Anda di halaman 1dari 17

TUGAS INDIVIDU

IDENTIFIKASI DAN DESKRIPSI ISU-ISU TERKAIT IMPLEMENTASI


PELAYANAN PUBLIK, WOG (WHOLE OF GOVERMENT) , MANAJEMEN ASN
DI INSTANSI

ANGKATAN : XVI / KELOMPOK 1


NAMA : dr. RUGAS PRIBAWA
NDH :3
INSTANSI : PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNG MAS
NAMA MENTOR : SRILASTARI, SKM
JABATAN MENTOR : KEPALA UPT PUSKESMAS TUMBANG TALAKEN

1. Identifikasi dan deskripsi Isu


Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik kroupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan akan selalu tersedia sumber daya Aparatur
Sipil Negara (ASN) yang unggu selaras dengan perkembangaan jaman.
Whole of Goverment adalah sebuah pendekatan yang mengintegrasikan upaya
kolabarotif dari instansi pemerintah untuk menjadi satu kesatuan menuju tujuan bersama,
sebagai bentuk kolaborasi dan kerjasama antar instansi, dimana sema instansi pemerintah
menjadi actor pelayanan dalam menyelesaikan suatu masalah dalam pelayanan. Sesuai
dengan Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,
disebutkan bahwa Pelayanan Publik merupakan kegiatan atau rangkaian dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan penyelengara pelayanan publik. Berbagai literature terkait administrasi publik
menyebut bahwa prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan
efeisien , akesible, akuntabel dan adil.
Wabah Covid-19 menjadi pandemi global setelah diumumkan oleh WHO atau Badan
Kesehatan Dunia dan dengan penyebarannya yang begitu cepat membuat Covid-19 menjadi
topic utama di penjuru dunia. Tidak terkecuali di Indonesia karena jumlah masyarakat yang
terinfeksi virus Covid-19 atau Corona mengalami peningkatan hari demi hari.
Terdapat beberapa isu yang terjadi dalam unit kerja yang menjadi perhatian serta
memerlukan penyelesaian dari isu-isu tersebut. Unit kerja yang dimaksud disini adalah area
IGD dan Rawat Inap RS Pratama Tumbang Talaken. Kedua unit kerja tersebut merupakan
unit yang sangat penting dalam pelayanan Kesehatan bagi masyarakat di Kecamatan
Rungan Mahuhing. Terdapat beberapa kegiatan yang di unit tersebut yaitu berupa
pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan administrasi pasien, akhi-akhir ini terjadi
peningkatan jumlah kasus covid 19 yang terjadi di Kecamatan Manihing dan Rungan yang
juga berdampak di RS Pratama Tumbang Talaken dimana pegawai RS Pratama Tumbang
Talaken menjadi salah satu Cluster Penyebaran Covid 19 di Kecamatan Mahuhing.

(Gambar sebaran kasus Covid 19 kabupaten Gunung MAS (https://corona.gunungmaskab.go.id) )

Berdasarkan hasil identifikasi dan analisa yang saya lakukan di instansi tempat saya
bekerja khususnya di IGD dan Rawat Inap RS Pratama Tumbang Talaken yang kaitannya
dengan Manajemen ASN, Whole of Government (WoG), dan Pelayanan Publik, penulis
mengidentifikasi beberapa isu sebagai berikut.
A. Isu Pelayanan Publik
1. Kurang optimalnya pemakaian alat pelindung diri (APD) di IGD dan Rawat Inap di
RS Pratama Tumbang Talaken
2. Kurang optimalnya pemakaian alat pelindung diri (APD) di IGD dan Rawat Inap di
RS Pratama Tumbang Talaken
3. Kurangnya Alat Pelindung Diri (APD) yang tersedia di RS Pratama Tumbang
Talaken.
4. Belum optimalnya TRIAGE pasien
5. Sering terjadi kekosongan obat yang membuat pelayanan terhambat sehingga
pengobatan pasien kurang optimal.
6. Kurangnya Sosialisasi tentang Protokol kesehatan untuk pasien dan keluarga pasien
di IGD dan Rawat Inap RS Pratama Tumbang Talaken
7. Tidak ada alur pelayanan pasien baik saat di IGD maupun rawat inap
8. Tidak ada penempatan denah atau petunjuk lokasi ruangan rumah sakit sehingga
pasien atau keluarga pasien sulit menemukan ruangan yang dituju.
B. Isu Whole Of Goverment
1. Tidak adanya spesialis untuk penyakit tertentu di RS Pratama Tumbang Talaken
sehingga penangan hanya dilakukan oleh dokter umum.
2. Kurangnya koordinasi antar petugas saat Operan Jaga Shift di IGD dan Rawat Inap
RS Pratama Tumbang Talaken.
3. Kurangnya integrasi Petugas dalam kelengkapan penulisan rekam medis pasien di
IGD dan Rawat Inap RS Pratama Tumbang Talaken

