Oleh :
FARLI ROMANTIO
NIM : 40618092
i
Laporan Hasil Kerja Praktek Kerja Lapangan III
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Oleh :
FARLI ROMANTIO
NIM : 40618092
ii
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH :
FARLI ROMANTIO
NIM. 40618092
Mengetahui/Menyetujui:
Pembimbing Akademik,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T. karena atas rahmat dan hidayah-Nya,
Kabupaten Malang”.
Penyusunan laporan ini merupakan salah satu tugas PKL III tahap profesi
bimbingan, pengarahan dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan
Wiyata Kediri.
Murnajati Ardimulyo.
iv
4. Sri Ratna Murti Pratitis., dr. selaku Kepala Puskesmas Ardimulyo Kabupaten
PKL III.
waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama kegiatan PKL III.
kekurangan karena manusia tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Penulis juga
berharap laporan ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi
Farli Romantio
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xi
vi
2.2.3 Elemen Sistem Pengendalian .......................................................................... 11
2.2.4 Materi dan Metode Pengawasan Sarana Air Bersih........................................ 15
2.3 Manajemen Strategik ............................................................................................... 15
2.3.1 Definisi Manajemen ........................................................................................ 15
2.3.2 Fungsi Manajemen .......................................................................................... 15
2.3.3 Definisi Manajemen Strategik ........................................................................ 16
2.3.4 Proses Manajemen Strategik ........................................................................... 16
vii
4.4 Prioritas Penyebab Masalah ...................................................................................... 37
4.5 Alternatif Pemecahan Masalah ................................................................................. 39
4.6 Pemecahan Masalah Terpilih .................................................................................... 43
4.7 Rencana Pelaksanaan Kegiatan ................................................................................. 44
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Contoh Variabel, tolak ukur, pencapaian dan masalah dalam program
pengawasan sarana air bersih Puskesmas………………………………………….. 13
Tabel 3.1 Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo tahun
2020...........................................................................................……………………..21
Tabel 4.2 Penentuan Prioritas Masalah dengan Menggunakan Metode USG Partisipan
1........................................................................................………………………...30
Tabel 4.3 Penentuan Prioritas Masalah dengan Menggunakan Metode USG Partisipan
2.............................................................................................................................31
Tabel 4.4 Penentuan Prioritas Masalah dengan Menggunakan Metode USG Partisipan
3.............................................................................................................................32
Tabel 4.5 Penentuan Prioritas Masalah dengan Menggunakan Metode USG Partisipan
Rekapitulasi 3 Partisipan……………………….................………………………....33
Tabel 4.6 Pemilihan prioritas penyebab masalah menggunakan metode NGT ….....36
Tabel 4.7 Pemilihan pemecahan masalah dengan menggunakan metode CARL oleh
Pak Didik……………………………………………………………….…………....40
Tabel 4.8 Pemilihan pemecahan masalah dengan menggunakan metode CARL oleh
Bu Luluk……………………………………………………………….………….....41
x
Tabel 4.9 Pemilihan pemecahan masalah dengan menggunakan metode CARL oleh
Bidan Desa……………………………………………………………….……….....42
Tabel 4.7.1 Rencana Pelaksanaan Kegiatan..............................................………....44
Tabel 5.3.2 Evaluasi…………………….…………………………... …………......49
xi
BAB I
LATAR BELAKANG
1
Pamsimas adalah kegiatan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis
masyarakat yang dananya berasal dari kontribusi masyarakat, pemerintah daerah,
pemerintah pusat dan Bank Dunia. Kegiatan ini didukung oleh Departemen Pekerjaan
Umum sebagai executing agency bersama dengan Departemen Dalam Negeri dan
Departemen Kesehatan. Di dalam buku pedoman pelaksanaan Pamsimas, disebutkan
bahwa salah satu tujuan Pamsimas adalah meningkatkan efektifitas dan
kesinambungan jangka panjang pembangunan sarana air minum dan sanitasi berbasis
mayarakat (Lina, 2017).
