Anda di halaman 1dari 4

Identifikasi Dan Deskripsi Isu Pelayanan Publik Dan Whole Of Goverment

Angkatan :2
Nama : Chyndi Oktavia, A.Md.Farm
NDH :7
Instansi : RSUP H. Adam Malik Medan
Nama Mentor : Dicky Michael Sitanggang, S.Farm, Apt
Jabatan Mentor : Kepala Sub Instalasi Farmasi Klinis

I. Latar Belakang
Menurut United States Institute of Peace (USIP), Whole of Government adalah
sebuah pendekatan yang mengintegrasikan upaya kolaboratif dari instansi pemerintah
untuk menjadi kesatuan menuju tujuan bersama, juga dikenal sebagai kolaborasi,
kerjasama antar instansi, aktor pelayanan dalam menyelesaikan suatu masalah
pelayanan. Menurut laporan APSC Whole of Government adalah agen layanan publik
bekerja lintas batas untuk mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu
pemerintah terhadap isu-isu tertentu.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
mengamanatkan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan Peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

II. Identifikasi Isu


a. Isu Pelayanan Publik
1. Belum optimalnya penempatan denah lokasi rumah sakit sehingga pasien atau
keluarga pasien sulit menemukan ruangan yang dituju
2. Sering terjadi kekosongan obat yang membuat pelayanan terhambat sehingga
pasien menunggu lama.
3. Belum tercapainya pelayanan publik yang prima.
b. Isu W hole Of Goverment
1. Kurangnya fasilitas yang menunjang pekerjaan farmasi seperti tidak
disediakannya rak obat tablet dan High Alert pada IGD Triase lantai satu
sehingga menyulitkan petugas saat obat tersebut dibutuhkan.
2. Kurangnya koordinasi antar petugas saat operan dinas.
3. Penanggungjawab apotek yang kurang tegas dalam mengkoordinasi petugas
farmasi di IGD yang mengakibatkan pegawai menjadi lalai akan tugas tugasnya.
III. Deskripsi Isu
a. Isu Pelayanan Publik
1. Belum optimalnya penempatan denah atau petunjuk lokasi ruangan rumah sakit
sehingga pasien atau keluarga pasien sulit menemukan ruangan yang dituju.
Denah atau petujuk lokasi ruangan dirumah sakit seharusnya diletakkan
ditempat yang mudah dibaca dan ditemukan oleh pasien maupun keluarga
pasien di rumah sakit, sehingga tidak menyulitkan mereka dalam menemukan
ruangan yang dituju.
2. Sering terjadi kekosongan obat yang membuat pelayanan terhambat sehingga
pasien menunggu lama dan pelayanan kefarmasian tertunda.
Kekosongan obat tidak jarang terjadi di rumah sakit adam malik
dikarenakan berbagai hal seperti perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi
yang belum optimal, perubahan system dan struktur yang baru dan adanya
kreditblok dari distributor. Terjadinya kekosongan obat membuat pelayanan
kefarmasian menjadi tidak maksimal sehingga pasien menunggu lama dan
pelayanan kefarmasian tertunda
3. Belum tercapainya pelayanan publik yang prima
Pelayanan prima adalah melakukan pelayanan sebaik mungkin kepada
para pasien, sehingga pasien menjadi merasa puas. Pelayanan publik yang
prima belum tercapai dengan optimal dikarenakan fasilitas dalam penarikan
resep seperti komputer dan printer yang daya kerjanya sudah melemah
sehingga proses dalam penarikan resep memakan waktu yang lama.
b. Isu W hole Of Goverment
1. Kurangnya fasilitas yang menunjang pekerjaan farmasi seperti tidak
disediakannya rak obat tablet dan High Alert pada IGD Triase lantai satu
sehingga menyulitkan petugas saat obat tersebut dibutuhkan.
Kurangnya fasilitas yang menunjang pekerjaan farmasi seperti tidak
disediakannya rak obat tablet dan High Alert pada IGD Triase lantai satu
menyulitkan petugas saat obat dibutuhkan. Petugas yang berjaga di IGD triase
lantai satu hanya 1 orang, jika obat yang dibutuhkan tidak ada dilantai 1,
petugas yang bertugas akan mengambil kelantai 2 menggunakan lift sehingga
yang terjadi pelayanan menjadi tertunda dan depo farmasi triase lantai satu
menjadi kosong.
2. Kurangnya koordinasi antar petugas saat operan dinas.
Kurangnya koordinasi dalam penyampaian informasi amprahan setiap
operan dinas, dapat mengakibatkan kurangnya informasi sehingga membuat
petugas yang berjaga melakukan pengecekan ulang amprahan yang ada.
3. Penanggungjawab apotek yang kurang tegas dalam mengkoordinasi petugas
farmasi di IGD yang mengakibatkan pegawai menjadi lalai akan tugas-
tugasnya.

IV. Dampak Yang Ditimbulkan Isu


Berdasarkan deskripsi isu di atas, isu tersebut dapat menimbulkan dampak jika
tidak diselesaikan dengan benar, dampak tersebut dapat terjadi baik terhadap
individu itu sendiri, instansi dan terhadap publik,

Dampak Yang Ditimbulkan Isu


ISU
Individu/Petugas Instansi Publik
Isu Pelayanan Publik
Belum optimalnya Penilaian Penilaian Pasien merasa
penempatan denah masyarakat masyarakat kurang dilayanin
lokasi rumah sakit terhadap terhadap fasilitas secara optimal
sehingga pasien pelayanan Nakes rumah sakit
atau keluarga di Rumah sakit berkurang
pasien sulit tidak memuaskan.
menemukan
ruangan yang dituju.
Sering terjadi Petugas harus Pasien enggan  Pasien tidak
kekosongan obat mencari solusi berobat ke rumah diberi obat.
yang membuat kekosongan obat sakit sehingga  Pasien membeli
pelayanan sehingga lama pendapatan rumah obat secara
terhambat sehingga dalam melakukan sakit menurun mandiri
pasien menunggu pelayanan  Mengurangi
lama. efektivitas
penyembuhan
pada pasien.
Belum tercapainya Keterlambatan Kurang percaya Pasien mengantri
pelayanan publik dalam memberi masyarakat dengan lama yang
yang prima. pelayanan. terhadap rumah seharusnyauntuk
sakit mendapatkan
pelayanan yang
cepat.
Isu Whole Of Goverment
Kurangnya fasilitas Membuat Melambatkan daya Membuat pasien
yang menunjang kekurangan ruang kerja Rumah sakit menunggu lama.
pekerjaan farmasi gerak farmasi yang di harapkan
seperti tidak untuk memberi oleh pasien.
disediakannya rak pelayanan dengan
obat tablet dan High cepat.
Alert pada IGD
Triase lantai satu
sehingga
menyulitkan
petugas saat obat
tersebut dibutuhkan.
Kurangnya Membuat Melambatkan daya Pasien merasa tidak
koordinasi antar kesalahan kerja Rumah sakit ada keseriusan
petugas saat operan informasi atau yang di harapkan pelayanan yang
dinas. keraguan informasi oleh pasien. didapat.
yang di dapat
petugas.
Penanggungjawab Membuat petugas Membuat rumah Pasien merasa tidak
apotek yang kurang tidak disiplin dalam sakit tidak memberi ada keseriusan
tegas dalam berkerja pelayanan optimal pelayanan yang
mengkoordinasi didapat.
petugas farmasi di
IGD yang
mengakibatkan
pegawai menjadi
lalai akan tugas
tugasnya.

Anda mungkin juga menyukai