C. Isu Manajement ASN


1. Sumber Daya Manusia yang masih kurang dan terlatih di IGD dan Rawat Inap RS
Pratama Tumbang Talaken
2. Masih adanya petugas Kesehatan yang datang terlambat dari shift jaga yang telah
ditetapkan
3. Kurangnya Kepatuhan cuci tangan petugas Kesehatan saat melayani pasien.
Hasil identifikasi isu yang ada di IGD dan Rawat Inap RS Pratama Tumbang Talaken dituangkan dalam tabel di bawah ini.

No. Identifikasi Masalah Kondisi saat ini Penyebab Kondisi yang di Dampak
(Fakta) harapkan
Isu Pelayanan Publik

1 Kurang optimalnya Masih ada petugas Tidak adanya teguran dari Petugas Kesehatan Masih ada tenaga Kesehatan
pemakaian alat pelindung Kesehatan yang atasan atas kurangnya menggunakan pakaian yang menggunakan baju bebas
diri (APD) di IGD dan menggunakan baju bebas kepatuhan petugas yang sesuai dengan saat melayani pasien.
Rawat Inap di RS Pratama saat melayani pasien. Kesehatan saat pelayanan ketentuan rumah sakit
Tumbang Talaken
2 Kurang optimalnya Tata cara urutan Kurangnya pengetahuan Tenaga Kesehatan Memungkinkannya
pemakaian alat pelindung penggunaan APD masih cara penggunaan APD yang menggunakan APD penularan Covid-19 di
diri (APD) di IGD dan salah benar di RS Pratama sesuai dengan pasien area rawat IGD dan rawat inap
Rawat Inap di RS Tumbang Talaken yang di layani
Pratama Tumbang
Talaken

3 Kurangnya Alat Stok APD masih ada yang Pemberian dari dinas Stok APD tersedia Terjadi cluster covid 19 di RS
Pelindung Diri (APD) kosong kesehatan kabupaten Pratama Tumbang Talaken di
yang tersedia di RS terlambat IGD dan Rawat Inap
Pratama Tumbang
Talaken.