Berdasarkan data PKP tahun 2020 Puskesmas Ardimulyo tercatat persentase
pencapaian indikator pengawasasan sarana air bersih baru tercapai 13,7% dari target
35%. Masih terdapat 21,3% sarana air bersih yang belum dilakukan pengawasan
dan pengelolaan oleh Puskesmas Ardimulyo. Berdasarkan hasil analisis data di atas,
pengawasan dan pengelolaan sarana air bersih antara sanitarian Puskesmas
Ardimulyo bersama Pamsimas masih belum efektif. Salah satu hal yang
mempengaruhi adalah manajemen yang belum berjalan baik.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan
identifikasi masalah dan memberikan alternatif untuk meningkatkan pengawasan
dan pengeloalaan sarana air bersih dengan manajemen strategik mapping planner di
Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
2
1.2 Tujuan
1.3 Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah sanitarian dan pihak pembantu yang terkait
dalam proses pengawasan dan pengelolaan sarana air bersih di kawasan kerja
Puskesmas Ardimulyo
1.4 Manfaat
Malang
3
1.4.3 Bagi Mahasiswa
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
1. Syarat Fisik
Dalam hal ini air harus bebas dari pencemaran dalam arti warna, rasa dan bau.
Jadi air harus jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.
2. Syarat Kimia
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sifat-sifat kimia air minum adalah :
a. Dalam air minum tidak diperbolehkan mengandung zat-zat atau unsur
kimia yang bersifat racun
b. Dalam air minum tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan
c. Tidak mengandung zat mineral yang kadarnya melebihi batas-batas
tertentu
3. Syarat Biologis
Air yang digunakan sebagai air minum ataupun untuk masak harus
bebas dari kuman-kuman penyakit. Dimana termasuk didalamnya bakteri,
protozoa, virus, cacing dan jamur. Beberapa organisme yang dapat
menyebabkan penyakit pada manusia berasal dari kotoran manusia yang
menderita penyakit. Jadi perlu adanya pengawasan terhadap pencemaran air
atau tempat-tempat pengolahan air.
Cara yang mudah untuk mengetahui tingkat pencemaran dari air
tersebut adalah dengan menghitung jumlah bakteri dari golongan Coli atau
lebih specific lagi adalah Escherichia coli. Escherichia coli dijadikan standar
karena bakteri ini selalu terdapatpada tinja manusia karena hidup pada saluran
pencemaran manusia, tinja merupakan media penyebaran beberapa jenis
bakteri pathogen terutama bila tinja berasal carier penyakit tertentu dan E.coli
paling tahan terhadap pemanasan biasa.
6
2.1.3 Macam-Macam Sarana Air Bersih
Sarana air yang dapat dimanfaatkan manusia adalah antara lain
(Kusnoputranto, 2000) :
1. Air Hujan
Air hujan merupakan penyublinan awan uap air menjadi air murni yang ketika
turun dan melalui udara akan melarutkan benda-benda yang terdapat diudara
diantaranya gas (O2, CO2, H2 dan lain-lain), jasad-jasad renik dan debu. Jadi
setelah sampai dipermukaan bumi air hujan itu bukan lagi merupakan air
murni dan apabila akan digunakan untuk air minum
harus direbus terlebih dahulu.4
2. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang berasal dari sungai, selokan, rawa, parit,
danau, laut dan bendungan. Air permukaan merupakan salah satu sumber
yang dapat dipakai sebagai sumber bahan baku air bersih. Tetapi permukaan
merupakan badan air yang mudah sekali dicemari oleh kegiatan manusia,
keadaan ini terutama bagi tempat-tempat yang dekat dengan tempat tinggal
penduduk
3. Air Tanah
Air tanah dapat berupa lapisan (layer water) yaitu air terdapat didalam ruang
antara butir-butir tanah dan air celah (fissure water) yang terdapat diretakan-
retakan batuan didalam tanah. Jenis ini dapat dimanfaatkan manusia untuk
keperluan sehari-hari sebagai air bersih dengan cara membuat sumur (baik
sumur dangkal maupun sumur dalam) atau diambil dengan pompa air. Di
Indonesia, sumber air untuk keperluan rumah tangga kebanyakan adalah
sumur, yaitu kira-kira 45% (Sukarni, 1994). Agar air sumur memenuhi syarat
kesehatan sebagai air keperluan rumah tangga, maka air sumur harus
dilindungi dari pencemaran
7
2.1.4 Macam-Macam Sarana Penyediaan Air Bersih
Sarana penyedian air bersih adalah bangunan beserta peralatan dan
perlengkapannya yang menghasilkan, menyediakan dan mendistribusikan air tersebut
kepada masyarakat. Ada berbagai jenis sarana penyediaan air bersih yang digunakan
masyarakat untuk menampung atau untuk mendapatkan air bagi kebutuhan sehari-
hari. Air yang diperoleh melalui sarana-sarana tersebut sebenarnya berasal dari tiga
sumber air yang ada di alam, yaitu air permukaan, air tanah, dan air hujan.
