Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PAPER INDIVIDU

LATSAR CPNS KAB. MOJOKERTO

IDENTIFIKASI DAN DESKRIPSI ISU IMPLEMENTASI MANAJEMEN


ASN DAN SMART ASN

OLEH :
drg. ERINA FATMALA
A. IDENTIFIKASI ISU TERKAIT MANAJEMEN ASN DAN SMART ASN DI
UPT PUSKESMAS KUPANG
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi bebas dari intervensi politik. Bersih
dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Pada manjemen ASN berisi konsep dan
kebijakan manajemen ASN dan bagaimana kebijakan tersebut diimplementasikan di
instansi pemerintah termasuk di dalamnya hal – hal yang harus diperhatikan agar
manajemen ASN dapat mencapai tujuan yaitu menciptakan profesionalitasme ASN.
Berdasarkan pengamatan, terdapat 3 isu terkati manajemen dan smart ASN di UPT
Puskesmas Kupang :
1. Sarana dan Prasarana Dental Unit Pelayanan gigi dan mulut di Puskesmas Kupang
belum memadai
2. Kurangnya kebiasaan hand hygiene oleh petugas medis dalam memberikan pelayanan
di Puskesmas Kupang
3. Masih banyaknya petugas puskesmas yang pulang sebelum waktunya
4. Rendahnya ranking nilai Puskesmas Kupang dalam input websita E-Puskesmas di
antara seluruh Puskesmas di Kabupaten Mojokerto
5. Kurangnya pemahaman mengenai pengisian jurnal pada aplikasi SIMPEG
6. Manajemen pengelolaan dokumen dan pengarsipan yang belun terdigitalisasi