4 Belum optimalnya Sudah ada panduan,tetapi Belum adanya SPO yang Dengan adanya Sudah ada panduan,tetapi
TRIAGE pasien penempatan pasien belum ditetap kan RS untuk Triage goptimalisasi TRIAGE penempatan pasien belum sesuai
sesuai standar TRIAGE. diharapkan memudahkan standar TRIAGE
tim medis untuk
mengelola dan
memberikan asuhan ke
pasien secara maksimal
5 Sering terjadi kekosongan Pasien kadang-kadang Kekosongan obat tidak Tidak terjadi kekosongan Terjadinya kekosongan obat
obat yang membuat diminta membeli obat di jarang terjadi dikarenakan obat yang membuat membuat pelayanan
pelayanan terhambat luar Rumah Sakit berbagai hal seperti pelayanan terhambat kefarmasian menjadi tidak
sehingga pengobatan dikarenakan obat di rumah perencanaan kebutuhan maksimal sehingga pasien
pasien kurang optimal sakit kosong atau membeli perbekalan farmasi yang menunggu atau pasien
obat swadaya yang belum optimal dari dinas mengeluarkan uang untuk
disediakan pegawai RS Kesehatan kabupaten membeli obat diluar sedangkan
pasien mempunyai BPJS
6 Kurangnya Sosialisasi Masih banyak pasien dan Pasien dan keluarga pasien Semua pasien dan Memungkinkannya
tentang Protokol penunggu pasien kurang kurang mengetahui bagian penunggu penularan Covid-19 di
kesehatan untuk pasien patuh terhadap protokol dari Protokol kesehatan pasien area rawat inap dari
dan keluarga pasien di kesehatan seperti tidak mematuhi protokol pasien lain atau kepenunggu
IGD dan Rawat Inap RS menggunakan masker, kesehatan yang pasien
Pratama Tumbang tidak cuci tangan 6 diterapkan di area rumah
Talaken langkah dengan sabun dan sakit
batas penunggu pasien
7 Tidak ada alur pelayanan Tidak ada alur pelayanan Belum dibuatnya alur Terdapat alur pelayanan Penganan pasien tidak
pasien baik saat di IGD pasien pelayanan pasien oleh RS pasien dari terintegrasi.
maupun rawat inap Pratama Tumbang Talaken mendaftar,diperiksa,
dikarenakan rumah sakit dirawat sampai pulang
belum memiliki pejabat atau meninggal
Struktural
8 Tidak ada penempatan Tidak ada denah rumah Rumah sakit tidak membuat Terdapat petujuk lokasi Pasien atau pun pengungjung
denah atau petunjuk lokasi sakit yang diletakan di denah dalam bentuk poster atau penempatan denah kebingungan saat berada di RS
ruangan rumah sakit IGD dan Rawat inap RS sementara agar pasien Pratama Tumbang Talaken
sehingga pasien atau Pratama Tumbang tidak sulit menemukan
keluarga pasien sulit Talaken ruangan yang dituju
menemukan ruangan yang
dituju.
Isu Whole Of Goverment
1 Tidak adanya spesialis Tidak ada dokter spesialis Dinas Kesehatan dan Terdapat dokter Spesialis Pelayanan pada pasien yang
untuk penyakit tertentu di sehingga untuk penyakit- Pemerintah daerah tidak dasar. membutuhkan keahlian
RS Pratama Tumbang penyakit tertentu harus menrekrut spesialis di RS spesialistik ditangani oleh
Talaken sehingga dirujuk Pratama Tumbang Talaken dokter umum
penangan hanya dilakukan
oleh dokter umum.
2 Kurangnya koordinasi
Kurangnya koordinasi Banyak nya tugas di shift Menggunakan Buku Terjadi Complain dari pasien
antar petugas saat Operan
dalam penyampaian sebelumnya yang belum Operan Jaga disetiap shift berpotensi menjadi salah
Jaga Shift di IGD dan informasi amprahan setiap selesai dan banyaknya tugas dinas sehingga tidak ada pemberian informasi pasien
Rawat Inap RS Pratama operan dinas, dapat pada shift tersebut operan jaga atau
Tumbang Talaken. mengakibatkan kurangnya menyebabkan salah dalam informasi yang terlewat.
informasi sehingga penyampaian informasi.
membuat
petugas yang berjaga
melakukan pengecekan
ulang amprahan yang ada
3 Kurangnya integrasi Terdapat beberapa rekam Pekerjaan atau tugas di shift Seluruh rekam medis Rekam medis dikembalikan untuk
Petugas dalam medis yang isinya tidak tersebut banyak sehingga ada dterisi dengan lengkap di koreksi, membuat klaim
kelengkapan penulisan lengkap rekam medis yang tidak terisi tanpa ada yang terlewat terhambat
rekam medis pasien di
IGD dan Rawat Inap RS
Pratama Tumbang
Talaken