Sarana air bersih yang sering digunakan untuk keperluan hidup seharihari
antara lain :
1. Sumur Gali (SGL)
Sumur gali adalah merupakan sarana penyediaan air bersih yang mudah
dijumpai di masyarakat karena merupakan sarana air bersih yang mudah
sekali dalam pembuatannya, walaupun demikian sumur gali harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
a. Jaraknya paling sedikit 10 meter dari sumber pencemaran (TPS,
tempat penampungan tinja, tempat tergenangnya air kotoran)
b. Dinding sumur sedalam 3 meter dari permukaan tanah harus di
tembok atau kedap air.
c. Harus ada saluran pembuangan air limbah.
d. Lantai harus kedap air dengan radius 1 meter dari dinding sumur
e. Mempunyai dinding sumur setinggi ± 80 cm
f. Tali dan timba tidak terletak di lantai
2. Penampungan Air Hujan (PAH)
Penampungan air hujan (PAH) adalah sarana penyediaan air bersih yang
digunakan untuk menampung air hujan sebagai persediaan air bersih dan
pengadaan air bersih.
8
3. Sumur Pompa
Sumur pompa adalah sarana penyediaan air bersih yang digunakan untuk
menaikkan air dari sumur dengan menggunakan pompa air, baik itu pompa
tangan maupun pompa listrik. Ada beberapa jenis sumur pompa,antara lain :
a. Sumur pompa tangan dangkal (SPTDK) yaitu sumur yang dilengkapi
dengan pompa tangan, kedalaman sumur 7 meter.
b. Sumur pompa tangan yaitu sumur yang dilengkapi dengan pompa tangan,
kedalaman sumur 7-20 meter .
c. Sumur pompa tangan dalam yaitu sumur yang dilengkapi dengan pompa,
dengan kedalaman sumur 20-30 meter
d. Sumur Pompa Listrik
Sumur pompa listrik adalah sarana penyediaan air bersih yang untuk
menaikkan air dari sumur dengan menggunakan pompa air listrik.
4. PDAM
PDAM adalah sarana penyediaan air bersih yang menggunakan jaringan pipa
9
pemantauan untuk membandingkan hasil pelaksnaan kegiatan dengan rencana atau
standar yang telah di tetepkan, dan mengambiltindakan korektif (R. Wayne Mondy
and Shane R. Premeaux, 1996).Dengan kata lain, pengawasan lebih menekankan
pada hasil yang telah dicapai melalui pengerahan seluruh sumber daya yang
dibutuhkan sesuairencana. Disini akan diketahui, apakah perencanaan program dapat
direalisasikan untuk memperoleh hasil yang maksimal atau tidak. Pengawasan
berfungsi mengendalikan seluruh proses pentahapan kegiatan yang terukur hasinya
secara kualitatif dan kuantitatif.
Menurut Mockler, mendefenisikan pengawasan sebagai suatu usaha sistematis
untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tuuan perencanaan, merancang
sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang
telah dtetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-
penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin
bahwa semua sumber daya organisasi dipergunakan dengan cara yang efektif dan
efisien sesuai rencana yang telah ditetapkan (Robert J. Mockler, 1972).
Definisi ini terlihat dengan jelas bahwa terdapat hubungan yang sangat erat
antara perencanaan dengan pengawasan. Artinya bahwa tanpa rencana pengawasan
tidak mungkin dilaksanakan karena tidak ada pedoman untuk melaksanakan
pengawasan akan berarti timbulnya penyimpangan-penyimpangan tanpa adanya alat
untuk mencegahnya.
Inspeksi sanitasi merupakan salah satu elemen pokok dalam program
pengawasan dan surveilans kualitas air yang efektif. Berdasarkan inpeksi sanitasi kita
dapat menentukan apakah suatu sarana air bersih perlu diambil sampel airnya atau
tidak. Menyelenggarakan pengawasan kualitas air tersebut dibutuhkan kegiatan
surveilans. Surveilans adalah perlindungan kesehatan masyarakat yang terus-menerus
dan mengamati keamanan dan penerimaan air bersih oleh mayarakat (Wapola, 2012).
Program surveilans kualitas air bersih dengan kegiatan adalah inspeksi
sanitasi. Pengertian inspeksi sanitasi adalah penelitian pada semua faktor yang
berkaitan dengan pengadaan air, yaitu; kondisi sumur, kondisi sarana fisik konstruksi
10
berdasarkan syarat kesehatan dan keadaan sanitasi lingkungan. Maksud dan tujuan
inspeksi sanitasi adalah mendapatkan informasi dan gambaran keadaan yang
berpotensi dapat menimbulkan pencemaran atau berkaitan dengan kualitas air bersih
disuatuwilayah dengan memperkirakan bagian-bagian mana dari sistim penyediaan
air bersih yang merupakan penyebab timbulnya masalah air (Wapola, 2012).
