Anda di halaman 1dari 4

Penerapan Nilai- Nilai ASN BerAKHLAK pada Tokoh Panutan “R.

A Kartini”

R.A Kartini adalah salah satu tokoh panutan Indonesia di masa lalu, nama lengkap beliau adalah
Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat, lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879, wafat di Rembang,
Jawa Tengah, 17 September 1904. Beliau adalah seorang pelopor emansipasi wanita pada zaman Hindia
Belanda. Berikut adalah penerapan nilai- nilai ASN berAKHLAK pada R.A Kartini:

1. Berorientasi pada Pelayanan


Salah satu perilaku berorientasi pelayanan yaitu memahami dan memenuhi kebutuhan
masyarakat, dalam hal ini ditunjukkan pada keinginan R.A Kartini untuk mendirikan sekolah
wanita. Berkat kegigihan Kartini, kemudian didirikan sekolah wanita oleh Yayasan Kartini di
Semarang pada tahun 1912., dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Cirebon dan
daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah “Sekolah Kartini”. Yayasan Kartini ini didirikan
oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh politik Etis.
2. Akuntabel
R.A Kartini adalah seorang pribadi yang akuntabel yaitu ikut memikul tanggung jawab atas nasib
kaum wanita di masanya. Sebelum ada gerakan Emansipasi Wanita, wanita hanya boleh
mengerjakan urusan dapur dan mengurus anak, para wanita pun tidak diberi kesempatan untuk
mendapatkan pendidikan yang layak. R.A Kartini memahami akan masalah tersebut. Oleh
karena itu, R.A Kartini dengan segenap hati dan jiwanya berusaha berjuang agar para wanita
Indonesia yang merasa tertindas mendapatkan derajat yang sama dengan pria. R.A Kartini juga
memperjuangkan bidang sosial, hukum,serta khususnya pendidikan. Perjuangan dari R.A Kartini
ini benar- benar berpengaruh besar bagi para wanita Indonesia hingga saat ini.
3. Kompeten
R.A Kartini memperoleh kesempatan untuk mengenyam pendidikan di sekolah di ELS (Europese
Lagere School) sampai usianya mencapai 12 tahun. Hal itu menjadikan beliau tumbuh menjadi
pribadi yang cerdas. Menimba ilmu di sekolah ini membuat beliau belajar Bahasa Belanda.
Kecerdasan R.A Kartini semakin terasah di dunia sekolah. Sayangnya keinginannya untuk sekolah
tak bisa lama. Walaupun berhenti sekolah umur 12 tahun dan dipingit, R.A Kartini tetap
semangat mempelajari hal-hal baru saat dirumah. Melalui kotak bacaan langganan ayahnya
(leestrommel), ia memperkaya wawasan dengan membaca buku, Koran, dan majalah dari dalam
maupun luar negeri. Bacaannya juga berbagai tema dari social, politik hingga sastra.
4. Harmonis
Prinsip menolong sesama pada masa itu oleh R.A Kartini dilakukan melalui pemikiran-
pemikirannya. Perhtiannya tidak hanya semata-mata soal emansipasi wanita, tetapi juga
masalah sosial umum. R.A Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan,
otonomi dan persamaan sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas.
5. Loyal
Walaupun pada masa itu R.A Kartini menemui berbagai tantangan untuk memperjuangkan
pemikirannya, tetapi beliau tetap gigih memiliki tekad yang kuat untuk menyebarluaskan
pemikirannya. Bahwa budaya patriarki masih kental dan adat istiadat perempuan yang dipingit
tidak mengurangi semangat beliau untuk mengirim surat- surat ke sahabat penanya di Eropa
mengenai pemikirannya. Dengan harapan dunia luar bisa mendengar suaranya dan bisa
memberika perubahan yang lebih baik terutama bagi perempuan pribumi.
6. Adaptif
Perilaku adaptif sangat tercermin dalam kehidupan R.A Kartini, beliau termasuk anak yang
cerdas saat sekolah bersama kawan- kawannya di sekolah dasar Eropa. Selain itu R.A Kartini
sangat suka membaca, hal ini terbukti dari banyaknya buku dan karangan berbahasa Belanda
yang telah beliau baca, serta belajar Bahasa Belanda untuk berkomunikasi dengan orang- orang
Belanda. Dengan belajar bahasa dan budaya Belanda melalui buku, membuat wawasan akan
pendidikan yang lebih baik untuk kaumnya.
7. Kolaboratif
R.A Kartini sering kali mengirimkan surat kepada sahabat penanya yang ada di Belanda seperti
kepada Nyonya N. Van Kol, membahas pemikiran tentang keadilan untuk perempuan, melalui
pemikiran- pemikiran yang dapat dirunut dari surat- surat yang telah dibukukan. Perjuangan dan
pemikirannya tentang emansipasi wanita telah dirasakan manfaatnya sejak lama, sehingga
perempuan tidak lagi terjebak dengan adat istiadat yang mengekang dan menghambat cita-cita.
Dengan perjuangan R.A Kartini, perempuan Indonesia mendapatkan keadilan dalam dunia
pendidikan untuk mencapai cita-citanya, hal itu merupakan wujud nyata dari kolaboratif yang
dilakukan oleh R.A Kartini.
Penerapan Nilai- Nilai ASN BerAKHLAK pada Tokoh Panutan “Ibu Sri Mulyani”