Isu Manajement ASN

1 Sumber Daya Manusia Jumlah petugas Banyak petugas Kesehatan Bertambahnya jumlah pelayanan pasien menjadi
yang masih kurang dan Kesehatan di IGD dan yang menjadi kelelahan dan petugas kesehatan di IGD terhambat, dan menjadi tidak
terlatih di IGD dan Rawat Rawat Inap RS Pratama sakit saat melakukan Proses dan Rawat Inap RS optimal.
Inap RS Pratama Tumbang Talaken masih pelayanan yang berlebihan. Pratama Tumbang
Tumbang Talaken belum sesuai dengan Talaken sesuai dengan
kebutuhan yang kebutuhan yang
ditetapkan ditetapkan
10 Masih adanya petugas ada beberapa ada faktanya dilapangan, petugas Kesehatan tidak Dampak yang akan terjadi jika
Kesehatan yang datang pegawai yang belum keluarga menjadi alasan terlambat darishift jaga isu masalah ini
terlambat darishift jaga disiplin dalam melakukan utama banyaknya pegawai yang telah ditetapkan tidak ditangani lebih lanjut,
yang telah ditetapkan absen finger sesuai dengan yang terlambat. yaitu: keterlambatan waktu
jadwalnya. dalam memberikan pelayanan
gizi kepada pasien,
datang terlambat akan menjadi
hal yang biasa dan budaya,
angka kinerja dan produktifitas
instalasi gizi
menurun

11 Kurangnya Kepatuhan Ada beberapa Petugas Petugas Kelelahan saat petugas IGD dan Rawat Dapat terpapar virus Covid-19
cuci tangan setelah screening pasien melakukan screning Inap RS Pratama dari pasien ataupun petugas
hanya menggunakan Tumbang Talaken wajib kesehatan lainnya yang sedang
handsanitizet atau alkohol cuci tangan menggunakan screening bersama
sabun setelah scrrening
pasien
2. TEKNIK ANALISIS ISU
Dari isu-isu yang telah saya kumpulkan di atas dilakukan identifikasi analisis lebih dalam,
berikut validasi isu menggunakan alat bantu tapisan APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Layak), dan USG (Urgency, Seriousness, Growth).

a. Tehnik APKL
Identifikasi Isu Aktual Problematik Kekhalayakan Layak Total

A P K L
Isu Pelayanan Publik
Kurangnya kepatuhan petugas tenaga 4 4 4 4 16
Kesehatan dalam menggunakan
pakaian saat melayani pasien. di RS
Pratama Tumbang Talaken
Kurang optimalnya pemakaian alat 4 5 5 5 19
pelindung diri (APD) di IGD dan
Rawat Inap di RS Pratama
Tumbang Talaken
Kurangnya Alat Pelindung Diri 4 3 3 3 13
(APD) yang tersedia di RS Pratama
Tumbang Talaken.

Belum optimalnya TRIAGE pasien 4 4 3 4 15

Sering terjadi kekosongan obat yang 4 5 4 5 18


membuat pelayanan terhambat
sehingga pengobatan pasien kurang
optimal

Kurangnya Sosialisasi tentang Protokol 3 3 3 3 12


kesehatan untuk pasien dan keluarga
pasien di IGD dan Rawat Inap RS
Pratama Tumbang Talaken
Tidak ada alur pelayanan pasien baik 3 3 3 3 12
saat di IGD maupun rawat inap
Tidak ada penempatan denah atau 3 3 3 3 12
petunjuk lokasi ruangan rumah sakit
sehingga pasien atau keluarga pasien
sulit menemukan ruangan yang dituju
Isu Whole Of Goverment
Tidak adanya spesialis untuk penyakit 4 4 3 2 12
tertentu di RS Pratama Tumbang
Talaken sehingga penangan hanya
dilakukan oleh dokter umum.
Kurangnya integrasi Petugas dalam 3 4 3 4 14
kelengkapan penulisan rekam medis pasien di
IGD dan Rawat Inap RS Pratama Tumbang
Talaken
Kurangnya koordinasi antar 3 4 5 4 16
petugas saat Operan Jaga Shift di
IGD dan Rawat Inap RS Pratama
Tumbang Talaken
Isu Manajement ASN
Sumber Daya Manusia yang masih 4 3 3 2 12
kurang dan terlatih di IGD dan Rawat
Inap RS Pratama Tumbang Talaken
Masih adanya petugas Kesehatan yang 2 3 2 3 10
datang terlambat darishift jaga yang
telah ditetapkan