11
2. Penilai (assesor): suatu perangkat yang menentukan signifikansi dari
peristiwa aktual dengan cara membandingkan dengan beberapa standar
atau ekspektasi dari apa yang seharusnya terjadi
3. Effector : suatu perangkat (yang sering disebut dengan “umpan balik”)
yang mengubah perilaku jika assesor mengiikaikan kebutuhan untuk
melakukan hal tersebut
4. Jaringan Komunikasi: perangkat yang meneruskan informasi antara
detector dan asssesor dan antara assesor dan effector (Robert N.
Anthony dan Vijay Govindarajan, 2005).
12
Tabel 2.1. Contoh Variabel, tolak ukur, pencapaian dan masalah dalam program
pengawasan sarana air bersih Puskesmas
No Variabel Tolak Ukur Pencapaian Masalah
1 Keluaran
a. Cakupan jumlah
penduduk yang
menggunakan air
dari sarana air
bersih
b. Cakupan SAB yang
diinspeksi yang
mempunyai tingkat
resiko pencemaran
air yang rendah
c. Cakupan
pengambilan sampel
air
d. Cakupan SAB
dengan kualitas
bakteriologis yang
memenuhi syarat
pengawasan
2 Masukan Tersedianya minimal 2 orang sebagai
a. Tenaga koordinator dan pelaksana program
pengawasan SAB yang terampil di
bidangnya
b. Dana Dana yang cukup berasal dari APBD
dan APBN untuk petugas
c. Sarana 1. Buku pedoman pemeriksaan dan
inspeksi SAB
2. Checklist pemeriksaan SAB
3. Botol steril, tas/kotak
4. Alat tulis
5. Sanitarian kit
6. Formulir pengiriman sampel
7. Sarana transportasi
Metode
1. Dilakukan pendataan SAB
2. Dilakukan pemeriksaan SAB
3. Dilakukan pengambilan sampel
4. Dilakukan pemeriksaan bakteriologis
air
5. Dilakukan pemeriksaan pencemaran
air
13
3 Proses Dibentuk strukstur organisasi,
Pengorganisasian kepala Puskesmas sebagai
penaggung jawab program,
melimpahkan kekuasaan kepada
koordinator program
(programmer), kemudian
melakukan koordinasi dengan
pelaksana program
Pelaksanaan Sesuai dgn rencana dan metode yg telah
ditetapkan, dilaksanakan secara berkala
: pengumpulan data 1x/bulan &
pengawasan kualitas air bersih
2x/tahun. Dilakukan pengambilan
sampel sesuai dengan jenis sarana air
bersih, kemudian dilakukan
pemeriksaan labarotorium untuk
menilai kandungan bakteriologi/ kimia
& serta dilakukan pemeriksaan risiko
pencemaran air. Dilakukan pemetaan
berdasarkan data SAB yang memenuhi
syarat
14
mempengaruhi keberhasilan program
3. Perilaku masyarakat dalam
menggunakan air bersih dapat
mempengaruhi keberhasilan program
Fungsi Manajemen :
1. Perencanaan (planning)
2. Penataan (Organizing)
3. Kepemimpinan (Leading)
15
4. Pengendalian (Controlling)
keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi rencana yang
dirancang untuk meraih tujuan suatu perusahaan. (John A. P., dan Richard B.R.,
2008).
16
2.3.4 Proses Manajemen Strategik
dapat dieksplorasi dan ancaman apa yang harus diatasi atau diredam.
dikerjakan dengan baik atau sumber daya yang unik disebut kekuatan,
17
organisasi telah merencanakan strateginya. Kinerja tetap saja akan buruk
2010).
18
BAB III
ANALISIS SITUASI
Luas Puskesmas Ardimulyo adalah 66,16 km2 yang terletak antara Bujur Timur
112.678233 dan Lintang Selatan -7.87315. Posisi Puskesmas Ardimulyo terletak pada
ketinggian 487 meter dari permukaan laut, dengan kondisi daerah dataran rendah
ketinggian 500-3600 meter dari permukaan laut, Lereng Gunung Tumpuk, Lereng
19
a. Batas Wilayah Kerja Puskesmas Ardimulyo :
Daratan : 88 %
Pegunungan : 16 %
Data kependudukan merupakan salah satu informasi yang sangat perlu diperhatikan.