B. DESKRIPSI ISU TERKAIT MANAJEMEN DAN SMART ASN DI


PUSKESMAS KUPANG
1. Sarana dan Prasarana Dental Unit Pelayanan gigi dan mulut di Puskesmas
Kupang belum memadai
Pelayanan gigi dan mulut primer di puskesmas meliputi pencabutan gigi dewasa tanpa
komplikasi, pencabutan gigi anak, pembersihan karang gigi, penambalan gigi,
perawatan saluran akar, pembuatan gigi tiruan, dan perawatan kawat gigi lepasan.
Oleh karena itu di setiap puskesmas seharusnya memiliki fasilitas yang memadai
untuk melakukan pelayanan tersebut. Dental Unit di Puskesmas Kupang kurang
memadai, sehingga beberapa pelayanan gigi dan mulut seperti pembersihan karang
gigi, penambalan gigi, perawatan saluran akar, pembuatan gigi tiruan dan perawatan
ortho tidak bisa dilakukan. Hal tersebut berdampak kepada kepuasan pasien dan
penurunan jumlah layanan yang diberikan.
2. Kurangnya kebiasaan hand hygiene oleh petugas medis dalam memberikan
pelayanan di Puskesmas Kupang
Hand hygiene  adalah suatu prosedur tindakan membersihkan tangan dengan
menggunakan air mengalir dengan sabun antiseptik (hand wash) jika tangan terlihat
kotor (lamanya 40-60 detik) dan menggunakan handdrub berbasis alkohol dengan
klorheksidin jika tangan terlihat kotor (lamanya 20-30 detik). Tujuannya yaitu:
menghilangkan kotoran dari kulit secara mekanis dan mengurangi jumlah
mikroorganisme sementara. Kebiasaan mencuci tangan pada kalangan medis sangat
penting untuk mencegah Health Care-Associated Infection (HAI). WHO
mendefinisikan HAI sebagai infeksi yang diperoleh pasien yang
dirawat atas indikasi penyakit noninfeksi yang terjadi 48 jam setelah pasien masuk ke
rumah sakit, 3 hari setelah pasien pulang dari rumah sakit, atau 30 hari pasca
menjalani operasi. Faktor utama terjadinya HAI adalah kontak langsung petugas
kesehatan yang terpapar kuman dengan pasien. Hasil penelusuran menunjukkan
bahwa angka kepatuhan cuci tangan di kalangan tenaga medis sangat rendah, yakni
hanya mencapai 39%. Di Indonesia sendiri, terdapat berbagai data mengenai angka
kepatuhan cuci tangan yang rendah pada tenaga medis, khususnya dokter dan perawat
yang kontak langsung dengan pasien di lima momen penting saat mencuci tangan
3. Masih banyaknya petugas puskesmas yang pulang sebelum waktunya
Jam pelayanan di Puskesmas untuk pelayanan adalah pukul 08.00-11.00, 11.00-15.00
digunakan sebagai kegiatan administrasi. Kebanyakan tenaga puskesmas sudah
selesai mengerjakan tugasnya di pukul 12.00, sehingga banyak dari mereka korupsi
waktu dengan pulang lebih awal, untuk absensi dilakukan di sore hari.
4. Rendahnya ranking nilai Puskesmas Kupang dalam input websita E-
Puskesmas di antara seluruh Puskesmas di Kabupaten Mojokerto
E-Puskesmas merupakan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas yang berbasis web
based dan mobile digunakan untuk membantu dalam pelayanan dan manajemen
Puskesmas sebagai lembaga pelayanan kesehatan tingkat pertama di masyarakat, dari
mulai pendaftaran pasien, pelayanan poli, sampai dengan pelaporan ke tingkat dinas
kesehatan kota/kabupaten dan Provinsi secara online dan terintegrasi menggunakan
standar SIP (Sistem Informasi Puskesmas) Kementerian Kesehatan RI. Pada setiap
akhir jam pelayanan, sekitar pukul 14.00, seluruh puskesmas dalam satu Kabupaten di
ranking mana Puskesmas yang sudah dan cepat lengkap datanya maupun yang tidak.
5. Kurangnya pemahaman mengenai pengisian jurnal pada aplikasi SIMPEG
Aplikasi SIMPEG adalah singkatan dari (Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian), SIMPEG bertujuan untuk mengetahui kondisi dan potensi PNS
sebagai informasi dalam menentukan kebijakan di bidang manajemen kepegawaian.
Berbagai informasi disajikan terkait dengan data statistik dalam bentuk angka dan
tabel sebagai hasil pengolahan data secara komprehensif dan faktual dari Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG). SIMPEG web based ini menjadi
sumbangsih pemikiran dalam upaya mewujudkan sumber daya aparatur yang
memiliki akuntabilitas dan professional dalam mendukung pelayanan prima di
Lingkungan Pemerintah Kab.Mojokerto. Beberapa angkatan PNS lama masih kurang
paham tata cara pengisian SIMPEG, sehingga sering membebankan kepada TU staff.
6. Manajemen pengelolaan dokumen dan pengarsipan yang belun terdigitalisasi
Dalam konteks kearsipan, proses administrasi adalah salah satu faktor penting
yang menentukan pencapaian kinerja suatu organisasi. Dalam proses administrasi
tersebut, dokumen yang bisa berupa berkas atau surat mempunyai peran penting
sebagai alat komunikasi formal dan bukti pertanggung jawaban dari suatu kegiatan.
 Jika seiring berjalannya waktu, dokumen tidak dikelola dengan baik dari mulai
pemeliharaan dokumen, pengendalian proses sampai dengan pada keamanannya.
Maka kinerja dan pencapaian tujuan organisasi akan sulit untuk diukur.
Penataan arsip bisa dilakukan dengan penataan arsip dan menatanya di
ruangan arsip yang tersendiri atau penataan arsip secara digital. Digitalisasi arsip atau
dokumen perusahaan dapat membantu perusahaan untuk meminimalisir tempat untuk
penyimpanan dokumen perusahaan.
Media penyimpanan arsip saat ini juga sudah beragam. Dari yang paling
sederhana menggunakan aplikasi penyimpanan berbagi. Untuk mengelola arsip dan
dokumen perusahaan secara elektronik disarankan menggunakan document
management system. Document management system sendiri merupakan sistem yang
dibuat dan digunakan untuk mengelola dokumen di setiap fase dokumen tersebut.
Document management system mengelola dokumen secara elektronik, mulai dari
dokumen tersebut masih dalam bentuk draft, direview, dipublish, dan disimpan.
Di Puskesmas Kupang, pengelolaan data masih konvensional sehingga
terkadang perawat kesulitan dalam mencari rekam medis, antrian pasien yang belum
terlayani menjadi menumpuk.
DAMPAK JIKA ISU TIDAK PIHAK YANG
NO ISU AKTUAL DATA & FAKTA
DISELESAIKAN TERDAMPAK
1 Sarana dan Prasarana Dental Dental Unit yang dioperasikan a. Terbatasnya layanan yang diterima PNS dan Masyarakat
Unit Pelayanan gigi dan terbatas fungsinya. Layanan oleh pasien sehingga kasus-kasus
mulut di Puskesmas Kupang Puskesmas sejak 6 bulan yang disebutkan di atas dibuatkan
belum memadai terakhir tidak melayani rujukan ke klinik swasta maupun
tindakan pembersihan karang rumah sakit
gigi, penambalan gigi, b. Kepuasan pasien menurun
perawatan saluran akar, c. Kualitas pelayanan kesehatan gigi
pembuatan gigi tiruan dan dan mulut tidak sesuai harapan,
perawatan ortho. keinginan dan kebutuhan
masyarakat
2 Kurangnya kebiasaan hand Seringnya petugas medis tidak a. Meningkatnya angka kejadian PNS dan Masyarakat
hygiene oleh petugas medis melakukan cuci tangan infeksi
dalam memberikan sebelum dimulainya perawatan b. Mudah berpindahnya penyakit
pelayanan di Puskesmas menular
Kupang

3 Masih banyaknya petugas Jam 12.00 ke atas kondisi a. Kekeluargaan menjadi kurang Masyarakat
puskesmas yang pulang Puskesmas Kupang sudah sepi terjalin
sebelum waktunya b. Puskesmas sepi akan tenaga
kesehatan
4 Rendahnya ranking nilai a. Data ranking input E- a. Kepala Puskesmas berserta seluruh PNS dan Masyarakrat
Puskesmas Kupang dalam Puskesmas menunjukkan jajarannya akan disidak oleh
input websita E-Puskesmas kedudukan PKM Kupang Dinkes
di antara seluruh Puskesmas berada di zona orange no b. Data yang diinputkan tidak real
di Kabupaten Mojokerto urut 20, artinya input tima
masih buruk dan kurang
lengkap
b. Petugas input hanya
beberapa orang saja
terutama yang usia muda
5 Kurangnya pemahaman Pengisian SIMPEG a. Staf TU menerima beban kerja Staf TU
mengenai pengisian jurnal dilakukan oleh staf TU lebih
pada aplikasi SIMPEG

6 Manajemen pengelolaan Pengelolaan dokumen masih a. Pasien menunggu lama saat proses Masyarakat
dokumen dan pengarsipan secara konvensinal pencarian rekam medis
yang belun terdigitalisasi menggunakan rekam medis b. Antrian panjang
kertas c. Kepuasan pasien menurun

Anda mungkin juga menyukai