Kurangnya Kepatuhan cuci tangan 4 3 3 3 13

b. Tehnik USG
Identifikasi Isu Uregency Seriousness Growt Total Peringka t
Kurang optimalnya pemakaian alat 5 5 5 15 I
pelindung diri (APD) di IGD dan Rawat
Inap di RS Pratama Tumbang Talaken
Sering terjadi kekosongan obat yang membuat 5 4 5 14 II
pelayanan terhambat sehingga pengobatan
pasien kurang optimal
Kurangnya koordinasi antar petugas saat 4 4 4 12 III
Operan Jaga Shift di IGD dan Rawat Inap RS
Pratama Tumbang Talaken
Rentang Nilai:
1. : Sangat Kecil
2. : Kecil
3. : Sedang
4. : Besar
5. : Sangat Besar
Dari metode tersebut, dapat dilihat bahwa isu “Kurangnya koordinasi antar petugas
saat Operan Jaga Shift di IGD dan Rawat Inap RS Pratama Tumbang Talaken” memiliki
prioritas terendah. Hal ini diakibatkan karena berdasarkan urgency dan seriousness, isu ini
belum terlalu berdampak besar. Dari segi growth, isu ini tidak terlalu dapat berkembang.
Prioritas kedua adalah isu “Sering terjadi kekosongan obat yang membuat pelayanan
terhambat sehingga pengobatan pasien kurang optimal”. Dari tingkat urgency, seriousness
dan growth, isu ini mendapat nilai lebih tinggi karena cukup mendesak, cukup berdampak
dan dapat berkembang. Perlunya dilakukan analisis mengapa Sering terjadi kekosongan
obat yang membuat pelayanan terhambat sehingga pengobatan pasien kurang optimal.
Melalui tabel tersebut dapat dilihat bahwa terpilihnya isu “Kurang optimalnya
pemakaian alat pelindung diri (APD) di IGD dan Rawat Inap di RS Pratama Tumbang
Talaken” sebagai prioritas isu yang harus diselesaikan. Isu ini bersifat urgent karena
berorientasi pada keamanan tenaga Kesehatan maupun pasien saat pelayanan, Dari segi
seriousness, tentu saja akan berpengaruh langsung pada lancarnya pelayanan pasien. Dan
apabila tidak diambil tindakan, growth isu ini akan berkembang menjadi hal yang tidak
diinginkan seperti berpotensi kembali menimbulkan cluster covid 19 di rumah sakit.

3. Dampak Isu Terpilih


Dampak-dampak yang timbul jika isu tidak terselesaikan :

1. Kesehatan petugas akan terganggu

2. Terjadinya penularan penyakit

3. Mengurangi kinerja petugas

4. Tidak melaksanakan tindakan sesuai SOP

5. Merusak citra rumah sakit karena pelayanan yang tidak maksimal


Metode Fishbone

SAFETY SOURONDING SUPLIIE


Jumlah pasien tidak R
menentu
Kurang
menyebabkan
Mencegah KTD optimalnya
human eror
pemakaian alat
ingin kerja lebih pelindung diri
Mencegah cepat (APD) di IGD dan
penularan Rawat Inap di RS
Belum ada
penyakit Pengoptimalan
diagnosa pasti
pemakaian alat
Belum adanya pelindung diri di IGD
tempat apd dan rawat inap RS
Kurang bisa dan PratamaTumbang
terlatih Talaken
SPO
sudah
SKIL Ada SISTE
L M
4. REKOMENDASI ALTERNATIF PENYELESAIAN ISU
Isu yang telah didapatkan memiliki dampak yang serius apabila tidak diselesaikan dengan

segera. Beberapa rencana kegiatan yang dilakukan untuk memberikan solusi pemecahan isu

tersebut adalah sebagai berikut:

a) Membuat pedoman alat pelindung diri (APD)

b) Membuat SOP alat pelindung diri (APD)

c) Membuat banner alat pelindung diri (APD)