Jumlah penduduk berdasarkan proyeksi penduduk oleh Badan Pusat Statistik, jumlah
penduduk Puskesmas Ardimulyo tahun 2020 sebanyak 78.898 jiwa, terdiri dari laki –
20
Tabel 3.1 Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo tahun 2020
NO DESA/KELURAHAN RW RT KK
1 Ardimulyo 8 51 2990
2 Randuagung 13 77 4991
3 Toyomarto 7 55 3934
4 Losari 5 24 1529
5 Tamanharjo 6 46 1919
6 Baturetno 4 34 2032
7 Dengkol 11 64 3916
8 Wonorejo 7 18 2063
JUMLAH 61 369 23374
21
Jumlah sarana dan prasarana pendidikan di Desa/Kelurahan wilayah
NO JENIS JUMLAH
1 SD / MI 31
2 SMP / MTs 9
3 SLTA / MA 5
4 PONDOK PESANTREN 5
Puskesmas Keliling.
tahun 2018 yang meliputi : Klinik rawat inap 1 buah, Klinik rawat jalan atau
22
di masyarakat, adalah sebagai berikut : Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)
23
4. Pelayanan Kesehatan Tradisional 33,33% 100%
5. Kesehatan Olahraga 100% 100%
6. Kesehatan Indera 56,21% 100%
7. Pelayanan Kesehatan lansia 88,41% 100%
8. Pelayanan Kesehatan Kerja 65,64% 100%
di bawah ini :
24
jamban sehat
12 Keluarga sudah menjadi anggota JKN 96.78
25
3.4.2 Potensi Sarana Prasarana
Prasarana Drainase dan Prasarana Jalan. Jaringan jalan yang berada di Desa
Toyomarto bisa dikatakan cukup baik. Hal itu terbukti dari sudah banyaknya jalan
yang memiliki aspal yang bagus. Ditambah lagi sudah mulai dikerjakannya perbaikan
jalan menuju lokasi wisata yang ada di Desa Toyomarto. Namun, tidak semua jalan di
Desa Toyomarto dalam kondisi baik. Masih ada jaringan jalan yang rusak akibat
perkerasan jalan yang tidak sesuai dengan peruntukan jalan.
Prasarana Air Bersih PDAM yang melayani 2 rumah saja, HIPPAM yang
melayani 70% penduduk dari Dusun Bodean Krajan, Ngujung, Sumberawan, dan
Wonosari. sedangkan 29,95% penduduk Desa Toyomarto menggunakan sumur
sebagai sumber air bersih nya. Prasarana Drainase Kondisi drainase di Desa
Toyomarto terlihat kurang baik karena banyak sistem drainase yang tersumbat
sampah dan kering sehingga menyebabkan beberapa genangan di beberapa titik,
kondisi tersebut apabila dibiarkan dapat merusak saluran drainase itu sendiri maupun
jalan di sekitar saluran tersebut. {Prasarana Irigasi} Prasarana Irigasi Desa
Toyomarto juga menggunakan sistem irigasi pada daerah pertanian mereka. Sistem
irigasi tersebut berupa irigasi non teknis yang diterapkan warga Dusun Bodean Putuk,
sedangkan Dusun Sumber Awan dan Dusun Ngujung menggunakan irigasi teknis.
26
BAB IV
Ardimulyo tahun 2020 ditemukan beberapa masalah yang masih dihadapi oleh
27
5 Sarana Air Bersih 60 31 29 Masih terdapat 29%
atau sarana air sarana air bersihn
minum yang atau sarana air
diperiksa kualitas minum yang belum
airnya diperiksa kualitasnya
6 Bayi yang baru 50 34 16 Masih terdapat 16%
lahir mendapat bayi baru lahir yang
IMD (Inisiasi belum mendapat
Menyusu Dini ) IMD (inisiasi
menyusu dini)
7 Prosentase 9,1 2,57 6,53 Masih terdapat
merokok 6,53% penduduk
penduduk usia uisa 10-18 tahun
10-18 tahun yang merokok
8 Kepala Keluarga 70 10,7 59,3 Masih terdapat
rawan Kesehatan 59,3% kepala
yang mendapat keluarga rawan
asuhan kesehatan yang
keperawatan belum mendapat
(Askep Keluarga) asuhan keperawatan
(askep keluarga)
9 Pengukuran 30 0 30 Masih terdapat 30%
kebugaran anak sekolah yang
jasmani pada belum dilakukan
anak sekolah pengukuran
kebugaran jasmani
10 Pembinaan ke 50 8,3 41,7 Masih terdapat
Penyehat 41,7% penyehat
Tradisional tradisional yang
belum mendapat
pembinaan
Dari identifikasi masalah diatas, dipilih salah satu sebagai prioritas masalah
28
pengaruh terhadap keberhasilan, dan membahayakan sistem atau tidak. Growth,
masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan. Skoring menggunakan
skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil).
