
sekunder

 KEKURANGAN:
Tdk menerima tekanan kunyah yg besar
Mudah abrasi/ Erosi
Estetik kurang sempurna
Sifat sifat Glass Ionomer Cement
ADHESI
 Melekat dengan baik pada dentin & email secara
kimia dan fisik (PHYSICOCHEMICO ADHESION)
 Ion-ion poliakrilat bereaksi degan struktur apatit
dari dentin & email, menggnatikan ion kalsium dan
fosfat. Pertukaran ion ini sangat dipengaruhi oleh
kebersihan permukaan dentin & email dari plak,
pelikel, ludah atau kontaminan lain  permukaan
kavitas harus dibersihkan
BIOKOMPABILITAS
 Ekspansi termis sama dengan jar. Gigi,
kerapatan tepi baik, tidak mengiritasi pulpa
 Pada kavitas yg dalam(dentin tipis sekali 0,5
mm di atas pulpa) dianjurkan menggunakan
Ca(OH)2 sebagai pelindung pulpa untuk
menghindari reaksi yang tidak diinginkan.
 Biokompatibilitas baik walaupun semen
sangat asammungkin disebabkan oleh
besarnya mol.polyanion sehingga asam tidak
dapat memasuki tubulus.
 Peradangan tetap terjadi jika semen langsung
diletakkan di atas pulpa terbuka
PREPARASI KAVITAS
Teknik :
 Semua jaringan karies harus dibuang, tanpa
membuat preparasi kavitas yang formal
 Preparasi hrs memudahkan penempatan bahan
&peyelesaiannya .
 Preparasi kavitas berbentuk ginjal dgn
kedalaman sampai mengenai dentin  round
bur, dilanjutkan flat end fissure/inverted bur
shg sekaligus dpt menghaluskan dasar kavitas.
 Tidak dilakukan pembuatan BEVEL
Contoh bentuk preparasi:
MANIPULASI SEMEN GI

 SEBELUM MANIPULASI
 SAAT MANIPULASI
 SETELAH MANIPULASI
SEBELUM MANIPULASI
 Membersihkan kavitas dari
kontaminan dengan
conditionerdibersihkan, dikeringkan
 Pilih tipe GIC
 Siapkan matrik & wedge
 Siapkan light cure (bila menggunakan
GIC LC)
 Isolasi daerah kerja
DENTIN CONDITIONER
 Kavitas diulasi “ DENTIN CONDITIONER “
ASAM POLIAKRILIK 25 % selama 10 detik.
Kemudian disemprot air selama 30 detik &
dikeringkan dengan baik.
 TUJUAN : membantu aksi pembersihan dan
membuang “smear layer”
SAAT MANIPULASI
 Pengadukan dilakukan pd glass slab yg dilapisi
dgn kertas disposibel, menggunakan spatula
agate (plastik)

 Perbandingan bubuk : cairan = 3: 1 (sesuai


aturan pabrik)  dicampur dengan cepat
dengan cara melipat (selesai dlm waktu 40
detik)

 KONSISTENSI ADONAN :Terlihat kental dan


berkilat di permukaan asam poliakrilat masih
basah & dapat melekat ke struktur gigi
 Meletakkan GIC ke dlm kavitas dgn plastic
filling, selama peletakan & ketika
membentuk bahan adonan di dalam kavitas,
instrumen diberi bubuk kering, bukan
alkohol supaya semen tidak melekat ke
instr.
 Kelebihan semen dibuang membentuk
kontur yang diinginkan  harus cepat
dilakukan ketika permukaan masih basah
untuk mencegah kerusakan bila semen
mulai mengeras.
CATATAN :
Klas III : digunakan matriks selulose pada
daerah kontak proksimal.
Klas V : dapat dipakai matriks logam yang
dibentuk sesuai dengan kontur
gigi.
SIK dapat bertahan maksimal 5 tahun
SETELAH MANIPULASI

 DICEK DAERAH OVERFILLING


 PERMUKAAN TUMPATAN
DIULAS DENGAN VARNISH
 DILAKUKAN PEMOLESAN
SETELAH 24 JAM
PEMOLESAN
 MENGGUNAKAN ABRASIVE RUBBER CUP
ATAU FINISHING DISC YANG DIULASI
COCOA BUTTER
 CEK DAERAH BATAS TEPI TUMPATAN
DENGAN GIGI
Hasil Akhir Tumpatan GIC

Anda mungkin juga menyukai