Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK

AGENDA II ( Nilai-Nilai ASN BerAKHLAK)


PELATIHAN DASAR (LATSAR) CPNS

Nama Widyaiswara : Norma Sulisiawati, S. Sos MSE


NIP. 196708111989032003

TUGAS :

Deskripsikan (apa dan bagaimana) penerapan nilai-nilai ASN BerAKHLAK dari seorang
tokoh panutan

Jawaban : Kelompok II

Hari/Tanggal : Rabu, 15 Juni 2022


Angkatan / Kelompok : A9.3.2022 / kelompok II
Anggota : A9.3.29 Muhamad Fadli Fajar, A.Md. Kep
A9.3.26 Attini Putri Haderani, A.md. Kep
A9.3.27 Elissa Oktavia, A.md. Kep
A9.3.28 Erica Afrinolla Harmen, A.Md. Kep
A9.3.30 Nisa Audia, A.Md. Kep

Penerapan nilai-nilai ASN BerAKHLAK dari seorang dr. Cipto Mangunkusumo

1. Berorintasi pelayanan
Beliau sering membantu masyarakat, sehingga dr. Cipto Mangunkusumo
dikenal sebagai “Dokter Rakyat”. Perjuangan Dokter Cipto Mangunkusumo ketika
wabah Pes yang menyerang rakyat di daerah Malang dan tidak ada seorang dokter
Eropa pun yang mau memberantasnya, Cipto menawarkan diri untuk masuk dinas
pemerintah kembali dan minta ditempatkan di daerah tersebut ia berusaha untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat Malang.

2. Akuntabel
Dokter Cipto Mangunkusumo yang memiliki integritas tinggi dan tanggung
jawab dalam perjuangannya menuntut keadilan bagi rakyat pribumi setelah bebas dari
penjara Dokter Cipto Mangunkusumo tetap aktif dan menyuarakan aspirasinya
tentang kemanusiaan.

3. Kompeten
Pada usia 6 tahun, Cipto Mangunkusumo bersekolah di sekolah Belanda, yaitu
Europeesche Lagere School. dr. Cipto Mangunkusumo adalah murid yang cerdas dan
lulus dengan nilai terbaik di antara teman-temannya.
Kemudian, saat berusia 13 tahun, Cipto Mangunkusumo melanjutkan
pendidikan ke STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen). STOVIA
merupakan sekolah pendidikan kedokteran bagi rakyat pribumi pada zaman Hindia
Belanda.
Di masa mudanya, Cipto Mangunkusumo menghabiskan sebagian besar
waktunya untuk belajar ilmu kedokteran dengan gigih. Beliau ingin ilmunya
bermanfaat untuk membantu sesama.
Tidak hanya itu, dr. Cipto Mangunkusumo bergabung dengan sebuah
organisasi pemuda Budi Utomo, pada 1908. Organisasi Budi Utomo merupakan salah
satu titik awal perjuangan melawan penjajah, teman-teman. Di organisasi Budi
Utomo, dr. Cipto Mangunkusumo bertemu sosok-sosok pemuda yang ingin
memperbaiki nasib bangsa melalui pendidikan.

4. Harmonis
Cipto Mangunkusumo menentang peraturan stovia yaitu peraturan untuk
memakai pakaian tradisional bila sedang berada di sekolah menurut Cipto peraturan
tersebut merupakan perwujudan dari politik kolonial yang arogan dan melestarikan
feodalisme.

5. Loyal
Seorang dr. Cipto Mangunkusumo yang sangat berani menentang Kekuasaan
pemerintah kolonial Bahkan ia rela meninggalkan pekerjaannya sebagai dokter
pemerintah agar lebih bebas meneruskan perjuangannya Ia merupakan sosok yang
berdedikasi mengutamakan kepentingan bangsa penuh pengabdian dan mempunyai
tekad yang kuat dalam memperjuangkan kemanusiaan .
dr. Cipto Mangunkusumo juga kritis dalam memperjuangkan bangsa
Indonesia agar bebas dari kungkungan penjajah. Beliau melakukan perlawanan
melawan penjajah dengan membuat tulisan yang diterbitkan di koran.

6. Adaptif
Meskipun keluarganya tidak termasuk golongan yang kaya orang tuanya
berhasil menyekolahkan anak-anaknya pada jenjang yang tinggi yaitu bersekolah di
stovia sementara adiknya bahkan berhasil memperoleh beasiswa dari pemerintah
Belanda untuk mempelajari ilmu kimia di Universitas delft Belanda

7. Kolaboratif
dr. Cipto Mangunkusumo masuk sebagai anggota dalam Budi Utomo. Setelah mundur
dari Budi Utomo, beliau dikenal sebagai salah satu tokoh dari tiga serangkai bersama
Ernest Dekker dan Ki Hajar Dewantara mereka berkolaborasi bersama-sama untuk
mendirikan Indische Partij pada tahun 1912.

Anda mungkin juga menyukai