partisipan memberikan skoring parameter USG dan untuk nilai total ditentukan
29
Tabel 4.2 Penentuan Prioritas Masalah dengan Menggunakan Metode USG Partisipan 1
p1 p1 p1
Pembinaan ke Penyehat
10. 2 1 1 4 10
Tradisional
30
Tabel 4.3 Penentuan Prioritas Masalah dengan Menggunakan Metode USG Partisipan 2
U S G
NO INDIKATOR TOTAL RANKING
p2 p2 p2
Pengawasan Sarana Air Bersih
1. 4 5 4 13 2
( SAB)
Deteksi Dini Gangguan
Penglihatan dan Gangguan
2. 4 5 5 14 1
Pendengaran Paling Kurang
pada 40% Populasi
Penanganan Kasus Kesehatan
Jiwa Melalui Rujukan ke
3. 2 3 3 9 7
Rumah Sakit Umum /RSJ
Pembinaan ke Penyehat
10. 1 2 2 5 10
Tradisional
31
Tabel 4.4 Penentuan Prioritas Masalah dengan Menggunakan Metode USG Partisipan 3
U S G
NO INDIKATOR TOTAL RANKING
p3 p3 p3
Pengawasan Sarana Air Bersih
1. 5 4 4 13 1
( SAB)
Deteksi Dini Gangguan
Penglihatan dan Gangguan
2. 4 5 4 13 2
Pendengaran Paling Kurang
pada 40% Populasi
Penanganan Kasus Kesehatan
Jiwa Melalui Rujukan ke
3. 2 2 2 6 9
Rumah Sakit Umum /RSJ
Pembinaan ke Penyehat
10. 1 1 2 4 10
Tradisional
32
Tabel 4.5 Penentuan Prioritas Masalah dengan Menggunakan Metode USG Rekapitulasi 3
Partisipan
U S G
NO INDIKATOR TOTAL RANKING
p1 p2 p3 p1 p2 p3 p1 p2 p3
Pengawasan Sarana Air Bersih
1. 5 4 5 4 5 4 5 4 4 40 1
( SAB)
Deteksi Dini Gangguan
Penglihatan dan Gangguan
2. 4 4 4 4 5 5 4 5 4 39 2
Pendengaran Paling Kurang
pada 40% Populasi
Penanganan Kasus Kesehatan
Jiwa Melalui Rujukan ke
3. 3 2 2 3 3 2 2 3 2 22 7
Rumah Sakit Umum /RSJ
Pembinaan ke Penyehat
10. 2 1 1 1 2 1 1 2 2 13 10
Tradisional
33
Keterangan :
p1 PJ Mutu (drg Sulvi Munawaroh)
p2 PJ UKM Pengembangan (Bu Titin)
p3 PJ UKM Essensial (Bu Luluk)
terdapat 21,3% sarana air bersih yang belum dilakukan pengawasan dan
Tahun 2020.
pengarahan, dan pengendalian itu sendiri. Kasus-kasus yang banyak terjadi dalam
sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang
34
bahwa semua sumber daya organisasi dipergunakan dengan cara yang efektif dan
Definisi ini terlihat dengan jelas bahwa terdapat hubungan yang sangat erat
untuk mencegahnya.
35
SARANA MANUSIA
Pemda hanya menugaskan
1 sanitarian setiap
puskesmas
METODE LINGKUNGA
36
N
4.4 Prioritas Penyebab Masalah
Dari analisa tersebut didapatkan beberapa penyebab masalah :
1. Sarana yang digunakan untuk melakukan pengawasan sarana air bersih belum
efektif seperti masih belum lengkapnya buku pedoman, checklist, mapping
dan penjadwalan pengawasan dan pengelolaan sarana air bersih di Desa
Toyomarto
37
Tabel 4.6 Pemilihan prioritas penyebab masalah menggunakan metode NGT
5 Kurangnya dukungan
dan kerjasama
masyarakat dalam
mempermudah proses 1 2 2 5 5
pengawasan dan
pengelolaan sarana air
bersih
Keterangan
P3 : Bidan Desa
38
penjadwalan pengawasan dan pengelolaan sarana air bersih di Desa Toyomarto,
Kawasan kerja Puskesmas Ardimulyo
2. Perekrutan tenaga ahli dalam bidang kesehatan lingkungan yang berasal dari
luar puskesmas
Dari beberapa alternatif pemecahan masalah yang diajukan, dipilih salah satu
39
serangkaian kriteria yang harus diberi skor 0-5. Kriteria CARL tersebut mempunyai
arti :
2.Accessibility yaitu kemudahan masalah yang ada mudah diatasi atau tidak.