Sri Mulyani Indrawati salah satu tokoh panutan di Indonesia, beliau lahir di Bandar Lampung,
Lampung, pada tanggal 26 Agustus 1962. Saat ini beliau menjabat sebagai Menteri Keuangan ke-26 sejak
tahun 2016. Berikut penerapan nilai- nilai ASN BerAKHLAK pada Ibu Sri Mulyani:

1. Berorientasi pada Pelayanan


Dapat dilihat dari cara beliau untuk memulihkan kondisi ekonomi Indonesia yang terpuruk saat
pandemi Covid-19 dengan menentukan strategi meliputi: pemulihan kesehatan, upaya
pemulihan sosial ekonomi, hingga reformasi ditingkat struktural, kebijakan Ibu Sri Mulyani ini
berhasil menaikkan perekonomian di Indonesia. Dengan melaksanakan strategi pemulihan saat
Covid-19 ini, Ibu Sri Mulyani mampu memahami kebutuhan masyarakat, bersikap solutif, dan
dapat diandalkan serta selalu melakukan perbaikan tiada henti untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
2. Akuntabel
Pada kepemimpinan Ibu Sri Mulyani di Kementerian Keuangan sejak 2019 laporan keuangan
pemerintah pusat atau LKPP yang merupakan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara mendapatkan opini wajar tanpa penggecualian dari
Badan Pengawasan Keuangan (BPK) hal ini membuktikan dalam menjalankan tugas jabatannya
untuk mengelola keuangan Negara beliau mengelola APBN dengan bertanggungjawab dan
berintegritas tinggi.
3. Kompeten
Ibu Sri Mulyani adalah seorang tokoh yang sangat kompeten dalam pekerjaannya yang dapat
dibuktikan dengan banyaknya penghargaan atau prestasi yang beliau raih seperti: menjadi
Menteri Keuangan Terbaik di Asia tahun 2006 oleh Emerging Market di sela Sidang Tahunan
Bank Dunia dan IMF di Singapura, menjadi Wanita yang berpengaruh ke-2 di Indonesia versi
majalah Globe Asia, menjadi orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur
Pelaksana Bank Dunia, menjadi Wanita yang paling berpengaruh ke-23 di Dunia versi Forbes,
menerima penghargaan bergengsi sebagai Menteri Terbaik di World Government Submit atas
usahanya untuk melaksanakan reformasi perekonomian pada tahun 2020.
4. Harmonis
Ibu Sri Mulyani adalah seorang tokoh yang memiliki nilai harmonis yang dapat dibuktikan pada
masa jabatannya. Beliau mampu menolong masyarakat yang terkena dampak musibah, nilai ini
terbukti dengan pernyataan Ibu Sri Mulyani bahwa pemerintah akan menguatkan dukungan
pada masyarakat miskin dan rentan melalui program perlindungan sosial dalam menghadapi
pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat dan pemerintah memberikan bantuan melalui
program Keluarga Harapan untuk 10juta keluarga dengan total anggaran sebesar 28,31 triliun
selama 12 bulan. Setiap keluarga diberikan bantuan berdasarkan komposisi didalam keluarga
tersebut mulai dari ibu hamil, balita, siswa SD, SMP, SMA, disabilitas hingga lansia.
5. Loyal
Sikap loyal Ibu Sri Mulyani ditunjukkan dengan kemauan beliau untuk kembali menjabat sebagai
Menteri Keuangan pada saat beliau sedang menjabat sebagai Direktur Pelaksana World bank
namun kecintaannya terhadap Indonesia membuat Ibu Sri Mulyani kembali dan membantu
Sistem Keuangan Indonesia agar perekonomian Indonesia tumbuh lebih cepat.
6. Adaptif
Ibu Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan sangat mendukung perkembangan tehnologi hal ini
ditunjukkan dengan pernyataan beliau adanya persiapan dari Direktorat Jenderal bea dan cukai
dalam hal perbaikan pada berbagai pelayanan dibidang eksport dan import barang, hal ini
bertujuan untuk membangun nasional Logistik Ekosistem yang mana menjadi tantangan utama.
Pada era dimana tehnologi digital memberikan peluang untukmembangun sebuah system yang
baik dan efisien hal ini diharapkan akan mendorong ekonomi Indonesia untuk terus tumbuh
secara efisien kompetitif dan produktif.
7. Kolaboratif
Bersama dengan KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan) bekerja sama untuk merumuskan
dan merencanakan kegiatan dengan tujuan menyelamatkan kondisi perbankan dari ancaman
resiko sistemik akibat kondisi perekonomian yang terancam krisis sebagai imbas dari pandemi
Covid-19, bekerja sam dengan Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam menyusun kebijakan
system keuangan dapat berjalan dengan baik. (dibuat oleh: SylInd)

Anda mungkin juga menyukai