d) Mengadakan tempat sampah infeksius non infeksius

5. Kegiatan Gagasan Pemecah Isu


Kegiatan akan dilaksanakan di bagian/instalasi RS Pratama Tumbang Talaken,
sesuai dengan nilai- nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Adapun
berkaitan denganisu terkait pelayanan publik, manajemen ASN dan Whole of Government
sudah dianalisis dengan kriteria Urgency, Seriousness, dan Growth (USG) untuk
menentukan prioritas isu yang nantinya dicarikan solusi dan dikategorikan sesuaidengan
mata pelatihan dari Manajemen ASN, WoG, dan Pelayanan Publik. Dengan langkah-
langkah atau tahapan tersebut sehingga muncul rencana kegiatan-kegiatan untuk
menyelesaikan isu yang diangkat. Berdasarkan isu yang telah dipilih, kegiatan-kegiatan
yang nantinya akan dipaparkan di tabel sebagai berikut.
Rancangan Kegiatan

Unit Kerja : RS Pratama Tumbang Talaken


Identifikasi Isu :
1. Kurang optimalnya pemakaian alat pelindung diri (APD) di IGD dan Rawat Inap di RS Pratama Tumbang Talaken
2. Sering terjadi kekosongan obat yang membuat pelayanan terhambat sehingga pengobatan pasien kurang optimal
Kurangnya koordinasi antar petugas saat Operan Jaga Shift di IGD dan Rawat Inap RS Pratama Tumbang Talaken
Isu yang Diangkat : Kurang optimalnya pemakaian alat pelindung diri (APD) di IGD dan Rawat Inap di RS Pratama Tumbang Talaken
Gagasan Pemecahan Isu:
1. Membuat pedoman alat pelindung diri (APD)
2. Membuat SOP alat pelindung diri (APD)
3. Membuat banner alat pelindung diri (APD)
4. Mengadakan tempat sampah infeksius non infeksius

Rancangan Kegiatan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar

Kontribusi
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai-
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi
Kegiatan pelatihan Nilai Organisasi
Misi Organisasi
1 Membuat dan a. Konsultasi Disetujuinya kegiatan Saat berkonsultasi tentang materi edukasi Berkontribusi Kreatif dan inovatif
Menata APD mentor rancangan aktualisasi dengan cara musyawarah bersama atasan, dalam visi rumah
Pembuatan BOX saya menggunakan bahasa Indonesia sakit
APD dengan bukti dengan baik dan sopan hal ini saya
foto menerapkan nilai dasar Nasionalisme
dan Etika Publik. Saya bersikap
transparan dengan atasan merupakan nilai
dari Akuntabilitas.
b. Konsultasi Disetujuinya kegiatan Meminta izin pada atasan sebagai wujud
Kordinator rancangan aktualisasi saya menghargai dan patuh pada atasan
Rumah Sakit Pembuatan BOX mencerminkan nilai dasar nasionalisme.
APD dengan bukti Menghargai komunikasi dan kerja sama
foto merupakan nilai dasar etika publik

c. Konsultasi Disetujuinya kegiatan Meminta izin pada atasan sebagai wujud


Kordinator rancangan aktualisasi saya menghargai dan patuh pada atasan
Rumah Sakit Pembuatan BOX mencerminkan nilai dasar nasionalisme.
APD dengan bukti Menghargai komunikasi dan kerja sama
foto merupakan nilai dasar etika publik

d. Menyusun Desain box ada Dilakukan dengan sangat sungguh-


Perancangan dengan bukti foto sunguh dan penu tanggung jawab masuk
BOX dalam nilai AKUNTABILITAS