4.Leverage yaitu seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain
3 Membuat kerjasama
dengan pamong desa dan 1 2 2 4 9 3
40
kader dalam membantu
pelaksanaan pengawasan
dan pengelolaan sarana
air bersih di Desa
Toyomarto
4 Perekrutan tenaga ahli
dalam bidang kesehatan
lingkungan yang berasal
dari luar puskesmas
5 Meningkatkan motivasi
pemegang program dan
pelaksana program agar
pengawasan dan
pengelolaan sarana air
bersih dapat berjalan
dengan baik dengan
mengusulkan kegiatan
penyegaran setiap 3 bulan
sekali pelaporan
41
3 Membuat kerjasama dengan
pamong desa dan kader
dalam membantu
pelaksanaan pengawasan 1 2 1 4 8 3
dan pengelolaan sarana air
bersih di Desa Toyomarto
4 Perekrutan tenaga ahli
dalam bidang kesehatan
lingkungan yang berasal
dari luar puskesmas 1 2 2 1 7 4
5 Meningkatkan motivasi
pemegang program dan
pelaksana program agar
pengawasan dan
pengelolaan sarana air
bersih dapat berjalan
dengan baik dengan 1 1 2 1 6 5
mengusulkan kegiatan
penyegaran setiap 3 bulan
sekali pelaporan
42
sarana air bersih dalam
bentuk video pembelajaran
5 Meningkatkan motivasi
pemegang program dan
pelaksana program agar
pengawasan dan pengelolaan
sarana air bersih dapat 2 1 1 2 6 5
berjalan dengan baik dengan
mengusulkan kegiatan
penyegaran setiap 3 bulan
sekali pelaporan
43
Tabel 4.7.1 Rencana Pelaksanaan Kegiatan
No Indikator
Kegiatan Tujuan Sasaran Rincian kegiatan Waktu Pelaksana Biaya
keberhasilan
A Persiapan
1. Advokasi ke Mendapat PJ Mutu Memaparkan April 2021 Farli - PJ Mutu Puskesmas
PJ Mutu dukungan dan Puskesmas rencana Romantio mendukung
Puskesmas bantuan untuk Ardimulyo pelaksanaan pelaksanaan kegiatan
Ardimulyo melaksanakan kegiatan, memohon dengan memberi ijin
kegiatan di wilayah izin dan bantuan untuk melakukan
Puskesmas serta dukungan kegiatan pemaparan
Ardimulyo terselenggaranya mapping planner
kegiatan
pemaparan
mapping planner
2. Koordinasi Mendapatkan Pemegang Mencari data dan April 2021 Farli - Mendapatkan
dengan informasi materi, Program informasi tentang Romantio informasi, materi, dan
Pemegang data dan bantuan Inspeksi Inspeksi Kesehatan data Inspeksi
Program dan untuk Kesehatan Lingkungan di Kesehatan
pihak terkait melaksanakan Lingkungan Puskesmas Lingkungan
kegiatan Ardimulyo
pemaparan
mapping planner
pengawasan SAB
3. Koordinasi Mengkoordinasika PJ UKM a) Membicarakan April 2021 Farli - Adanya kesepakatan
dengan PJ n rencana kegiatan Esenesial kegiatan sasaran Romantio mengenai teknis
UKM Esensial tepat, dan waktu kegiatan dan bantuan
pelaksanaan dalam pelaksanaan
44
kegiatan kegiatan
4. Pembuatan Menyiapkan bahan Mahasiswa a) Menyusun desain April Farli - Media mapping
mapping mapping planner media yang akan 2021 Romantio planner
planner digunakan
mengenai
pengelolaan
dan
pengawasan
SAB
B Pelaksanaan
1. Pemaparan dan Meningkatkan PJ Program dan a. Persiapan April 2021 Farli - Laporan hasil
pemberian pengawasan dan pihak b. Pembukaan Romantio pengawasan dan
mapping pengelolaan SAB pengawasan acara pengelolaan sarana air
planner di Desa Toyomarto sarana air c. Pemaparan bersih yang lebih
kepada PJ bersih yang mapping planner lengkap dengan
Program dan terkait d. Pemberian jangkauan sarana yang
pihak mapping planner lebih luas
pengawasan e. Evaluasi
sarana air f. Penutupan
bersih yang
terkait
45
BAB V
yang akan diambil yaitu Upaya Meningkatkan Pengawasan Sarana Air Bersih Di
dilakukan pada :
Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang materi, data dan
46
Hari/Tanggal : 1 April 2021
Malang.
