Anda di halaman 1dari 4

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan

Pengungkapan Corporate Social Responsibiity dan Good Corporate


Governance sebagai Variabel Pemoderasi

(Studi Kasus Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017)

1.1 Latar Belakang

Dalam era reformasi yang ditunjukkkan dengan semakin meningkatnya


nilai perusahaan yang tinggi seharusnya kepedulian perusahaan terhadap
lingkungan semakin meningkat untuk tujuan jangka panjang yang menjadi target
pencapaian perusahaan yang tercermin dari harga pasar sahamnya karena
penilaian investor terhadap perusahaan diamati melalui pergerakan harga saham
perusahaan yang ditransaksikan di bursa untuk perusahaan yang sudah go public.
Dalam era globalisasi, banyak kecendrungan (trend) meningkatnya tuntutan publis
atas transpransi dan akuntabilitas perusahaan sebagai wujud implementasi good
corporate governance. Mengingat saat ini banyak terjadi musibah di Indonesia,
seperti tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi dan lain-lain, maka
kepedulian perusahaan sangat dibutuhkan dalam meringankan beban masyarakat
yang terkena benca alam sangat penting. Kepedulian terhadap masyarakat adalah
sebagai wujud pertanggungjawaban sosial perusahaan terhadap publik. Proses
peningkatan nilai perusahaan melalui pengaruh kinerja keuangan dan
pengungkapan corporate social responsibility dan good corporate governance
akan memunculkan berbagai konflik antara pemegang saham (pemilik
perusahaan) yang sering disebut agency problem.

Menurut Kadek Sinarwati dkk (2014) kinerja keuangan berpengaruh


positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti kinerja keuangan perusahaan
dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan tingkat kinerja keuangan yang
tinggi, berarti perusahaan melakukan operasional dengan baik, dengan tingkat
operasional yang baik akan diharapkan perusahaan mampu memperoleh laba yang
tinggi dan pada akhirnya akan pembayaran dividen tinggi. Kedua, corporate
social responsibility mempengaruhi hubungan antara kinerja keuangan dan nilai

1
perusahaan secara positif. Akuntabilitas dapat dipenuhi dan asimetri informasi
dapat dikurangi jika perusahaan melaporkan dan mengungkapkan kegiatan
CSRnya ke para stakeholders. Dengan pelaporan dan pengungkapan CSR, para
stakeholders dapat mengevaluasi bagaimana pelaksanaan CSR dan memberikan
penghargaaan /sanksi terhadap perusahaan sesuai hasil evaluasinya. Semakin
tinggi tingkat pengungkapan CSR menunjukan semakin tinggi pula tingkat
operasional perusahaan meningkat dan akan mempengaruhi nilai perusahaan.
Ketiga, good corporate governance mempengaruhi hubungan antara kinerja
keuangan dan nilai perusahaan secara negative. Semakin tinggi kepemilikan
manajerial suatu perusahaan maka nilai perusahaan akan semakin turun dengan
adanya kepemilikan manajerial, manajemen dan pemilik akan cenderung bersikap
oportunistik. Manajer cenderung melakukan tindakan atas kepentingan sendiri.
Control antara pemilik dengan manajemen tidak optimal sehingga dianggap
mekanisme control tidak berjalan dengan baik sehingga mengakibatkan turunnya
nilai perusahaan.

Menurut Andri dan Hanung (2007) dalam Nica Febrina (2010:5) nilai
perusahaan adalah nilai jual perusahaan atau nilai tumbuh bagi pemegang saham,
nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Nilai perusahaan
menurut Rika dan Ishaludin (2008: 7) didefinisikan sebagai nilai pasar. Semakin
tinggi harga saham perusahaan secara maksimum apabila harga saham perusahaan
meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi kemakmuran
pemegang saham. Untuk mencapai nilai perusahaan umumnya para pemodal
menyerahkan pengelolaaannya kepada para profesional. Para profesional
diposisikan sebagai manajer ataupun komisaris. Nilai perusahaan dapat dilihat
dari kemampuan perusahaan membayar deviden. Pembayarn deviden menjadi
tolak ukur bagi para pelanggannya dalam penilaian perusahaan.

CSR dapat diartikan memiliki bentuk tanggung jawab perusahaan atau


komitmen untuk berperan serta dalam memperbaiki pembangunan ekonomi
berkelanjutan, kerusakan lingkungan, yang terjadi akibat aktivitas operasional
perusahaan. Semakin banyak bentuk pertanggungjawaban guna meningkatkan

2
kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat maka semakin meningkat
juga nilai perusahaan. Investor akan lebih berminat dengan perusahaan yang
memiliki image yang baik di masyarakat, karena jika semakin tinggi nilai
perusahaan maka konsumen akan lebih menjadi loyalitas sehingga dalam waktu
jangka panjang penjualan perusahaan akan membaik dan profitabilitas akan
meningkat.

Menurut Forum Corporate Governance on Indonesia (FCGI) corporate


governance adalah seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara
pemegang saham, pengelola (pengurus) perusahaan, pihak kreditor, pemerintah,
karyawan, serta para pemangku kepentingan internal dan eksternal lainnya yang
berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu
sistem yang mnegendalikan perusahaan. Good corporate governance tata kelola
yang membahas mengenai bagaimana cara suatu perusahaan diarahkan dan
dikelola agar dapat mengembangkan dan meningkatkan nilai perusahaan,
mengelola sumber daya dan resiko secara lebih efektif dan efisien, meningkatkan
disiplin dan tanggung jawab dari organisasi perusahaan demi menjaga
kepentingan para shareholder dan stakeholder perusahaan, meningkatkan
kontribusi perusahaan terhadap perekonomian nasional.

Jika perusahaan memperoleh laba yang besar, maka kemampuan


membayar deviden juga besar. Penilaian prestasi suatu perusahaan dapat dilihat
dari kemampuan perusahaan itu untuk menghasilkan laba. Rahayu (2010) laba
perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban bagi para penyandang dananya juga merupakan elemen dalam
penciptaaan nilai perusahaan yang menunjukan prospek perusahaan di masa yang
akan datang. Andri dan Hanung (2007) juga menemukan investment opportunity
set dan leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan latar belakang masalah dan penelitian-penelitian terdahulu


yang sudah dilakukan dan juga dengan adanya perbedaan hasil dari penelitian
terdahulu, maka saya merasa sangat menarik jika topik ini dikaji ulang dengan

3
variabel dependen Tobin Q, variabel independennya menggunakan, likuiditas
Kinerja Keuangan dan Nilai perusahaan dan variabel pemoderasi CSR dan GCG
sampel perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia . Peneliti berharap untuk
kedepannya dengan melihat hasil dari penelitian ini perusahaan dapat menerapkan
prinsip corporate social responsibility dan good corporate governance secara
lebih baik agar dapat mencapai tujuan perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan dalam latar belakang, maka


peneliti merumuskan masalah sabagai berikut:

1. Apakah kinerja keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan ?

2. Apakah kinerja keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan


dengan moderasi CSR?

3. Apakah kinerja keuangan berpengaruh terhadap nilai dengan moderasi


GCG?

Anda mungkin juga menyukai