e. Mengajukan Disetujuinya kegiatan Meminta izin pada atasan sebagai wujud


rancangan ke rancangan aktualisasi saya menghargai dan patuh pada atasan
Kordinator Pembuatan BOX mencerminkan nilai dasar nasionalisme.
penanggung APD dengan bukti Menghargai komunikasi dan kerja sama
jawab Rumah foto merupakan nilai dasar etika publik
Sakit
f. Mengaplikasi Terpasangnya dan Akuntabilitas, dilakukan dengan penuh
kan,memasan tertatanya APD di IGD tanggung jawab
g dan dan Rawat Inap Etika publik, sudah melalui ijin
menata APD. kordinator Rumah sakit
2 Sosialisasi - Konsultasi Disetujuinya kegiatan Saat berkonsultasi tentang materi edukasi Berhubungan Inisiatif,
dan mentor dan rancangan aktualisasi dengan cara musyawarah bersama atasan, dengan vissi Pembelajar dan
penyegaran Mengajukan Pembuatan BOX saya menggunakan bahasa Indonesia rumah sakit yaitu terlibat aktif
ulang materi permohonan APD dengan bukti dengan baik dan sopan hal ini saya Profesional dan
APD ijin ke foto menerapkan nilai dasar Nasionalisme missi rumah sakit
Kordinator dan Etika Publik. Saya bersikap dan
Rumah Sakit transparan dengan atasan merupakan nilai Menyelenggarakan
dari Akuntabilitas. pelayanan yang
- Menyusun Materi lengkap dan Akuntabilitas, materi dibuat dengan bermutu, efektif,
materi tersusun penuh tanggung jawab. efisien dan
Komitmen mutu, dibuat dengan mutu terjangkau serta
tinggi ramah lingkungan;
- Kontrak Menyetujui kontrak Anti korupsi, audiens peserta sosialisaasi
waktu waktu yang disepakati kontrak datang tepat waktu sesuai
kontrak yang telah disepakati

- Mempresenta Dapat tersampaikan Aneka, mempresentasikan dengan penuh


sikan materi dengan lancar dan tanggung jawqab.
diterima mengerti oleh Etika publik, pemaparan tanpa
audiens menyinggung perasaaan orang lain.
Komitmen mutu, audiens bersedia untuk
mengaplikasikan pemakaian APD di IGD
dan Rawat Inap
Anti korupsi, presentasi selesai sesuai
tepat waktu.
3 Membuat a. Konsul Disetujuinya kegiatan Saat berkonsultasi tentang materi edukasi Berkontribusi Kreatif dan Inovatif
poster mentor dan rancangan aktualisasi dengan cara musyawarah bersama atasan, dalam visi rumah
tentang APD Kordinator Pembuatan BOX saya menggunakan bahasa Indonesia sakit yaitu
Rumah Sakit APD dengan bukti dengan baik dan sopan hal ini saya profesional dan
foto menerapkan nilai dasar Nasionalisme missi rumah sakit
dan Etika Publik. Saya bersikap yaitu tata kelola
transparan dengan atasan merupakan rumah sakit yang
nilai dari Akuntabilitas. profesional
b. Membuat dan Poster terbuat, Akuntabilitas, poster dibuat dan dipasang
memasang terpasang dan mudah untuk umum dibuat dengan penuh
poster terbaca oleh petugas tanggung jawab.
medis Etika, gambar maupun kata diuat tanpa
menyinggung pihak manapun.
Komitmen mutu, perawat yang melihat
poster tersebut akan teringat dan
berkomitmen untuk memakai APD
4 Penempelan a. Konsul Disetujuinya kegiatan Saat berkonsultasi tentang materi edukasi Berkontribusi Inisiatif dan
SOP APD mentor, rancangan aktualisasi
dengan cara musyawarah bersama atasan, dalam visi Pembelajar
Penempelan SOP APD saya menggunakan bahasa Indonesia
Kordinator dengan baik dan sopan hal ini saya profesional missi
Rumah Sakit menerapkan nilai dasar Nasionalisme rumah sakit
dan Etika Publik. Saya bersikap Menyelenggarakan
transparan dengan atasan merupakan pelayanan
nilai dari Akuntabilitas. kesehatan yang
b. Pemilihan Sop terlihat ejelas di Akuntabilitas, poster dibuat dan dipasang bermutu, efektif,
tempat dan tempat strategis untuk umum dibuat dengan penuh efisien dan
penempelan tanggung jawab. terjangkau serta
SOP Komitmen mutu, perawat yang melihat ramah lingkungan
poster tersebut akan teringat dan
berkomitmen untuk memakai APD

Anda mungkin juga menyukai