bersih yang kemudian dicapai kesepakatan mengenai teknis kegiatan serta mendapat
47
4. Persiapan Kegiatan
Hasil yang didapat adalah materi lengkap mulai dari cover, target, mapping
inspeksi SAB, kalender inspeksi, checklist alat, form IKL SAB Sumur Gali, checklist
48
Rangkaian acara dapat dirinci sebagai berikut :
5.3.1 Pembahasan
Kegiatan ini dihadiri oleh 2 orang pamong desa dan pj program yang
merupakan sasaran utama penyuluhan. Suasana pada saat kegiatan berjalan lancar.
Kegiatan acara dimulai tidak tepat waktu, hal ini dikarenakan harus menunggu
kesiapan video yang terdapat kesalahan teknis. Akan tetapi dalam kegiatan
pemaparan video share whatsapp acara diskusi bersama pamong desa cukup baik.
5.3.2 Evaluasi
Dari hasil google form yang diberikan pada para pamong didapatkan hasil
sebagai berikut :
49
Kelengkapan checklist Belum (1) P. Agus
Sudah (1) P.Didik
Checklist target dusun Baik (2) P. Agus
P.Didik
Pemahaman mapping planner Baik (2) P. Agus
P.Didik
pengawasan SAB pada Desa Toyomarto masuk dalam kategori cukup baik ditandai
dengan jawaban baik dengan jumlah 2 pada 4 poin pertanyaan dari total 6 poin
pertanyaan.
adalah 100% akan tetapi pada pelakasanaannya pengumpulan google form agak
sedikit terlambat.
50
BAB VI
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
di Desa Toyomarto
Desa Toyomarto.
51
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert N dan Govin Drajan, 2005. Sistem Pengendalian Manajemen Edisi
Kedua, Terjemahan FX Kurniawan Tjakrawala, Jakarta : Salemba Barat
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), 2009. Kementerian Negara
Perencanaan Pembangunan Nasional. Laporan Singkat Pencapaian Millenium
Development Goals Indonesia.
David, Fred R, 2011. Strategic Management : Concept and Cases. Ed 13 th Pearson
Education
Depkes RI Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan . 2007 . Revisi Buku Pedoman Penyelidikan dan
Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (Pedoman Epidemiologi
Penyakit). Jakarta : Depkes RI
Husaini, U. 2006. Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta : Bumi
Askara
Kusnoputranto, H. 2000. Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Fakultas Kesehatan
Masyarakat Indonesia
L.A. Dewi, R. Dwina. 2005. Evaluasi Penyediaan Air Bersih Dan Sanitasi
Lingkungan Sebagai Dasar Usulan Perencanaan Perbaikan (Studi Kasus :
Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung). Program Studi Teknik Lingkungan :
ITB. Bandung
LANRI, 2003. SANKRI Prinsip-Prinsip Penyelanggaraan Negara, Jakarta
Lina, 2017. Strategi Pengawasan Penyediaan Air Minum dalam Rangka Efektivitas
Pemanfaatan Sumber Daya Alam, Studi Deskriptif. Jurnal Green Growth dan
Manajemen Lingkungan Vol.6 No.2 : Yogyakarta
Nabila, D. 2014. Variabel, tolak ukur, pencapaian dan masalah dalam program
pengawasan sarana air bersih PuskesmasTirtajaya Periode Januari hingga Agustus
2014
Notoatmodjo, S. 2010 . Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta
R. Wayne Mondy, 1996. Personel Administration in Education : a Management
Approach, New Jersey : Prentice Hall, etc
52
Riset Kesehatan Dasar 2013. Kesehatan Lingkungan; Air Minum dan Sanitasi.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Jakarta. 2013.
Robbins, Stephen P, 2010. Manajemen (edisi 10), Jakarta : Erlangga
Robert J. Mockler, 1972. Organizational Behaviour, USA : Irwin McGraw-Hill
Companies
Waspola Facility. 2012. Panduan Pengolahan Data Air Minum &
Penyehatan Lingkungan Di Daerah. Jakarta : Wapola Facility
LAMPIRAN
https://docs.google.com/forms/d/1YmUzL2YRX2IR5VXdKLBro246mf2eeFn-
60yovoTQGFs/edit
Lampiran 2 : Diagram hasil pengisian google form